Karakter:
Pemeran :
Ada cerita di sebuah SMA. Di sekolah megah ini ada sebuah kelompok jahat yang
Suka menindas orang lain mereka adalah Fanny, Putri, Dinda, dan Ikhda. Mereka suka memalak,
memarahi dan membully murid lain.
Ikhda: “Eh, Put, Din, Fan. Gua denger hari ini kita bakal dapet anak pindahan di kelas Kita!”
Ikhda: “ Ya engga, gua kan Cuma ngasih tau lu! Kali aja lu kudet gitu!”
Fanny: “Hah, siapa Tya? Nama kok kaya komodo sih. Hahaha, oke untuk hari ini kita bakal ngasih dia
pelajaran berharga buat dia biar gak bisa macem macem ama kita kedepannya.”
Fanny dan temannya pun menyusun rencananya untuk memberikan pelajaran tersebut kepada anak
baru itu.
Ring... Ring...
Bel tanda masuk pun dimulai, semua anak sudah masuk ke dalam kelas kecuali para
Ya! Tak lain adalah Fanny, Putri dan Ikhda. Mereka dengan santai nya memasuki kelas, dan bagaikan
tak menghiraukan tatapan murid kelasnya. Mamas yang merasa kesal bangkit dari duduknya dan
menghampiri mereka
Mamas: “Hei!, Fanny, Putri, Ikhda, dinda udah aku peringatin beberapa kali bukan. Kalo
Buka pintu tuh biasa aja, gak usah dibanting segala. Kalo pintunya rusak mau gantiin ?”
Fanny: “Oh, tentang properti sekolah yaa.. maaf maaf gua gak kan ngulangin Kejadian banting pintu
lagi deh”
Mamas : “ Terserah deh ! aku ngasih tau serius, bukan bercanda!” Putri: “OH! YAUDAH! PERMISI!”
Setelah itu guru pun masuk yang dibelakangnya terdapat seorang murid.
Aprilia: “Yap! Anak anak seperti yang sudah kalian ketahui kita memiliki seorang murid baru! Tolong
sedikit perhatiannya saat ia memperkenalkan diri” Tya: “Assalamuaikum wr.wb. perkenalkan nama
saya Yeri pindahan dari SMA
Negri. Mohon bantuannya agar saya bisa meyesuaikan diri di lingkungan sekolah
Ini.”
Setelah pelajaran selesai, jam istirahat membuat semua murid bebas dari pelajaran dan tugas dan
bebas untuk makan dan minum dikantin.
Fanny, Putri dan Ikhda, Dinda : “Hei, bagi duit dong” Tya: “G..gua ngak punya uang” (sambil
menundukan kepalkepalan
Fanny: “Cepat serahin duit loe kampungan!” (sambil mendorong Tya dengan
Kasar)
Riris, Ardya, Izza dan Mamas yang melihat Tya di dorong Fanny, langsung pergi
Riris : “ Tapi kalian gak bisa gitu dong. Ngebentak dia seenaknya”
Fanny :”Iya iya gua tau, udah gak usah di lanjutin ceramahnya ! cape gua
Dengernya”(marah)
Riris :” Jangan nyolot gitu dong, kita bertiga kan Cuma ngingati aja”
Mamas, Riris, Izza dan Ardya pergi meninggalkan Tya, Fanny, Dinda, Putri dan Ikhda dikelas menuju
ke perpustakaan
Putri :” He loe itu cuman murid baru disini jadi jangan cari-cari perhatian deh”
Tya “Ta..ta..tapi”
Wali kelas yang tak sengaja lewat didepan kelas melihat seluruh kejadian pembully-an yang
dilakukan oleh Fanny dan teman-temannya.
Fanny, Dinda, Putri dan Ikhda :” Hhhmmm... kami tidak melakukan apa-apa?
Aprilia :” Apa kalian membully Tya. Fanny, Putri, Ikhda. Sepulang sekolah kalian semua harus temui
ibu di ruang kepsek!”
Bel akhir sekolah telah berbunyi, Fanny dan teman-temannya segera menuju ke ruang kepsek. Guru
BK yang berada di depan ruang kepsek memanggil mereka
Ifa: “Hei,kalian yang namanya Fanny, Dinda, Putri dan Ikhda.kan ?” “Cepat masuk kalian sudah di
tunggu di ruang kepsek”.
Istiana “Akhirnya kalian datang, silakan duduk”. (sambil menunjuk kearah dua kursi di depannya)
Sekarang mereka bertiga bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam
Aula itu tak hanya Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi
Ifa: “Kita mulai saja ke pertanyaan pertama, tapi sebelumnya saya harap kamu bisa menjawabnya
dengan jujur dan tak ada kebohongan”.
Aprilia: “Kenapa kau membully Tya karena ia mempunyai masalah denganmu ? atau apa ?” (sedikit
mengeraskan suaranya.)
Istiana :” Kalian harus meminta maaf kepada Tya” Fanny, Dinda, Putri dan Ikhda: “.....”
(mengganguk).
Istiana” Nak Tya bapak harap kamu bisa memaafkan semua perbuatan mereka bertiga”
Fanny :”Iya maaf kan kami karena sudah kasar padamu, setelah kejadian ini aku harap aku dan
teman temanku bisa berteman baik.”
Riris :” Gitu dong Fan, dari dulu kek. Minta maafnya kan enak dilihat.”
Ardya :” Sekarang, udah deh kalian jangan ngebully orang lagi, pertemanan itu kan indah.”
Setelah kejadian itu, Fanny, Dinda, Putri dan Ikhda berteman dengan Tya. Mereka berempat belajar
bahwa belajar bahwa tak baik membeda bedakan orang dan membullynya.
Babak 5 dikelas