Anda di halaman 1dari 8

Berandal Sekolah Kembali

Bertaubat (Belah ketupat)


Para Pemain Belah Ketupat

Pita : Agista (sombong)

Aisyah : Atika (lemah lembut)

Ibu syarofil : Novalia (centil)

Kaka Akmal : Bilbina (penyabar)

Sri : Salwa (polos)

Kelat : Amelia (preman sekolah)

Jenita : Cinta (sombong)

Akmal: Aqil"Berandal Lola" (preman)

Maemunah : Corin (cerewet)

Suatu pagi dua preman sekolah sudah muncul di depan pintu kelas XI IPA 4. Mereka adalah Kelat dan
Akmal. Hampir semua guru dan siswa malas berurusan pada kedua berandal itu. Karena mereka
sering sekali membuat onar di sekolah, terutama meminta uang pada siswa-siswi kaya.

Setiap siswa yang datang ke kelas wajib membayar upeti pada kedua berandalan sekolah itu, atau yg
sering disebut dengan DUO BELAH. Jika tidak, Maka sebuah bogeman mentah akan melayang ke pipi
mereka.

Kelat :”Widih.. pagi-pagi begini kita udah dapat lumayan nih. padahal kita belum dapat upeti dari si
kaya itu, geng SANDAL JEPIT lho bro…”

Akmal : “Sandal jepit? yaelah sandal jepit doang ngapain lo palak? emang lu gapunya apa? ”

Kelat : “Aduh manusia satu ini bodohnya kumat lagi. Maksud gua itu geng sandal jepit. yang isinya
anaknya orang kaya itu loh.”

Akmal : “eh Lat, kan mereka tajir? kenapa enggak kita palak aja ?”

Kelat : “Bodo ah. Cape gw ngomong sama lo"


Lalu dari kejauhan datanglah 2 anak pejabat sedang berjalan menuju kelas. Mereka adalah sasaran
empuk DUO BELAH setiap harinya.

Akmal : “widdih cewe tajir mau lewat ya?”

Jenita : “Ya iya dongs. Gua kan orang tajir nomor dua di Alexandria yang kekayaan nya enggak
bakalan abis sampai tujuh turunan!”

Kelat : “Wihh banyak duit dong? Mana sini setoran lo buat gua?"

Pita : ”Eh enak aja! Gua sebagai teman dari jenita yang tajirnya enggak ketulungan yang cantiknya
sebelas dua belas sama Christina teri, yang bohainya kayak Julia teres. Enggak akan mau! Alias o to
the gah bagi duit ke orang, gem to the mbel, macam kalian!"

Akmal : “Oh iya Lat, kan kita anak sekolah? Kok malak segala? Kan itu enggak baik lat?”

Kelat : “Heh Mal! Lo itu gimana sih? Kita kan DUO BELAH. Yang artinya Berandal Sekolah! masa kita
mau kayak ustadz Memet? Kagak Cocok!”

Bel masuk sekolahpun berbunyi semua murid memasuki kelas XI IPA 4. Tetapi tidak untuk DUO
BELAH. Mereka pergi ke tempat kesukaannya, yaitu warung belakang sekolah. Uang hasil jarahan
tadi digunakan untuk membeli cemilan kesukaan mereka yaitu Es krim pete dan Getuk dari buah
sukun buatan ibu Sikun. Lalu mereka menghabiskan waktu dengan bermain game.

Bu Syarofil: “Selamat pagi anak-anak..”

Murid : “Pagi juga ibu upil”

Bu Syarofil: “Heh! Nama saya Syarofil bukan UPIL !”

Murid : “heheheh… maksud nya itu bu.”

Bu Syarofil: “Siapa yang tidak hadir hari ini?”

Mae : “Biasa lah bu. Pasti duo abal-abal yang sok kece itu, si Akmal sama si Kelat. Mereka bolos
sekolah terus bu.”

Bu Syarofil: “Ya Gustiii mereka lagi mereka lagi” (nada kesal)

Aisyah : ”Maaf bu Upil, eh! Bu Syarofil. Mungkin mereka sedang ada urusan, jadi tidak bisa berangkat
sekolah.”

Bu Syarofil: (Membuang nafas lelah) "Yasudah mari kita lanjutkan materi kita.”

Akhirnya setelah bermain game selama berjam - jam, DUO BELAH pun pulang ke rumah nya masing
– masing dengan keadaan sempoyongan seperti telah menenggak minuman terlarang. Padahal
mereka hanya menelan 12 getuk sukun dan 12 es krim pete. Aneh memang. Fenomena langka ini
disebut dengan Mabok alami. (jeda rada lama)
Sesampainya di rumah, Akmal langsung mengacak - ngacak kamar Kakaknya dan dibuatnya bak kapal
pecah.

Akmal : “Ka, kaka nyimpan uang dimana si? kasih semuanya dong”

Kaka : "Buat apa? kaka udah gak punya uang. Semuanya udah abis buat bayar biaya pengobatan ibu
kita dulu. Kamu aja udah nunggak spp 4 bulan mal”

Akmal : “Bodo Amat! Bukan urusan aku! Mana duit nya ka?! penting banget ini buat main sama
teman.”

Kaka : “Akmal… mulai sekarang kita harus hidup hemat. orang tua kita udah gada, kita juga ga punya
apa-apa.”

Akmal: “aku enggak perduli! Intinya aku cuma butuh uang! (sambil mengacak-acak isi laci kamar
kakanya).

Akmal : "Dasar cewe tukang boong! ini ada cincin emas, tadi bilang gak punya apa-apa!”

Kaka : "Jangan Mal, itu peninggalan terakhir dari ibu.”

Akmal tak mempedulikan seruan Kakanya. Dia langsung keluar dari kamar dan membanting
pintunya. Padahal kakanya sedang sakit parah sejak bulan lalu. Ia malah menjual cincin tersebut ke
Toko Emas. Lalu menelpon Kelat.

(adegan menelpon)

Akmal : "Lat, ke tempat biasa yuk.. gua lagi banyak duit nih"

Kelat : "Serius? Tapi lo yang traktir yaa"

Akmal "Iya udah gampang"

Kelat : "Eh mal, tapi masa cuma berdua doang? enggak asik. Gimana kalau kita ngajak SENDAL
JEPIT?

Akmal: "Boleh tuh. Ketemuan di rumah Pita ya"

Kelat : "Oke"

Sesampainya dirumah Pita DUO BELAH langsung berteriak memanggil pita dari halaman rumah
pita. (Gausah dibaca)

Akmal: "woy!! Pita !! keluar woy!" (sambil menggedor pintu rumah pita)

Pita : "woy! Siapa sih! Gua kan lagi pedycure, menycure, berendam di air mancur-"

Kelat : "Pita!! Jangan banyak omong deh lo, cepet keluar !"
Karena tidak sabar Akmal dan Kelat langsung menyeret Pita tanpa pikir panjang. Kebetulan di
rumahnya ada Jenita. Lalu mereka berduapun di seret langsung menuju tempat nongkrong.

Kelat : "Gw tau tempat bagus. ayo ikut kita"

Pita : "Emang tempat nya bintang berapa?"

Akmal :"Bintang plus plus dah pokonya. Ada menu spesial disana"

Jenita : "Apaan emang?"

Kelat : "Es krim pete"

Akmal : "Ayo cepetan keburu keabisan"

Pita : "Ewh, pantesan mulut kalian bau banget"

Keesokan hari di sekolah tepatnya di kelas XI IPA 4

Aisyah : “Teman-teman katanya hari ini ada murid baru loh”

Mae : "Serius? Semoga cowok ya.. biar bisa langsung gw jadiiin pacar haha”

Aisyah : “Astaghfirullah Mae, nyebut Mae. Itu gak boleh. Kita ini pelajar dan sebagai umat islam yang
baik kita gaboleh pacaran"

Mae : ”Oh iya, maaf mulut aku keceplosan.”

Jenita : ”Heh mae! Enggak usah sok kecakepan deh!! Muka 11 12 sama pantat panci aja bangga”

Pita :”Ya ampun Maemunah, cantikan juga gua. Pasti murid baru itu lebih tertarik sama gua lah.
Muka gua kan 11 12 sama annisa Cebirrel”

Akmal : ”Cherrybelle kelllezzz!”

Jenita : ”Tumben langsung connect! Biasanya sampai nunggu lebaran monyet juga enggak
nyambung-nyambung.”

Aisyah : ”Ya udahlah.... kita tunggu aja.”

Bel berbunyi...

Bu Syarofil: ”Selamat pagi anak-anak”

Murid : ”Pagi Bu!”

Bu Syarofil: “Ibu mau memperkenalkan murid baru pindahan dari SMAN 1 Bekasi.”

Bu Syarofil: “Masuk nak (menghadap ke pintu)”

Sri : "Hallo teman teman assalamualaikumm...” (masuk kelas)

(Suasana kelas menjadi hening.)


Jenita :”heh! elo ngomong apa barusan? ass apa? kayak sering dengar”

Aisyah : ”Assalamualaikum Jenita.”

Bu Syarofil:”ayo kemari perkenalkan diri mu nak.”

Sri : ”Nama saya Fransriska Cantika Dewi Saraswati Indah sekali menari – nari di bumi pertiwi, kalian
semua bisa memanggil saya SRI.”

Pita : ”hahaha katro bingitz!!”

Mae :”Apa banget si. Katanya murid barunya cogan. Kok ini malah cewek aneh yang dateng"

Aisyah : "Perasaan ga ada yang bilang kalo murid barunya cogan deh"

Sri : ”Ha ha, keren kan nama gw? ada yang mau nanya ga?”

Jenita : ”Lu orang kaya ke berapa di Bekasi ?”

Sri : ”Orang tua gw enggak kaya. Mereka cuma punya bisnis kecil-kecilan contohnya punya
perusahaan basreng dari daging toke’, terus rumah makan yang menu utamanya daging kadal +
sambel pete, dan punya cafe yang minumannya teh cere”

Murid : (melongo) "Ewh”

Bu Syarofil : ”Baik sudah cukup ya anak-anak. Sri silahkan duduk”

Akhirnya jam pulang sekolah tiba,tidak seperti biasanya, Akmal pulang lebih awal dan mengabaikan
ajakan si kelat untuk nongkrong di basecamp. (setibanya di rumah)Akmal jadi bingung karena banyak
orang di rumahnya.

Akmal: ”ada apaan seh bu kok pada ramai-ramai gini ?”

Ibu 1 (tetangga) : ”sabar ya nak...”

Akmal : ”sabar apaan? jangan bikin orang bingung deh.”

Ibu 1 dan 2 (tetangga) :”Kakamu, men.. men....”

Akmal : ”Kaka mendapatkan apa? kupon hadiah? emas? rumah? tiket jalan-jalan ke luar negeri? apa
dapet apa bu?”

Ibu 2 (tetangga):”Astagfirullah nak. Bukan itu, tapi meninggal dunia”

Akmal : (Diam sejenak) ”Enggak mungkin, jangan boong bu dosa! Orang tadi kaka masih maksa buat
kerja kok!" (Panik, berlarian masuk kerumah)

Akmal : (Diam melihat jasad kakanya yg akan dimasukan kedalam keranda) "Kaka, jangan pergi…
Nanti Akmal sama siapa. (hikssroot)"

ibu 1 : "Yang sabar ya dek"


Akmal terpukul berat. Ia tak menyangka kakanya akan pergi secepat itu. Teringat kakanya yang
selalu pergi mencari nafkah, padahal ia sedang sakit. Teringat pula wajah kakanya yang sering pucat
selalu berusaha merawat akmal dengan baik. Rasanya akmal ingin mengucapkan ratusan kata maaf
kepadanya. Namun Nasi sudah menjadi bubur. (jeda lama)

Teringat perkataan pa ustadz yang datang melayat kerumahnya, bahwa cara terbaik untuk meminta
maaf kepada mendiang kakanya adalah dengan berubah menjadi lebih baik, dan senantiasa berdoa
untuknya. Awalnya akmal tidak memikirkan perkataan tersebut. Istilahnya masuk kuping kanan
keluar kuping kiri. (jeda rada lama)

Namun setelah beberapa bulan nasehat itupun baru dipikirkan nya. Demi keluarga yang semuanya
telah berpulang. ia bertekad untuk berubah. Akmal berusaha untuk rajin belajar. Setelah bel pulang
berbunyi ia langsung pulang kerumah untuk mengerjakan tugas. Seluruh teman-temannya begitu
heran. Terlebih-lebih Kelat.

Akmal sedang membaca buku

Kelat : ”Mal, lu kenapa jadi kayak gini sih jadi enggak asik!”

Akmal: ”Lat, gua baru sadar semenjak kaka gua meninggal. Gua merasa hidup gua sepi banget. Ga
ada lagi yang bikinin gw makanan. gada lagi yang nyuruh gw makan. Gada lagi yang ngurus gw. Gua
juga sadar selama ini banyak melakukan dosa. Dan gara-gara kelakuan gua kaka gua menderita
sebelum meninggal.” (menahan isak tangis)

(Pita dan Jenita datang menghampiri)

Jenita : ”Cuihh, Preman sekolah ternyata bisa tobat juga ya. Apalagi preman model kaya elu!”

Kelat : ”Apaan si bentak-bentak sohib gua. Emang salah kalau tobat?!”

Pita : “Paling-paling juga besok udah jadi preman lagi yang paling ganas membahana badai halilintar
menggelegar menggetarkan dunia akhirat..!! tapi sekarang gw makin yakin kita enggak bakal takut
lagi ama lu berdua.”

Jenita : “Dih serius?! Elo berdua mau berubah? kaya keajaiban dunia aja. Mustahil tau”

Aisyah : (datang menghampiri) "Kalian ini gimana si, mereka mau berubah jadi lebih baik malah
digituin, seharusnya kita bersyukur mereka mau berubah. Jadi ga ada yang malak lagi kan”

Jenita : (mendorong pundak aisyah) "Eh Aisyah dengerin gw. Jadi cewek enggak usah munafik deh.
Lo juga punya dendam kan sama mereka berdua. Lu kan juga sering dipalak. Munafik lo!”

Akmal: “Udahlah Syah, enggak usah ngebelain gua. Gua pantas diginiin, gua emang salah. Maaf ya"

Jenita : “Maafin lo? Jangan ngarep! Secuil pun enggak akan gua maafin!”

Pita : ”Benar tuh, gua juga enggak akan maafin lo! Dosa lo tuh dah kayak gunung sampah di
Bantargebang tau, menumpuk!”

Maemunah : "Astaga busuk banget hati kalian kaya ibu tiri di sinetron. Mereka berubah sampe mau
jadi siswa terbaik di kabupaten juga yaudah, baguslah"

Pita : “Hahaha..lo berdua mau jadi siswa terbaik di kabupaten?Ewhh..Engga banget, Mustahil!"
Jenita : “Gua anak paling pintar di sekolahan aja, enggak pernah mimpi kayak lo berdua. Karena itu
enggak mungkin.”

Pita : “Ditambah lagi gua juga belajar tiap hari dan les di beberapa LBB aja enggak yakin bisa masuk 5
besar se-kabupaten.”

Jenita : “Kita kan anak pejabat paling kaya dan paling berpengaruh di Asia Pasifik sebelah laut Jawa
itu aja enggak yakin jadi yang terbaik. Eeh, tapi emang kita si yang terbaik. Ya enggak pit?”

Pita : “Iyalah”

Kelat : “Kita itu emang orang miskin tapi kesempatan bisa datang ke siapa aja kan? Sama-sama
makan nasi ini”

Jenita : "Oke.. Kita lihat aja nanti. Siapa yang menang? Elo atau gua!”

Akmal dan kelat berusaha sekuat tenaga berkerja untuk membeli buku. Mereka juga mencari guru
yang sekiranya biaya nya termasuk murah, lalu meminta diajari oleh alumni juga. Setiap hari mereka
latihan dengan giat. Usaha tidak mengkhianati hasil. Pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaik se-
kabupaten. Sedangkan Jenita dan Pita tidak lulus UN lantaran terlalu sombong dan sibuk dengan
penampilannya. Sikap mereka di Rapot pun mendapatkan predikat 'C' karna sering terlihat
merendahkan orang lain.

Aisyah : ”Selamat ya Mal, selamat juga ya Lat, kalian terpilih jadi siswa terbaik sekabupaten.”

Akmal: ”Iya terimakasih ya Syah..”

Kelat : “Iya syah. Kalau misalnya kita enggak punya teman kaya lo, mungkin kita enggak bisa kayak
sekarang ini.”

Sri : “Oh iya, selamat ya buat kalian berdua. BTW tau enggak? Di sekolah kita ada kabar duka.”

Kelat : “Apaan? Ada yang meninggal?”

Sri : “Bukan.. maksudnya geng sendal jepit enggak lulus.”

Kelat : "Rasain.. biar mereka tau rasa!!”

Akmal : “Enggak boleh begitu juga Lat, mereka kan juga temen kita.”

Aisyah : “Iya Mal benar tuh kata Kelat.”

(Mereka pun menghampiri geng SENDAL JEPIT)

Kelat : ”Mal kasihan juga ya mereka, gua nyesel Lat.”

Akmal : ”Iya Lat gua juga kasihan sama mereka.”

Pita : “Buat apa kalian dateng kesini! kalian senang kan! bahagia kan! puas kan! liat kita berdua
enggak lulus dari sekolah ini.”
Aisyah : "Kita enggak punya maksud kayak begitu Jen. Kita mau menghibur kalian.

Kelat : "Kita mau minta maaf, Dulu gw sama Akmal selalu maksa kalian buat ngikutin perbuatan
buruk kita.”

Perkataan mereka tidak digubris oleh Jenita dan Pita. Mereka malah langsung pergi meninggalkan
kelas. Sialnya, di jalan mereka bertemu guru Agama dan guru BK. Habislah mereka dinasehati. Lalu
setelah sekian lama akhirnya Jenita dan Pita pun meminta maaf

(Jenita dan Pita menghampiri Akmal dkk)

Pita : ”Akmal, Kelat, kita minta maaf ya. Tadi kita udah diskusi ternyata dari awal kita juga salah"

Jenita : "Iya kita sadar dulu kita sering banget sombong di depan kalian. Ini mungkin balasan dari
Tuhan. Ternyata semua manusia itu sama derajat nya di mata Tuhan.”

(Maju semua kedepan)

Akhirnya mereka semua saling bermaaf-maafan. Sejatinya semua manusia di mata Tuhan itu sama,
jadi kita sebagai makhluk-Nya tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain. Kita juga harus
menghargai orang yang telah merawat kita. Seburuk-buruknya manusia pun pasti bisa berubah
menjadi lebih baik lagi dan mereka pun berhak atas kesempatan kedua.

Anda mungkin juga menyukai