Ketika Putri Salju terbangun, mereka menanyakan siapa dia dan bagaimana
dia telah menemukan jalan ke rumah mereka. Putri Salju bercerita
bagaimana ibunya telah mencoba membunuhnya, bagaimana pemburu
membiarkannya hidup, bagaimana ia menjalankan seluruh hari, hingga
akhirnya datang ke rumah mereka. Para kurcaci merasa kasihan dan
mengijinkan Putri Salju tinggal di rumah mereka dengan syarat Putri Salju
harus mencuci baju, membersihkan rumah, memasak, dan mencuci untuk
mereka. Selain itu, mereka juga memperingatkan Putri Salju untuk tidak
membiarkan siapa pun masuk ke dalam rumah mereka.
Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita
tercantik di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?.
Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini,
tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Ratu pun terkejut
dan tahu bahwa pemburu sudah menipunya. Dia pun segera mencari Putri
Salju dan akan membunuhnya sendiri, karena Ratu tidak akan tenang sampai
Cermin Ajaib mengatakan bahwa Ratu adalah wanita tercantik di seluruh
negeri, bukan Putri Salju.
Ratu pun berpikir keras untuk dapat membunuh Putri Salju. Dia menyamar
sebagai wanita tua penjual pakaian dan merias wajahnya sedemikian rupa
sehingga tidak ada seorang pun yang mengenalinya. Ratu pun pergi ke
rumah kurcaci dan mengetuk pintunya, Buka. Bukalah. Aku wanita tua
penjual pakaian. Putri Salju tidak mengizinkan wanita tua itu masuk, sesuai
dengan pesan para kurcaci. Putri Salju hanya mengintip dari jendela dan
bertanya, Apa yang kamu miliki?. Korset tali, Nak, kata wanita tua dan
ditunjukkannya satu korset tali yang dijalin dari sutra kuning, merah, dan
biru. Putri Salju menyukainya dan membeli korset itu untuknya. Saat dia
memasang korset itu, wanita tua menawarkan untuk membantunya, Kamu
tidak memasangnya dengan benar, kemarilah, aku akan melakukannya
dengan lebih baik, dan wanita tua itu menarik tali korset dengan begitu
ketat sehingga Putri Salju tidak bisa bernafas. Putri Salju pun jatuh dan
seolah- olah ia sudah mati. Wanita tua itu merasa puas dan kembali ke
istananya.
Malam pun datang dan ketujuh kurcaci kembali dari tambang. Mereka
menemukan Putri Salju tergeletak. Mereka mengangkatnya dan menemukan
bahwa Putri Salju mengikat tali korset terlalu erat. Ketujuh kurcaci pun
memotong tali korset sehingga Putri Salju dapat kembali bernafas. Pasti itu
adalah Ratu yang coba membunuh kamu. Hati- hatilah. Jangan biarkan orang
lain masuk lagi, kata ketujuh kurcaci.
Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita
tercantik di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?.
Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini,
tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Ratu kembali
terkejut. Dia pun menyusun rencana baru untuk membunuh Putri Salju. Ratu
pun membuat sisir beracun.
Ratu kembali menyamar menjadi penjual sisir dan mengetuk pintu rumah
tujuh kurcaci. Putri Salju tidak memperbolehkannya masuk. Lalu Ratu
mengeluarkan sisir dan mengatakan bahwa dia penjual sisir. Putri Salju pun
membukakan pintu dan membeli sisir. Ayo, biarkan aku menyisir
rambutmu, kata wanita penjual. Dia baru saja menempelkan sisir ke rambut
Putri Salju, sehingga membuat gadis itu jatuh dan mati. Itu akan
membuatmu terbaring di sana, kata Ratu.
Para kurcaci pulang tepat pada waktunya. Mereka melihat apa yang telah
terjadi dan menarik sisir beracun dari rambut Putri Salju. Putri Salju
membuka matanya dan hidup kembali. Dia berjanji pada kurcacil untuk tidak
membiarkan siapa pun masuk ke rumah tujuh kurcaci.
Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita
tercantik di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?.
Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini,
tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Ratu sangat
marah, Putri Salju akan mati, walaupun imbalannya adalah nyawaku!
Ratu masuk ke kamar rahasia nya dan membuat apel beracun. Esoknya dia
menyamar sebagai wanita tua penjual apel. Wanita tua itu menawarkan apel
kepada Putri Salju. Putri Salju menolaknya. Jika kamu tidak ingin, aku tak
bisa memaksamu, kata wanita tua, Jika kamu takut, maka aku akan
memotong apel menjadi dua dan makan setengahnya. Ini, kamu makan
setengah yang kemerahan. Apel itu dibuat begitu berseni dan hanya
setengah yang beracun. Ketika Putri Salju melihat bahwa wanita tua itu
makan separuh bagian dari apel itu, keinginan untuk mencicipi semakin kuat,
sehingga ia akhirnya membiarkan tangan wanita tua itu memberikan apel
yang setengah lainnya melalui jendela. Putri Salju menggigit apel tersebut,
belum sampai habis Putri Salju sudah jatuh ke tanah dan mati.
Ratu sangat senang. Dia pulang ke istana dan bertanya pada Cermin Ajaib,
Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?.
Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri
ini. Ratu senang karena sekarang dia kembali menjadi wanita paling cantik
di negeri ini.
Malam itu para kurcaci pulang dari tambang. Putri Salju tergeletak di lantai,
dan dia sudah mati. Mereka tidak bisa menghidupkan kembali. Mereka
membaringkannya di atas usungan dan ketujuh kurcaci tersebut duduk di
sampingnya, menangis selama tiga hari. Mereka akan menguburkan dia, tapi
mereka melihat bahwa dia tetap segar. Dia tidak terlihat seperti orang mati,
dan dia masih memiliki pipi merah cantik. Mereka membuat peti kaca untuk
Putri Salju, dan meletakkan Putri Salju di dalamnya, sehingga dia bisa dilihat
dengan mudah. Mereka menulis nama Putri Salju di atas peti dalam hurufhuruf emas, dan salah satu dari mereka selalu tinggal di rumah dan terus
mengawasinya.
Suatu hari seorang Pangeran muda datang ke rumah kurcaci dan ingin
tempat bermalam. Ketika dia masuk ke ruang tamu mereka, dia melihat Putri
Salju terbaring di peti kaca, begitu cantik diterangi oleh tujuh lilin kecil.
Pangeran meminta mereka untuk memberikan kepadanya, karena dia tidak
bisa hidup tanpa bisa melihatnya. Ketujuh kurcaci kasihan kepada Pangeran
itu dan memberikan peti kaca berisi Putri Salju kepada Pangeran.
Pangeran itu itu membawa peti mati ke istanaya dan ditempatkan di sebuah
ruangan di mana ia duduk di sampingnya setiap hari. Setiap dia pergi, Peti
kaca Putri Salju dibawa juga bersamanya. Pegawai istana yang selalu
membawakannya untuk Pangeran. Suatu hari mereka sangat marah tentang
hal ini, karena harus membawa peti kaca ke manapun Pangeran pergi. Salah
satu dari mereka membuka peti kaca, mengangkat tegak Putri Salju, dan
berkata, Kami terganggu sepanjang hari, hanya karena seorang gadis yang
mati, dan ia memukul punggung Putri Salju dengan tangan. Kemudian
potongan apel yang mengerikan keluar dari mulut Putri Salju dan Putri Salju
hidup kembali. Akhir dari cerita ini adalah pernikahan antara Pangeran dan
Putri Salju.