Anda di halaman 1dari 8

‘’SEMOGA IBU DI SAYANG ALLAH’’

Ibu adalah sosok yang sangat penting dan kurusial dimata anak-anak nya. Pearan ibu dalam
merawat, membesarkan dan menjaga anaknya tak akan pernah bisa dibandingkan dengan
apapun. Cinta seorang ibu kepada anakpun melebihi segala sesuatu yang ada di dunia
Seoerang ibu tak akan pernah ragu membela anaknya dalam segala situasi. Ibu juga akan
maju paling depan saat anaknya disakiti dan akan merangkul saat anaknya bersedih. Untuk
itu kebanakan anak tidak bisa membalas kasih sayang ibu sebanding dengan yang mereka
terima dari seorang ibu.

Di kapal laut
Kak alia : “Kamu lagi liatin apa?”
Intan : “Intan lagi mikir nih kak alia, kenapa baru sore begini langitnya udah gelap
banget, padahal tadi pas wisata air cerah banget.”
Kak alia : “itu namanya mendung, yuk masuk”
Intan : “Emang klo mau hujan, langit selalu gelap?”
Kak alia : “Mendung selalu gelp, karena awan itu isinya uap air. Kalo airnya terlalu
banyak, sinar matahari jadi gak bisa nembus, jadi gelap deh.”
Badai ditengah laut
Sedangkan didalam kapal
Kak alia : “gpp hujannya bentar lagi berhenti. Intan tetp disini ya, alia janji. Gak akan
terjadi apa-apa sama kamu.”
Sirine kapal berbunyi, karena badai semakin lama semakin menjadi. Tak lama kemudian, air
laut masuk kedalam kapal dengan sangat deras, para penumpang kapal sudah bersiap siaga
memakai pelampung. Kapal pun terancam tenggelam!
Kak alia : “Intan,intan... bertahanlah nak”
Intan : “Intan... Intan.. takut”
Kak alia : “ Alia mohon,bertahanlah intan”
3 tahun kemudian
Disebuah rumah, ditempat makan keluarga.
Dokter : “Buat hari terakhir ini perkembangannya sudah cukup baik, melati sudah lebih
tenang dari sebelumnya”
Ayah : “Alhamdulillah”
Melati tiba-tiba hilang kendali dan menggigit jari tangan salah seorang dokter yang ada
disampingnya hingga terputus
Ayah : “ Lepas... Lepas melati, lepas”
Diruang tamu
Dokter : “ Anak itu tidak membutuhkan doker, tapi anak itu membutuhkan rumah sakit
jiwa, dasar anak liar!!”
Ibu : “Melati tidak gila, dia tidak gila..”
Dokter2 :”Maafkan kami nyonya”
Ibu :”Melati TIDAK GILA”
Doker :” Hanya oarang gila yang menggigit jari orang hingga putus, kami permisi bu”
Sementara itu disebuah tangga dirumah, melati berusaha naik tangga demi tangga hingga ke
balkon, melati berusaha bunuh diri tetapi berhasil diselamatkan oleh salah seorang perawat
Dikamar
Kinasih : “Jadi untuk hari ini, aku yang gantikan ayah. ibu gpp kan?”
Ibu : “Kapan kinasih tiba?”
Kinasih : “Sebenrnya dua hari yang lalu kinasih mau ngejenguk, Cuma... masih ada
urusan yang harus diselesaikan, ngurus izin praktek. Kinasih kangen banget sama ibu, sama
melati, sama tuan haka”
Ibu : “Semakin hari... melati semakin tidak terkendali, sampai-sampai dia nyaris
membahayakan diri sendiri. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin mencari jalan, tapi..
yaa allah, semuanya sia-sia”
Kinasih : “ Suatu saat, kinasih yakin, melati bisa memanggil ibudengan utuh, memeluk,
dan menyatakan cintanya pada ibu dengan sempurna”
Ibu : “Terimakasih nak, kamu gadis yang baik, semoga allah memberikan jodoh
yang baik buat kamu”
Kinasih : “Ibu.. kalo ibu gak keberatan, ada seseorang yang mungkin bisa membantu
melati. Dulu kiasih sering sekali jadi relawan ditaman bacaannya, kali kinasih lagi libur
kuliah. Dia seseorang yang sangat dekat dengan anak-anak, kehadiran nya selalu membuat
anak – anak ceria”
Sementara itu disebuah pulau yang aliatempati.
Mama : “sudah pulang nak? Alia, sebentar... ada surat lagi buat kamu, sudah tujuh
surat dikirim kesini. Kamu ngga pernah baca?”
Alia : (cuek, langsung memasuki kamar)
Mama : “Ada yang mau ketemu”
Ibu : “Selamat siang nak, saya bunda haka. Maaf bila mengganggu tidurmu.
Apakamu menerima semua surat saya? Saya mohon nak tolong kami...”
Kak alia : “ Anda datang pada tempat dan orang yang salah nyonya, dan yang lebih pasti
lagi, anda datang diwaktu yang salah”
Ibu : “ Nama putri kami melati, umurnya 6 tahun, sungguh dia anak yang sangat
mempesona, kalo dia berlari, semua kepala tertoleh, semua mata terpesona, tapi itu dulu..
sekarang seluruh kesedihan telah merenggut semuanya. Putri kami berubah.”
Kak alia : “Anak ibu membutuhkan dokter,psikiater atau apalah bukan saya”
Ibu : “ Kami sudah mengundang berpuluh-puluh dokter, bahkan berpuluh-puluh tim
dokter ternama, tapi semuanya sia-sia”
Kak alia : “ klo mreka saja sia-sia, bagaimana mungkin nyonya berharap kepada seorang
pemabuk seperti saya”
Ibu : “ Saya juga tidak tau. Yang saya tau, kami sudah tiba diujungbatasnya. Sudah
hampir berputus asa, jadi kemungkinan yang tersedia meski hanya seujung kuku akan kami
coba nak”
Kak alia : “ Nyonya hanya menghabiskan waktu datang kesini nyonya, saya tidak bisa
membantu apa-apa”
Ibu : “Melati buta nak,melati juga tuli, dia juga tidak bisa bicara. Melati terputus
dari dunia ini, dia sempurna tidak memiliki cara mengenal dunia dan seisinya, dia juga tidak
dapat membedakan ana ibunya mana ayahnya, juga tidak bisa mengenal Allah tuhannya.
Seandainya kamu berubah pikiran”
Di pinggir laut
Mama : “Apa gak bisa, kamu melihat sebentar saja anak itu?”
Kak alia : “Terakhir kali aku bersama anak-anak, Aku justru membunuhnya. Anak itu
membutuhkan dokter, bukan orang yang menurut pengadilan tidak memiliki pendidikan
akademis, memadai tentang mendidik anak-anak”
Mama : “mama mohon, sekali aja kamu ihat anak itu. Dan kamu bersih keras untuk
tetap tidak bantu dia...tidak masalah, sepanjang kamu sudah lihat dia langsung”
Kak alia :” gak ada bedanya”
Mama : “Alia, Suami mama pernah bilang. 20 tahun dari sekarang kita akan lebih
menyesal atas hal yang tidak pernah kita lakukan, bukan atas halhal yang pernah kita lakukan
meski itu sebuah kesaahan”
Kak alia : “Jangan pernah... jangan pernah ajari aku tentang penyesalan. Jangan sekali-
kali”
Mama : “Mama tidak akan mengajari mu soal kesempata apalagi penyesalan. Mama..
tidak pernah meminta kamu melakukan apapun selama ini. Karena mama sangat berjanji
kepada suami ibu, untuk tidak pernah berharap budi dari kamu, atau dari anak-anak asuh
kami. Masa kecil kamu yang kurang beruntung, yatim piatu,anak jalanan. Tapi kamu
berhasil mendirikan belasan taman bacaan di ibu kota. Selintas mirip dengan rumah singgah
papamu dulu, itu karena kamu mencintai anak-anak, bukan hanya karena wajah
menggemaskan mereka, tapi kaarena kamu percaya, masa depan yang jauh lebih baik
tergenggam di tangan mereka”
Keesokan harinya di dalam rumah
Mama : “Alia”
Di kediaman rumah melati
Pembantu : “Maaaf bu, ada yang nyari ibu. Orangnya perempuan, matanya gak ngedip-
ngedip. Pokony nyeremin deh bu”
Ibu : “suruh tamuya masuk”
Pembantu : “Hah.. disuruh masuk bu?”
Ibu : “Iyaa, disuruh masuk”
Ayah : “Kamu kenal orang itu?”
Ibu : “Orang yang aku ceritain itu”
Ayah : “Ohhh”
......
Kak alia : “Selamat pagi”
Ibu : “Selamat pagi Alia”
Ayah : “Selamat pagi”
Ibu : “Silahkan nak, ini alia yah. Dan ini suami saya tuan haka”
Ayah : “saya haka”
Ibu : “Dan itu putri kami satu-satunya”
Kak alia : “Silahkan duduk”
Ibu : “salamah, tolong siapkan sarapan untuk..”
Kak alia : “Saya tidak datang kesini untuk meminta-minta sarapan”
Ibu : “Ohh iya, maaf. Gak jadideh salamah”
Ibu : “Makannya pelan-pelan sayang”
Kak alia : “Apa dia selalu makan seperti itu? Tidak ada bedanya saat saya kekebun
binatang saat makan”
Ayah : “Anda bilang apa tadi barusan?”
Kak alia : “Apa dia selalu makan seperti binatang”
Ayah : “Saya pikir anda tau, klo melati buta dan tuli, saya pikir anda juga tahu klo
melati mempunyai keterbatasan, jadi yang seperti apa yang anda harapkan?”
Kak alia : “Anak ini memang buta dan tuli tuan, tapi bukan berati dia tidak berotak,
hanya binatang yang tidak berotaklah yang tidak memiliki adab makan, ngaduk-ngaduk
makanannya. Bahkan monyet terlatihpun bisa menggunakan sendok garpunya (beranjak dari
kursi, menghampirimelati, lalu memegang tangan nya)”
Melati : (memberontak)
Kak alia : “gak boleh, hahaha”
Ayah : “Lepaskan”
Kak alia : “Kamu..kamu gak boleh makan kalo kamu terus seperti ini”
Ayah : “Lepaskan melati!!!”
Kak alia : “okay, kamu sendiri yang minta”
Melatipun di gusur oleh aliake tangga rumah itu
Ayah : “melati..melati..melati..hey,hey..apa yang kamu lakukan?”
Kak alia : “apa yang saya lakukan?saya mengajarinya”
Ayah : “Anda.. sapapun anda, pergi dari rumah ini!!”
Kak alia : “Tau atau tidak hidup ini penuh paradoks tuan, terkadang paradoks itu lucu
skali, kadang paradoks itu menjijikan. Tapi lebih banyak lagi, paradoks itu sama sekali tidak
bisa dimengerti. 12 jjam yang lalu saya sedikitpun tidak tertarik untuk membantu keluarga
anda, hanya akan menghabisakan waktu. Saya tidak berniat meski hanya menginjakan kaki di
rumah mewah kalian. Percuma. Buat apa?. Tapi pagi ini saya berubah pikiran. Ya berubah
pikiran begitu saja. Dan sedetik yang alu saya sudah memutuskan untuk membantu anak ini,
dan saya tidak peduli tuan keberatan atau tidak”
Ayah : “Saya bilang pergi. Salamah! Panggil penjaga depan dan usir!!”
Kak alia : “tuan lihat anak ini. Dia sama frustasinya dengann kita. Ber tahun-tahun rasa
ingin tahu mengacau di setiap senti kepalanya. Bertahun-tahun mulutnya ingin bicara.
Telinganya ingin mendengar, matanya ingin melihat”
Penjaga pun datang dan memegang alia
Kak alia : “besok atau lusa. Cepat atau lambat. Suka atau tidak. Anak ini membutuhkan
saya. Saya akan mengajarinya menemukan cara agar dia bisa mengenal dunia dan seisinya...
melati tidak akann bisa di sembuhkan nyonya, dia seumur hidupnya akan tetap butadan tuli,
tapi kita bisa menemukan cara agar dia bisa mengenal dunia ini, mengenal Allah, mengenal
penciptanya yang tega sekali menciptakannya dengan segala keterbatasanya, saya tunggu
kabar dari kalian”
Alia pun pergi meninggalkan rumah itu
Ayah : “Kita bisa panggil tim dokter dari singapura atau cari jerman. Aku yakin pasti
mereka lebih canggih dan lebih hebat. Minggu depan aku akan berangkat kesana”
Ibu : “Tidak yah, kita sudah melakukan itu berpuluh-puluh kali melakukannya dan
sia sia. Tolong yah! Kasih kesempatan seminggu aja pada alia, yaa”
Ayah : “Apa yang bisa kita harapkan dari manusi aneh itu.”
Ibu : “Aku gak tau... tapi bagaimana dia bisa tahu kejadian 3 tahun lalu, dia
sebutkan persis detail, seakan akan dia itu disana, yah orang-orang bilang dia itu pebawa
keajaiban kepada anak-anak. Aku mohon yah, seminggu saja. Kalau melati tetap tidak ada
kemajuan aku sendiri yang memintanya pergi baik-baik”
Keesokan harinya, alia datang kerumah melati
Ibu : “alia...”
Kak alia : “Saya ingin kamar yang terpisah dari kamar kalian. Saya tidak izinkan
siapapun masuk kekamar saya”
Salamah : “dia mau kita kasih kamar yang mana nyonya?”
Ibu : “Kamu bisa pakai kamar yang sebelah kiri..hemm kiri yang satunya”
Alia : “Tidak ada protes tidak ada keberatan, apapun yang nyonya lihat atas apapun
yang saya lakukan itu belum tentu seperti yang nyonya bayangkan, dan apapun yang nyonya
lihat atas apa yang tidak saya lakukan itu belum tentu yang nyonya pikirkan.”
Ibu : “apa mau di antar melihat-lihat rumah dulu, keliling mungkin supaya...”
Alia : “tidak ada yang sedang plesir diruah ini nyonya, terakhirkali kalian berwisata
bukannya menjadi menyakitkan?”
Ibu : “Astagfirullah”
........
Kinasih : “ada yang mau kamu omongin sama aku?tenang kita”
Kak alia : “gak ada”
Kinasih : “kalo gitu tenang kamu, semakin hari kamu semakin merasakannya kan,
kembali menjadi diri kamu yang dulu, kamu bisa berpikir dan merasakannya saat kamu
bertemu dia, ketemu melati,kamu bisa berpikir kenapa melati memiliki keterbatasan, jangan
biarkan masalalu menghalangi kamu, karena masa lalu sudah jauh tertinggal”
Kak alia : “Yaa, saking jauhnya, sampai hari ini setiap detik aku bisa menyaksikan setiap
detik seperti menonton tv!”
Kinasih : “itu karena kamu selalu menyalahkan diri kamu sendiri, lihat melati. Tapi
walaupun melati diambil kebahagiaannya melati gak menyerah. Melati memang tidak
mempunyai panca indera yang lengkap, tapi dia tetap mau mengenal dunia, dia mau maju, dia
mau berubah, sedangkan kita,kamu? Kita punya panca indera yang lengkap. Kalau kamu mau
melawan takdir melati,kamu harus lebih dulu melawan takdir kamu”
.....`
Ibu : “melati..melati...kamu dimana?salamahh!!”
Sontak seisi rumah mencari melati yang hilang, tak ada dikamarnya. Ssat itu kak alia kembali
kerumah melati untuk memperbaiki keadaan melati kembali
Kak alia : “pelajaran kita belum selesai sayang, pelajaran air itu belum selesai”
Ibu : “melati..hujan sayang nanti kedinginan”
Kak alia : “Jangan dekat-dekat nyonya!”
Ayah : “Anda lagi! Ngapain anda”
Kak alia : “Air, ini air. Kamu bisa rasakan degan kedua tangan kamu? A-I-R...air
(Aaaaaaiiiiirrrrr)”
Melati : “Aaaaiiirrrr”
Kak alia : “B-U-N-D-A Bunda (Bun-da)”
Melati : “Buunndaaa”
Kak alia : “A-Y-A-H Ayah (Aaaayyaaahhhh)”
Melati : “Aaayyaaahhh”
Bunda : “Bu guru”
Kak alia : “B-U-G-U-R-U BU GURU”
Melati : “Bu guru”
Kak alia : “Daun,bunga, tempat tidur melati,bantal,boneka panda”
Melati : “Boeeeaaa Paadaa”
Kak alia : “Terimakasih Allah Engkau sangat murah hati”
NASKAH DRAMA
‘’SEMOGA IBU DISAYANG ALLAH’’
DISUSUN OLEH

NAMA : AFENI SALAWATI


KELAS : XI MIPA 2
TAHUN AJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai