C
KELAS : XII MIPA INDAH
by Wiwit Widia
Naskah drama yang kesekian yang pernah aku buat 😀 Drama ini pernah ditampilin pas aku
masih SMA, hihi drama yang menegangkan karna di sini ada adegan tokoh yang aku peranin
mati tertabrak motor
Di sebuah sekolah ada 4 orang sahabat yang selalu bersama, mereka adalah Chika, Laras,
Luna,dan Festi,tetapi sejak mereka pisah kelas mereka jadi jarang terlihat bersama. Tapi
walaupun begitu, mereka menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama
Suatu pagi di sekolah tampak Chika berjalan menuju kelas dengan wajah berseri-seri…
Chika :” Laras.”
Chika :”Ih kamu, ngeledek ajah, eh Ras,ada Dion tuch.. aduh aku ko’ jadi deg-degan gini
ya????”(sambil memegang tangan Laras)
Laras :” Wah parah ni, jantung kamu harus segera di beri kantong plastik biar ga
copot”(tertawa)
Chika :” Ih………Laras, aku serius…eh liat deh, Dion dari tadi liat ke arahku terus,,,
aduh………gimana ni????(panik)
Laras :” Iya ya,kayanya da respon positif ni,,,hore bentar lagi bakalan njenggot ni eh tapi
unsud juga kayanya lebih enak”(sambil tertawa kecil)
Tak lama kemudian Dion lewat dihadapan mereka berdua sambil memandangi mereka berdua…
Chika :” Laras,tuch kan…dia liatin aku lagi,, oh…my God serasa mau pingsan diri ini”
Laras :” Duch…lebai deh, Eh Chik, diliat dari gelagatnya dia kayanya suka sama kamu,
tapi kenapa dia gag pernah nembak kamu ya?”
Chika :” Iya ya,mungkin dia malu kali”
Dalam kelas…
REPORT THIS AD
Chika :” Ini dong bu,kali ini saya nggak lupa lagi buat ngerjain tugas”(bangga)
Bu Guru :” Bagus,perlu dipertahankan dan ibu harap bukan hanya untuk hari ini tapi untuk
hari-hari selanjutnya dan bukan hanya pelajaran ibu saja,mengerti?”
Chika :” Ras, baru ngerjain PR sekali aja diceramainnya panjang banget gimana lo tiap hari
ngerjain PR ya?
Laras dan Chika tertawa kecil hingga mendapat teguran dari bu Guru
Di kantin…
Luna :” Hai Fes, di cariin kemana-mana taunya ada di sini ”(sambil duduk di kursi dan
menyerobot minuman yang hampir sampai ke mulut festi)
Festi :” Ya lagian kamu, aku lagi kehausan malah main srobot minuman ajah.”(pura-pura
kesal)
Festi :” Lah trus gimana? emank beneran aku gag tau ko.”
Luna memang sudah lama menjadi pengagum rahasia Dion, dia selalu memperhatikan
Dion,walau pun dia sendiri tau bahwa Dion tidak pernah memperhatikannya…
Chika :” Hai Fes, Lun.. ntar malem maen ke rumahku yuk?”(sambil duduk di dekat mereka
diikuti Laras)
Laras :” Gini,semenjak kita pisah kelas, kita ngerasa jadi gag sedeket dulu lagi sama
kalian.”
Chika :” Nah… maka dari itu kita pengen nostalgiaan dirumahku, mau gag??Mau
ya?”(dengan wajah memelas)
Festi :” Iya juga ya, kita jadi jarang ngumpul-ngumpul kaya dulu lagi”
Laras :” Nah maka dari itu, kita ngumpul dirumah Chika ntar malem ya?”
Luna :” Kalo”
Laras :” Begitu”
Malam hari,di rumah Chika,terlihat nyonya Ratna ibu Chika,Cintia adik Chika dan Chika sibuk
mempersiapkan makan malam di ruang makan.
Ny Ratna :” Iya… Chika,buka pintunya nak, siapa tau temen-temen kamu yang datang”(sambil
membereskan piring)
Sejurus kemudian Chika sudah tiba di depan pintu dan membuka pintu
Festi :” Huh… dasar kamu Lun, baru ajah datang dah minta makan”
Luna :” Iya, tante tau ajah”(cengengesan sambil mencium tangan ibu Ratna diikuti Festi
dan Laras)
Festi :” Iya, udah lama gag pernah ke sini tambah delicious ajah”
Luna :” Iya dong gag kaya yang ada di sebelahku ini”(melirik kearah Chika)
Chika :” Ih…apa-apaan sih? Skarang kan aku udah bisa masak tau, ya de?”
Chika :” Mah, Luna, Laras sama Festi mau nginep di rumah, boleh ya mah?
Luna :” Iya… lagian kan kita belum pamit sama orang tua kita”
Laras :” Huum, Chika kita kan cuma mau numpang makan aja di sini”
Semua tertawa kecil
Chika :” Yah, sekali-kali kan gag papa, lagian dulu juga kita kan sering nginep di rumahku,
gag papa kan mah?”
Ny Ratna :” Iya gag papa, bener kata Chika sejak kalian pisah kelas, kalian jadi jarang main
dan nginep di rumah ini”
Ny Ratna :” Kalo masalah itu nanti biar tante yang ijinin, orang tua kalian juga kan sudah kenal
baik sama tante, pasti di ijinin”
Festi :” Okelah”
Luna :” Kalo”
Laras :” Begitu”
Selesai makan Chika, Luna, Festi, Cintia, dan Laras membantu ibu Ratna membereskan meja
makan…Selesai mereka membereskan, Chika, Luna, Festi dan Laras langsung pergi ke kamar
Chika…
Di kamar Chika…
Laras :” Eh… tau gag, ini kan foto kita waktu kita pertama masuk SMA ya?”(sambil
membuka-buka album photo)
Luna :” Mana-mana?(mencari) oh iya, liat ni Chika 1 tahun yang lalu, rambutnya masih
kriting kaya mie”(tertawa kecil)
Chika :” Eh… tapi itu kan dulu, sekarang kan rambutku udah lurus kaya Luna Maya, ya
gag Fes?(menoleh kearah festi)Ye…ni anak malah tidur”(kesal)
Luna :” Iya biar besok gag terlambat, kita kan gag bawa baju papa ke sini”
Laras :” Iya, gara-gara kamu sih… kita kan gag da niatan buat nginep disini, jadi gag bawa
papun kecuali eank melekat di badan”
Chika :” Hehe…cowry my plend. Tenang ajah besok pagi-pagi aku anterin kalian sampe ke
rumah masing-masing dengan selamat naik gerobaknya pa khadiri”(tertawa)
Chika :” Iya, abisnya kalau nunggu Dion nembak aku kelamaan, jadi aku aja yang nembak
dia”
Chika :” Enggag, aku gag bercanda, aku serius, malah aku butuh bantuan kamu”
Chika :” Tolong kasiin surat ini sama Dion ya? Ini surat ungkapan isi hati aku, pleaseee,
mau ya?”(memohon)
Laras :” Iya”
Laras langsung pergi dan menemui Dion yang lagi asyik ngobrol dengan sahabatnya, Gilang.
Laras :” Ya…udah dulu ya. Oia, kata Chika ditunggu balasannya secepatnya”(sambil
meninggalkan mereka berdua)
Gilang :” Surat naon sih?Jangan-jangan eta surat wasiat anu isina sia kudu bayar hutang-
hutang sia..”(tertawa)
Dion :” Kamu ini, eh…tapi Lang, kamu tau gag yang namanya Chika itu?”
Gilang :” Ya ampun On, masa sia ente nyaho? gag tau sih? Chika itu anak yang suka bareng-
bareng sama Laras”
Di kelas…
Bu Guru :” Gilang, kamu dari tadi bicara terus,apa yang di maksud dengan Bahasa!!”(marah)
Gilang :” Ehm.. itu bu,anu…anu…ahh……Bahasa adalah ketika urang keker ngobrol jen ibu
guru nyarekan abdi jen ngomong apa anu diaranan bahasa?”
Bu Guru :” Gilang!! ambil kemoceng itu!!(marah sambil menunjuk kemoceng yang berada
dekat dengan Gilang) Anak –anak, ini adalah contoh anak yang tidak berbakti kepada gurunya”
Gilang :” Jen ieue adalah guru anu nte berbakti kang muridna?? A a a ampuuuuuuuuun bu..”
Bu Guru :” Siapa bilang?? Orang ini mau ibu bawa pulang buat koleksi kemoceng ibu di
rumah”(sambil menaruh di dalam tas)
Bu Guru :” Karna bel pulang sudah bordering, saatnya kita pulang wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh”
Di rumah Cintia…
Bintang :” Iya, besok kan pelajarannya merias diri… Cintia aku gag pernah dandan tau”
Cintia :” Aku gag punya, tapi kayanya ka Chika punya deh, ayo kita ke kamar ka Chika”
Mereka berdua lalu pergi ke kamar Chika dan mencari apa saja yang mereka butuhkan untuk
tugasnya
Bintang :” Cintia, ini buat apaan ya?”(memegang blush on dan memulaskannya di kelopak
mata)
Cintia :” Bintang, kenapa di poles di mata??(mengambil) ini tuh buat di pipi biar pipi kamu
jadi merah kaya orang gunung”(memoleskannya)
Bintang :” Kata kamu pake benda ini biar pipinya merah kaya orang gunung, brarti kan orang
gunung itu pada pinter-pinter dandannya”
Bintang menemukan sebuah lips gloss yang berbentuk seperti kutek, hingga dia mengira benda
itu adalah kutek dan dia pun mengoleskannya ke kuku
Cintia :” Aduh… Bintang, ini kan lips gloss buat di bibir bukan di kuku”
Bintang :” Ups… maaf aku gag tau, abisnya kaya kutek sih”
Cintia :” Uh…kamu, polos banget sih jadi anak! yaw dah, kita pindah ke kamarku aja
yuh?tapi ini semua di bawa ya?”
Bintang :” Maksudnya?”
2 bulan setelah Chika memutuskan untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Dion melalui
surat, Chika belum juga mendapatkan balasan dari Dion, hingga akhirnya dia tidak sabar dan
bertanya pada Laras
Laras :” Udah, kamu liat juga kan waktu aku ngasih surat itu? emank kenapa sih? dia udah
bales surat kamu kan? apa balasannya?”(penasaran)
Laras :” Hah, masa sih?(tak percaya) padahal aku udah bilang balasannya secepatnya loh”
Chika :” Iih…masa lupa sih?? aku harus tanyain ini ke Dion, hari ini juga!”(mantap)
Laras :” Yah…sebenernya aku mau, tapi hari ini aku ada acara sama mamaku, maaf banget
ya Chik?”
Chika :” Yah…Laras…. tega banget, masa aku ngomong ini sendirian sih? ntar bisa-bisa
aku pingsan duluan sebelum ketemu dia”
Laras :” Yah…abisnya gimana lagi, aku gag bisa.. maaf banget ya?”
Chika :” Laras….”(merengek)
Laras :” Duluan ya? kamu pasti bisa, sukses ya guys”(sambil meninggalkan Chika)
Chika memutuskan untuk menemui Dion walaupun tanpa Laras, dia pergi ke kelas Dion, dia
berharap Dion masih berada di kelas, jantungnya serasa berdegap sangat kencang saat melihat
sosok yang dicarinya sedang bergegas keluar kelas.
Chika :” Dion, aduh…jantungku deg-degan sekali, ih… bulu kudukku merinding…. gag
jadi jah pa ya?”
Chika memutuskan untuk tidak menemui Dion, ketika itu Dion lewat disampingnya tetapi
akhirnya Chika memanggil Dion
Chika :” Dion”(gugup)
Dion :” Iya”(menoleh)
Chika :” Surat yang 2 bulan lalu di kasih sama Laras di kantin buat kamu”
Chika :” Apa?(kaget) jadi kamu gag kenal aku? slama ini tatapan kamu, senyuman kamu,
kalau bukan buat aku trus buat siapa? kamu pasti bercanda kan? kamu kenal kan sama aku?
kamu suka kan sama aku?”
Dion :” Tunggu…tunggu…ini pasti ada kesalahpahama. Yang aku suka Laras, bukan
kamu”
Chika sangat terpukul mendengar pengakuan dari Dion, dia merasa telah dikhianati oleh
sahabatnya sendiri, kasih sayang seorang sahabat yang dulu tak dapat terkikis oleh apa pun
sekarang jadi rasa benci yang teramat dalam hanya karna seorang cowo
Keesokan harinya di kelas sikap Chika terlihat berbeda pada Laras,hingga Chika berpindah
tempat duduk di sebelah Rani gadis pendiam yang tidak mempunyai teman dan kuper…
Chika :” Hai Rani gag papa ya aku duduk di sini?”(sambil duduk di sebelahnya)
Rani :” Silahkan”(mesem)
Laras heran dengan sikap Chika yang tiba-tiba berubah dan tidak menghiraukannya lagi
Laras :” Chik, kamu kenapa? knapa kamu pindah tempat duduk? Oia, kemarin Dion bilang
apa?”
Tapi Chika tidak menghiraukan Laras setiap Laras mencoba berbicara dengannya
Laras :” Chika, kenapa sih? kalo aku ada salah sama kamu, aku minta maaf”
Tetapi Chika hanya diam dan tidak berbicara sepatah kata pun pada Laras.
Laras :” Chik, kalo kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama aku. Kita kan sahabat, kamu
masih bisa ngandelin aku”
Chika :” Sahabat?gag usah bilang tentang sahabat lagi, karna mulai sekarang kita bukan
sahabat lagi!”
Laras :” Chika, kamu kenapa ngomong kaya gitu? sebenernya apa yang terjadi sama kamu?
apa salah aku sampai kamu bilang kaya gitu?”
Chika kesal dan meninggalkan Laras yang tidak tahu apa-apa. Laras merasa penasaran dan
kemudian dia memutuskan untuk menemui Dion di kantin, karna biasanya Dion berada di kantin
Dion :” Chika?”
Laras :” Iya kemarin kamu bilang apa sampe Chika marah sama aku?”
Dion :” Ras, aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu, aku…”
Festi :” Lun, sabar ya? masih banyak ko, cowok di dunia ini”(menenangkan)
Tiba-tiba Chika datang wajah yang sedih dan mendekati Luna dan Festi
Chika menceritakan semua yang telah terjadi padanya, tentang Dion, tentang surat ungkapan isi
hatinya juga tentang ternyata Dion menyukai Laras. Luna hanya diam mendengar cerit Chika,
dan akhirnya Luna mengakui bahwa dirinya juga menyukai Dion.
Luna :” Iya Chik tapi itu dulu sebelum aku tahu bahwa ternyata Dion menyukai Laras, tapi
sekarang aku akan coba untuk lupain Dion dan lebih memilih persahabatan kita”
Chika :” Segampang itu kamu ngerelain Dion? Bagiku gag, Laras udah ngianatin
persahabatan kita dan mulai sekarang persahabatan aku sama Laras udah berakhir”
Festi :” Kamu jangan kaya gitu, kamu lebih mentingin cowok daripada sahabat kamu
sendiri yang….”
Chika :” Cukup!kalo kalian mau ngebelain Laras yaw dah sana, gag usah peduliin aku
lagi!!”(langsung pergi meninggalkan Festi dan Luna)
Di kelas saat pulang sekolah…
Laras :” Chik, aku udah tau semuanya, ini semua salah paham Chik”
Chika :” Semuanya itu udah jelas, kamu emank penghianat!!!aku gag mau ketemu lagi
sama kamu!Jangan ganggu aku lagi!!”
Laras langsung menemui Dion dan meminta bantuan Dion untuk menjelaskan bahwa antara
dirinya dan Dion tidak ada apa-apa
Laras :” Assalamu’alaikum”(mengetuk)
Tak lama kemudian Cintia adik Chika membuka pintu dan mempersilahkan Laras dan Dion
Tak lama kemudian Chika datang dengan marah-marah dan tak suka dengan kedatangan mereka
berdua
Chika :” Gag da yang perlu di jelasin lagi!aku udah muak liat kalian berdua!
Dion :” Chik, Laras gag salah, semua ini salah aku, aku yang udah terlalu egois buat
masuk ke kehidupan kalian, aku dah jahat udah mau ngehancurin persahabatan kalian, kalo
kamu emank sayang sama aku, kamu pertahanin persahabatan kalian”
Chika :” Udah lah bilang ajah kamu mau belain Laras, jelas-jelas kamu suka sama dia,
lagian kalo misalnya kamu pengen persahabatan aku gag hancur, semuanya udah terlambat!Dan
kamu pergi dari sini!!jangan pernah kembali lagi!!!(sambil mendorong Laras keluar)
Akhirnya Laras dan Dion pergi meninggalkan rumah Chika,wajah Laras tampak lesu dan merasa
bersalah,hingga ia tak menyadari ada sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi dan
langsung menabrak Laras
Laras :” Aaaaaaaaaaaaaaarggggggggggggggggggg”(tertabrak)
Dion :” Laraaaaaaaaaaaaaaaaaas….”
Tampak Luna dan Festi yang sedang berjalan menuju rumah Chika dan melihat Dion sedangN
kebingungan mencari pertolongan..
Luna :” Fes, itu kan Dion, dia lagi kenapa ya? kita ke sana yuk?”
Luna dan Festi langsung mendekati Dion, betapa terkejutnya mereka melihat Laras yang
berlumuran darah tergeletak di jalan
Dion hanya diam, tak berapa lama Chika, Cintia dan Ny Ratna datang menghampiri
mereka,betapa terkejutnya Chika melihat Laras yang sudah tak berdaya lagi…
Laras :” Chika…maafin aku. aku gag mau persahabatan kita berakhir, aku sayang sama
kamu, tolong maafin aku”(lemah)
Chika :” Gag Laras, aku yang salah, aku udah keterlaluan sama kamu, aku yang nyebabin
kamu kaya gini, aku minta maaf sama kamu, sekarang kita ke rumah sakit ya?”
Laras :” Gag usah Chika, aku baik-baik aja, yang penting kamu udah maafin aku dan
persahabatan kita akan kekal abadi”
Laras memegang tangan Chika dan tangan Dion, lalu mempersatukan tangan keduanya
Laras :” Dion, tolong jaga sahabat aku dengan baik, aku sayang kalian, Fes, Lun , aku juga
minta maaf apabila aku banyak salah sama kalian, jaga persahabatan kita baik-baik ya?”
Laras sudah tidak kuat lagi hingga akhirnya dia menutup mata…