Anda di halaman 1dari 2

CERITA RAKYAT: Kisah Liang Saragi

Alkisah, di sebuah daerah di Kalimantan Tengah, ada kerajaan mashyur


bernama Kerajaan Tumpuk Bumi Manang Menuh. Kerajaan ini sangat terkenal
karena adanya seorang putri cantik nan menawan yang bernama Putri Layu Turus
Riwut Pasang Angin. Ia menjadi incaran para pangeran bahkan pria dari masyarakat
biasa.
Suatu ketika Kerajaan Tumpuk Lusun Bumi Manang Menuh sedang mencari
jodoh bagi sang putri. Kerajaan mempersilahkan pria siapa saja yang ingin melamar
sang putri. Asal sang putri mau, maka itulah yang menjadi jodohnya. Namun, hingga
pria terakhir yang melamar, tidak ada yang bisa menambat an menarik di hati sang
putri.
Dari sekian banyak pria tampan, kaya, dan bertahta. Ia terpaku hanya pada
satu pria dari kalangan rakyat biasa. Entah apa yang membuat hari Putri Layu
memilihnya. Pria itu bernama Saragi. Saragi adalah rakyat miskin yang tidak
mempunyai apa-apa. Ia hanya pedagang sayuran di pasar, namun memiliki budi
perkerti dan keuletan dalam bekerja. Disamping itu, ia juga memiliki paras yang
menawan dan postur yang gagah. Hal tersebut yang memikat tuan putri.
Mengetahui pilihan putrinya tersebut, sang raja mengajukan beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi Saragi agar bisa menjadi suami anaknya. Ternyata,
Saragi mampu menunaikan persyaratan-persyaratan tersebut. Bersama Ibunya, Saragi
dibawa ke istana. Ia dan Putri Layu melangsungkan upacara pernikahan yang meriah
dan mewah. Beberapa raja dan pangeran dari kerajaan tetangga turut di undang dalam
acara tersebut.
Pada saat acara berlangsung, Kerajaan Tumpuk Lusun Bumi Manang Menuh
dijatuhi hukuman. Kutukan tersebut datang karena para pemuda dari kerajaan lain
melanggar perintah Raja. Sebelumnya, Raja menetapkan perintah agar tidak
menjatuhkan, menjelekkan, dan mencemooh mantunya yaitu Saragi. Mereka seakan
lupa oleh perintah Raja, mereka mencemooh Saragi yang miskin dan yakim. Mereka
tidak terima kalau Putri Layu menikah dengan Saragi yang Miskin.
Kerajaan Tumpuk Lusun Bumi Manang Menuh yang tadinya megah akhirnya
hancur di terjang bencana dan berubah menjadi goa dan lautan air akibat kutukan
tersebut. Saragi selamat namun tidak begitu dengan istrinya. Setelah bencana
berakhir, Saragi terus mencari Putri Layu Turus Riwut Pasang Angin. Namun
pencarian tidak juga berhasil.
Selama pencarian yang sangat lama, Saragi sampai tersesat di sebuah goa
yang kemudian dikenal dengan nama Liang Saragi. Pada akhirnya, pasangan ini
dipertemukan kembali berkat pertolongan gaib yang dilakukan oleh Suku Dayak.
Saragi dan Putri Layu kembali bersatu setelah melalui proses reinkarnasi.
Diadopsi dari cerita rakyat “Liang Saragi” oleh Lia Afriliani
https://lafriofkalteng.wordpress.com/2012/07/03/cerita-dari-kalimantan-tengah-1-
liang-saragi/

Anda mungkin juga menyukai