Anda di halaman 1dari 5

Naskah drama Pembullyan dalam

Lingkungan Sekolah
Naskah drama
Judul : Pembullyan dalam Lingkungan Sekolah

Karakter : Pemeran :
- Andre (ketua Genk) - Andre Tri Darmawan
- Bevan (ketua Genk) - Bevandha Wahyu Saputra
- Amel (Anggota Genk) - Amel Putri Fatika Sari
- Rif’an (Anggota Genk) - Andika Rif’an Rafiudins
- Dimas (Anggota Genk) - Dimas Dwi Setiawan
- Haikal (Anggota Genk) - Ahmad Haikal Azka
- Dhea (Anak Baru yang di bully) - Dhea Mutiasari
- Ananda (Anak Baru yang di bully) - Ananda Abdurrohman Rouf
- Arioz (Kepala sekolah) - Arioz Devanno Setiawan
- Bunga (Guru BK) - Bunga Cahaya Ramadhani
- Amanda (Wali Kelas) - Amanda Dwi Sukanti
- Carel (Saksi Mata) - Carel Ray Juliono
- Rafli (Saksi Mata) - Ahmad Rafliyudin Wakid
- Alif (Saksi Mata) - Alif Naufal Fakhri
- Arivian (Ketua kelas,Saksi Mata) - Arivian
- Adinda (Narator dan Sutradara) - Adinda Salsabila Azzahra
- Damar ( Kameramen dan Editor) - Damar Wahyu Nugroho

Ada cerita di sebuah SMA. Di sekolah megah ini ada sebuah kelompok jahat yang suka
menindas orang lain mereka adalah Andre, Bevan, Amel dan anggota genk lainnya.
Mereka suka memalak, memarahi dan membully murid lain.
Haikal : “ Eh, bro. Gua denger hari ini kita bakal dapet anak pindahan di kelas kita !”
Amel : “ Trus Apa masalahnya ama kita?”
Haikal : “ Ya engga , gua kan Cuma ngasih tau lu semua! Kali aja lu semua kudet gitu !”
Andre : “ Woi udah! Kaga usah berantem napa”
Rif’an : “ Iya gua juga denger, katanya sih namanya dhea sama ananda”
Dimas : “ Iya noh anak baru itu barusan masuk udah bikin gara gara aja sama gua”
Amel : “ Hah, berani anak baru itu sama kita? Anak baru aja udah tengil . Hahaha, oke
untuk hari ini kita bakal ngasih mereka berdua pelajaran berharga biar gak bisa macem
macem ama kita kedepannya.“
Semua anggota genk : “ setuju! “
Haikal dan temannya pun menyusun rencananya untuk memberikan pelajaran tersebut
kepada anak baru itu.
Ring... Ring...
Bel tanda masuk pun dimulai, semua anak sudah masuk ke dalam kelas kecuali para
anggota genk terkenal itu.
Brakkk…
Terdengar suara pintu terbanting, semua murid melihat ke asal suara.
Ya! Tak lain adalah anggota genk itu yang suka mengganggu murid SMA disini. Mereka
dengan santai nya memasuki kelas, dan bagaikan tak menghiraukan tatapan murid
kelasnya. Arivian yang merasa kesal bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka
Arivian : “ Hei !, Kalian semua udah aku peringatin beberapa kali bukan. Kalo buka pintu
tuh biasa aja, gak usah dibanting segala. Kalo pintunya rusak mau gantiin ?“
Haikal : “ Oh, tentang properti sekolah yaa.. maaf maaf gua gak kan ngulangin kejadian
banting pintu lagi deh“
Amel : “ Aduuhhh ! Berisik lu ketua kelas dekill !”
Bevan : “ Minggir, atau gua habisin lu sekarang”
Arivian : “ Terserah deh ! aku ngasih tau serius , bukan bercanda!“ sambil jalan
kembali ke tempat duduknya.
(anggota genk tsb menuju bangku masing”)
Setelah itu guru pun masuk yang dibelakangnya terdapat seorang murid.
Amanda : “Yap ! anak anak seperti yang sudah kalian ketahui kita memiliki dua orang
murid baru ! Tolong sedikit perhatiannya saat ia memperkenalkan diri“
Ananda : “ Assalamuaikum wr.wb. perkenalkan nama saya ananda pindahan dari SMA
Negri. Mohon bantuannya agar saya bisa meyesuaikan diri di lingkungan sekolah ini.”
Amanda : “Dhea, silahkan kamu gantian memperkenalkan diri”
Dhea : “Assalamualaikum wr.wb. perkenalkan saya dhea pindahan dari SMA di
pedalaman. Salam kenal untuk semuanya”
Dimas : “ ADA GADIS DESA NIHH, HAHAHA” (dimas dan teman genknya tertawa)
Amanda : “ Dimas !! Jaga mulut kamu, atau ibu keluarkan kamu dari kelas”
(Dimas dan teman”nya diam seketika)
Setelah pelajaran selesai, jam istirahat membuat semua murid bebas dari pelajaran
dan tugas dan bebas untuk makan dan minum dikantin.
Amel :“Mau kekantin gak ?“
Andre : “Engga ah, gak nafsu makan gua“
Bevan : “kata lu tadi mau ngasih pelajaran buat si anak baru itu?“
Haikal, Dimas, dan Rif’an : “ ohh iyaa benerr..!”
Dimas : “ ayo kita palakin mereka “
Amel, Haikal, Andre : “Hei, bagi duit dong“
Dhea : “A..aku nggak punya uang “ (sambil menundukan kepalanya.)
Amel :“Mana mungkin loe nggak punya duit!”.
(Dhea yang terdiam.)
Dimas : “Cepat serahin duit loe kampungan!” (sambil mendorong Dhea dengan kasar)
Ananda datang karena melihat dhea yang dijahatin sama genk tsb.
Ananda : “Hehh !! jangan main kasar sama perempuan”
Rif’an : “Waaahh, ada pahlawan kesiangan nihhh” (menghampiri ananda)
Bevan : “kenapa loe? Mau nyelametin dia? Sini selametin kalo berani”
Amel : “ayo selametin tuh gadis desa itu, badan gede doang masa ga berani sii”
Carel, Rafli, Alif yang melihat anak baru itu di bully oleh anggota genk tsb, langsung
pergi menghampiri Mereka.
Rafli :“ Eh, ada apa ini ribut ribut ?”.
Carel :” Hei, kalian semua tidak boleh melakukan itu!
Andre : “Bukan masalah lo ya! Jadi diem !”
Rafli : “ Tapi kalian gak bisa gitu dong. Ngebentak bentak seenaknya“
Alif : “Iyaa bener..Walaupun masih baru tapi dia kan teman kita juga”
Rif’an :“Iya iya gua tau, udah gak usah di lanjutin ceramahnya ! cape gua
dengernya“(marah)
Rafli :” Jangan nyolot gitu dong, kita bertiga kan cuma ngingati aja”
Carel :”Itu benar kita cuman ngingatin aja”
Amel : “Diam aja deh lu semua jangan banyak ngemeng”
Haikal : “ Gua setuju!”
Kemudian Alif mengajak dhea dan ananda pergi.
Carel : ”Kalian berdua nggak kenapa napa kan?”
Dhea :” kita berdua nggak apa-apa kok”
Rafli :” Mereka itu memang keterlaluan”
Carel :” udah udahh.. Dari pada membahas yang tadi tentang mereka mendingan kita ke
perpus”
Alif :” ayoo, kalian berdua mau ikut ngak?” (menanyakan ke anak baru)
Dhea :” aku mau ke kelas duluan aja”
Carel :” yaudah Kalau gitu kita duluan yah”
Mereka bertiga dan ananda pergi meninggalkan dhea menuju ke perpustakaan.
Sesampainya dhea di kelas, anggota genk itu juga berada di kelas. Amel langsung
menghampiri Dhea yang baru saja masuk kelas.
Amel :” He gadis desa! loe itu cuman murid baru disini jadi jangan cari-cari perhatian
deh”
Dhea :” Tapi saya tidak mencari perhatian”
(Dimas menghampiri Dhea dan Amel)
Dimas :” Loe ini udah berani ngebantah sama kita”
Dhea :”Ta..ta..tapi”
Amel :” loe ini yah” (menjambak kerudung Dhea)
Anggota genk lain :” Rasain loe bocah kampungan !”
Wali kelas yang tak sengaja lewat didepan kelas melihat seluruh kejadian pembully-an
yang dilakukan oleh Amel dan teman-temannya.
Amanda :”kalian berdua apa yang kalian lakukan kepada Dhea?”
Amel dan Dimas :” Hhhmmm... kami tidak melakukan apa-apa?
Amanda :” Apa kalian membully Dhea?. Kalian berenam sepulang sekolah temui ibu di
ruang kepsek!”
Bel akhir sekolah telah berbunyi, Mauren dan teman-temannya segera menuju ke ruang
kepsek. Guru BK yang berada di depan ruang kepsek memanggil mereka
Bunga : “ Hei,kalian yang membully anak baru di kelas kalian kan ?“
Arivian : “Cepat masuk kalian sudah di tunggu di ruang kepsek“.
Amel : “ Sante dong “
Semua anggota genk : “Assalamualaikum”.
Semua orang : “Walaikumsalam”
Arioz : “Akhirnya kalian datang, silakan duduk”. (sambil menunjuk kearah dua kursi di
depannya)
Sekarang kalian bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam aula itu tak
hanya Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada Rafli, Arivian, Ananda
dan Dhea.
Bunga : “Kita mulai saja ke pertanyaan pertama, tapi sebelumnya.. saya harap kalian
semua bisa menjawabnya dengan jujur dan tak ada kebohongan“.
Haikal :“Iya bu saya akan menjawab dengan sejujurnya“ (menundukan kepalanya.)
Arioz : “ Apakah benar kalian membully Dhea dan Ananda ? Kenapa ?“
Semua anggota genk : “.....“ (terdiam.)
Amanda : “Kenapa kalian semua membully Dhea dan Ananda karena ia mempunyai
masalah denganmu ? atau apa ?“ (sedikit mengeraskan suaranya.)
Amel : “ kami cuman bercanda bu “
Rafli :” cuman bercanda??, kalian pernah mendorongnya sampai terjatuh”
Arioz:” Apa sampai terjatuh, kalian ini sangat keterlaluan”
Amanda : “Kenapa kalian melakukan itu? Apakah kalian tidak menyesali kejadian dulu
yang pernah terjadi? “
Arioz :” Kalian harus meminta maaf kepada Dhea dan Ananda”
Seluruh anggota genk : “.....“ (mengganguk).
Arioz :” Nak Dhea dan Ananda bapak harap kalian bisa memaafkan semua perbuatan
dari temanmu ini”
Amel :“Iya maaf kan kami karena sudah kasar pada kalian, setelah kejadian ini aku
harap aku dan teman temanku bisa berteman baik.”
Dhea :” Iya saya maafin kalian semua”
Rafli :” Gitu dong mel, dari dulu kek. Minta maafnya kan enak dilihat.”
Arivian :” Sekarang, udah deh kalian jangan ngebully orang lagi, pertemanan itu kan
indah.”
Setelah kejadian itu, semua berteman dengan Dhea dan Ananda. Mereka semua belajar
bahwa tak baik membeda bedakan orang dan membullynya.

Anda mungkin juga menyukai