Lala : “Nggak koq, dia baik,cantik,Cuma karena pake kaca mata gede
aja dia jadi keliatan cupu..”.
Ana : “Kalian taun gak, kemaren pulang sekolah, gue gak sengaja liat
dia jalan sama Nenek-nenek tua yang sering jualan di depan sekolah kita”.
Lala : “Emang kenapa kalo dia masih sodara Nenek tua itu, Na?”
[Ucapnya dengan muka polos bin blo’on].
Ana : “Iiiih.... Lala, loe koq lola banget sih. Kalo dia emang cucunya
Nenek itu, mungkin gak sih,dia bisa pindah di sekolah kita. Secarraaaa, kan
sekolah kita sekolah elite getooo..gak mungkin dong, anak miskin kaya dia
bisa masuk ke sini”.
Lala : “Dapet beasiswa kali”.
Hilda : “Menurut si Poopy Miss data itu sih, kayaknya dia gak Masuk
di daftar anak penerima beasiswa kok’’
Ana : “kalo dilihat dari penampilannya juga dia bukan selevel sama
kita deh, liat aja gayanya, kampungan bangeeed... iya gk?’’.
Narator : Tak lama kemudian, Tata muncul dari lorong menuju kelas.
Hilda : “Eh, itu dia si cupu mau lewat....’’ [ucap setengah berbisik]
Lala : [Cekikikan]
Devita : “Eh, bukannya kamu yang sengaja menendang kakiku, biar aku
terjatuh?”
Naila : “Masa sih? Emang iya?? Udah yuk guys,, cabut aja..lama-lama
disini ntar jadi eneg” [ajaknya pada Ana dan Lala]
Tata : “Aku gak papa kok, Dev” [berusaha menahan tangan Devita]
Devita : [menoleh] “Maaf ya,Ta. Aku gak sengaja. Niat aku pengen
bantuin kamu dari mereka, tapi malah gini jadinya.” [berusaha membantu
Tata bangkit dan membersihkan baju dan bukunya].
Tata : “Gak papa kok,aku tahu. Mungkin akunya aja yang salah “.
Tata : “Gak papa,,Cuma kena air ini, ntar juga kering” [kemudian
mereka masuk kelas].
BuIra : “ Nay,, jujur Nay sama ibu... masalah apa yang sedang kamu
hadapi? Siapa tahu ibu bisa bantu... sebentar lagi kan Ulangan semester,
Ibu gak ingin nilai kamu merosot seperti ini...”
Naila : “ Naila gak ada masalah apa-apa kok, bu... Naila akan berusaha
memperbaiki nilai Naila. Nila akan berusaha melunasi SPP Naila akhir
bulan ini. Terimak kasih,Bu.Naila peermisi dulu...[Naila cepat pergi dari
ruangan ].
Narator :dari belakang tata melihat Naila berjalan keluar. Htinya Iba....
Kasihan Kasihan Kasihan.... Keesokan harinya, geng GGS kembali berbuat
ulah , masih sam targetnya, si Tata, anak baru di SMP Al-la kadarnya kelas
VIII A. Kali ini lebih parah, naila sengaja menendang kaki tata sehingga
tata terjatuh dan kepalanya membentur dinding dan pingsan. Bu Ira, wali
kelas yang mendengar itu, langsung memanggil geng GGS.
Bu Ira : “ Ibu harap ini yang terakhir kalinya besok-besok ibu tidak mau
mendengar kalian membuat ulah lagi. Jika kalian membuat onar lagi ibu
tidak segan-segan memberi skors pada kalian. Mengerti???!”
Bu Ira : “sudah, kembali ke kelas. Kecuali kamu, Naila. Ibu ada perlu sama
kamu “.
BuIra : “Mulai besok juga kamu gak usah memikirkan masalah SPP
kamu. Karena sudah lunas sampai akhir semester dua ini.’
Naila : [kaget] “ si.. siapa yang melunasinya Bu? Naila belum merasa
melunasinya.”
Bu Ira : “sebenarnya Ibu gak mau mengatakan ini, tapi, kalu hal ini bisa
membuat kamu merubah sikap, mungkin harus ibu katakan, bahwa... Tata
lah oranmg yang telah membantumu”.
Bu Ira : “sudah ... masuk ke kelas. Minta maaf sama tata dan teman-
temanmu. Mulai sekarang perbaiki sifatmu dan rejinlah belajar
Naila : “ Iya, Bu.. Naila janji akan jadi teman yang baik, dan rajin belajar”.
Bu Ira : “Bagus”
Narator : mulai saat itu, Naila meminta maaf kepada Tata. Tata yang
mereka kira anak orang tak punya ternyata anak pemilk donatur besar di
SMP Al-la kadarnya. Geng GGS pun sekarang bersikap baik dengan Tata
dan teman-teman yang lain.
TAMAT
TERIMA KASIH