PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bela Negara adalah tekat, sikap, semangat, serta tindakan warga Negara
dalam upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup
Bangsa dan Negara. Tekat upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud
perjuangan senjata dan berperang melawan ketidakadilan, melainkan mencakup
semua wujud gagasan, sikap serta perbuatan untuk mempertahankan keamanan
melalui bidang masing-masing dalam kehidupan berbangasa dan Negara dalam
mencapai tujuan nasional yaitu mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus
memilah dan membedakan setiap tingkatan dalam bernegara.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Hankamrata sebagai suatu system pada hakikatnya ialah jalinan dari semua
komponen Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
sifat kesemestaannya.
Komponen utamanya adalah ABRI dan TNI yang berfungsi sebagai subyek
kekuatan pertahanan keamanan Negara dan kekuatan sosial. Komponen khusus
yaitu perlindungan masyarakat (Linmas) yang berfungsi menanggulangi akibat
bencana perang, alam, atau bencana lainnya. Dan yang menjadi komponen
pendukung yaitu : sumberdaya dan prasarana nasional yang berfungsi menjamin
kemampuan bangsa dan Negara dalam meniadakan ancaman setiap ancaman dari
luar negeri dan dalam negeri.
Jika dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam Sishankamrata
terdapat dua kekuatan perlawanan yaitu :
Dalam perang grilya yang dilakukan oleh oknum bela Negara, upaya yang
dilakukan yaitu mempertahankan pertempuran dengan pihak tentara penjajah agar
tentara penjajah yang sudah memiliki tempat sebagian kecil di Indonesia, dapat
dimiliki kembali oleh rakyat bangsa Indonesia.
b. Perang wilayah, sejak tahun 1950 setuasi dan kondisi yang mempengaruhi
system pertahanan keamanan rakyat semesta. Perlengkapan angkatan
perang mulai di perbaiki mutunya, pendidikan Kemiliteran mulai di
adakan dan organisasi pertahanan keamanan disempurnakan.
c. Perang rakyat semesta, didalam konsep perang wilayah ternyata masih
terdapat beberapa masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya
antara lain bagai mana menghadapi subversi dan pemberontakan dalam
negeri.
Penjelasan poin b dan c meberi gambaran bahwa segala yang menjadi penunjang
dalam perang harus segera di perbaiki dan di lengkapi demi mencapai apa yang
menjadi tujuan dalam peperangan agar dapat terhindar dari serangan musuh.
a. Peniruan dari system pertahanan kamanan bangsa lain. Cara ini biasana
dilakukan oleh Negara-negara yang menerima kemeedekaannya dari
Negara-negara ang telah menjajahnya dan al ini mungkin kurang sesuai
dengan situasi dan kndisi negra-negara yang bersangkutan.
b. Pemlihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang
sesuai dengan keadaan sebenrnya dari Negara dan bangsa yang
memilihnya. Usaha suatu bangsa di bidang pertahanan keamanan
brdasarkanfalsah, identitas,kondisi lingkungan, dan kemungkinan-
kemungkinan kondisi yang mengancam keselamatanbdan kelngungan
hidup angsa tersebut. Penentuan system ini yang dapat dikatakan yang
paling tepat,karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi bangsa yang
bersangkutan.
a) melucuti bala tentara Jepang yang telah kala perang dan telah menyerah;
b) mengurus pengembalian tawanan perang sekutu yang ditawan oleh tentara
Jepang (RAPWI-repatriation Allied Prisoners of War and Internees).
c) Mengamankan pelaksanaan kedua tugas tersebut diatas.
Dipandang dari segi letaknya Indonesia berada dalam posisi silang yang
sangat unik,ialah diantara dua samudra dan dua benua,serta di antara dua tata
susunan dalam aspek-aspek kehidupan bangsa yang berlainan,bahkan yang sering
bertentangan. Posisi tersebut menempatkan Inonesia pada posisi yang rawan,karna
memberikan tiga kemungkinan sebagai berikut:
Bangsa Indonesia telah di karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa sumber
kekayaan alam yang cukup,baik yang masi merupakan suatu potensi yang
terpendam,maupun yang sudah di manfaatkan(potensial dan efektif)Di antara
jenis-jenis sumber kekayaan alam yang terdapat di Indonesia.banak Negara yang
bersangkutan. Keadaan ini memberikan kepada Indonesia dua kemkungkinan,
ialah:
Faktor demografi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang lingkup dan
semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya terdiri dari :
B. Saran
Dengan demikian apa yang dicita-citakan Negara tercinta ini bisa terwujud. Dan
untuk para generasi penerus janganlah enggan untuk mempelajarai tentang apa
dan bagaimana tentang pertahanan dan keamanan rakyat semesta agar membuka
wawasan untuk membangun Negara yang menjadi kebanggaan bersama.
Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang “SISTEM
PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA”, penulis menggunakan
sumber yang cukup mendasar bagi judul makalah ini. Selain itu, bentuk
pemaparan dan penjelasan makalah ini menggunakan metode pendeskripsian dan
argumentasi bagi masalah-masalah yang dituangkan dalam makalah. Penggunaan
gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah kajian baru dalam
menyelesaikan suatu studi kasus.
KELOMPOK 4
TAHUN AJARAN
2019 / 2020