Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL MEMBACA

BUKU FIKSI

KUMPULAN CERPEN

I. Sumber
Judul Buku : Purnama Di Atas Kapuas
Penerbit : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit : 2003
II. Tabel Analisis

No Cerpen Sinopsis Analisis

1. Judul :Atas Nama Masa Cerpen karya Agustinus Suyoto,S.Pd yang A. Tema : Pendidikan dan kehidupan
Depan
berjudul Atas Nama Masa Depan ini seorang anak remaja
Penulis :Agustinus
Suyoto,S.Pd menceritakan sebuah kehidupan anak remaja B. Alur :
SMA yang bernama Rini, dimana Rini ini 1. Pengenalan
memiliki beberapa masalah dalam hidupnya Mengisahkan sebuah remaja yang
hingga pada puncaknya Rini pernah kedapatan bernama Rini tentang kehidupan
mau menyileti lengannya karena saking putus masa SMA nya,dimana ia
asanya Rini terhadap kehidupan yang ia alami. dikeluarkan dari sekolah,dan
Diketahui bahwa Rini memiliki ayah tiri yang diketaui seorang guru yang
sangat gila, pemabuk, dan kasar. Rini merasa bernama Pak Agus yang sangat
tidak tahan dengan perlakuan dan sikap ayah membela Rini.
tirinya itu. 2. Konflik
Hingga pada akhirnya saat Rini ingin Berawal ketika Rini merasa tidak
menyileti lengannya, tampaklah Pak Agus yang tahan dengan perlakuan ayah
menghentikan hal tersebut. Pak Agus berusaha tirinya yang bersifat
untuk menyadarkan Rini atas perbuatannya itu. gila,pemabuk,dan kasar. Rini
Pak Agus memberikan sebuah motivasi agar akhirnya ingin mengakhiri hidupny
Rini dapat kembali semangat menjalani dengan cara menyeliti
kehidupannya. Setelah kejadian itu,Rini tampak lengannya,namun hal itu tidak
kembali semangat untuk menjalani hidupnya,ia terjadi karena Pak Agus
mengisi kehidupannya dengan hal-hal yang menghentikannya dan memberikan
poitif. Namun masalah lain timbul saat Rini sebuah motivasi kepada Rini agar
yang telah fokus menjadi seorang anggota bisa bangkit lagi menjalani
organisasi,yang membuat Rini sering pulang kehidupannya. Namun pada
malam. Itu membuat ibunya marah karena Rini akhirnya,ketika Rini sibuk
memang keseringan pulang malam karena mengikuti kegiatan-kegiatan
organisasi yang ia ikuti,dimana organisasi itu malam membantu para pecandu
membantu para pecandu obat-obatan terlarang untuk sembuh,ia malah dianggap
untuk kembali bangkit menjalani hidupnya dan salah bergaul,bahkan seolah Rini
berhenti dari kecanduannya. dianggap sudah mulai terlibat
Sampai pada akhirnya Rini mengungkapkan kehidupan malam,apalagi dia
kepada Pak Agus bahwa dia hamil anaknya diketahuin akrab dengan Doni yang
Doni, Doni adalah seorang pemuda yang bebas merupakan seorang pemuda yang
dari kecanduan. Rini mengatakan bahwa itulah telah lepas dari kecanduan.
jalan satu-satunya agar bisa terbebas dari 3. Klimaks
tekanan ayah tirinya dan ibunya yang sering Disaat Rini mengatakan kepada
marah tanpa mengetahui masalah yang Pak Agus bahwa ia hamil,dan
sebenarnya Rini alami. bahkan dia hamil anak dari Doni.
Karena hal tersebut Rini terpaksa Rini terpaksa melakukan itu karena
dikeluarkan dari sekolah. Dalam rapat “Dewan untuk menghindari ibunya yang
Guru” yang membahas masalah Rini,Pak Agus sering marah kepadanya tanpa
sangat membela Rini karena ia tau alasan Rini mengetahui masalahnya,dan
melakukan itu. Namun,pada akhirnya masalah perilaku ayah tirinya yang suka
lain timbul karena Pak Agus terlihat sering mengejar dan memaksanya. Inilah
membela Rini yang membuat guru-guru lain jaln satu-satunya yang bisa Rini
curiga dengan Pak Agus. Para dewan guru tempuh agar bisa keluar dari
mengira Pak Agus yang menghamili Rini. rumahnya.
Hingga kembali diadakan rapat “Dewan Guru” 4. Peleraian
untuk membahas masalah Pak Agus,didalam Ketika pihak sekolah mengetahui
rapat tersebut Pak Agus dituntut untuk kejadian yang menimpa
memberi pembelaan terhadap dirinya,namun Rini,akhirnya akhirnya diadakan
Pak Agus bimbang dan hanya diam tak rapat dewan guru yang akan
berkutik sedikitpun.Sampai pada akhirnya Pak membahas masalah ini. Didalam
Agus disuruh untuk membuat surat rapat tersebut Pak Agus merupakan
pengunduran diri dari sekolah tersebut. guru yang satu – satunya membela
Rini karena memang benar Pak
Agus lah yang mengetahui alasan
Rini melakukan itu. Namun karena
hal tersebut,Pak Agus malah
dituding dialah pelakunya. Dan
pada akhirnya untuk masalah Pak
Agus ini akan kembali dibahas
pada rapat dewan guru berikutnya.
5. Penyelesaian
Sama dengan Rini yang
dikeluarkan dari sekolah,hasil
keputusan rapat dewan guru yang
kedua yaitu Pak Agus pun juga
harus membuat surat pengunduran
diri dari sekolah karena dituduh
bahwa dia yang menyebabkan Rini
hamil.
Alur yang digunakan dalam
cerita ini adalah alur Zig-zag
(Campuran), dimana Alur
mundur nya yaitu ketika
diceritakan bahwa Pak Agus
teringat dimana Rini pernah
kedapatan ingin menyileti
lengannya dikarenakan Rini
memiliki masalah yang membuat
dia jadi putus asa,dimana ia
memiliki ayah tiri yang jahat,suka
mabuk – mabukan dan suka
memaksa dan mengejar Rini. Tapi
hal tersebut dicegah oleh Pak
Agus,Pak Agus memberi motivasi
kepada Rini untuk kembali
semangat menjalani kehidupannya.
Dan Alur majunya yaitu ketika di
awal cerita,diketahui bahwa Rini
dikeluarkan dari sekolah karena
perbuatannya sendiri,dimana ketika
ia sudah kembali semangat
menjalani hidupnya Rini sering
pulang malam dan sangat jarang
dirumah dikarenakan ia mengikuti
sebuah LSM dimana ia membantu
pecandu agar berhenti dari
kecanduannya, dari hal tersebut
diketahui bahwa Rini sangat dekat
dengan Doni,seorang pemuda
bekas pecandu dan telah terbebas
dari kecanduan. Karena masalah
yang Rini hadapi,Rini tidak tahan
dengan perlakuan ayah tirinya dan
perlakuan ibunya yang sering
marah,dan pada akhirnya jalan
yang ditempuh Rini adalah dia
ingin hamil agar bisa terbebas dari
rumahnya, akhirnya Rini hamil
anaknya Doni. Dan itulah yang
menyebabkan Rini dikeluarkan
dari sekolahnya.
C. Penokohan/karakter :
1. Rini, adalah seorang remaja SMA
memiliki sifat yang sangat peka
terhadap masalah yang
dihadapinya,Rini juga memiliki sifat
yang mudah menerima saran dari
orang
2. Pak Agus, digambarkan sebagai
sosok guru di sekolah Rini,dimana
Pak Agus ini memiliki sifat yang baik
hati,dikarenakan Pak Agus selalu
mendengar curhatan Rini dan Pak
Agus juga memiliki sifat yang
penolong dikarenakan ia selalu
membela Rini.
3. Bu Ning, digambarkan sebagai
seorang kepala sekolah di sekolah
Rini. Bu Ning memiliki sifat yang
teg as,dibuktikan bahwa sebagai
kepala sekolah ia menindak tegas
siswa yang melakukan perbuatan
yang dapat mencemarkan masa
depan sekolah, dibuktikan juga
bahwa saat Bu Ning mengintrogasi
Pak Agus mengenai masalah Rini.
D. Latar :
1. Berlangsung di aula dimana sedang
berlangsung rapat “dewan guru” yang
membahas mengenai masalah
Rini,apakah Rini harus dikeluarkan
dari sekolah atau tidak.
2. Berlangsung di kantor guru,dimana
Pak Agus yang diberitahu oleh ibu
kepala sekolah bahwa apakah benar
anak yang ada didalam rahim Rini
merupakan anak Pak Agus?hal
tersebut yang membuat Pak Agus
marah,karena dia tidak mengerti
mengapa ada yang mefitnahnya
seperti ini.
3. Berlangsung di aula ketika rapat
kedua dengan suasana yang sangat
menegangkan dimana akan
membahas masalah Pak Agus, dalam
rapat ini Pak Agus diberi kesempatan
untuk melakukan pembelaan.
E. Amanat :
Kita seharusnya lebih meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada allah,
meyalurkan minat dan bakat secara
positif.
F. Sudut Pandang :
Sudut pandang yang digunakan adalah
orang pertama tunggal Rini dan Pak
Agus sebagai tokoh utama dalam
cerita. Dan orang ketiga tunggal Bu
Ning sebagai tokoh sampingan.
2. Judul :Menangis Lalu Cerpen karya Sugino ini menceritakan A. Tema : Seorang ibu yang tidak punya
Diam
tentang kehidupa seorang gelandangan yang hati nurani terhadap anaknya
Penulis : Sugino,S.Pd
bernama Dadap dan istirnya bernama B. Alur :
Beti.Diketau bahwa istri Dadap sedang 1. Pengenalan
mengandung dan akan melahirkan,namun Cerpen karya Sugino ini
Dadap sangat sedih karena ia tidak bisa menceritakan tentang kehidupan
membawa istirinya ke rumah sakit. Dadap seorang gelandangan yang bernama
merasa bahwa hipnya benar – benar susah Dadap dan istirnya yang bernama
dikarenakan ia adalah seorang pemulung yang Beti. Diketau bahwa istri Dadap
hidup si sebuah gubunk berbahankan kardus di sedang mengandung dan akan
alun – alun selatan. melahirkan,namun Dadap sangat
Dadap pernah bercita – cita ,ketika anaknya sedih karena ia tidak bisa membawa
lahir nanti ia menginginkan agar anaknya bisa istirinya ke rumah sakit. Dadap
menjadi seorang Dokter,Dia juga pernah merasa bahwa hipnya benar-benar
berharap anaknya menjadi seorang bintang susah dikarenakan ia adalah seorang
terkenal. Namun takdir berkata lain,anak yang pemulung yang hidup si sebuah
dilahirkan oleh istri Dadap cacat. Anak tersebut gubung berbahankan kardus di alun-
memiliki mulut yang sumbing yang membuat alun selatan.
Dadap putus harapan akan cita – citanya 2. Konflik
tersebut namun disisi lain,istrinya senang akan Dadap pernah bercita-cita,ketika
hal itu,karean ia akan menjadi seorang anaknya lahir nanti ia menginginkan
pengemis yang handal. Istrinya merasa sangat agar anaknya bisa menjadi seorang
senang karena ia merasa anaknya yang cacat Dokter,Dia juga pernah berharap
tersebut bisa mengundang rasa iba “siapa yang anaknya menjadi seorang bintang
tidak akan iba bila melihat wajah anaknya terkenal. Namun takdir berkata
tersebut. lain,anak yang dilahirkan oleh istri
Namun Dadap tetap tidak mengerti dengan Dadap cacat.
keinginan istrinya.Apa maksudmu?,ucap 3. Klimaks
Dadap “dia akan menjadi seorang pengemis Anak tersebut memiliki mulut yang
yang terkenal. Melihat cacat di wajahnya para sumbing yang membuat Dadap
dermawan dengan ikhlas akan mengeluarkan putus harapan akan cita-citanya
beberapa keping uang untuknya. Sudahlah pak tersebut namun disisi lain,istrinya
kita akan kaya”. Ucap istri Dadap. senang akan hal itu,karean ia akan
Dadap pun menolak keinginan istrinya menjadi seorang pengemis yang
tersebut. Dadap menginginkan agar kelak handal. Istrinya merasa sangat
anaknya harus kuat,anaknya harus bisa senang karena ia merasa anaknya
menghidupi dirinya sendiri. Namun ,istrinya yang cacat tersebut bisa
tetap kekeh untuk menjadikan anaknya sebagai mengundang rasa iba “siapa yang
alat untuk mencari uang ,anaknya harus dibuat tidak akan iba bila melihat wajah
pincang ,kakinya harus patah agar orang anaknya tersebut.
semakin kasihan kepada anaknya. 4. Peleraian
Hingga pada akhirnya ketika Dadap kembali Dadap pun menolak keinginan
dari tempat kerbau – kerbau ia mendengar istrinya tersebut. Dadap
jeritan anaknya seakan jeritan minta tolong . menginginkan agar kelak anaknya
Dadap pun bergegas masuk kedalam gubuknya harus kuat,anaknya harus bisa
dan ia mendapat anaknya menangis menghidupi dirinya sendiri.
keras,sedangkan ibunya yang berada disamping Namun ,istrinya tetap kekeh untuk
anaknya tertawa gembira. Ternyata istrinya menjadikan anaknya sebagai alat
telah mematahkan kaki anaknya,dan berkata untuk mencari uang ,anaknya harus
kepada suaminya bahwa anaknya nanti akan dibuat pincang ,kakinya harus patah
benar-benar menjadi pengemis yang handal agar orang semakin kasihan kepada
karena bibirnya sumbing,hidungnya grumping anaknya.
dan kakinya patah. 5. Penyelesaian
Hingga pada akhirnya ketika Dadap
kembali dari tempat kerbau-kerbau
ia mendengar jeritan anaknya
seakan jeritan minta tolong . Dadap
pun bergegas masuk kedalam
gubughya dan ia mendapat anaknya
menangis keras,sedangkan ibunya
yang berada disamping anaknya
tertawa gembira. Ternyata istrinya
telah mematahkan kaki anaknya,dan
berkata kepada suaminya bahwa
anaknya nanti akan benar-benar
menjadi pengemis yang handal
karena bibirnya sumbing,hidungnya
grumping dan kakinya patah.
Berdasarkan alur yang terjadi di dalam
cerita ini adalah alur maju, karena kisah
seorang ayah yang diceritakan mulai
anaknya baru lahir hingga anaknya telah
lahir dan tidak menceritakan kisah yang
telah terjadi
C. Penokohan/karakter:
1. Dadap merupakan kepala keluarga
yang bekerja sebagai pemulung
memiliki hati yang baik, dan jiwa
pekerja keras serta sabar menerima
segala cobaan yang dihadapinya
termasuk anaknya yang terlahir
cacat.
2. Beti merupakan istri dari Dadap
yang memiliki sifat yang sangat
tamak dan juga tidak punya hati
nurani dikarenakan yang
mengorbankan anaknya demi
mendapatkan uang.
3. Anaknya Dadap terlahir cacat
dengan bibir yang sumbing. Dia
begitu sabar dengan perlakuaan
ibunya.
D. Latar:
1. Namun, Dadap sangat sedih karena
ia tidak bisa membawa istrinya ke
rumah sakit.
2. Seorang pemulung yang hidup
disebuah gubuk berbahankan
kardus di alun – alun selatan.
3. Berlangsung di warung pada waktu
siang hari dengan suasana yang
sedih dikarenakan Dadap kerap kali
melamun
4. Kepala memandang istri Dadap
yang duduk mengujur di ruang
sempit.
E. Amanat:
1. Anak adalah titipan dari Tuhan
yang harus dijaga, sebagai orang
tua patutnya kita harus menjaga
dan menyayangi anak kita serta
tidak memperlakukanya dengan
kasar.
2. Segala cobaan apapun yang
diberikan Tuhan kepada kita, kita
harus tetap menerimaya dengan
lapang dada dan bersabar.
F. Sudut pandang:
Dalam cerita yang menggunakan sudut
pandang orang ketiga, ‘dia’, narator
adalah seorang yang berada di luar
cerita, yang menampilkan tokoh-tokoh
cerita dengan menyebut nama, atau
kata gantinya.
3. Judul :Ikan-Ikan Malam dingin menusuk sumsum. A. Tema : Keterpurukan dalam
Berserikan
Rembulan enggan menempakkan sinarnya. kemiskinan
Penulis :Maman,SPd
Bumi menjadi gelap gulita . Tak ada suara B. Alur:
terdengar walau hanya sedengkur orang tidur . 1. Orientasi
Hanya ada suara air pancuran gemericik Malam dingin menusuk sumsum.
berjatuhan ke air kolam. Selebihnya sepi, Rembulan enggan menempakkan
hening . Ah, andai nasibmujur mau sinarnya. Bumi menjadi gelap
bersahabat,semestinya aku tidur gulita. Tak ada suara terdengar
nyenyak,menikmati mimpi yang indah,atau walau hanya sedengkur orang tidur .
mendekap erat istrinya. Hanya ada suaraair pancuran
Tetapi kemiskinan hampir selalu membuat gemericik berjatuhan ke air kolam.
orang nekad. Sebenarnya aku tidak berbuat Selebihnya sepi ,hening . Ah, andai
begini. Tapi apa boleh buat, keadaanlah yang nasibmujur mau
telah memaksaku. Uang kini telah habis. bersahabat,semestinya aku tidur
Jangankan untuk membayar dokter, sekedar nyenyak,menikmati mimpi yang
untuk ke puskesmas pun tak ada lagi. indah,atau mendekap erat istrinya.
Aku ingin meminjam ke Pak Haji tapi aku 2. Konflik
malu bukan kepalang. Utang yang dulu pun Tetapi kemiskinan hampir selalu
belum juga terbayar. Upah kerjaku yang membuat orang nekad. Sebenarnya
seminggu yang lalu -oleh Pak Haji aku dibayar aku enggan berbuat begini. Tapi apa
per minggu atas jasaku memelihara ikannya- boleh buat, keadaanlah yang telah
tak mencukupi untuk membayar utangku. memaksaku. Uang kini telah habis.
Memang ia tak pernah menagih. Jangankan untuk membayar dokter,
Aku berusaha meminjam kepada Den sekedar untuk ke puskesmas pun tak
Bagus, tetanggaku. Tapi malah bicara yang ada lagi.
bukan-bukan. “Tak tahu malu kaun ini. 3. Puncak konflik
Utangmu yang dulu juga belum kau bayar, Aku ingin meminjam ke Pak Haji
sekarang mau pinjam lagi. Siapa yang mau tapi aku malu bukan kepalang.
percaya padamu?” begitu katanya. Aku tak Utang yang dulu pun belum juga
menyahut lagi, aku langsung pulang dengan terbayar. Upah kerjaku yang
sejuta rasa kecewa. Jangankan menaruh seminggu yang lalu -oleh Pak Haji
kasihan padaku, melihat wajahku saja aku dibayar per minggu atas jasaku
sepertinya dia sudah muak. memelihara ikannya- tak mencukupi
Akulah satu-satunya orang kepercayaan untuk membayar utangku. Memang
Pak Haji untuk mengurus dan memelihara ikan ia tak pernah menagih. Sehingga dia
di dalam kolam – kolamnya yang dipinggir - terpaksa mencuri di tempat Pak
pinggirnya ditanami talas dan singkong. Ada Haji.
juga pohon kelapa dan pepaya. Daun talas, 4. Resolusi
daun kelapa, dan daun pepaya sangat bagus Ketika dia hendak mencuri
untuk dijadikan pakan ikan. Dan umbinya, datanglah Pak Haji
umbi talas dan kelapa bisa, kita manfaatkan menemuinya.Bukannya Pak Haji
untuk makanan jaburan. menundunya sebagai pencuri dia
“Bekerja itu harus dengan kesungguhan dan malahan bersyukur dengan adanya
keikhlasan supaya mendatangkan hasil yang Ahmad sehingga bisa membantunya
banyak dan berkah. Seandainya tanaman itu dalam menangkap ikan untuk
punya mulut, sebenarnya mereka mau diajak anaknya.
bicara maka ajaklah berdialog dengan kata-kata 5. Koda
yang penuh berkah agar dia mau tumbuh Pak Haji memberikan uang dengan
dengan bagus” tutur Pak Haji setiap aku Cuma – Cuma kepada Ahmad untuk
menyiangi tanaman ketela dan talas. Aku pun menutupi segala tunggakannya. Dan
menuruti apa yang dikatakan oleh Pak Haji. Ahmad pun menerima uang tersebut
Demikian juga dengan ikan-ikan peliharaan dengan perasaan bersalah karena
Pak Haji, aku sering berdialog dengan ikan- hendak mencuri ikannya.
ikan itu dengan kelembutan. Entah karena kata- Menggunakan Alur Maju karena
kata itu atau karena faktor pemeliharaan yang dalam cerita tersebut menceritakan
maksimal, ikan-ikan itu sepat sekali besar dan tentang Pak Mad yang sedang
jarang ada yang mati, sehingga hasilnya kesusahan akhirnya bisa
panennya pun sangatlah memuaskan. menyelasaikan masalahnya.
Tadi siang di kolam ini pula aku bekerja, C. Penokohan/karakter:
memindahkan induk ikan mas yang besar-besar 1. Mad merupakan seorang kepala
dari kolam yang biasa ke kolam yang khusus keluarga yang bekerja di rumah Pak
untuk pembibitan. Aku pula yang Haji sebagai penjaga ikan. Mad
mengeringkan kolam itu dan mengaduk memiliki karakter yang baik, sayang
tanahnya tanah dasarnya, untuk dijemur dalam keluarga. Namun, ia terpaksa
beberapa hari. Begitulah kebiasaan Pak Haji mencuri karena kekurangan
memelihara ikan dikolamnya. ekonomi.
Dengan perlahan aku menuruni kolam 2. Pak Haji merupakan seorang laki –
pembibitan, airnya terasa dingin. Tubuhku laki dan seorang jurangan ikan yang
sampai menggigil. Itu ku abaikan, asalkan aku ditempati Mad bekerja. Pak Haji
mendapatkan ikannya. Aku hafal betul dimana memiliki karakter yang baik hati
ikan-ikan itu berenang karena akulah yang karena walaupun dia tahu Mad
menempatkannya di kolam siang hari tadi. Tak hendak mencuri ia tetap peduli dan
perlu berpikir panjang, dengan mudahnya ikan- memaafkan Mad.
ikan besar itu ku tangkap lalu ku masukkan 3. Ocih merupakan seorang
satu per satu ke dalam karung yang kubawa perempuan dan merupakan istri dari
dari rumah tadi. Walau dalam keadaan gelap Mad. Ocih memiliki karakter yang
gulita aku tak terlalu kesulitan. Bahkan aku baik hati dan penyabar karena
berterima kasih pada kegelapan ini, sinar walaupun ia dan keluarganya masih
rembulan yang redup, pada suara gemercik air kekurangan ekonomi ia tak pernah
pancuran kolam. Semua itu bagaikan tabir yang mengeluh kepada suaminya.
menutupi perbuatan jahatku. 4. Den Bagus merupakan seorang laki
Tiba-tiba, “Mad, kebetulan sekali kau ada – laki dan tetangga Mad. Den Bagus
disini. Tadinya aku mau menyusul ke rumahmu memiliki karakter yang pelit karena
untuk mengambilkan ikan-ikan yang tadi siang pada saat Mad hendak meminjam
kau pindahkan itu. Malam ini si Amin mau uang ia enggan meminjamkannya.
membawanya semua ikan itu untuk jadi D. Latar:
hidangan pada acara hajatan kakak iparnya”, 1. Hening dan sunyi malam dingin
suara Pak Haji terdengar nyaring yang menusuk sumsum. Rembulan
memecah kesunyian malam. Andai di siang enggan menampakkan sinarnya.
hari, mukaku pasti pucat lantaran rasa malu dan Bui menjadi gelap gulita. Tak ada
rasa berdosa yang tak ada tara. Entah darimana suara terdengar walau hanya
kedatangan Pak Haji yang secara tiba-tiba di sedengkur orang tidur. Hanya ada
tempat itu. Dia tidak menyalakan lampu suara air pancuran gemercik
senternya walaupun ia membawanya. Padahal, berjatuhan ke air kolam selebihnya
apabila seandainya ia nyalakan, pasti aku sepi, hening
mempunyai kesempatan untuk melarikan diri. 2. Sesampainya di rumah pak Haji,
Setidaknya ada persiapan untuk bersembunyi aku langsung mengemas ikan-ikan
dari Pak Haji. itu dengan rapi.
Tiada suara sepatah kata pun yang dapat E. Amanat:
terucap dari bibirku selain menuruti Hendaknya apabilah kita membutuhkan
perintahnya. Dengan hati-hati aku mengangkat sesuatu kita mencoba membicarakan
ikan-ikan itu ke pinggiran kolam, dengan kepada orang lain agar ia dapat
bantuan penerangan dari lampu senter Pak membantuk kita. Karena apabilah kita
Haji. Setelah selesai mengangkat ikannya, aku punya maksud yang tidak baik maka
berjalan menelusuri jalan setapak pinggiran dampak yang akan terjadi juga tidak
kolam diikuti Pak Haji dari belakang sambil baik.
terus menyalakan senter, memberikan F. Sudut pandang :
penerangan. Orang pertama menggunakan kata
Sesampainya di rumah Pak Haji, aku ganti aku atau saya, dalam hal ini
langsung mengemas ikan-ikan itu. Aku tak tahu pengarang seakan-akan terlibat dalam
apakah ikan-ikan itu benar akan dibawa oleh si certia dan bertindak sebagai tokoh
Amin untuk hidangan acara hajatan. Atau cerita.
apakah itu hanya kata-kata bijak dari Pak Haji
agar aku tak merasa malu dan bersalah
padanya.
“Si Oding sudah disuntik, Mad?” tanya Pak
Haji menanyakan anak bungsuku.
“Belum, Pak Haji,”
“Si Ocih, apa sudah ada tanda-tanda dia akan
segera melahirkan?”
“Sepertinya sebentar lagi, Pak Haji”, jawabku.
“Biasanya berapa biaya melahirkan?”
“Nggak tahu, Pak Haji,” jawabku lagi.
Hening sejenak. Pak Haji tak berkata-kata
lagi, aku sibuk mengemas ikan. Sesaat
kemudian Pak Haji masuk ke kamarnya. Ketika
dia keluar dari kamar, ia berkata
“Mad, segeralah bawa anakmu ke dokter
atau bidan untuk berobat. Ini, saya punya
sedikit rezeki untukmu. Kalau berlebih, pakai
saja untuk biaya melahirkan isrtimu. Aku tidak
meminjamkannya, jadi ambil saja dengan
percuma” kata – kata itu keluar begitu saja dari
mulut Pak Haji, sepertinya ia hafal betul apa
yang tengah bergejolak dalam batinku. Aku tak
mampu berbuat apa – apa selain menerima
uang itu.
Buku kumpulan pendek ( cerpen) yang berjudul “Purnama di atas kapuas” ini mrupakan
karya dari seluruh guru yang ada di indonesia, dimana buku tersebut bertemakan
Komentar kemanusiaan dan kehidupan sehingga banyak pelajaran yang bisa kita petik. Bahasa yang
digunakan sangat mudah dipahami namun kualitas kertas pada buku tersebut tidak cukup
baik.

Anda mungkin juga menyukai