selesai malaksanakan Tadarus rutin setiap pagi, mereka semua melanjutkan dengan membaca buku fiksi maupun non-fiksi (literasi) selama 15 menit.
Sesudahnya literasi, mereka pun langsung Makan
bersama dikelas. Ada pula yang keluyuran, mundar- mandir, tidur dikelas, sampe-sampe ada yang sempat belum mandi dirumahnya Dan mandi disekolah.
Hari Itu ada 5 mata pelajaran, Sosiologi, Prakarya dan
kewirausahaan (PKWU), Seni budaya (SBK), Geografi, dan Sastra Inggris. Mata pelajaran yang pertama adalah Sosiologi. Ibu guru menyuruh untuk ,Mengerjakan BAB 1.
Suasana di dalam kelas nampak hening ketika para siswa
sedang mengerjakan soal yang di berikan oleh Ibu guru tersebut.
Setelah selesai, kemudian bu guru berpesan kepada
murid-muridnya untuk mempelajari materi Pengaruh dari Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial, Dengan menyuruh Kita untuk menghafal karena sewaktu-waktu akan diadakan tes dadakan.
Setelah selesai melaksanakan proses belajar di sekolah,
para siswa kemudian pulang kerumahnya masing-masing.
Salwa, Andini, dan Iqbal pulang bersama, mereka bertiga
menggunakan angkutan umum karena memang jarak sekolah kerumah mereka jauh. “Setelah makan siang nanti kita bermain bersama ya?. Di rumahku ada boneka baru yang di belikan ayahku dari Bandung.” Pinta Iqbal kepada kedua temanya.
“Asyik.” Ucap Salwa dengan penuh kegembiraan.
“Gimana, Din, kamu bisa ikut gak?”
“Aku tidak bisa ikut. Aku mau belajar saja, karena tadi kan bu guru berpesan untuk belajar untuk persiapan karena akan ada tes dadakan.” Sanjang Andini dengan polosnya.
Sesampai di rumahnya, Andini langsung ganti baju,
makan siang, kemudian tidur siang agar malamnya dia bisa belajar dengan tenang dan bisa konsentrasi.
Sesekali ia bertanya kepada ayahnya jika ada yang kurang
paham dengan materi di buku. Sedangkan Salwa dan Iqbal asyik bermain boneka hingga larut malam sehingga mereka tidak sempat mempelajari materi. Keesokan harinnya mereka berangkat bersama, sesampai di kelas, ternyata memang ada tes dadakan.
Salwa dan Iqbal merasa kesulitan mengerjakan soal-soal
yang diberikan oleh bu guru dan akhirnya mereka mendapat nilai jelek sehingga mereka harus mengulang tes susulan.
Lain halnya dengan Andini, Ia mendapat nilai terbaik di
antara teman satu kelas nya karena dia sudah belajar dengan sungguh-sungguh sesuai nasihat gurunya. Ibu guru meminta agar Salwa dan Iqbal belajar dengan temannya, Andini.
“Wah, Din, selamat ya, kamu mendapatkan nilai terbaik.
Besok kita akan ikut belajar denganmu ya.” ucap Salwa pada Andini. Setelah itu, Salwa Dan Iqbal ikut belajar bersama andini, Dan nilai mereka pun menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dan Kita pun dapat belajar dari kesalahan Salwa dan
Iqbal, bahwa dengan bermain kita tidak akan mendapatkan hasil apa-apa. Dan kita juga belajar dari Andini, bahwa dengan belajar yang bersungguh-sungguh kita akan sukses menjalankan tantangan, dan sukses dimasa depan.