Anda di halaman 1dari 8

TUGAS NASKAH DRAMA

“BULLY DI SEKOLAH”

DISUSUN OLEH
NAMA: QORI LUGASTININGSIH
NISN: 0051176079
KELAS: XI MIPA 2

SMAN 02 BENGKULU UTARA


TAHUN AJARAN 2021/ 2022
Pada suatu hari disebuah sekolah smk terdapat siswa baru, Ia bernama hendra.
(Bel masuk pun berbunyi)
(Ibu luna pun memasuki kelas bersama murid baru).
 
Ibu luna : “Pagi anak-anak”!
Seluruh siswa : “Pagi buu !”
Ibu luna : “Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, namanya Hendra! Pindahan dari
SMK lain”
Hendra:  “Hai teman-teman,  perkenalkan nama saya Hendra dan ……”
Sera : “Kita udah tau nama lu kali”
Andy : “Yo`I”
Ibu Luna : “Sera jaga omongan kamu !!!! Hendra silahkan isi bangku yang kosong”
 
Ketika Hendra sedang dalam perjalanan menuju tempat duduknya, tiba-tiba Sera
menyandung kaki Hendra, Hendra pun terjatuh dan semua isi kelas menertawainya
 
Ibu Luna : “Sudah-sudah jangan menertawakan teman baru kita !!! Buka tugas kemarin
dan kita periksa bersama-sama”
Seluruh siswa : “Baik buuuu!”
 
(Bel istrirahat pun berbunyi)
 
Ibu luna : “Oke anak-anak sekarang silahkan kalian istirahat”
 
Para siswa pun membereskan buku dan keluar untuk istirahat terkecuali Hendra, Sera, Andy,
dan Nasir. Sera dan teman-temannya pun mendatangi tempat duduk Hendra
Sera : “Nih”
Hendra : “Apaan nih”
Sera :   “Tugas kami, lu kerjakan sekarang juga !!! harus benar semua, jangan ada yang salah,
ngerti lu!!” (sambil tangan sera sedikit mendorong hendra)
Hendra : “Tapi kan ini tugas masing-masing, masa aku yang harus mengerjakan
tugas Kalian”
(andy senyum dan berkata)
Andy : “Lu mau ngelawan ha?”
Sera : “Minta dihajar juga ni anak”
 
Ketika sera hendak memukul hendra, Amar,Linda, dan Fery tidak sengaja melihat mereka
dari kejuhan dan langsung menghampiri mereka
 
Linda : “Eh stop apa apaan nih”
Fery : “Mau kalian apain si hendra ?”
Nasir : “Mending kalian gak usah ikut campur deh”
Amar : “Tapi ini kan masih lingkungan sekolah, sebagai ketua kelas gw berhak ikut dalam
permasalahan kalian”.
 
(Bisma memukul meja kemudian berkata)
 
Bisma : “Halah, Lu semua gak usah sok sok-an jadi pahlawan deh”
Fery : “Masa iyaa kami diem aja liat kalian bully orang!!!”
(Suara keributan tersebut terdengar sampai kekantor guru)
Ibu luna : “Ada apa itu anak-anak, kok rebut sekali”
 
(Ibu luna pun mendatangi suara keributan tersebut)
 
Ibu luna : “Kalian ini berisik sekali, ada apa ini sebenarnya?”
Amar : “Ini bu, Sera dan teman- temannya sedang membuly hendra”

Linda : “Betul bu, saya amar dan fery melihatnya secara langsung”
Ibu luna : “Oke sera, Bisma, Andre, Nasir. Kalian berempat ikut ibu sekaran juga”
 
(Sera, Bisma, Adre, dan Nasir pun mengikuti ibu luna, Sesampainya di kantor Guru. Ibu luna
Menasihati mereka sambil memegang penggaris )
 
Ibu luna : “Sudah berapa kali kalian saya peringatkan untuk tidak membully teman
kalian lagi. Tapi biar kalian jera, kalian ibu hukum membersihkan seluruh toilet yang ada
disekolah ini.”
Sera : “Apa bu? Seluruh toilet?”
Andre : “Aduh mana bau semua lagi seluruh toiletnya”
Bisma : “Ibu pasti bercanda kan?”
(Ibu luna luna pun memukul Bisma sambil berkata)
Ibu luna : “Ibu serius, Sudah sekarang silahkan kalian kerjakan hukuman kalian”
 
(Ditoilet)
 
Andre : “Aduh sialan nih”
Nasir : “Gara-gara si hendra ni”
Sera : “Tenang aja, setelah pulang sekolah kita beri dia pelajaran”
Bisma : “Oke bos”
 
(Ketika pulang sekolah, Hendra beres-beres dan pulang. Ketika Hendra hendak pulang di
tahan oleh Nasir)
 
Nasir : “Eh mau kemana lu”
Andre : “Gara-gara lu ni, Kami semua dihukum membersihkan toilet”.
Sera : “Sebagai gantinya, lu bayar kami pakai uang lu cepet!!”
Hendra : “Tapi aku gak punya uang”
Sera : “Halah jangan bohong lu, cepat geledah kantongnya”
Andre,Nasir, Bisma : “Siap Bos. Nih bos kami nemu”
Hendra : “Jangan itu uang buat saku aku besok, jangan diambil please..”
Sera : “Gw gak perduli, terseraah lu besok mau makan apa ke, batu kek kertas kek gw gak
perduli, yang jelas ini hukuman buat lu karena lu dah buat kami semua capek-capek
membersihkan toilet. Ayo guys kita kabur.”
 
(Keesokan harinya,ketika mengenakan pakaian olahraga Hendra sedang berangkat kekelas, Ia
menemukan uang)
 
Hendra : “Wah uang siapa nih, coba gw bawa”
 
(Ketika dikelas)
Sera : “Aduh”
Bisma : “Kenapa lu?”
Sera : “Duit gw ilang”
Amar : “Coba lu cari deh, siapa tau keselip di saku elu”
Sera : “Gak ada, aduh “
Andre : “Kenapa?”
Sera : “Kantong gw jebol”
 
(Kemudian Hendra datang kemudia menghampiri sera)
 
Hendra : “Sera ini uang kamu kan?”
Sera : “Wih iyaa ini duit gw, nemu dimana lu?”
Hendra : “Tadi pas di jalan, karena gak ada yang punya, yaudah aku ambil”
Sera : “Wih thanks bro . Ehm hen, gw mau minta maaf ,  ya selama ini gw bikin
masalah mulu sama lu, gw minta maaf ya, Dah lu semua minta maaf jug asana (Sambil
nunjuk anggota gank nya”.
Hendra : “Udah gak papa kan kita semua teman”
 (Akhirnya semua saling berteman )
 
Linda : “Nah gini kan seru semua pada berteman, gak bermusuhan lagi, Iyaa gak guys”
Amar dan fery : “Yo’iiiii”
(Tamat)
 
Pesan moral dari cerita ini adalah, jangan pernah kita berbuat buruk kepada sesame, karena
perbuatan yang kita kerjakan akan menjadi boomerang buat kita. Maka dari itu lebih baik
semua berteman baik tanpa ada masalah.
TUGAS NASKAH DRAMA
“BELAJAR DAN MENCONTEK”

DISUSUN OLEH
NAMA: THENANG BINTANG ILLAHI
KELAS: XI MIPA 2

SMAN 02 BENGKULU UTARA


TAHUN AJARAN 2021/ 2022
Judul       : Tentang Belajar
Tema       : Pendidikan
Alur         : Pendek
Pemeran: 5 orang
Penokohan:
 Adi
 Banu
 Budi
 Sita
 Dini

Sinopsis Drama
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian
semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya,
sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat
kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan,
Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.

Dialog Drama
Banu: “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Dini: “A dan C”
Sita: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita: “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia
terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu: “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi: “Tidak Bisa Ban,”
Banu: “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini: “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama.
Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta
maaf” Sita: “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini: “Iya Bud, bantu kami”
Budi: “tetap tidak bisa”
Adi: “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami
sendiri.” (marah dan kesal)
Banu: “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat
rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita: “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu: “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”

Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri
mereka berempat.
Guru: “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu: “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita: “Seharusnya kita belajar ya”
Adi: “Iya, Budi benar”
Banu: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita: “Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu:“Aku juga” bersama

Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri
hormat seperti yang lain.
Dini: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi: “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita
bersama”
Sita: “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini: “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi: “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan
mengalahkan segala keburukan.

Anda mungkin juga menyukai