Anda di halaman 1dari 37

NARATOR

Di sebuah rumah kecil tinggallah seorang ibu beserta anaknya. Siang itu, ibu sedang merapikan rumah dan
menyiapkan makan siang untuk anaknya.
AMEL : (Masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam, meletakkan tas kemudian duduk)
IBU : “Kamu sudah pulang, Mel?”
AMEL : “Kalau Amel sampai di sini berarti Amel sudah pulang, Bu! Masa ibu tanya lagi sih.”
IBU : “Iya-iya… Ya sudah, sekarang kamu makan siang dan setelah itu kerjakan PR.”
AMEL : (Amel berdiri dan menghampiri meja makan. Ia membuka tudung saji dan kesal melihat
lauk yang disajikan ibunya. Ia banting tudung saja yang dipegangnya)
Empat hari lalu lauk makan kita tempe. Tiga hari lalu lauk makan kita tahu. Lusa lalu tempe
lagi. Hari ini tahu lagi.
Aaarrggghhh… (Sambil membuang piring berisi tahu)
IBU : (Mengambil tahu-tahu yang jatuh) Kita harus menghargai makanan Amel…
AMEL : Amel bosan dengan makanan yang ibu masak! Ibu selalu ingin Amel jadi anak pintar, tapi
untuk asupan makan Amel, ibu cuma bisa masak tempe dan tahu aja.
IBU : (Mendekati Amel dan menyentuh lengannya) “Untuk menjadi anak pintar tidak perlu makan
yang berlebihan, Mel. Kamu harus belajar dengan giat. Lagipula, tempe dan tahu juga
bergizi, Nak dan uang kita hany cukup untuk beli itu.”
AMEL : “Aaarrggghhh!” (Melerai tangan ibunya dengan kasar)
“Amel gak peduli! Amel gak mau makan kalau lauknya masih tempe atau tahu! “
IBU : “Ya sudah, kamu beli lauk di warteg Ibu Darma. Ini uangnya.” (Memberikan selembar uang
Rp10.000-an dan Amel pergi begitu saja)

NARATOR
Dalam perjalanan pulang dari warteg Ibu Darma, Amel bertemu Karis dan Cintia yang akan pergi ke Mall.
AMEL : “Kalian akan pergi ke mana?”
KARIS : “Kami akan ke mall dong, Mel. Mau main timezone dan makan-makanan enak.”
AMEL : “Wah… aku boleh ikut ya?”
CINTIA : “Ikut?!” (Wajah tak percaya) “Memangnya uang jajanmu cukup untuk ke sana? Setiap hari
saja kamu makan hanya tempe dan tahu hahahaha…”
KARIS : “Hahahaha… kok kamu tahu, Cin?”
CINTIA : “Iyalah… kan sudah jadi berita dalam acara arisan ibu-ibu di rumahku kemarin.”
AMEL : (Kesal) Aku punya uang jajan lebih kok dari ibu.
CINTIA : “Oh, ya?! Kita buktikan deh. Sekarang kau pulang dan minta uang jajan lebih dari ibumu.
Kita akan tunggu kamu di pos ronda itu. Tapi kalau kamu lama ya terpaksa kita tinggal.
(Menantang)
AMEL : “Oke!”
Terdapat keraguan dalam diri Amel. Tiba-tiba sesosok malaikat dan iblis berada di kanan dan kiri Amel.
AMEL : “Aku akan meminta paksa pada ibu agar aku bisa ikut mereka pergi.”
MALAIKAT : “Jangan, Amel. Itu tidak baik.”
IBLIS : “Lakukan saja, Amel. Itu akan membuatmu senang. Itu hal yang terpenting.”
MALAIKAT : “Tidak, Amel. Apalah artinya kesenangan jika kamu menyakiti ibumu sendiri. Kau akan
berdosa, Amel.”
IBLIS : “Ibumu adalah wanita yang baik. Dia pasti akan memaafkanmu jika kamu melakukan
kesalahan. Lagipula kau ini anak satu-satunya. Dia tidak akan tega menolak kehendakmu.”
MALAIKUT : “Kebaikan ibumu bukanlah alasan untukmu menyakitinya, Amel. Itu tidaklah benar.”
AMEL : “Sudah! Sudah! Aku sudah membuat keputusan. Pergilah kalian!”
IBLIS & MALAIKAT : (Pergi meninggalkan Amel)
NARATOR
Waktu Salat Zuhur sudah tiba sejak tadi. Ia bergegas wudhu dan melaksanakan salat. Ketika ia selesai salat,
Amel kembali dari warteg Bu Darma.
IBU : “Kamu sudah membeli lauknya, Mel?”
AMEL : “Amel makan di sana, Bu. Sekarang Amel mau main. Amel minta uang, Bu!”
IBU : “Lebih baik kamu salat dulu.”
AMEL : “Salatnya nanti deh, Bu. Sini uang jajan Amel!” (Memaksa)
IBU : “Iya-iya, sebentar…” (Ibu membuka dompet, mencari uang 2000-an)
AMEL : “Ah! Ibu lama nih!” (Amel merampas dompet dari tangan ibunya)
IBU : “Jangan, Mel. Mau kamu apakan dompet ibu?” (Amel mendorong ibunya)
AMEL : (Amel mengambil selembar uang 50.000-an dan melempar dompet ke hadapan ibunya)
IBU : “Mau kau apakan uang itu, Nak. Itu untuk modal ibu dagan besok.”
AMEL : “Ibu kan bisa berutang dulu di warung Pak Endang. Amel mau ke Mall bersama teman-
teman. Jadi, Amel butuh uang jajan lebih.”
IBU : “Kau tidak takut azab ALLAH, Mel?”
AMEL : “Hah?! Azab? Zeb-azeb-azeb kali, Bu. Hahahaha… “ (Amel pergi begitu saja setelah apa
yang dilakukan terhadap ibunya.)

NARATOR
Setelah puas bermain di Mall dengan menggunakan uang yang ia paksa ambil dari ibunya, Amel pulang sore
harinya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Aji dan Mira.
AJI : “Mel, kau tidak berangkat mengaji?”
AMEL : “Aku baru pulang dari Mall nih. Capek!”
MIRA : “Ya Allah… Amel… Kamu main sampai sore begini. Bukankah lebih baik kau kerjakan PR
atau membantu ibumu. Kulihat beliau kesulitan membawa bahan-bahan makanan untuk
berdagang besok.”
AMEL : (Marah dan mendorong Mira) Hey, Mir!
AJI : (Membantu Mira) Apa yang dikatakan Mira benar, Mel.
AMEL : “Memang kalian ini siapa menasihatiku seperti itu. Jika ibuku mampu mengerjakannya
sendiri, aku tak perlu membantunya.”
AJI : “Kau tak taku t kena azab ALLAH, Mel?”
AMEL : “Hah?! Apa?! Azab?! Yang aku tahu hanya zeb-azeb-azeb-azeb-azeb-azeb… (Sambil
bernyanyi seraya pergi)

NARATOR
Hari semakin sore dan langit semakin menghitam. Angin berlomba berlari-lari ke sana kemari. Kilat nampak
seperti sedang pemotretan. Mendadak Amel gelisah dengan keadaan itu. Angin lantas bermain-main di
sekitarnya.
AMEL : “Ada apa ini? Tidak! Tidak! Pergi! AAAARRGGHHHH!” (Suara petir besar terdengar dan
menyerang wajah Amel)
Tubuh Amel tergeletak tak berdaya di jalan menuju rumahnya. Ini adalah akibat untuknya yang tidak
menghormati orang tua dan kasar kepada teman-temannya. Azab ALLAH menyelesaikan hidupnya.
Pemain 

1. Ibu
2. Bella
3. Sinta 
4. Angel
5. Kiki
6. Warga
 Tersebutlah sebuah kisah yang mengharukan sekali, seorang anak yang durhaka pada ibunya. Dia
membohongi teman-temannya dan mengaku bahwa dia adalah anak dari kalangan orang
yang terpandang dan tidak level dengan orang-orang miskin. Tapi kenyataannya adalah
dia seorang anak yang dilahirkan di kalangan orang miskin yang hidup sederhana,
ibunya hanya seorang pedagang gorengan keliling dan ayahnya meninggal saat ia masih
dibangku SD, dia bisa sekolah di SMA Faforit berkat kecerdasannya. Namun ia
bukannya bersyukur tapi dia malah menyombongkan diri bisa sekolah disana.
BELLA itulah namanya.
Adegan 1
Pagi itu Bella akan berangkat sekolah, Bella keluar dari kamarnya dan hendak sarapan
pagi. Saat melihat hidangan diatas meja makan, ia terkejut karena isinya hanya sepiring
nasi dan tiga potong kecil tempe goreng. Bella teriak kesal dan memanggil ibunya.

Bella : Ibu...!! Ibu...!! Apa-apaan ini. Ibu mau bunuh aku. masak setiap hari aku makan
tempe. Aku bosan bu...kalau gak tempe pasti tahu,, ituuuu terus. emangnya gak ada
yang lain apa !
Ibu :  Bella, uang ibu tidak cukup untuk membeli daging atau sayur lain. Kita
seharusnya bersyukur nak,,, kita masih diberikan makan dan minum oleh Allah. walau
hanya sederhana seperti ini. jadi jangan sekali-kali mengeluh nak..
Bella : Allah ! Allah ! kenapa sih sedikit-dikit Allah, Kalau emang Allah tu sayang sama
kita, kita gak mungkin miskin seperti ini.
Ibu :  Astagfirullah... istigfar Bella, kamu tidak boleh bicara seperti itu. 
Bella : Bu.. emang gitu kenyataannya kan, hemm... aku minta uang (sambil
mengulurkan tangan). cepetan dong bu ntar aku telat sekolahnya, katanya mau liat kita
pintar.
Ibu : ini nak, (memberikan Bella uang 5.000 rupiah)
Bella : 5.000 lagi !
Ibu : Hanya itu uang ibu nak,,
Bella : Makanya dong.. jangan hanya jual gorengan keliling saja, cari kek pekerjaan
yang lain, yang lebih menguntungkan dan menghasilkan banyak uang. Kapan  kita jadi
orang kaya kalau gini terus caranya.
Ibu : Astagfirullah... Bella. Ampunilah anak hamba ya Allah...

Adegan 2
Saat Bella sedang berkumpul bersama teman-temannya. Tiba-tiba ibunya Bella datang
menjual gorengan. Bella kaget, kenapa ibunya mesti jualan didepan sekolahnya. Saat ia
ditanya oleh teman-temannya, apakah Bella mengenal penjual gorengan itu atau tidak,
Bella malah menjawab tidak kenal.
Sinta : Bu...bu... beli gorengannya dong
Ibunya Bella duduk sambil meletakkan dagangannya di dekat Angel dan Sinta.
Angel : Wahh... kayaknya enak nih, Bell loe mau gak ??? enak banget tauu (sambil
mencoba gorengan dagangan ibunya Bella?)
Bella : Gak, gue tu gak level makan gituan, apalagi gorengan keliling kayak gitu, nanti
bisa-bisa gue keracunan lagi.
Sinta :ssstt,,, Bell loe gak boleh ngomong gitu, kasian tau ibunya. Maaf ya buk..
maklumlah teman saya yang satuan ini emang gitu orangnya.
Ibu : Iyaa.. tidak apa-apa nak,
Angel : nih buk uangnya, jadinya 10.000 yaa berdua sama Sinta
Ibu : iya nak trima kasih, ya sudah ibu pergi dulu belajar yang rajin ya nak.
Angel : iya sama-sama bu,, hati-hati dijalan

#
Sinta : Bell, loe kenal ya sama ibu penjual gorengan yang tadi. kok loe kelihatannya
takut banget liat dia, 
Bella : Gak kok, kenal dari mana cobak. kenal dari HONGKONG !! Gue tu jijik aja tau
lihatnya, dekil kayak gitu masih aja kalian belanja sama tu orang.
Angel : Istigfar Bella, loe gak boleh ngomong kayak gitu. dia kan jualannya halal. yang
penting kan dia gak nyuri . pasti dia jualan gorengan keliling itu punya alasan tertentu,
mungkin buat biaya anaknya sekolah atau apa gitu
Bella : kok kalian jadi belain ibu itu sih !!
Angel : bukannya gitu Bell,,
Bella : udahlah.. kita pulang aja yuk
Sinta : ya sudah

Adegan 3
Setelah sampai dirumah, Bella teriak teriak memanggil ibunya. karena ibunya sedang
menjahit seragam sekolahnya KIKI, adiknya Bella. Ibu tidak mendengar suara Bella
yang memanggilnya di depan pintu rumah.

Bella : Ibu,,,Ibu,,, kemana sih tuh ibu. buu buuuk.. 


 kiki membuka pintu
Bella :Hehh !!! mana ibu,, mana ibu..
Kiki : Ibu didalam kak, kok kakak teriak-teriak begitu. ada apa ??? Ibu sedang menjahit
didalam
Bella : alaahh.... sana masuk, dasar anak kecil, sok alim kamu, sama aja kayak ibu.

Bertemu ibunya.
Ibu : Bella... kamu sudah pulang,
Bella : Hehh bu !!! aku peringetin ya sama ibu. Jangansekali-kali jualan ke sekolah aku
lagi. Aku maluuu buk,, aku maluu. Nanti kalau teman-temanku tau aku hanya seorang
anak penjual GORENGAN KELILING mau ditaruh dimana muka aku buk.
Ibu : Astagfirullah... Bella jaga ucapanmu
Bella : udah deh buk aku capek dengar ibu istigfar terus. Awaasss ya kalau sampai ibu
jualan lagi di sekolah aku, aku Hancurin dagangan ibu
Kiki : kakak... jangan bentak ibu, ibu tu lagi sakit. kakak kok marah-marah sama ibu.
Bella : diem kamu anak kecil, jangan sok ikut campur.
Ibu : sudah.. sudah.. jangan bertengkar (sambil batuk)
Kiki : ibu gak kenapa-napa kan
Ibu : gak kok nak,, ibu gak kenpa-napa.
Bella : urus tuh ibu loe !!

Adegan 4
Pagi-pagi sekali Bella berangkat sekolah seperti biasanya. Kiki , adiknya tidak sekolah
karena ia merawat ibunya yang sedang sakit. Penyakit ibunya semakin parah, Kiki tidak
tahu harus bagaimana. Sehingga ketika pulang sekolah Bella melihat didepan
rumahnya banyak sekali orang. Bella kebingungan, satu demi satu warga berdatangan.
Bella semakin bingung, ia tidak tahu bahwa ibunya telah menghembuskan nafas
terakhirnya.

Bella : ada apa yeaa... kok banyak orang dirumah.

dengan wajah yang cemas dan kebingungan, Bella masuk rumah dan ia melihat Kiki
sedang menangis histeris di depan mayat ibunya yang telah tertutupi oleh kain kafan.
Bella : gak mungkiin, ini semua gak mungkin.
Kiki : kakak,,,, ibu kak, ibuu meninggalkan kita(sambil memeluk kakaknya)
Bella : tidak !! ini semua gak mungkin, ini hanya mimpi. ibu gak mungkin meninggal.
ibu,,buuu banguuun. jangan tinggalin Bella buk,, maafin Bella.... ibu, Bela banyak salah
sama ibu, maafin bela bu.. banguuun
Y Allah... kenapa Engkau mengambil ibu hamba, kenapa bukan nyawa hamba saja yang
Engkau ambil,, hamba telah berdosa besar, hamba belum sempat minta maaf pada ibu..
ampunilah hamba ya Allah.

TAMAT

Okeyy,,,, buat teman-teman semua cuman sampai sana aja yeaa naskahnya, moga
kalian senang membacanya. Tapi jangan ditiru ya sikap Bella seperti itu, karena tidak
boleh. semuanya pasti sudah tahu kan... itu DOSA !! Kita harus hormat pada ORANG
TUA. Yang mau like dan koment. Silahkan karena ini karya pertamaku,, jadi aku masih
butuh saran atau kritikan dari teman-teman semua.
 Thanks,,,
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Naskah Drama “ANAK DURHAKA”

TOKOH DAN PERAN :


  Nurhatikah Sebagai Ibu Minah (Ibunya Intan dan Risa)
  Nela Dwi Maulia Sebagai Intan (Anak Durhaka)
  NurKurniati Sebagai Risa (Adiknya Intan)
  Ayuni Safitri Sebagai Dian (Temannya Intan)
  Nurhafiza Sebagai Sinta (Temannya Intan)
  Diemas Afif Sebagai Andre (Temannya Intan dan penjual pil koplo)
  Mohd. Arifuddin Sebagai Riky (Temannya Intan dan penjual pil koplo)
  M. Rifkianto Rosidi Sebagai Ustad
  Erlangga Eka Putra Sebagai Pak Polisi

ANAK DURHAKA
          Di sebuah gubuk yang kecil dan kumuh, tinggallah seorang janda dan dua anaknya.
Mereka hidup bertiga di gubuk tersebut. Tetapi, ada salah seorang anaknya yang sangat
durhaka kepada ibunya. Sungguh malang hidup keluarga ini.
(Ibu Minah baru pulang dari jualan jamu)
Intan : “Buk! Mana hasil jualan hari ini ha? “
Ibu    : “ Untuk apa kamu nak?” (Sambil mengeluarkan uang)
Intan : “ Sini uangnya!! (Merampas uang ibu)Aku laper, bosen sama makanan yang dirumah itu-
itu  mulu”
Ibu    : “ Lo kok diambil semua nak? Trus Ibu mau makan apa? Hanya itu uang yang ibu punya
nak”
Intan : “ Aahh!! Bodo amat(sambil menolak ibu), itu sih urusan lo. Dasar orang tua!”
(Risa sang adik pun datang menolong ibunya )
Risa   : “Bu, Ibu kenapa? Apa yang terjadi pada ibu?”(mengangkat ibunya)
Ibu    : “Ibu tidak apa-apa nak”
Risa   : “ Ini pasti ulah kakak kan bu?”
Ibu    : “ Tidak nak, ibu tadi jatuh sendiri”
Risa   : “Yaudah kalau ibu tidak apa-apa, sini biar Risa antarkan ibu ke kamar untuk istirahat”
Ibu    : “Trima kasih nak”
          Sementara di tempat nongkrong, di suatu rumah makan.
Dian   :” Eh ntan, dari mana aja lo? Lama nih kita nunggunya”
Sinta : “ Tau tuh, lo dari mana aja sih? Habis kondangan ya? Muka lo girang amat”
Intan :” Haha maapin yak, tadi gue nungguin nyokap gue guys. Yaudah yuk kita pergi”
          Mereka pun pergi ke tempat dugem, disana sudah menunggu 2 orang pemuda.
Andre : “ Dari mana aja kalian guys?’’
Riky   : “ Iya nih, kita udah lama nungguin kalian”
Dian   : “ Iyadeh, kita minta maaf”’
Intan : “Iya , eh mana barangnya? Ada kan?”
Andre : “ Tenang aja, ada dong’’
Sinta : “ Kalau ada mana barangnya?”
Riky   : “ Ntar dulu dong, bak kata pepatah ada uang ada barang, hahaha mana uangnya?”
Intan : “Yaudah nih( sambil mengasih uang pada mereka)”
Andre : “ Nih barangnya (Mengasih pil koplo pada mereka)” (Musik DJ)
          Mereka pun berdugem dan berfoya-foya serta memakan obat-obatan terlarang hingga
larut malam. Sementara di rumah sang ibu terlihat khawatir akan keberadaan anaknya yang
belum juga pulang.
Ibu    : ” Mana kakak mu Ris? Kok udah jam segini nggak pulang-pulang?”
Risa   : “ Risa tidak tau bu, dari tadi Risa tidak melihat kakak. Tadi kakak juga tidak mengaji
bu”
Ibu    : “ Kemana perginya ya kakakmu itu.(Dengan muka khawatir)’’
(Akhirnya Intan pun pulang ke rumah)
Ibu    :” Dari mana saja kamu ntan? Kok jam segini kamu baru pulang?”
Intan :” Ahh!!!Berisik!(sambil menutup telinga) Jangan ikut campur lo orangtua! Ini urusan gue!
Ibu    : “ Kata adikmu tadi kamu tidak mengaji. Kenapa nak? Kamu kan udah besar, jadi
berikanlah contoh yang baik kepada adikmu nak dan cobalah buat ibumu bangga. Mulai besok,
kamu harus pergi mengaji dengan adikmu!”
Intan : “Terserah lo deh orangtua.”
          Keesokan harinya, siap maghrib Intan dan adiknya Risa pun pergi menuju ke rumah
Ustad untuk mengaji. Tetapi ditengah jalan.....
Intan : “Eh dek, aku pergi dulu ya mau kerja kelompok. Lo jangan bilang-bilang Ibu kalau aku
nggak ngaji. Awas lo!(mengancam sang adik)
Risa   : “ Tapi kak.......”
(Intan pun pergi meninggalkan sang adik)
          Sementara tiba di rumah Ustad...
Ustad : “ Lo Ris, mana kakak mu? Dia tidak mengaji?’’
Risa   : “ Nggak Ustad, katanya dia mau pergi kerja kelompok”
Ustad : “ Yaudah kalau gitu, jangan lupa bilangin sama dia ya, besok jangan lupa mengaji di
rumah Ustad”
Risa   :” Iyadeh Ustad, nanti Risa bilangin ke kak Intan untuk mengaji besok” (Mereka pun
mengaji)
Intan pun tidak mengaji, dan dia melakukan hal yang sama seperti kemaren.
          Keesokan sorenya, ketika Ibu Minah berjualan jamu...
Pembeli 1(Dian): “ Eh jeng, kemaren aku ngeliat anak si penjual jamu ini pulang larut malam
loh. Coba deh bayangin, masa anak gadis pulang malem-malem. Jadi apa coba?”
Pembeli 2(Sinta): “Masa sih jeng? Orangtuanya nggak ngajarin yah? Mungkin anak itu
perempuan liar kali ya yang suka ke diskotik gitu.”
Ibu   : “(Ibu Minah hanya bisa terdiam mendengar apa yang dibicarakan si pembeli-pembeli
itu)”
          Pada senja harinya, ketika setelah sholat maghrib....
Ibu    :”Mau kemana lagi kamu Intan?! Ibu dengar dari tetangga-tetangga bahwa kamu suka
pulang larut malam seperti perempuan liar. Apa benar itu Intan? Jawab jujur, apa benar
ketika ibu suruh kamu mengaji kamu malah pergi jalan-jalan?”
Intan :” Kalau emang iya trus kenapa lo?!! Lo nggak suka? Suka-suka gue dong mau ngapain’’
Risa   :” Kak, jangan bentak-bentak ibu kak. Dosa kak ingat itu”
Intan :”Ahh!!! Masa bodo!”
Ibu    :” Intan, dulu almarhum ayahmu berpesan supaya kamu jadi anak yang baik nak. Kenapa
kamu jadi seperti ini nak? Ayahmu sekarang pasti menangis disana jika melihat kelakuanmu
seperti ini(sambil menangis)”
Intan           : “Ah! Kalian ini jangan sok-sok menasehati aku deh” (Pergi meninggalkan Ibu dan
Adiknya)
          Intan pun pergi ke tempat dugem. Disana sudah ada teman-temannya yang sedang
menunggunya. Mereka pun dugem dengan memakan obat-obatan terlarang. Tiba-tiba polisi
datang......(Music Police)
Intan : “(mencoba kabur ketika teman-temannya berhasil kabur)”
PakPol          : “ Mau kemana kamu?!(menangkap Intan)”
Intan : “ A a anu pak, jangan tangkap saya pak. Saya tidak bersalah, jangan bawa saya pak”
PakPol          : “ Nanti bisa kamu jelaskan di Kantor Polisi. Ikut saya!”
          Tiba-tiba ibu pun datang bersama adiknya Risa menghampiri Intan.
Intan :” Ibuu, tolongin Intan bu, tolong. ”
Ibu    : “ Ibu tidak bisa menolongmu nak, ini adalah kesalahanmu”
Intan : “Maafin kesalahan Intan sama Ibu bu, maaf(sambil nangis)”
Ibu    : “ Ibu sudah memaafkanmu nak, semua perlakuanmu pada ibu udah ibu maafkan nak. .
Semoga kamu bisa berubah nak(sambil menangis)”

          Akhirnya, Intan pun masuk penjara. Intan pun menyesali semua perbuatan yang selama
ini yang dilakukannya. Dan Intan pun bertobat.

Naskah drama 1 (Kisah anak durhaka)


Peralatan yang dibutuhkan ;
- Baju kebaya (Ibunya Bento)
- Blazer atau Jas hitam (Mbah Syrup)
- Botol syrup (Mbah Syrup)
- Mangkok dan obat nyamuk bakar (Mbah Syrup)
- Botol di plastikkin hitam (Kardi)
- Bungkus obat (Kardi)
- Pisau mainan (Ibunya Bento)
- Kacamata, kemeja, dasi dan celana bahan (Jack)
- Dompet (Ibunya Bento)
- Uang mainan (Bento)
- Pistol mainan (Jack)
- Meja dan kursi

Peran dan watak tokoh :


Ema = Ibu dari Bento (Sabar, Baik hati)
Satrio = Bento (Antagonis, pemarah, mudah terpengaruh, pemberani)
Ahsan = Mbah Syrup (Peminum syrup, seorang dukun)
Qonita = Sinta (Protagonis, baik hati, pintar)
Mutiara = Santi (Protagonis, baik hati, pintar)
Tasha = Fani (Antagonis, cewe matre )
Della = Fina (Antagonis, cewe matre )
Ivan = Kardi (Antagonis, mata uangan)
Randy = Jack (Rentenir, kejam, jahat)

Pemeran pembantu :
- Fahmi Akbar = Anak buah Jack
- Fajar Tri Darmawa = Anak buah Jack
- Fiki Angga Azubi = Anak buah Jack

Kisah Anak Durhaka

Pada suatu hari, hidup seorang anak Sekolah Menengah Atas yang memiliki sifat yang labil. Dia tinggal
bersama kedua orang tuanya. Dengan kondisi ibunya yang bersusah payah mengurus nih anak curut yang
durhaka.
Pada suatu hari, dimana burung-burung masih berkicau dan matahari masih terbit di sebelah timur, terjadi
keributan di gubuk yang sudah seperti rumah. Sebenernya sih emang rumah..Kita langsung ajah ke TKP..!!!

Bento : “BU…!! BU…!! Come Here..!!


Ibunya datang sambil membawa dompet..
Ibu : “ Iyah, ada apa nak??”
Bento : “ Gue kan pengen sekolah nih.. Bagi duit lah..!! GE PE EL…!!!!”
Ibu : “Ibu ga punya duit nak.. Ini ajah tinggal uang ibu untuk bayar
arisan nanti..”
Bento : “Hhaaaahhhh…!!!! BULL DOG..!!! eh, Bull shit..!!”
Ibu : “ Bener nak, ibu ga bohong..”
Bento : “ Udahlah, itu aja bawa sini..!!!”
Bento merampas dompet ibunya, mengambil isinya dan membuang dompet itu ke lantai..Lalu Bento pun
pergi ke sekolah. Ibunya pun hanya bisa duduk dan menangis sambil berdoa..
Ibu : “ Ya Allah..Ampunilah dosa anakku ini..”

Di sekolah, Kardi , Fina dan Fani sedang mengobrol. Tiba-tiba mereka melihat Bento yang sambil
memegang duit..
Kardi : “Eh girls,Liat tuh si Bento, kayaknya lagi banyak duit tuh bocah.”
Fani : “Wah, iyah ya..Kita kerjain ajah tu bocah..”
Kardi : “Gimana caranya??”
Fina : “Gampang..Gini ajah..”
Fina berbisik-bisik dengan Fani dan Ivan..Tetapi dari belakang mereka ada Sinta dan Santi yang sedang
mendengarkan pembicaraan mereka.
Kardi : “Okeh, ide bagus tuh..!!”
Fina : “Iya donk..siapa dulu..F-I-FI, N-As-NA..Della..!”
Fani : “Yaudah, langsung ajah yuk kita bergerak..!”
Semua : “Ayoo..!!”
Fani dan Fina mendekati Bento..
Fani : “ Hai Bento..Lagi ngapain nih??”
Bento : “Lagi salto..!! Ga liat nih lagi ngitung duit..”
Fina : “Weee..banyak duit nih..Oya, mau ikut kita party ga??”
Bento : “ Party??? Kapan?? Dimana??”
Fani : “ Hhhmmm…Nanti pulang sekolah di rumah gue..Mau ga??”
Bento : “Boleh-boleh..tapi seru ga??”
Fani : “Weeiitss..!! Seru donk..Loe bakal have fun dah..trus loe pasti
bakal nge-fly..Tapi kan di dunia ini ga ada yang gratis..”
Bento : “ Tenang ajah..Nih..!! (Bento langsung ngasih semua uangnya)
Fina : “Okeh..gue tunggu ya pulang sekolah..”
Bento : “Yooo..”

Sepulang sekolah..
Sinta : “ eh..eh..eh.. Bento, tunggu..!”
Bento : “ Ada apa sih??”
Santi : “Tunggu dulu donk..Loe mau kemana??”
Bento : “ Mau ada urusan, Penting nih..Ada apa sih??”
Santi : “Hhmm..gimana yah?? Hhhmm…Loe mau ke rumah Fani ya??”
Bento : “ Iya, mank kenapa??”
Santi : “Hhhmmm…hmmm..”

Bento pun siap meninggalkan mereka..tapi..


Sinta : “ Eh, eh ..tunggu dulu..Sebaiknya loe jangan kesana deh..Loe
ama kita ajah belajar bareng..Besok kan banyak PR.”
Bento : “Hah..!! Males gue ngerjain PR, tiap hari Pr mulu, bisa pecah nih
otak gue..Udah ya, gue buru-buru”

Bento pun pergi..


Santi : “Ah, lo sih ngajak belajar bareng. Udah tau dia ga mau..”
Sinta : “ Yeee…lagian loe daritadi ngomongnya lama banget..”
Santi : “Yaudah..Yaudah..Mendingan kita ikutin dia ajah..”
Sinta : “Yaudah, ayoo..”

Di rumah Fani. Kardi, Fani dan Fina memberi Bento minuman terlarang dan memberikan seekor anak
manusia ini sebuah obat-obatan terlarang, yaitu narkoba. Mereka ingin membuat Bento tertidur dan
mengambil isi dompetnya. Tetapi disaat Fina mengambil dompetnya...
Fina : “Ah, Kamprett..!! Kaga ada isinya cuy..”
Fani : “ Yah ampun, capek-capek kita kerjain nih anak..Udah, keluarin
ajah ni bocah..!!”

Mereka bertiga pun mengankat Bento dan menaruhnya di tengah jalan..Santi dan Sinta pun datang..Dan
membawa Bento pulang ke rumahnya.Keesokan harinya…Bento tidak pergi ke sekolah. Dia pergi ke tempat
paranormal-paranormal terkenal untuk meminta seorang tuyul agar dia bisa mendapatkan banyak uang.
Akhirnya ia pun sampai di tempat paranormal terkenal.. Dia pun masuk ke sebuah ruangan.
Bento : “Bang, ini tempat paranormal ya??”
Mbah Syrup : “ Bukan, ini tempat dukun..Mank ada urusan apa sampean??”(Minum)
Bento : “Saya lagi butuh duit bang..”
Mbah Syrup : “ Kalo butuh duit jangan ke sini, ke koruptor ajah tuh..!! Tapi kalo mau saya ada kenalan yang
bisa pinjemin duit.”( Minum)
Bento : “Waahh..Boleh juga tuh bang..Siapa??”
Mbah Syrup : “Abang-abang..!! Mbah..!! Mank gue abang loe..!! (Minum)
Bento : “Owh..iyah iyah ..maaf mbah..”
Mbah Syrup : “ Ntar mbah panggilin dulu temen mbah..”(Minum)

Mbah syrup pun mengambil telpon Blackberrynya..


Mbah Syrup : “Bro..ada job nih..”(Minum)
Jack : “ Okeh..ketemuan dimana nih??”
Mbah Syrup : “Tempat gue ajah bro..Gue tunggu yee..”(Minum)
Jack : “Siap baik Mbah..”

Mbah Syrup pun langsung menutup telepon..Tidak lama kemudian,


Jack datang..
Mbah Syrup : “Nih orangnya..! Mbah mau ke toilet dulu..”
Jack : “Siap Mbah..”
Bento : “Makasih ya mbah..”
Jack : “Loe lagi butuh duit??Berapa??”
Bento : “Iya bang..sekitar 10 jeti bang..”
Jack : “Okeh..gampang. Tapi ada syaratnya.. Minggu depan harus udah lunas dengan bunga 20 %”
Bento : “Siap bang..It’s Easy..”
Jack : “Ntar dulu..Loe harus tanda tangan dulu perjanjiannya..”

Kemudian Jack pun mengambil tasnya..Dan mengambil sesuatu di


Dalam tasnya. Bento pun menandatanginya.Keesokkan harinya, Bento pun
ke sekolah..Dia berniat Party lagi di rumah Fani. Tetapi Santi dan Sinta
tidak henti-hentinyamencoba menghalangi Bento..Bento pun sedang pusing
karena pengaruh obat-obatan.
Sinta : “Loe kenapa Ben??”
Bento : “Ga apa-apa..”
Sinta : “Owh..Bento, loe mau ke rumah Fani lagi nanti??”
Bento : “Iya..kenapa??”
Santi : “Jangan Bento..Mendingan loe nganterin gue ajah sama Sinta. Kita ke Toko buku.”
Bento : “ Ah, males ah..Gue pengen Have fun cuy..”
Santi : “Tapi kan gue takut loe kenapa-kenapa..”
Bento : “Peduli amat loe sama gue..!!

Bento pun pergi meninggalkan Santi dan Sinta..Kemudian, Bento pun


menjadi pecandu narkoba. Dia jadi sering mengkonsumsi narkoba setiap
hari. Sampai dia pun lupa bahwa dia lupa akan utangnya terhadap rentenir.
Sehinggasebuah konflik pun terjadi. Jack dan anak buahnya mendatangi
Bento dan mengancam Bento yang sedang pulang sekolah.
Jack : “Itu orangnya, bawa ke hadapan saya sekarang juga..!!”
Anak buahnya : “Siap, ngerti bos..!!”

Anak buahnya menarik-narik Bento, tetapi Bento melawan.


Perkelahian pun terjadi, namun Bento kalah karena anak buahnya
Jack sangat banyak..Bento pun di bawa dengan keadaan bonyok.
Jack :”Heh..!! Curut..!! Katanya loe sanggup ngelunasin utang loe dalam waktu 1 minggu..Mana..!!
Sekarang udah 10 hari ni..”
Bento : “Iya bang..Maaf, gue belum ada duit..1 minggu lg deh..”

Jack : “Apaan..!! 1 minggu lagi?? Ga, gue kasih waktu loe 3 hari lagi..Sampe loe ga bisa bayar..Liat ajah
akibatnya..!!
Bento : “Iyah bang..”

Bento dijatuhkan dan Jack dkk pergi meniggalkan Bento..


Di sekolah..Bento terlihat sedih,duduk sendirian..Tiba-tiba Sinta dan
Santi datang.
Santi : “Sin, Loe liat deh tu si Bento.,! Daritadi kok dia diem mulu..Ada apa ya??”
Sinta : “Ga tau deh.. Kita samperin ajah yuk..!”
Santi : “Ayo deh..”

Mereka berdua pun menghampiri Bento yang sedang duduk sendirian..


Sinta : “Bento, loe kenapa??”
Santi : “Iya Ben, loe kenapa??”
Bento : “Ga apa-apa kok..Makasih yah udah mau perhatian sama gue.”
Sinta : “Iya, sama-sama Ben..Tapi, sebenernya loe kenapa sih?? Daritadi
diem mulu..”
Bento pun hanya terdiam..
Sinta : “Heh..Bento, jawab donk..Loe kenapa??”
Bento : “Eh, iya..maaf..Ga apa-apa kok..udah tenang ajah..Gue ke kantin
dulu yah..”
Sin & San : “Yoo..”

Bento pun ke kantin. Keesokan harinya, Bento bertemu dengan Kardi, Fani dan Fina..Mereka bertiga
mengajak Bento untuk mabuk-mabukkan lagi..
Kardi : “Hay Bento mameenn…!! Kita party lagi nyookk..!”
Bento : “Nggak ah, gue lagi boke nih..Loe loe ajah ya..!”
Fani : “Wah, Bento kita udah berubah nih..udah ga asik kayak dulu
lagi..”
Fina : “Iya nih..Udah ga seru temenan sama Bento..Udah sih ikut ajah..”
Kardi : “Iya broo..masalah duit kali ini gue yang traktir dah..”
Bento : “Hhhmm..Yaudah deh..” (Bento menjawab dengan terpaksa..”

Mereka ber4 pun mabuk-mabukkan lagi. Tetapi di lain tempat..


Jack : “Permisi..! Askumm..!!”
Ibu : “Iyah..Waskum..Siapa yah??’’
Jack : “ Diam..Diam..!! Cepat, geledah rumahnya..”
Anak buah : “Baik, Siap boss..!!”

Jack menyekap ibunya Bento dan anak buahnya mengacak-acak isi rumahnya..Tetapi, mereka tidak
menemukan barang berharga satu pun..Tiba-tiba ibunya Bento menggigit tangannya Jack..
Jack : “Awwww…!!! Heh, cepat tangkap dia dan bunuh dia..!!”

Kemudian anak buahnya mengambil sebuah pisau dan langsung menusuk Ibunya Bento dari
belakang..Ibunya pun mati tak berdaya..Di rumah Fani.
Sinta : “Heh..Bento, cepet pulang ke rumah..Ibu loe..!!”
Bento : “ Haah..!! Apaan sih loe ganggu ajah..Ayo coy, kita minum
lagi..”
Santi : “Ibu Loe dibunuh sama orang ga dikenal..!! Cepetan pulang..!!”
Bento : “APAA..!!!! Serius loe??”
Santi : “Iya, gue serius..!!”

Bento, Santi dan Sinta pun langsung pulang menuju rumahnya, dan ketika melihat ibunya terbaring tak
berdaya..
Bento : “Ibu?? Ibu ga apa-apa kan?? Ibu..!! IBU,..!!”
Santi : “Sabar yah Ben, ini emang cobaan..”
Bento : “ Ibu..!! Maafkan aku ibu..Siapa yang berani berbuat seperti ini
bu??”
Sinta : “Tadi sih kata tetangga, ada orang yang pake baju item 4 orang
yang dtg kesini.”
Bento : “Ini pasti si Jack..!!”

Bento pun pergi ke tempat Jack..


Bento : “Heh..!! Loe yang udah berani bunuh nyokap gue ya..!”
Jack : “Hhhahahaha…Kalo memang iya, kenapa?? Itulah akibatnya kalo
tidak menepati janji..”
Bento : “Siallaann…!! Akan kubunuh kau..!!!”
Jack : “Serang dia..!!

Bento menyuruh anak buahnya melawan Bento yang sendirian..Bento pun bertarung dengan mereka. Sampai
akhirnya Bento menang melawan mereka, namun sial nasibnya. Dia pun tertembak oleh Jack..Dan Bento
pun mati di tempat.

Amanat :
1. Janganlah kita melawan orang tua kita
2. Jangan kita mabuk-mabukkan dan mengkonsumsi narkoba.
3. Jangan mudah terpengaruh.
4. Jangan pernah mengingkari Janji
5. Kita itu sesama manusia harus saling mengingatkan bila ada seseorang yang akan masuk dalam dunia
jahat.

Demikianlah penampilan dari kelompok kami. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dan bila ada kata-kata
yang membuat para hadirin tersinggung. Terima kasih atas perhatiannya.

Anak Durhaka
Jumat, 08/04/2011 - 19:52 — musthohar
 Drama | 
 Drama Remaja | 
 Drama Real School
ANAK DURHAKA

BABAK I

(anak masuk, lagu roma"yang miskin jangan bersedih)

Tamim          : emang susah ya jadi orang miskin, mau ngapa-ngapain gak bisa. coba jadi
orang kaya pasti enak, bisa makan enak, pakain yang gaya, tiap liburan bisa rekreasi.
Ibu                : kamu ngomong apa to.....Mim.......( sambil meberikan sepiring nasi), sarapan
dulu, habis itu berangkat sekolah........

Tamim          : Tamim gak mau sarapan, masak tiap hari tamim harus sarapan nasi sama ikan
asin saja, gimana Tamim bisa pandai kalau setiap hari tamim makannya seperti ini ( sambil
menyodorkan piring ke ibunya)

Ibu                : Tamim.... gak boleh  begitu, kita seharusnya bersyukur masih bisa makan tiap
hari, ( smbil menyodorkan piring ) dimakan ya....ibu janji besok ibu akan buatkan lauk pauk
yang lain.

Tami             : ya....tapi besok lauknya ganti ya.....?

Ibu                : dihabiskan sarapanya, kalau sudah selesai langsung berangkat sekolah, jangan
lupa, mengunci pintu rumah, ibu harus jual dagangan ibu, do'akan dagangan ibu cepat habis,
biar besok tamim bisa makan enak.

Tamim          : ya bu.........

Ibu                : ibu berangkat ( sambil membawa dagangan )

Tamim          : ya bu......

 ( ibu keluar, tak lama kemudian teman tamim datang menjemput )

Jupri              : Assalamu'alaikum

Tamim          : wa'alaikum salam

Jupri              : Mim..........sudah siap belum.....keburu terlambat nih......

Tamim          : iya bentar........

Jupri              : masak tiap hari kita terlambat...?apa gak malu Mim....?

Tamim          : iya bentar...( sambi memakai sepatu )

Jupri              : aku kok malu ya Mim....terlambat setiap hari.

Tamim          : kan cuma terlambat 15 menit, ntar kalau kita dimarahin sama bu guru kita
bilang saja kalau kita di rumah lagi bantuin ibu, pasti bu guru gak akan marah...

Jupri              : lho......rambut  kamu kok gak pakai disisir, pakaianmu juga gak kamu
masukkan..?

Tamim          : ini namanya GAUL.....? ngerti nggak lho......

Jupri              : emang apa ce gaul itu....?

Tamim          : ya yang kayak artis itu lho.....!

Jupri              : Kalau artis sich da wajar, tapi kalau kita meniru artis ya gak sesuai...gak
cocok.....gak pantes...., apa kamu gak malu....gaya orang kaya tapi hidup pas-pasan......

Tamim          : yang penting kan GAUL.......


Jupri              : itu bukan Gaul Mim.....! Setahuku GAUL itu.....Golongan Alim Ulama'. Ayo
berangkat....kita sudah terlambat.....(keluar berangkat menuju sekolah)

BABAK II

(Suasana di kelas, siswa masuk satu persatu, ada yang ngobrol ada siswa sudah siap-siap
mengikuti pelajaran, berpakaian olah raga, pak guru masuk, Beberapa siswa masuk dengan
berpakaian olah raga, diringi lagu)

Siswa 1         : Dina….kemana saja, beberapa hari tidak masuk sekolah dan tidak ikut latihan.

Siswa 2         : Bu Aan selalu menanyakanmu,.

Siswa 3         : ya...... kita juga jadi malas latihan kalau kamu tidak ada.

Diana            : Maaf beberapa hari aku harus menunggu bibiku di rumah sakit.

Siswa 4         : Bibikmu sakit apa?

Diana            : Bibiku kena demam berdarah…

Siswa 3         : terus sekarang gimana keadaannya?

Diana            : Alhamdulillah sudah baikan.

Siswa 2         : ya....kita juga harus waspada, sekarang kan musim penghujan, jadi nyamuk
demam berdarah lebih mudah menyerang kita.

Sri & Atok    : Pagi teman-teman.......

Siswa 4         : Pagi juga...

Siswa 1         : Prikitiu........ehem....ehem...( meledek ) tumben Sri, ceria banget?

Siswa 2         : Iya......jangan-jangan........

Siswa 1         : ehem.......ehem.......prikitiu........

Sri                 : apa sih kalian itu ada-ada saja,

Siswa 4         : Gitu aja marah....!

BABAK III

( Bu guru masuk)

Bu guru        : Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Siswa/siswi   : ( serentak ) wa'alaikum salam Wr. Wb...

Bu guru        : Anak-anak, sekarang waktunya penjaskes, sebelum ibu memberikan kabar


gembira untuk kalian, ibu mau mengabsen dulu......

Siswa 2         :  Kabar apa bu...?

Siswa 1         : Besok libur ya Bu....?


Bu guru        : libur......? tidak..! nanti saja ibu sampaikan...sekarang ibu absen dulu...

Siswa 3         : semua sudah hadir bu....kecuali Tamim dan Jupri.

(tak lama kemudian Tamim dan Jupri masuk)

Tamim          : (sambil mengetuk pintu) Assalamu'alaikum.......

(semua siswa menjawab...Wa'alaikum salam......)

Bu guru        : Jupri..... ( tamim menyeleweng) Tamim, kesini dulu.....ibu mau


bertanya......habis darimana saja kalian, jam segini baru berangkat?

Jupri              : ( gemetar ) maaf bu.....saya tadi terlambat gara-gara menunggu Tamim bu....!

Buguru         : Tamim....?

Tamim          : ya bu...Jupri tadi terlambat gara-gara menunggu saya.....

Bu guru        : Terus, kenapa jam 7 lebih kamu baru sampai sekolahan.

Tamim          : Soalnya di rumah  bantu-bantu ibu saya.

Bu guru        : Benar begitu Pri..?

Jupri              : Benar bu.....tadi tamim bilang kalau ditanya kenapa terlambat bilang saja
karena kita bantu-bantu ibu di rumah.

Tamim          : ( sambil mengijak kaki jupri ) su......ut...!

Bu guru        : buguru berharap kalian tidak bohong....sekarang silahkan duduk di tempat


duduk kalian sendiri.

Jupri              :  terima kasih bu....

Buguru         : Anak-anak ibu senang kalau di rumah membantu ibu kalian tapi buguru tidak
sependapat kalau setiap hari kalian terlambat terus berangkat ke sekolah. Membantu ibu ibu
di rumah itu baik, tapi lebih baik lagi kalau kalian membantu di rumah dan tidak terlambat
sekolah. Sekarang..... sebagaimana yang telah ibu janjikan tadi, ibu akan menyampaikan
kabar gembira untuk kalian.           

Siswa 1         : Kabar apa bu...?

Buguru         : Sekolah kita ditunjuk untuk mewakili kecamatan dalam acara lomba bulutangkis
tingkat kabupaten, kalau lolos lomba di kabupaten nantinya akan dikirim di kejuaran nasional
di Jakarta.

Siswa            :  Hore...x3

Buguru         : Ibu berharap sekolah kita lolos ke kejuaraan nasional, karena selain hadiahnya
cukup besar, menjadi juara akan mengangkat nama baik sekolah kita..........kita harus optimis,
meski sekolah kita di pelosok desa, kita tunjukkan bahwa kita mampu berprestasi dan
bersaing dengan sekolah yang lain. Sekarang ibu mau bertanya, diantara kalian yang paling
pandai bermain bulu tangkis siapa?

Jupri              : Sri bu.....

Siswa 1         : Prikitiu......ehem....ehem.....

Siswa 3         : Suit.....3x

Sri                 : Tidak bu....menurut saya yang paling jago bulu tangkis di sekolah kita adalah
Tamim...

Siswa 2         : Ya bu....Tamim bu.....

(Semua siswa menjawab " ya Tamim......)

Buguru         : Baik kalau begitu.....gimana Mim, kamu siap?

Tamim          : Tapi......

Buguru         : Tapi kenapa ? ibu berharap kamu tidak pesimis.....

( semua siswa " Ya Mim.....Kami akan mendukungmu)

Tamim          : Baiklah kalau begitu.......

Siswa 3         : teman-teman mari kita dukung Tamim....

Siswa 4         : Kita pasti mendukungmu.

Buguru         : Anak, ibu merasa bangga dengan kekompakkan kalian.

( Teeeeet......Teeeeet............BEL BERBUNYI )

Buguru         : karena bel waktunya pulang sudah berbunyi,mari kita tutup pertemuaan kita
pada hari ini dengan membaca hamdalah.

Semua siswa " ALHAMDULILLAH"  

Buguru         : wassalamu'alaikum Wr. Wb....

Semua siswa " Waalaikum salam Wr. Wb......

BABAK IV

( Semua keluar, ibu Tamim masuk sambil membawa dagangan........., tak lama kemudian
Tamim masuk)

Ibu                : Alhamdulillah......dagangan hari terjual habis.... mudah-mudahan besok juga


laris terjual seperti pada hari ini, supaya anakku Tamim bisa makan enak....

 (Ada suara TOKEK berbunyi)


Ibu                : wah.....kalau ada suara tokek, berbunyi sampai 7x biasanya mau ada kabar
gembira...bisa jadi mau dapat rezeki.............

Tamim          : Assalamu'alaikum......2x

Ibu                : Waalaikum salam.........dari wajahmu kelihatannya kamu gembira sekali


Mim......, gak seperti biasanya..?

Tamim          : ya bu.......ada kabar gembira, tadi di sekolah Tamim ditunjuk untuk menjadi
pemian bulu tangkis di sekolahan untuk mengikuti lomba di kabupaten bu.....

Ibu                : di kabupaten?

Tamim          : ya bu......nanti kalau sudah juara di kabupaten, Tamim akan di kirim ke


Jakarta.....hadiahnya besar lho...bu....apalagi kalau sudah dikirim ke Jakarta....hadiahnya
bertambah besar....nasib tamim pasti berubah......Tamim pasti bahagia

Ibu                : ( Ibu sedih.....) apa selama ini kamu tidak bahagia Mim.....

Tamim          : ya tidak begitu bu....tami bahagia bu...tapi apa salahnya sih bu merubah nasib..

Ibu                : kalau kamu ke Jakarta... ibu tinggal sama siapa di rumah......

Tamim          : Bu.....Ibu gak usah bersedih, nanti kalau Tamim jadi juara dan sukses, Tamim
akan jemput ibu, untuk tinggal di Jakarta bersama Tamim....

Ibu                : Mim ibu bukannya tidak senang, kalau kamu hidup bahagia,tapi ibu cuma
kuatir...Mim......, ibu takut kalau kamu sudah sukses, kamu lupa sama ibu....., sama seperti
bapakmu...setelah sukses dan kaya raya, bapakmu lupa sama ibu dan kamu, bapakmu
selingkuh dan kawin lagi dengan wanita lain , dan akhirnya ibu dan kamu yang menjadi
korbannya.....

Tami             : Sudalah bu.....yang lalu biarlah berlalu, Ibu gak usah kuatir, ibu do'akan saja
Tamim bisa menjadi juara di perlombaan nanti...

Ibu                : ibu pasti mendoakanmu Mim........

( Terdengar suara azan)

Ibu                : Sekarang sudah waktunya sholat.......kamu ganti baju dulu sana...ibu tunggu di
luar, kita berangkat ke masjid bersama-sama.

Tamim          : Baik Bu......

( Tamim dan Ibu ke luar)

BABAK V

Sri                 :  ( menelpon) Assalamu'alaikum......

Team 2          : Wa'alaikum salam.......

Sri                 : gimana....... team sporter kita sudah siap belum? besok kan kita harus jadi
sporternya Tamim...?
Team 2          : ya sudahlah......ni sekarang kita lagi persiapan 

Sri                 : tapi sudah siap semua kan?

Team 2          : kita sudah siap semua.

Sri                 : ya udah kalau sudah siap, besok kita harus berangkat lebih pagi, untuk
menyambut dan memberi semangat kepada Tamim. Sampai bertemu besok
ya.....assalamu'alaikum.....

Team 2          : Wa'alaikum Salam.......

BABAK VI

( Ibu dan tamim Masuk)

Ibu                : Mim...ibu sudah mempersiapkan sarapan untukmu nak...!

Tamim          : ( masih diluar panggung) iya bu....tamim masih bersiap-siap.

Ibu                : jangan sampai ada yang tertinggal,

Tamim          : ( Mulai muncul ke panggung)Iya bu....

Ibu                : wah......( heran) kamu kelihatan beda Mim, dapat darimana pakaian olah raga
sebagus ini?

Tamim          : ini dari sekolahan bu..

Ibu                : kalau kelihatan seperti bapakmu Mim....,ya uda lekas dimakan sarapannya. Ibu
sudah mempersiapkannya dari tadi, cepat makan keburu dingin, jangan lupa minum susunya.

Tamim          : Wah....ini kan makanan kesukaan Tamim......,Brengkesan pindang, sambal


tomat...

Ibu                : makan yang banyak ya...ibu do'akan kamu jadi juara dalam perlombaan
nanti.....mim sekarang ibu harus berangkat dulu....ibu sudah ditunggu sama langganan ibu....

Tamim          : Ya bu......

Ibu                : assalamu'alaikum.....

Tamim          : Wa'alaikum Salam.......

( teman-teman tamim datang Menyusul )

Fira               : assalamu'alaikum.....Mim.....Tamim....

Tamim          : Wa'alaikum salam

Atik              : kamu sudah siap belum, dari tadi kamu sudah kami tunggu di sekolah, sekarang
yang lain sudah berangkat, kita disuruh jemput kamu.
Tamim          : Sudah siap, kok....

Fira               : ya sudah kalau begitu kita langsung berangkat.......( semua keluar)

 ( team sporter masuk satu persatu, lagu piala dunia team menari dancer, Tamim dan buguru
masuk,Tamim bermain dengan lawannya )

MC               : SELAMAT DATANG di lapangan perlombaan bulu tangkis tingkat kabupaten,


kepada bapak ibu guru pendamping, untuk segera mempersiapkan team bulu tangkisnya
karena perlombaan akan segera dimulai. Sekali lagi kami ucapkan selamat bagi peserta yang
baru datang di laga pertandingan bulu tangkis tingkat kabupaten.

Siswa 2         : Itu Tamim.....

MC               : sekali lagi kami ucapkan selamat bagi peserta yang baru datang di laga
pertandingan bulu tangkis tingkat kabupaten. Dan mohon pemain dari MTs Ghozaliyah untuk
segera memasuki lapangan, kali ini team dari MTs Ghozaliyah akan berhadapan langsung
dengan team dari SMPN  Jombang, dimohon kedua team untuk segera menempati tempat
yang sudah disediakan panita, dan bagi para sporter pendukung masing-masing team,
diperkenankan untuk unjuk kebolehan.

                       Kami persilahkan sporter dari MTs.ghozaliyah untuk melakukan display.....

 ( Team Sporter dari MTs. Ghozaliyah ( menari ciliders))

 Kasih tepuk tangan yang meriah untuk Sporter dari MTs Ghozaliyah.

MC               : Langsung saja kita sasksikan pertandingan di lapangan utama ( kedua pemaian
langsung main... ).

Siswa 1         : ayo tamim.......

Sri                 : Tamim kamu pasti bisa, semangat Mim...

Siswa 2         : hore....Tamim jadi juara.....

Siswa 3         : selamat ya Mim....

Siswa 2         : selamat ya Mim..

Tamim          : terima kasih......

Buguru         : Selamat Mim.................Ibu bangga sama kamu Mim.......

Tamim          : terima kasih bu.......

Buguru         : Mim besok pagi kamu akan dikirim ke Jakarta untuk bertanding di kejuaraan
bulutangkis nasional. ......sekarang ayo kita kembali pulang. Jangan lupa kamu persiapkan
perbekalannya...

( ibu masuk ke rumah, disusul tamim)

Ibu                : Sudah malam kok belum pulang biasanya kan sudah pulang…

     Suara tokek  
Ibu                : Tokeknya berbunyi ............, berarti ..................sebentar lagi mau ada kabar
gembira....

Tamim          : Bu......Bu.......tamim juara bu.....tamim dapat piala......

Ibu                : Alhamdulillah.....ibu bangga sama kamu nak.....

Tamim          : Bu sebentar lagi nasib kita pasti berubah bu....sebentar lagi Tamim akan dikirim
ke Jakarta untuk lomba lagi bu.....Tamim yakin tamim bisa jadi juara lagi....

Ibu                : Ibu pasti doakan kamu nak.... sekarang, kamu pasti capek Mim...da malam......

Tamim          : iya bu.....

( Ibu dan Tamim keluar untuk tidur, Sri menelpon Tamim)

Sri                 : Malam......Fir...?

Fira               : Malam juga Sri....,ada apa malam-malam kok belum tidur? Ada masalah ya...?

Sri                 : Aku sedih...

Fira               : Sedih kenapa...?

Sri                 : Besok Tamim kan mau berangkat ke Jakarta.

Fira               : Terus..kenapa kamu sedih...seharusnya kita kan bangga sebab Tamim bisa
membawa nama baik sekolah kita ke Jakarta

Sri                 : ya emang sih Fir..., tapi masalahnya bukan itu.

Fira               : terus apa masalah?

Sri                 : yang jadi masalahnya adalah aku terlanjur suka sama dia Fir.....

Fira               : (tertawa) he...he...3x....ya ampun sri.....kamu itu ada-ada aja!

Sri                 : kok ditertawain sih....lucu ya...?

Fira               : Emang kamu sudah bilang sama dia..?

Sri                 : ya belum sih...

Fira               : besok kamu bilang saja langsung sama dia, kalau kamu suka sama dia..beres
kan.....?

Sri                 : ya sudah kalau begitu, terima kasih ya Fir...da kaih saran dan temanin aku..

Fira               : ya sama-sama..

Sri                 : Assalamukum....

Fira               : wa'alaikum salam...

 ( Sri keluar, ibu, tamim masuk....)


Tamim          : Bu....Tamim harus segera berangkat.....

Ibu                : Kamu kan belum sarapan Mim....?sarapan dulu...ibu sudah menyiapkan


masakan kesukaanmu, brengkesan pindang sama sambal tomat.

Tamim          : Nanti tamim sarapanya di Jakarta aja Bu....

Ibu                : lho.....Jakarta itu jauh lho Mim...

Tamim          : ibu bungkus saja, nanti tamim makan kalau sudah naik di kendaraan.

Ibu                : ya sudah, tunggu sebentar...( ibu membungkus nasinya)

Tamim          : (Sambil berkemas) sudah bu...?

Ibu                : ( sambil memberikan bungkusan nasi) nanti dimakan ya Mim kalau sudah naik
di kendaraan..

Tamim          : Tamim berangkat ya bu....jaga diri ibu baik-baik...

Ibu                : ibu ikut mengantar kamu ke terminal ya mim...

Tamim          : ya bu..

( keduanya keluar..., Sri datang ke rumah tamim bersama Fira)      

Sri                 : Assalamu'alaikum......bu.....Assalamu'alaikum..mim.....!.Fir..kelihatannya Tamim


sudah berangkat..!( sedih)

Fira               : Assalamu'alaikum.....Assalamualaikum, bu.....

Sri                 : maaf pak....! Tamim dan ibunya keluar ya pak..?

Bapak           : Tamim sama ibunya keluar Non.....kalau gak salah ke stasiun.

Sri                 : terima kasih Pak...?

Bapak           : iya Non..

Fira               : Gimana sri....kita balik aja yuk...

Sri                 : ya da terserah....( lesu)

 ( Tamim masuk, bersama anak buahnya.....)

Tamim          : ternyata enak ya tinggal di Jakarta, mau apapun bisa...semuakeinginan


terpenuhi, mau liburan ....

Bakir             : yang namanya banyak duit ya pasti enak tuan...., gimana sih ceritanya tuan
bisa jadi kaya raya seperti sekarang ini..?

Tamim          : ceritanya panjang Kir...!

Sri                 : (Menelpon ) halo...assalamu'alaikum

Bakir             : Wa'alaikum salam....


Sri                 : Apa benar ini no nya pak Tamim.?

Bakir             : ya benar.....     

Sri                 : bisa berbicara dengan tamim...

Bakir             : Tuan, ada telepon....

Tamim          : dari siapa Kir...

Bakir             : dari Sri tuan....

Tamim          : Halo...

Sri                 : Halo juga.....!! gimana Mim kabarmu sekarang, baik-baik saja kan...?

Tamim          : baik-baik saja Sri...

Sri                 : oh ya Mim..ada pesan dari ibumu....kapan kamu pulang..? ibu sudah kangen
sekali sama kamu. ..apa tidak kangen sama ibu. Itu pesan dari ibumu Mim...

Tamim          : suatu saat aku pasti pulang Sri...

Sri                 : tapi kapan Mim....? Kamu tau gak...ibu sekarang sakit-sakitan gara-gara
memikirkan kamu lama tidak pulang..

Tamim          : kamu bilang saja sama ibuku "aku pasti pulang"

Sri                 : kemarin ibumu bilang kalau asam uratnya sembuh mau nekad ke Jakarta untuk
mejenguk kamu.

 Tamim         : pokoknya kamu bilang saja kalau aku baik-baik saja dan pasti pulang.

Sri                 : ya sudah kalau begitu, besok aku sampaikan sama ibumu, assalamualaikum..

Tamim          : wa'alaikum salam....

Bakir             : maaf tuan hari ini tuan jadwal untuk bertanding melawan pemaian internasional
dari Korea

Tamim          : kenapa gak bilang dari tadi...begok.!

Bakir             : kan tuan masihtelepon....

Tamim          : sudah gak sah banyak alasan, sekarang ayo berangkat.....bisa kacau kalau aku
sampai terlambat.

Bakir             : Baik tuan.....

Ibu                : Assalamu'alaikum.....

Sri                 : Wa'alaikum salam...ibu....maaf bu...

Ibu                : Sri..ibu ke seni mau minta tolong sama kamu...kalau kamu tidak keberatan...
kamu mau kan mengantar ibu ke Jakarta menjenguk tamim...?
Sri                 : bukannya Sri tidak mau bu....tapi asam urat ibu kan belum sembuh....

Ibu                : ibu sudah kangen sama Tamim Sri....sudah lama tamim meninggakan ibu...dia
kan anak satu-satunya ibu....

Sri                 : kalau memang itu mau ibu, Sri siap mengatar ibu...terus kapan berangkatnya
bu...

Ibu                : ibu maunya berangkat hari ini juga, ibu sudah gak sabar ingin bertemu dengan
tamim..

Sri                 : baik bu...kita berangkat.....

(Tamim dan teman-temannya masuk)

Joni               : selamat ya Mim......kamu memang pemain yang sangat handal.....

Tamim          : terima kasih...

Jadud            : selamat ya mim....

Tamim          : terima kasih....

Jadud            : kamu sekarang jadi kaya raya Mim....

Tamim          : Mari kita rayakan kemenangan ini dengan berpesta....

Jadud            : Mana minumannya..?

Tamim          : Bakir mana minumannya...

Bakir             : iya bentar tuan...

Tamim          : dasar pembantu malas....mau tak pecat....?

Bakir             : Jangan tuan...kalau tuan memecat saya,anak dan istri saya makan apa tuan..?

Tamim          : cepat....jangan lama-lama

Sri                 : assalamu'alaikum....permisi....permisi...

Tamim          : dasar pembantu malas....kir..ada suara diluar coba kamu lihat ada siapa?

Bakir             : ada seorang ibu dan gadis tuan, mau bertemu tuan....

Tamim          : suruh mereka masuk....

Bakir             : silahkan masuk...

Ibu                : Tamim.....anaku....!

Tamim          : anaku....? nenek itu siapa?

Ibu                : ini ibu nak...


Joni               : siapa Mim...?

Sri                 : iya Mim...ini ibumu....

Tamim          : kalian berdua ini siapa, aku gak kenal sama kalian berdua.

Sri                 : aku Sri Mim...dan ini ibumu...

Tamim          : kalian berdua jangan mengada-ngada, kalau kalian mau minta sumbangan
bilang saja langsung terus terang...

Ibu                : Tami....(menangis...)

Sri                 : tidak sepatutnya  kamu bilang begitu sama ibumu Mim.....aku dan ibumu sudah
susah-susah datang dari kampung, mala kamu bilang minta sumbangan....

Ibu                : kamu sudah benar-benar lupa sama ibu nak.....

Tamim          : aku tak mau kalian merusak acara pesta ini....sekarang kalian pergi...atau aku
panggilkan satpam...

Sri                 : kamu tidak mau mengkui ibumu mim....kamu benar-benar keterlaluan mim...

Tamim            : pergi....

Ibu                : kamu benar-benar lupa sama ibu nak....

Tamim          : pergi.....

Ibu                : kamu benar-benar anak tak tahu diri.....sekarang kamu sudah kaya, kamu lupa
sama ibumu sendiri....dasar anak durhaka...keras seperti batu......

( suara petir, angin, Tamim berubah menjadi patung)

Bakir             : tuan......

Ibu                : Tamim....(menangis) anakku.....maafkan ibu ya nak....(menangis) bukan


maksud ibu mengutuk kamu nak....

Sri                 : sudahlah bu.....( semua menangis...)

( lagu umi " hadad alwi dan sulis)

>> Daftar Pemain

1. Azzam
2. Fatimah
3. Husnah
4. Ustad Fajar
5. Yahud
6. Sony
7. Annisa
8. Polisi

>> Naskah Drama

Pada suat hari hiduplah seorang wanita tua bersama dua anaknya, sifatnya yang sangat
sabar, dan tidak pernah mendidik anaknya dengan cara memukuli mereka, dia adalah
Fatimah. Anak perempuannya sangat cantik, sayang dan penurut kepada ibunya,
namanya Husnah. Sedangkan anak laki-lakinya mempunyai sifat yang sangat kasar, egois
dan durhaka kepada ibunya, dia adalah Azzam.

Adegan 1

Di suatu subuh, Fatimah bersama anaknya, Husnah bangun untuk menunaikan salat
subuh. Dia membangunkan Husnah yang sedang tertidur lelap.

Fatimah : “Husnah! Bangun mi nak!” (sambil menjahit)


Husnah : “Iye bu!” (sambil manguap)
Fatimah : “Cepat mi sana pergi ambil air wudu, nanti waktu subuh sudah selesai!”
Husnah : “Tunggu dulu bu. Saya perbaiki tempat tidur.”
Fatimah : “Mana kakakmu Azzam?”
Husnah : “Saya tidak tahu mi itu. Mungkin dia masih tidur. Tadi malam sudah larut malam
mi da pulang. Hmmm... Kakak Azzam mau salat? Boro-boro mau salat! Bangun saja
sudah susah! Kalau kak Azzam salat mungkin sudah kiamat mi dunia bu!”
Fatimah : “Hus! Jangko bicara seperti itu nak. Begitu-begitu dia itu saudaramu juga. Azzam
itu hanya salah bergaul ji. Tetapi sebenarnya sifatnya tidak seperti itu nak. Justru kita
sebagai keluarga harus mengingatkan dia.”
Husnah : “Ini mi yang saya tidak suka sama ibu. Sudah jelas kak Azzam salah kita masih
bela. Justru ibu harus kasih dia pelajaran supaya dia tobat! Sudah buat masalah, curi
kedondongnya orang, kenapa juga dia pergi curi kedondongnya orang na banyaknya di
pasar!”
Fatimah : “Sudah pergi mi cepat ambil air wudu baru kita salat berjamaah. Jangan lupa
nah kalau lewat di kamarnya kakakmu, bangunkan dia, supaya kita sama-sama salat
berjamaah.”
Husnah : “Kita mi bu! Kalau saya, pasti dia tidak mau bangun! Banyak alasannya bela!”
(sambil meninggalkan ibunya)
Fatimah pun langsung ke kamar Azzam untuk membangunkannya salat subuh berjamaah.
Dan ternyata Azzam masih tertidur dengan lelapnya.

Fatimah : “Azzam, bangun mi nak! Sudah subuh. Kita salat berjamaah.”


Azzam : “Huuuaaammm! Hu... Bu kenapa datang ke sini ganggu orang tidur saja beh!
Saya tau ji ini sudah subuh. Saya lagi asyik bermimpi juga! Saya malas salat deh!”
(menutup mukanya sambil tertidur)
Fatimah : “Astagfirullah Azzam! (menggelengkan kepalanya) Bisanya kamu bicara seperti
itu sama ibu! Siapa yang ajar kamu begitu? Kamu itu kayak tidak punya aturan. Tadi
malam kamu pulang jam berapa?”
Azzam : “Apa urusannya ibu mau tadi malam saya pulang jam berapa? Itu urusanku! Lagi
pula saya sudah besar mi bu!”
Fatimah : “Siapa yang bilang kamu masih seperti bayi. Cepat mi bangun kita salat subuh.
Kalau kamu bangun Kesiangan rezekimu nanti da patok ayam.”
Azzam : “Sudah mi bu! Tidak usah ceramah lagi! Saya capek bu! Saya mau tidur dulu!
Kalau ibu mau salat, salat duluan saja!” (sambil memejamkan matanya)
Fatimah : “Azzam... Azzam... Sampai kapan kamu begini terus. Kapan pi itu ko insaf nak?”
(sambil meninggalkan Azzam)

Adegan 2

Waktu menunjukkan pukul 13.00 siang. Azzam bersama teman-temannya, Yahud dan
Sony sedang bermain kartu di pos kamling. Mereka sambil bercerita tentang waktu
semalam dan juga pekerjaan.

Yahud : “He! (berbicara kepada Azzam) Bro tadi malam ko pulang jam berapa?”
Azzam : “Jam 2. Kenapa?” (sambil mengocok kartu)
Sony : “Hah? Jam 2? Hahahaha!!! Kalau saya jam 4 saya pulang tadi malam.”
Yahud : “Sony, bukan kamu yang saya tanya!”
Sony : “Ih! Kenapa mi katanya kalau saya curhat? Marahkah?”
Azzam : “Sudah-sudah mi itu. Kalian mau berkelahi? Berkelahi mi!”
Yahud : “Iya deh! Tadi malam ko pulang lewat rumahnya Ustad Fajar?” (dalam keadaan
kesal)
Azzam : “Kenapa ko tanya begitu? Nyatanya mi saya lewati rumahnya Ustad Fajar! Nah
sementara rumahnya dengan rumahku satu lorong!”
Yahud : “Iyo di! Kenapa saya tidak berpikir seperti itu?”
Sony : (langsung memotong pembicaraan) “Memang kamu Yahud, kadang-kadang datang
goblokmu juga pale!”
Azzam : “Memangnya kenapakah dengan rumahnya Ustad Fajar?”
Yahud : “Tidak ji! Saya Cuma tanya-tanya ji!”
Sony : “Eh Zam! Saya punya rencana baru buat kita! Bagaimana kalau kita melamar kerja.
Saya bosan mi tiap hari main kartu terus. Tidak lama mukanya kita seperti kartu!”
Azzam : “Memangnya ko mau melamar kerja di manakah? Zaman sekarang susah sekali
cari kerja. Dulu saja saya melamar di kantor saya tidak diterima pa!”
Sony : “Memangnya dulu ko melamar kerja di manakah? Sampai-sampai ko tidak diterima
segala?” (sembil menyelidik)
Azzam : “Dulu saya melamar kerja di kantor Walikota.”
Sony : “Hahahaha!!! Pantasan ko tidak diterima! Kalo orang melamar kerja di kantor itu
pake jasa! Tamat SMA saja tidak tamat! Kalau yang saya tawarkan ini sama kamu nggak
pake jasa, hanya pake tenaga ji!”
Azzam : “Ko juga bicara terlalu bertele-tele pa! To the point saja kalau ko bicara! Kerja
apakah?”
Sony : “Jadi sopir angkot. Ko mau ji kah?” (menawarkan)
Yahud : (langsung memotong pembicaraannya Azzam dengan Sony) “Hahaha! (tertawa)
Ko juga itu Sony ko tawarkan orang jadi sopir angkot pa! Memangnya tidak ada kerjaan
lain? Sekarang ini sudah zaman modern bro! Masa keren-keren begini mau jadi sopir
angkot! Apa kata dunia?”
Sony : “Memangnya kalau kamu, mau kerja di mana? Biar jadi sopir angkot, yang penting
halal bro!” (membanggakan)
Yahud : “Kalo saya nanti yang melamar pekerjaan, pekerjaannya itu harus yang elit-elit!”
Sony : “Hahahaha!!! Tidak usah bermimpi terlalu tinggi! Ujung-ujungnya ko jadi penjaga
WC ji juga!”
Azzam dan Sony : “Hahahaha...!!!” (menertawakan Yahud)

Adegan 3

Di pagi hari, Fatimah dan anaknya Husnah pergi ke rumah Ustad Fajar dalam rangka
sebagai pembantu rumah tangga. Annisa adalah istri dari Ustad Azzam. Dia adalah
seorang ibu yang baik hati dan juga dermawan.

Husnah : “Bu, sejak ayah telah meninggalkan kita, abang Azzam malah semakin menjadi-
jadi. Sering bentak ibu, sering buat masalah, mencuri. Sampai kapan seperti itu kasihan
bu? Coba pi ibu bersikap tegas saja sama kak Azzam supaya dia patuh juga sama ibu?”
Fatimah : “Husnah, si Azzam itu hanya salah bergaul ji. Seperti yang sudah ibu bilang
tempo hari, ibu tahu sikap kakakmu itu. Dia tidak seperti itu. Makanya kita jangan berhenti
untuk mendoakan dia, supaya dia jadi anak yang penurut.” (menasihati)
Husnah : “Bu, jangan hanya berdoa bu! Tapi juga harus berusaha. Pokoknya ibu mi yang
harus punya andil penting. Ibu harus kasih pelajaran sama kak Azzam!”
Fatimah : “Tidak boleh seperti itu nak. Cara mendidik bukan dengan cara yang kasar,
karena Azzam orangnya keras, berarti kita yang harus bersikap lembut. Karena ada
pepatah mengatakan batu ketemu batu akhirnya pecah. Nah, sama kalau kita andai untuk
menghadai Azzam nanti hubungan keluarga kita malah pecah seperti batu tadi.”
Husnah : “Io di betul bu. Saya setuju sama ibu.”

Tiba-tiba Annisa datang.

Annisa : “Bu Fatimah, ada yang mau saya bilang.”


Fatimah : “Ie! Kenapa bu?”
Annisa : “Mulai bulan depan ada mi tambahan gaji ji ta.”
Fatimah : “Oh iye terima kasih bu! Saya tidak tahu mi mau bilang apa sama kita. Karena
sudah banyak membantu keluarganya kita bu. Kalau tidak ada ibu mungkin sekarang saya
dengan anak-anakku sudah di kolong jembatan sekarang.” (perasaan senang)
Husnah : “Ie bu! Jarang-jarang di dunia ini ada orang sebaik ibu.”
Annisa : “Biasa ji Husnah. Tidak usah lebay begitu. Niatku hanya mau membantu keluarga
kalian. Kalau begitu saya ke kantor begitu. Sebentar jam 12 baru pulang.”
Fatimat : “Oh iye, hati-hati ki pulang”
Annisa : “Iya. Assalamualaikum.”
Husnah dan Fatimah : “Wa’alakumsalam Warahmatullah.” (menertawakan Yahud)

Adegan 4
Yahud sedang duduk di tempat nongkrong di pos kamling dan kemudian Azzam sedang
berjalan-jalan dekat situ. Yahud kemudian memanggilnya ke pos kamling dan membuat
perencanaan kepada Azzam.

Yahud : “Bro, saya punya rencana buat kita.”


Azzam : “Rencana apa?”
Yahud : “Begini, kemarin ‘kan si Sony, dia ajak ko untuk melamar kerja jadi sopir angkot.
Mendingan sebentar malam kita rampok rumahnya Ustad Fajar.”
Azzam : “Maksudmu?”
Yahud : “Ah! Kau ini goblok atau pura-pura tidak tahu? Begini, orang terkaya di
kampungnya kita ‘kan Ustad Fajar. Nah kalo kita rampok barang-barang berharganya.
Hanya dengan satu malam kita akan kaya! Beda kalau jadi sopir angkot. Sampai ko
beruban jadi sopir angkot ko tidak akan kaya-kaya kasihan!”
Azzam : “Ko sudah yakinkah dengan rencanamu itu?” (ragu-ragu)
Yahud : “Iyalah!” (santai)
Azzam : “Tapi?” (berpikir)
Yahud : “Ah! Sudah! Tidak usah mi ko berpikir! Ini kesempatan emas buat kita! Kapan lagi
kita akan jadi orang kaya, bro! Ko bodoh sekali kita mau ajak jadi orang kaya. Ko tidak
mau kah?”
Azzam : “Masalahnya ini to konsenkuensinya tinggi bela! Kalau kita didapat sama Ustad
Fajar, bagaimana mi? Memangnya ko mau tanggung kah kalau saya dilaporkan sama
polisi?”
Yahud : “Kalo sama saya ko jalan, tidak usah mi ko khawatir. Nanti semua saya yang
tanggung. Ko tidak sendiri ji. Masih ada ji saya temanmu. Bagaimana?” (menghasut)
Azzam : “Oke mi kalau begitu.” (terlihat yakin)

Adegan 5

Tepat pukul 12.00 malam, Azzam dan Yahud pun berangkat menuju ke rumah Ustad Fajar
dengan rencana mereka yang telah mereka susun, yaitu untuk merampok rumah Ustad
Fajar.

Yahud : “Ssstttt!!!”
Azzam : (mengangguk)
Yahud : “Ko ke kamarnya Ustad Fajar, ambil uang dengan barang-barang berharganya di
dalam lemarinya, nah?” (sambil berbisik)
Azzam : “Kalo kamu mau ke mana?”
Yahud : “Kalo saya, saya di ruang tengah. Oke mi?”
Azzam : “Oke mi.”
Azzam pun masuk ke kamar Ustad Fajar.

Annisa : “Siapa itu? Bang! Ada orang yang mencuri di rumahnya kita bang!” (sedang
membangunkan Ustad Fajar)
Ustad Fajar : “Astagfirullah aladzim…!!! Hei, siapa kamu? Mau apa kamu di rumah
saya…?” (sambil menunjuk Azzam)
Azzam : ” …?” (panik)
Ustad Fajar : ”Cepat jawab, siapa kamu? Jangan- jangan kamu mau merampok ya?
Rampok… Rampok… Rampok...!” (teriak)
Azzam : (Azzam tak bisa mengelak lagi, secara spontan ia mengeluarkan pisau dan
mengarahkannya kepada bapak Ustad Fajar.)
Ustad Fajar : “Mau apa kamu dengan pisau itu hah? ”(tetap bersikap tenang)
Azzam : ”Diam kamu, kalau tidak saya akan membunuhmu!” (panik)
Ustad Fajar : ”Hidup dan matiku hanya Allah SWT. yang menentukan, bukan
kamu…!”(menegaskan)
Azzam : “Diam…!”(menusukkan pisau ke tubuh Ustad Fajar)
Annisa : “Masya Allah bang! Bang, bangun bang!” (menangis)

Akhirnya Azzam tidak tahu apalagi yang akan diperbuatnya. Ia tiba-tiba lari ke bawah
menemui Yahud dan mengajaknya untuk segera pergi dari rumah itu.

Adegan 6

Keesokan harinya di rumah Azzam, tiba-tiba seorang polisi datang bersama seorang saksi
yang tidak lain adalah Annisa, istri dari Ustad Fajar untuk menangkap Azzam. Sedangkan
Azzam tidak ada di rumah, ia sedang bersembunyi di rumahnya Yahud.

Polisi : “Assalamualaikum. Betul ini dengan rumah saudara Azzam?”


Fatimah : “Walaikumsalam. Ie kenapa di?” (sambil keheranan)
Polisi : “Kami dari kepolisian ingin mencari saudara Azzam atas keterlibatannya dalam
kasus pencurian sekaligus pembunuhan bapak Ustad Fajar.”
Fatimah : “Astagfirullahal’azim...!!! Kita pasti salah pak! Bisanya Azzam da mau bunuh
Ustad Fajar? Nah sementara keluargaku kenal dekat sama Ustad Fajar! Tidak mungkin
kasihan polisi! Anakku sifatnya seperti itu!” (kaget, kemudian pingsan)
Husnah : “Ibu...!!! Ibu...!!! Bangun ibu...!!! Bu...!!! Saya tidak mau ji kalo ibu meninggal...!!!”
(sambil menangis)’
Fatimah : (tidak sadarkan diri dan kemudian meninggal dunia)

Adegan 7

Di tempat lain, Azzam merenungi perbuatan jahatnya selama ini kepada orang lain,
terutama kepada ibunya sendiri. Azzam sangat menyesali perbuatannya itu, ia menyadari
bahwa terlalu banyak dosa yang telah ia perbuat. Azzam kemudian mengambil air wudu
dan menunaikan salat.

Azzam : “Ya Allah, Ya Robbi, hamba-Mu yang hina ini sekarang menundukkan kepala
untuk mendapatkan ampunan-Mu Ya Allah. Ampunilah segala kekhilafan hamba Ya Allah,
sebab hanya kepada-Mulah hamba memohon ampunan dan kasih sayang. Berikanlah
hamba kesempatan untuk meminta maaf kepada mereka yang telah hamba zalimi ya
Allah. Tunjukkanlah jalan yang lurus kepadaku, jalan yang telah engkau ridhoi, bukan jalan
mereka yang sesat. Sesungguhnya engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Rabbana, atina, fiddunya hasana wa fil akhirati hasana wa kina azabannar,
walhamdulillahirrabbilalamin.” (berdoa)
Setelah melaksanakan shalat, Azzam bangun dari duduknya dan segera teringat oleh
ibunya.

Azzam : “Ibu...! Ibu...! Aku harus pulang ke rumah untuk menemui ibu...! Aku harus
meminta maaf kepada ibu...!”

Adegan 8

Di depan rumahnya, Azzam melihat bendera kain putih telah terpasang di depan
rumahnya dan segera masuk ke dalam rumahnya.

Azzam : “Kenapa ini? Kenapa ada bendera putih di rumah?” (bingung)


Husna : “Kak, ibu telah meninggal bang!”
Azzam : “Apa...?!” (menangis)
Husna : “Iya kak...!” (menundukkan kepala sambil menangis)
Azzam : “Ibu......!!! Ibu, maafkan saya...! Maafkan atas segala perbuatan yang saya
lakukan! Saya khilaf bu...! Saya sangat menyesal bu! Ibu......!!!” (menangis sambil
berteriak).

 (Alhamdulillah, drama kabaret ini bisa berjalan lancar di atas Panggung Gembira 614 dengan
nilai perfect 100. Drama ini juga pernah dipentaskan di TVRI Kal-Sel pada saat undangan
acara Pentas Anak Sekolah SMA Darul Hijrah Puteri)

CHECK THIS OUT


(Bacanya jangan gugup ya.... insya Allah videonya segera di rilis di youtube2 terdekat 0_o )

Pengabdian vs Kuliah

Dikisahkan, terdapat sebuah pesantren, pesantren modern tentunya. Mempunyai


beribu-ribu santriwati yang ga kalah keren, tentunya ga ada yang sedeng, yang datang dari
seluruh pelosok nusantara.
Suatu ketika pondok modern ini melahirkan dua alumnus terbaik. Kedua alumnus ini
anak blesteran, alumnus pertama berasal dari Sulawesi keturunan jepang sunda. Kalem, adem,
anyem, sayangnya kalo berenang suka tenggelem. Hobinya bahasa arab. Koleksi kamus arab.
Gambar kaligrafi arab. Pokoknya yang berbau arab-arab gitu dech. Untung-untung ga sampe
sarap gara-gara gila belajar bahasa arab. Namanya Elis Himemiya. Ma’lum, jepang sunda.
Yang satu lagi dari Kalimantan, keturunan belanda hulu sungai. Sebagai salah satu
santriwati pondok modern dia punya motto. “SANTRIWATI PONDOK MODERN ITU HARUS
KEREN”. Ga salah gaya si santri ini mentereng abis, santri paling stylish, paling suka sama
bahasa inggris. Gaya bahasanya yang british bikin dia punya tampang sinis. Beda banget
dengan Elis. Namanya Lady Gagaluh. Panggilan awal Lady Gaga. Tapi setelah ditelusuri asal
muasal, panggilan galuh lebih ngetrend di penghantaran hulu sungai. Mereka memang berbeda,
tapi mereka tetap satu.
heart, nidji)
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dua anak ini adalah alumnus terbaik.
Pada saat acara haflah atau acara khataman dan tasyakuran tiba…
mne oh pondokku)
koor haflah, ada pemalu, mudiroh duduk)
          :”Acara selanjutnya, pengumuman kelulusan santriwati pondok modern. Kepada mudirotul
ma’had kami persilahkan..”
          :”Dua alumnus terbaik, santriwati pondok modern tahun ini jatuh pada…”
          :”Aduh, siapa ya…. Dag-dig-dug nih…”
g-dig-dug)
          :” Lady Gagaluh!!!”
’re the champion)
          :”Dan juga santriwati terbaik yang , mempunyai rata-rata yang sama dengan Lady Gagaluh
adalah…. Elis Himemiya!!!!”
re the champion)
          :”Eh! Kenapa you ikut-ikutan nyanyi we’re the champion juga, ikut-ikutan you this is….”
         :”Limadza atuh, eh…. Nahnu khan sama-sama santri yang terbaik atuh, jadi sama nyanyiannya
ga masalah atuh!!”
          :”Tapi kan, I yang duluan, you cari lagu lain aja!!”
rah-marah, project pop)
         :”Eh3x, kok pada berantem seeh!!! Kan katanya one heart!!”
heart, nidji)
ciprat  kehidupan mereka di pondok, ada suka ada duka, kadang berantem kadang pada diem.
Sejak saat itu, kehidupan mereka berubah yang dulu santriwati selalu
ngantri,makan ngantri, wudhu ngantri, mandi ngantri, sampai bakuciak2x ba’daki, kalo g ada
maun bisa-bisa g mandi.Kini sudah tidak ada lagi.
         :”galuh, nahnu harus berpisah, nahnu sudah dinobatkan jadi alumnus.”
          :”yes, you’re right. I’ll miss you forever. But Elis, Kemana you bakalan nerusin pendidikan
you. ITB, UGM, UI, or oxpord?”
         :”G Galuh, ga semua itu. Ana… ana… ana bakalan ngabdi.Barang 10 tahun ana ngadi di pondok
ini.”
          :”beehh… ga zaman amat you!! Ngabdi?10 taon lagi….Kamseupay euh!!!”
mseupay)
          :”Eh, I beritahu ya, sekarang toe, zamannya zaman kuliahan. Habibie jadi presiden karena
kuliah men!!! Apalagi yang you ragukan???Bayangkan, you udah bertahun-tahun di pondok
ini.Masih ngabdi??Gile aja you. Dimana cita-cita you buat masa depan??”
         :”Na’am yah… Elis jadi bingung!?>!”
kter cinta, dewi2)
oror)
(Diantara kebingungan Elis, datanglah si malaikat dan syetan, Elis menyambut
hangat si malaikat dan syetan)
         :” Eh syaiton(salaman) apa kabar the? Eh ada malaikat juga, eh Galuh kenalin, ini malaikat sama
syaiton jauh-jauh dari sunda.
dan malaikat salaman dengan Galuh)
a         :”Cut3x!!! apa-apaan ini??? Malaikat sama syaiton itu ga kelihatan oke. Ga kelihatan!!! Ini
ceritanya malaikat sama syaiton datang diam-diam okeh. Langsung ulangi!!! Camera rolling,
action!!!”
a ke posisi awal)
         :”Na’am yah, Elis jadi bingung!!!”
kter Cinta, dewi-dewi)
an malaikat masuk, music: horor)
          :”Elis…. Bener juga kata si Galuh, udah bertaun-taun di pondok, mau ngabdi lagi??Ya ellah,
kamseupay!!!”
mseupay)
          :”Astaghfirullahal’adzim….”
taghfirullahal’adzim, opick)
          :” Sadar atuh, Elis!!! Nih pondok udah mengajarkan banyak hal buat kamu. Pengabdian adalah
salah satu balas jasa kamu terhadap pondok ini.”
          :”Eh, Ikat!!! Jangan gangguin gue dong!!! Gue lagi godain dia nih!!!”
gan ganggu banci, project pop)
          :”Eh Tan!!! Nyadar2x dong kalo jadi syetan. Tobat!! Tobat!! Jangan godain orang mulu!!”
batlah taubat, syahrini)
          :”Andai lo tau ya, dosa lo tu udah sealam semesta tau godain orang mulu!!”
dai ku tahu, ungu)
          :”Ok dech, lo bener, kat!! Elis, mendingan loe ngabdi aja deh di pondok ini, yo kat kita pergi
aja!!”(Pergi bedua)
         :”Mmmm… setelah Elis pikir-pikir, Kayanya Elis tetap pada pendrian Elis. Elis bakalan ngabi
luh!!! Ini udah bulat!!!
          :”Ga Bisa dilonjong-lonjongin?”
         :”Ga!!”
          :”Ok lah kalo begitu. Sekarang, kita benar-benar berisah di sini.You lihat nanti, Lis.Siapa yang
bakalan sukses, pengabdian you atau kuliah I, sepuluh tahun lagi!!!”
u pasti kembali, pasto)
Di awal perpisahan, benar-benar terasa perbedaan di antara mereka.Elis mengajar
sebagai ustadzah pengabdian di pondoknya sendiri.
         :”Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum Wr. Wb!!!”
          :”Wa’alikum salam Wr. Wb.!!!”
         :”Madza darsunal-ana?”
          :”Darsunal-ana Assorfu!!!”
         :”Toyib, Aqro-u kasyfal-hudur awwalan, ‘alaikunna an taqulna “Hadiroh”!!”1. Siti Bulqis, 2. Siti
Masjudah, 3. Siti noor Jannah, 4. Siti Fatimah. Toyib, man minkunna an tadzkuro tashrifan
istilahan min fa’alaa??”
          :”Ana, ustadzah!!!”
         :”Tafaddolii!!”
ab, fa’ala-fa’alaa-fa’aluu)
         :”Toyib, jayyidah jiddan. Na’am iktafaiytu huna kalami, tsummassalamu’alaikum Wr. Wb.
          :”Wa’alaikum salam Wr. Wb.”
Selain menjadi ustadzah ilmu shorof, Elis juga menjadi ustadzah ilmu tajwid di
kampung sekitar pondoknya, sebagai kerjaan sampingan di TKA/TPA Al-hijrah.
         :”Baik, anak2x apa pelajaran kita hari ini?”
          :”Tajwid!!!”
         :”Bagus, sekarang kita mengeja huruf hijaiyyah!!”
tatsa, wali band)
         :”Ya, sudah hafal semua, kan. Pesan ustadzah jangan lupakan ilmu kalian.Di rumah, berbaktilah
kepada ibu bapak, terutama ibu, karena surga itu ada di bawah telapak kaki ibu.”
ga di telapak kaki ibu, dhea ananda)
         :”Akhirulkalam, Tusmmassalam Wr.Wb.”
Sedangkan si Galuh, sekeren-kerennya dia di pondok, ternyata… kalah keren dengan
anak kuliahan diluar, walau ia salah satu alumnus terbaik pondok, ternyata ia telah
terkontaminasi dengan pergaulan2x yang sangat berbeda dgn di pondok.
(Setting: suasana kuliahan, 3 anak lama, 3 anak baru, duduk di kursi, si Galuh lewat,
joget-joget dengerin musik di hetset.eh.)
ove today)
          :”Eh, anak baru, gile… gaya amat loe, jalan kaya anak metal gitu!!!”
al vs dugem, project pop)
          :”Eh, terserah I donk!!! Apa urusan you!!”
          :”Ya ellah, anak baru belagu, so pak I I you-you segala lagi, lo g tau siapa kita-kita???okeh
swit2x(siul).”
Datang sekumpulan orang, 1 jadi bos))
a         :”Bos! Sengaja gue panggil bos, anak baru, ga tau siapa kita2x!!!!”
         :”Eh, anak baru!!! Gue kenalin yah, kita-kita ini anak senior kampus ini, yang berani natap mata
kita-kita doank, bisa berurusan sama kita-kita!!!”
          :”Eh, dengerin ya!! Mau senior ke’, junior ke’, or kucing betelor ko’, nih I ga takut!!! Khakcuh!!!”
         :”Wohei… Berani Dia!!!” Kalo udah kaya gini, loe dan anak baru lainnya, kita tantangin besok
sore. Disamping jembatan kampus, gue tunggu loe semua!!! Yo cabut!!!”
          :”Ga ada rumput, Bos!!”
         :”Lola loe!! Kita pulang!!”
nak lama pun pergi))
(Sekumpulan anak baru yang duduk, berdiri mendatangi Galuh)
          :”Weis… Gila loe!! Jadi anak baru sampe seberaninya gitu sama senior. Beneran loe mau
nantangin mereka??”
         :”(Musik: Yaeyalah masa ya iya donk, duren aja di belah masa di bedong) ”
          :”Oke lah kalo gitu, kita2x ikut loe semua. Tos anak baru donk!!”

(Besoknya, ada sekumpulan anak baru dan anak lama di sisi yang berlawanan, mau
tawuran salah lagu, malah lagu Bollywood, sampe beberapa langkah baru nyadar)
         :”Sutradara2x!! salah musik nih, kita-kita mau tawuran, loh kok musik Bollywood??”
a         :”Oh, sory2x , kesalahan teknis. Sorry2x ok!!! Keposisi semula, camera rolling action!!”
(Musiknya bener, tapi baru beberapa langkah tiba-tiba ada musik perang)
          :”Sutradara2x!!! musikapalagi nih?? Kok kita-kita jadi perang?? Kita Cuma mau tawuran, gak
mau perang!! Gila aje, masa depan kami tu masih panjang!!!”
a         :”Ya ellah… musik india salah, musik perang salah. Tawuran ama perang kan ga jahu beda. Toh
akhirnya mati juga.Ya udah, kembali ke posisi semula!!!”
ner, semua bener)
goan, sherina. Marah-marah, project pop)
rine polisi)
          :”Polisi!!Polisi datang!!! Kabur!!!”
ada kabur)
Itulah sekilas gambaran pergaulan si Galuh sekarang di masa kuliah.Tawuran,
tawuran, dan tawuran. Walaupun berakhir dengan kejaran satpol PP tetapi tetap saja ia
terjerumus untuk melakukannya.
Suatu hari, Si Galuh merasa boring dengan tawurannya, bertahun-tahun dia kuliah,
tapi tidak ada prestasi.Prestasi2xnya semasa di pondok lenyap seketika.Ia ingin mengunjungi
Elis, teman satu angkatan yang memilih mengabdi di pondok ketimbang kuliah.
(setting: di pondok, ada satu santriwati yang lewat)
          :”Ukhti!! Bisa ketemu sama ustdzah Elis, ga?”
          :”Ustadzah Elis??? Roisah Ri’ayah ya??Oh, Bisa, tunggu ya!!”
uncul, bertatapan)
          :”Elis!!!”
         :”Galuh    !!!”
          :”Serasa… pandangan pertama!!!
dangan pertama)
         :”Aduh Galuh, lebay atuh,, lama ga ketemu yah… kayfa haluki??”
          :”Hi… Sorry!!! Artinya apa ya???? I’m lupa!!!”
a, kuburan)
         :”Masya Allah!!! Istighfar atuh Galuh!!!”
aghfirullahal’adzim, opick)
         :”Kayfa haluki aja lupa artinya, kuliah apa kamu sampai amnesia stadium empat begini???”
          :”I….I….I udah berubah lis. I ga kaya dulu lagi. Sekarang I ikut-ikutan tawuran, di kejar-kejar
satpol PP, kaya waria tau!!! N you… I dengar sekarang you jadi roisah ri’ayah ya???Hebat!!!”
         :”Iyah, atas izin Allh, orang-orang mempercayakan Elis,.Mending Galuh disini aja, ngabdi di
pondok kita tercinta.”
          :”Tapi, apa bisa?”
a, ada syaiton datang)
orror)
          :”Eh syaiton!!! Datang lagi you!!! Tumben g ngajak2x si malaikat, eh TW katanya you udah
tobat.”
          :”Ssstttt…. Diem dikit nape!!! Tu sutradara lupa ngajak-ngajak si malaikat, lagian gue ke sini
mau godain loe, mumpung ga ada malaikat, Ok!!”
          :”Ok.”
          :”Tos dulu donk!!”

          :”Begin!!! Ah..ngapain loe ngabdi-ngabdi segala udahlah, terusin aja kuliah loe, lanjutin cita-cita
loe!!! Hihihi….(pergi)
orror)
          :”Ga Elis, Ga bisa!!! I harus ngelanjutin S1 I, dan I harus pergi sekarang, dah!!!”
Elis            :”Dah.”

(Setting: di luar panggung, real camera)


‘Si Galuh jalan galau di trotoar , terus berhenti di warung, ketemu dengan
orang yang sama-sama galau bawa map’
Galuh    :”Nasib... nasib… jadi anak kuliahan ga lulus2x, ikutan tawuran, dikejar satpol PP…
OMG, betapa malang nasib I…”
rang yang galau memeluk map)
          :”Mbak!! Mbak!!! Mabak kenapa???Galau yah??Ada masalah berat?? Di talak 3 oleh suami,
punya anak bandel-bandel ato ada alasan kegalauan yang lain???”
         :”Gini, mbak. Saya itu lulusan S1.Tapi… sampe sekarang ga pernah dapat pekerjaan, kalo tau
kaya begini.Mending saya ga usah kuliah. (pergi dengan galau)”
          :”What? Lulusan S1 ga dapat pekerjaan??”
a datang si malaikat)
          :”Galuh, kejadian ini menunjukkan bahwa jalan kamu sekarang adalah kembali ke pondok. Ilmu
mu di pondok lebih berarti daripada jadi anak kuliahan yang sukanya tawuran, sekarang kamu
coba kembali ke pondokmu!!”
          :”Bener juga, mending I coba ngabdi di pondok.”
ngawai ojek, so ojek berhenti)
          :”Kemana mbak?”
          :”Kepondok saya mbak!!”
          :”Kepondok kamu, okeh 20.000!!”
          :”Waduh!! Ga kemahalan mbak!! 30000 aja lah…”
          :”Naikin dikit dong mbak!! 25000 yah!!”
          :”Ya udah 25000!!!”
hkan uang 25000, terus go…)
(Sesampainya di pondok, (di pangggung) Elis ada di kantor pengasuhan)
          :”Assalamu’aialaikum wr, wb…”
         :”Wa’alaikum salam wr,wb…, eh Galuh lagi, ada apa atuh? Silakan duduk!!”
          :” Elis…. I, I nyerah, I nyerah, I ga bisa kaya gini, Imemutuskan kalo I ngabdi aja, supaya
pekerjaan I bisa lebih jelas.
         :”Alhamdulillah…”
syukur kepada Allah, opick)
         :”Akhirnya, hidayah Allah turun juga, kebetulan guru bahasa Inggris SMP sudah berhenti, jadi
Galuh isa menggantikan beliau, selaku guru bahasa Inggris. Deal!”
          :”Deal(berjabat tangan)”
(camera on: suasana kelas, galuh mengajar bahasa inggris, kamera langsung ke
papan nama wali kelas, bertuliskan Lady Gagaluh. Lalu camera ke kantor pengasuhan, si Elis
duduk di kantor dan datang beberapa ortu santri, santri pake baju batik, kamera ke struktur
pengasuhan, bertuliskan, kabid pengasuhan Elis Himemiya)

Anda mungkin juga menyukai