Anda di halaman 1dari 4

Naskah 1

Judul: PERANG JAGARAGA-BALI


Tema: Kepahlwanan
Durasi: Pendek
Jumlah pemeran: 4 orang

PERANG JAGARAGA-BALI
Pada tahun 1843, Raja Buleleng yaitu Raja I Gusti Ngurah Made Karang
Asem beserta Patih I Gusti Ketut Jelantik melakukan perjanjian dengan pihak
Belanda. Isi perjanjian tersebut adalah pihak kerajaan akan membantu belanda jika
kapalnya terdampar di wilayah Buleleng. Namun, peranjian itu tidak berjalan dengan
semestinya.
Pada tahun 1844, terjadi perampasan terhadap kapal-kapal Belanda di
Pantai Prancah (Bali Barat) dan Sangsit (Buleleng Timur). Belanda menuntut agar
Kerajaan Buleleng melepaskan Hak Tawan Karangnya sesuai perjanjian tahun 1843
namun ditolak pihak kerajaan.
Batavus van den Bosch : “Kerajaan Buleleng tidak menepati perjanjian. Kita akan
menyerang Kerajaan Buleleng. Pasukan penyerang
terdiri dari 1.700 prajurit dan akan dipimpin langsung
oleh Letkol Bakker.”
Penyerangan oleh Pasukan Letkol Bakker berhasil digagalkan oleh Laskar
Buleleng yang bertahan di Benteng Jagaraga. Penyerangan kedua terjadi pada
tanggal 7 Juni 1848 oleh pasukan yang dipimpin Jend. Carel van der Wijck.
Jend. Carel Van Der Wijck: “Hancurkan seluruh wilayah Kerajaan Buleleng! Pasukan,
SERAAANG!!”
Pasukan belanda bergerak menyerang Kerajaan Buleleng, Pasukan
Kerajaan yang dipimpin I Gusti Ketut Jelantik siap mempertahankan kerajaan.
I Gst. Kt. Jelantik : “Pertahankan Benteng! Pasukan satu berada di bagian
barat, Pasukan dua di bagian timur. Pasukan tiga dan
empat berjaga disekitar benteng. Antisipasi serangan
meriam!”
Pasukan Jend. Carel van der Wijck berhasil dipukul mundur oleh pasuka I
Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1849, Belanda kembali mengirim pasukan untuk
menyerang Kerajaan Belanda. Pasukan tersebut dipimpin oleh Jend. Andreas Victor
Michiels.
Jend. A. V. Michiels : “Jangan sampai kalah untuk ketiga kalinya! Kita harus
menghancurkan kerajaan dan menguasai seluruh wilayan
kekuasaan Kerajaan Buleleng. SERAAANG!!”
Pasukan Belanda menghujani Benteng Jagaraga dengan tembakan meriam.
Pasukan Kerajaan Belanda tidak mundur sama sekali.
I Gst. Kt. Jelantik : “Sekali lagi, pertahankan Kerajaan tercinta kita!
Biarpun kita kehilangan tangan dan kaki, itu lebih baik
daripada lari dan meyerah begitu saja! Tumpahkan
darah kita hanya untuk Buleleng! SERANAAANG!!”
Pasukan Kerajaan : “AAAAA….!!”
Pasukan Kerajaan Buleleng terpacu semangatnya dengan kata-kata dari I
Gusti Ketut Jelantik.
Perang berakhir, pasukan Belanda berhasil menguasai Benteng Jagaraga.
Banyak dari pihak kerajaan yang gugur. Setelah berhasil menyerang kerajaan, pihak
Belnda memulai untuk menuasai daerah-daerah di sekitar Buleleng.


Naskah 2
Judul: Jasa Jendral Sudirman Terhadap Bangsa
Tema: Sosial
Durasi: Pendek
Jumlah pemeran: 4 orang

Sinopsis Drama Pahlawan


Ada empat orang bersahabat, yaitu Mirza, Nina, Imam, dan Yoga. Yoga adalah sosok
remaja yang kurang menghargai jasa pahlawan, bahkan sejarah tentang Jendral
Sudirman pun tidak diketahuinya. Yoga mendapat teguran dari teman-temannya.

Yoga:
Jendral Sudirman itu siapa sih?
Mirza:
Memangnya kenapa? Kamu ini aneh, masak jendral Sudirman kamu nggak tahu.
Nina:
Iya nih orang, masak pahlawan bangsa nggak tahu.
Imam:
Itu arinya, kamu itu tidak menghargai perjuangan dan jasa Jendral Sudirman, Ga.
Jendral Sudirman itu salah satu pahlawan bangsa, mestinya kamu tahu.
Yoga:
Emangnya aku harus menghafal semua nama-nama pahlawan, kan ada banyak gimana
aku bisa menghafal.
Mirza:
Ya tapi setidaknya kalau Jendral Sudirman harusnya kamu tahu lah..
Nina:
Iya, benar itu.
Yoga pun kemudian menanyakan kepada teman-temannya apa saja jasa yang sudah
diberikan Jendral Sudirman kepada bangsa INDONESIA.
Yoga:
Memangnya apa sih jasa Jendral Sudirman terhadap bangsa Indonesia? Kok dimana-
mana nama jalan itu Jendral Sudirman melulu.
Imam:
Banyak sekali. Pokonya dia itu punya jasa yang tak terhingga terhadap kita-kita ini.
Mirza:
Iya, benar apa yang dikatakan imam itu. Makanya, kamu itu kebangetan sekali Ga
kalau Jendral Sudirman saja nggak tahu.
Nina:
Iya, seharusnya kamu tahu kalau Jendral Sudirman adalah salah satu tokoh
sekaligus pahlawan nasional yang sangat dibangga-banggakan.
Yoga biasa-biasa saja menanggapi cibiran teman-temannya.
Yoga:
Oh.. gitu toh..
Nina:
Kok cuman bilang gitu toh... gimana sih kamu ini, Ga?
Yoga:
Nah, terus aku harus gimana? Iya, sekarang aku sudah tahu kalau Jendral Sudirman
itu salah satu pahlawan bangsa.
Imam:
Ya jangan cuman bilang sudah tahu, kamu harus menghargai perjuangan beliau.
Yoga:
Menghargai gimana? Terus aku harus gimana? Kamu ini bikin aku pusing saja.
Mirza:
Bingung gimana? Kalau kamu sudah tahu bahwa Jendral Sudirman itu salah satu
pahlawan bangsa, maka kamu harus menghargai perjuangannya.
Yoga:
Iya, aku menghargai, tapi menghargai gimana maksud kamu?
Mirza:
Kamu harus bisa menjadi anak bangsa yang mau meneruskan perjuangan Jendral
Sudirman, itu namanya kamu menghargai jasa beliau.
Yoga:
Oh.. begitu..!



Anda mungkin juga menyukai