Anda di halaman 1dari 2

Cerita Amel

Karya: Amanda Dwi R/9I/05

Amel adalah tetanggaku juga salah satu dari sekian banyaknya teman yang
kupunya, kami berdua berjarak 2 tahun, dia masih kelas 1 SMP. Beberapa hari Amel
terlihat sedih karena Mamanya berubah semenjak Ayah Amel meninggal dibulan April
kemarin. Pagi ini aku di depan rumah, melihat amel menangis sampai matanya merah
sembab. Aku berjalan mendekati Amel untuk mengajaknya ke rumahku agar dia tidak
menangis lagi.

"Amel, ayo main kerumahku!"

Amel tidak mau menjawab, aku berteriak kepada Amel lagi.

"Amel, ayo main ke rumahku! biar kamu nggak sendirian! "

Amel tetap menangis tidak memperdulikan ajakanku. Akhirnya aku menghampiri


Amel untuk menenangkan Amel.

"Kamu ada masalah apa Amel? " tanyaku lembut.

"Mamaku sekarang berubah mbak, beliau mulai jarang pulang," ungkap Amel.

"Mungkin Mamamu kerjanya lembur Mel, sudah jangan menangis."

Amel tetap menangis, bahkan tangisannya semakin keras. Aku yang tidak tega,
lalu menawarkan makanan, mungkin makanan bisamembuat Amel berhenti menangis.

"Mel, kamu udah makan?”

"Belum mbak" jawab Amel.

"Yaudah ayo makan dirumahku, kita makan bersama-sama," ucapku pada Amel.

"Tidak usah repot repot mbak.”

"Udah ayo makan bareng sama aku Mel, biar kamu gak sendirian di rumah,"
paksaku.

"Yaudah ayo mbak."

Setelah Amel menerima ajaanku-ralat paksaanku lebih tepatnya, kami berdua


berjalan bersama menuju rumahku.

"Ayo masuk tunggu diruang tamu ya,aku mau mengambil makanannya."


Aku berjalan ke dapur untuk mengambil makanannya, lalu menaruhnya di meja
ruang tamu..

"Ini makanannya Mel, kalau mau minum ambil di belakang ya." Ucapku pada
Amel.

"Iya mbak, makasih ya."

Setelah itu kami makan tak lupa beberapa lelucon yang hadir menemani. Saat
makanan kami sudah bersih, aku dan Amel mencuci piring mebereskan semua bekas
makan kami.

"Maaf ngerepotin ya,” ucap Amel sungkan saat semuanya sudah selesai.

"Nggak ngerepotin kok Mel."

"Yaudah Mbak, aku pulang dulu mau bersih-bersih rumah," pamit Amel.

"Owalah iya Mel."

"Makasih ya Mbak, udah mau ngajak makan sama dengerin ceritaku," ucap Amel.

"Iya sama-sama Mel, iya tutup aja,” balasku tak lupa dengan senyuman.

"Assalamualaikum,” salam Amel.

"Waalaikumsalam Mel."

Anda mungkin juga menyukai