Anda di halaman 1dari 7

Contoh Drama 8 Orang

Contoh naskah drama kali ini adalah contoh drama yang dimainkan oleh 8 orang.
Pada artikel contoh naskah drama sebelumnya kita sudah share beberapa contoh
naskah drama, diantaranya contoh drama 5 orang, naskah drama 6 orang, contoh
naskah drama 3 orang, dan contoh drama bahasa Inggris.
Untuk contoh drama kali ini pemainnya sebanyak 8 orang, bagaimana perjalanan
kisahnya, langsung saja disimak.

AKU YANG SALAH!


Penokohan :
Ibad = Idam
Dani = Dahlan
Togo = Tejo
Sima = Kepsek
Tanita = Talia
Ania = Andita
Nuri = Nurlita
Rozali = Yoyon dan Tn. Tejo
Sebuah cerita ada tiga sekawan bernama Idam, Dahlan, dan Tejo. mereka sedang ada
di kelas pengasingan, yakni kelas dimana terdapat sekelompok siswa-siswi yang
tidak/kurang minat belajar.
Pada suatu hari, pada saat akan dilaksanakan ulangan fisika.
Idam merupakan satu-satunya siswa dari mereka bertiga yang paling pintar, Dahlan
hanya pintar dalam 1 bidang saja , yaitu bidang musik, sementara Tejo merupakan
siswa yang sangat patuh pada perintah Ibu nya.
Setelah selesai ulangan nilai mereka, kecuali Idam sangat buruk sekali, Dahlan
mendapat 4,1 dan Tejo mendapat 3,4.
Idam : eh.. kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan diceramahi
Dahlan : alah.. aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar daripada pusing-pusing,
Ibuku juga nanti diam sendiri.
Tejo : apapun yang Ibuku katakan, aku akan menurutinya, udah gitu aja
Dahlan :kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran ayam, apa kamu mau
melakukannya?
Tejo : kenapa tidak, asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran apapun pasti aku
makan
Idam dan Dahlan merasa sangat merinding mendengar jawaban tersebut
Tidak lama kemudian datang Yoyon, salah satu siswa dari murid kelas unggulan

Yoyon : hah 71 ?, kamu 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu yang paling rendah dikelasku,
lihat ini 97.
Dahlan : Ah,, peduli amat ?hah..!
Yoyon : hem.. dasar para pelajar buangan !
Idam : hey, apa maksud kamu meludahinya ?
Dahlan : kurang ajar banget sih, rasakan ini!
Dahlan lalu menonjok Yoyon, lantas tidak lama kemudian orang-orang disekitar
melapornya ke ruang kepala sekolah
Kepsek : Dahlan apa benar kamu menonjoknya ?
Yoyon : dia memukulku disini ! (sambil menunjuk pipinya yang terluka/memar
Dahlan : dia meludahiku duluan bu, jadi aku ya balas mukul dia
Idam :benar, aku saksinya , Yoyon meludahinya, dan Dahlan terpancing emosi
hingga dia
memukulnya
Kepsek :apa pun itu, setidaknya kamu butuh dua saksi untuk mengelak
Idam & Dahlan :TEJO !
Lalu Tejo datang sambil menangis
Tejo :aku tidak melihat apa-apa
Idam & Dahlan : "heeee" !
Tejo :Ibuku bilang aku tidak boleh ikut campur
Kepsek :Baiklah Dahlan, Ibu akan laporkan kamu pada Ibumu
Dahlan :ya sudah terserah kamu sajalah apa mau kamu
Kepsek :apa kamu bilang ?
Idam :dia nggak ngomong apa-apa bu
Kepsek :baiklah, sekarang kalian boleh keluar
Dirumah Dahlan.....
Andita :apakah yang Ibu dengar ini benar?
Dahlan :apa?
Andita :kamu memukul Yoyon kan ? Nilai ulangan fisika ku juga jeblok!

Dahlan :benar, tapi dia meludahiku lebih dulu bu ! masalah ulangan, aku memang
tidak berbakat..hehe
Andita :ah.. kamu ini, kamu harus belajar lebih giat, rajin dan berusaha maksimal,
kelas mu ini kelas pengasingan, kamu masih juga bermalas-malasan, kali ini Ibu akan
mengajarimu, kamu harus patuh
Dahlan: ya, baik bu
Andita :bagian mana yang tidak kamu mengerti?
Dahlan :semuanya bu...hihi
Andita :baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, kemudian
kamu bagi dengan yang ini. Hasilnya kamu kurangi dengan ini, sudah mengerti
kan ?
Dahlan hanya menggelengkan kepalanya tanpa sepatah kata pun.
Hari itu sampai larut malam Andita mengajarinya dengan serius
Kemudian, keesokan harinya Andita, Nurlita dan Ibu Tejo bertemu di sebuah
supermarket kemudian mereka berbincang
Nurlita :aduuuh sayang sekali padahal kalau anak ku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas
dari kelas pengasingan.
Ibu Tejo: anak ku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa
mengurus perusahaan kelak, masa depan nya masih jelas
Andita :anak ku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya
bermain gitar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi
dia tetap tidak mengerti, dan dia sendiri juga terlihat kurang antusias
Nurlita : Lebih baik, jika dia dapat nilai buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kamu
rotani saja dia biar kapok!
Ibu Tejo : kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat lagi
Nurlita: ad.. ada-ada saja kamu
Andita : apa ? merotani nya ? ya ampun! aku tidak tega dong
Nurlita :benar, lama kelamaan dia akan mengerti juga
Andita :baiklah, akan kucoba
Akhirnya Andita menerapkan saran yang diberikan Nurlita
Disekolah .....
Guru baru : anak-anak, Kenalkan nama Talia, Ibu menggantikan Ibu Janah
mengajarkan fisika kepada kalian

Tejo : Apa Ibu janah dipecat ?


Murid-Murid : hahahaha.. dasar si tukang patuh, apa Ibumu yang yang menyuruhmu
mengatakan itu ?
Tejo :aku hanya penasaran, tiba-tiba saja dia menghilang lalu digantikan
Talia:beliau sedang cuti, selama dia cuti Ibu yang menggantikanya
Tejo :ooooh gitu!
Talia : Ibu belum mengetahui kemampuan kalian pada mata pelajaran fisika, besok
Ibu akan mengadakan ulangan
Dahlan :apa?ulangan ?
Talia :Iya, apa ada masalah?
Idam :Dahlan ssst , mmm. Tidak ada apa-apa bu.
Sepulang sekolah
Dahlan :heh dam, kamu kan pinter MTK, nanti kasi aku contekan ya!
Idam :boleh-boleh, buat kalian gratis deh
Dahlan dan Tejo :SIP !
Dirumah Dahlan
Andita : kamu sudah belajar ? main gitar terus kamu ini
Dahlan :aku nggak ngerti bu, ga ada yg ngajarin
Andita :kali ini Ibu serius, kamu harus belajar, kalau tidak...
Dahlan :kalau tidak apa bu?
Andita : dengan berat hati Ibu akan merotanmu
Plak ! Rotan dipukul ke tangan Dahlan karena Dahlan tidak mengerti mengerti.
Dahlan :sakit buuu
Andita :makanya kamu harus bisa!
Pyar.. pyar.. pyar.. pyar..
Setelah berhari-hari merotani Dahlan, Andita kelalahan dan sebenarnya dia tidak
tega, dia pun jatuh sakit.
Keesokan harinya Dahlan merasa tidak bersemangat sekolah, padahal hari itu akan
ulangan.

Saat itu dikabarkan bahwa Andita mendertia kanker darah, dan harus segera
mendapat donor cangkok sumsum tulang belakang.
Dahlan :Ibu ku sakit parah, kalau dia tidak menerima cangkok sumsum secepatnya
umurnya hanya tinggal 3 bulan
Idam :apa sudah ada pendonor yang cocok untuknya ?
Dahlan menggelengkan kepalanya
Ke 3 nya :haaaah
Lalu menundukan kepala mereka. Tiba-tiba.....
Tejo :tapi ada bagusnya juga
Idam :apa ta?
Tejo : biarkan saja Ibumu mati hin, kalau dia mati kan kamu tidak akan dirotaninya
lagi
Dahlan :apa ? apa yang kamu katakan?!
Pyar.. !
Dahlan lalu memukul Tejo.. tiba-tiba bu kepsek datang, dia melihat lalu
menggelengkan kepalanya sambil
melihat Dahlan yang sedang memukuli Tejo..
Kepsek : ikut Ibu ke kantor,
Dahlan lalu diseret ke kantor ke kantor kepsek
Kepsek :ulangan jelek, memukul Yoyon, memukul temanmu sendiri, kamu ini siswa
atau preman ?
Dahlan :aku..aku hanyaa....
Kepsek:apa? Kamu mau cari alasan, akan ku laporkan pada Ibumu agar dia
merotanmu lagi
Bu Rini :bu kepsek, jangan kasar padanya. Aku yakin dia punya alasan tersendiri
untuk itu
Kepsek :kamu membelanya lagi ?
Bu Rini : aa...aku hanya
Dahlan : aku hanya berharap Ibuku bisa sembuh, dan merotaniku lagi, andai saja
Lalu Dahlan pergi
Selain itu nilai ulangan Dahlan kali ini hanya 5.5 nilai Idam 9.1, dan Tejo 4.2

Idam :aku mengerti keadaanmu ta, kamu bawa saja kertas ulangan ku , lalu ganti
dengan nama mu
Dahlan : entahlah, aku tidak yakin
Tejo :atau kamu ganti saja kertas ku dengan nama mu
Dahlan : nilai mu lebih jelek dariku, bodoh
Tejo : iya, hehehe..
Dahlan: aku..pulag duluan ya
Lalu Dahlan pergi ke RS untuk menjenguk ibunya.
Dahlan : maaf bu, aku sudah berusaha, tapi hanya ini yang kubisa
Andita lalu mengambil kertas ulangan dan mengenggamnya erat
Tiba-tiba Andita terdiam membisu
Saat itu Talia datang..
Talia :permisi , ta..
Dahlan :ibuku sudah
Talia lalu memeriksa Andita dan..
Talia:dia masih hidup, panggil dokter!
Andita lalu dipindahkan ke ruang Intesif...
Talia : aku akan mencarikan donor sumsum itu segera, bersabarlah Dahlan
Dahlan:terimakasih ya bu, ibu sudah banyak membantuku
3 hari kemudian tiba-tiba RS dipenuhi orang yang berniat mendonorkan sumsum
mereka.
Tiba-tiba terdaftar Tn. Tejo
Dahlan :apa ayah mu mendaftarkan ?
Ayah Tejo : benar, aki hanya ingin membantu ayahmu
Suster : Tn. Tejo silahkan ....
Tn. Tejo : iya baiklah sus.
Suster :apa benar ini nomer registrasi anda ?
Tn.Tejo : biar ku lihat....mmm sepertinya ini bukan miliku

Tn. Tejo : apa ada Tn. Tejo yang lain


Tejo:ada ayah, itu aku
Dahlan :apa ? apa kamu yakin ?
Tejo :Sebagai tanda maafku ta
Tiba-tiba Ibu Tejo datang
Ibu Tejo : Kuyuuuud, kan mama sudah bilang, jangan pernah ikut campur urusa
orang lain
Tejo : berapa kali aku menuruti perintah mu bu ?! biarkan kali ini aku memilih jalan
ku sendiri
Tn. Tejo :sudah , biarkan dia mengambil jalanya
Ibu Tejo :baiklah, jaga diri kamu baik-baik
Akhirnya Tejo di bawa ke ruangan agar di cangkokan sumsumnya.
Tejo :ini tidak sakit , ini tidak sakiit ....uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh!
Idam : itu pasti suara teriakannya, kesakitan banget tuh
Dahlan :kamu memang benar, terimakasih Tejo !

Anda mungkin juga menyukai