Anda di halaman 1dari 8

Naskah Drama Timun Mas

Di suatu desa daerah Antahbrantah tinggallah sebuah gubug kecil nan


sederhana,yang ditempati oleh seorang petani bersama istrinya yang bernama keluarga
pak Karta,suatu ketika bu Karta sedang bercakap-cakap dengan suaminya perihal daerah
pertanian yang maju gemah ripah loh jinawi tibalah bu Karta menanyakan …..
Bu Karta :“Pak,sekarang sudah saatnya kita panen padi,mentimun dan
jagung.”“Alangkah bahagianya apabila kita……”
Pak Karta :“hssst…(sambil menutup bibir istrinya dengan jari telunjuk)”
“Janganteruskan….”
Bu Karta :“Maksudku, kita harus memperbaiki rumah kita agar tidak roboh
dikemudian hari”.
Pak Karta :“oh….begitu maksudmu, baiklah aku setuju, nanti kalau hasil tanaman
kita sudah laku dan kita sudah mendapat uangnya.”
Bu Karta :(Istrinya menganggukkan kepala sambil menyiapkan makanan untuk
suaminya)Ya, pak.”
Pak Karta :“Bu,sekarang aku mau berangkat kesawah sambil nengok kebun jagung
apa sudah selesai dipetik atau belum oleh pak salam.”
Bu karta :“Baiklah pak hati-hati dijalan ya,pak.”
Pak Karta :“Aku berangkat dulu ya,bu..”
Tiba di perkebunan jagung Pak karta segera menemui Pak Salam yang sedang memungut
jagung yang baru saja selesai dipetik.
Pak Karta : “Hai .. .pak Salam apa sudah selesai memetik jagungnya ?”
Pak Salam :“hai…tentu nya sudah, tinggal mengumpulkan saja.”
Pak Karta :“Oh…ya sudah selesai sekarang tinggal diangkut ke kota untuk dijual.”
Pak Salam: “Sekarang kita tunggu mobil datang,sambil menunggu bagaimana kalau
Kita adu teka-teki, yang tidak bisa jawab harus menyanyi atau
menggendong temannya.”
Pak Karta: “Baiklah,aku setuju siapa takut…!!!
Pak Salam:“Sekarang aku duluan, ya…??”
Pak Karta :“Okey….Ayo cepat katakan!!!”
Pak Salam: “Barang apa kalau di pegang badannya, kepalanya malah manggut-manggut
sambil kepalanya dibenturkan ketanah.”
Pak Karta : “Orang sedang gulat .”
Pak Salam :“salah …”
Pak Karta :“Apa.…ya aku menyerah!!”
Pak Salam: “Orang sedang mencangkul, nah perhatikan aku pegang badannya nanti
kepalanya manggut-manggut.”Nah,kamu yang gendong aku atau
nyanyi.”
Pak Karta : “Okeylah sekarang aku yang gendong kamu sampai ke seberang sana.”
PakSalam:“Nah sekarang giliran mu untuk memberi pertanyaan .”
PakKarta :“Ini pertanyaan yang sulit pasti kamu tak bisa jawab,lehernya dicekik
lalu mengeluarkan kenikmatan.”
PakSalam :“Wah..ini tak masuk akal mestinya kan harus mati kalau dicekik, kok
malah jadi nikmat.”
PakKarta :“ya kendi ini lihat ya..aku cekik lehernya lalu glek..glek nikmat…!
PakDarus :(datang dengan membawa mobil)”hai..bapak–bapak semua lagi ngapain
nih..boleh aku ikutan.”
PakKarta :“wah ini ada pak Darus tiba, sekarang kita angkutjagung-jagung ke atas
truk.”
PakDarus :(sambil menyetir mobil) greng..greng…ngeng..ngeng!!!
BuKarta : “Ayo pak cepat ke mari aku bawa makanan, suruh pak Salam juga
kesini.”. ”Kita makan sama-sama.”
Setelah selesai makan mereka berkemas-kemas barangnya untuk dibawa
pulang,sesampai dirumah ……
Bu Karta: “Pak..tadi aku sempat tertidur,dalam tidur ku aku bermimpi,mempunyai anak,
tapi dalam mimpiku aku disuruh berdoa minta anak lalu tiba-tiba ada
orang yang menyanggupi memberi anak.”
Pak Karta : “Bu itu kan hanya mimpi, sebenarnya kamu itu hanya ingin punya anak
sampai-sampai terbawa mimpi segala.”
Bu Karta: “Tidak pak,aku yakin kalau ini bener-bener terjadi, bagaimana sekarang kalau
kita coba, siapa tahu ada yang mendengar doa kita lalu langsung
dikabulkan.”
PakKarta :“Kamu itu kalau maunya sih harus dituruti, dasar ngeyel..."
“Baiklah,sekarang kita coba berdoa sama-sama biar afdol doa kita.”
BuKarta : “Sekarang kita duduk sama-sama sambil menengadahkan tangan
dengan suara yang keras agar doa kita terdengar yang MahaKuasa.”
PakKarta dan BuKarta:”Wahai…para gaib yang ada disini dengarkan lah permintaanku
Aku minta anak yang lucu, cantik dan sangat menawan.”
Raksasa : “Ha.ha.ha…Kini aku datang untuk memberi sesuatu untukmu, tapi ada
syaratnya, kalau anak itu sudah besar harus kau berikan padaku
lagi,gimana setuju .
Pak Karta: (Dengan perasaan ketakutan dan gemetar)”Ba,baiklah aku setuju apapun
permintaanmu aku pasti memenuhi janji.”
Raksasa : “Baiklah aku pasti datang mmberimu anak perempuan seperti yang kau
minta,ha…ha..ha..!!”
Pak Karta: “Bu..orang itu sudah tidak ada, keluarlah kamu, tadi itu siapa kok suaranya
besar dan rumah kita bergetar,bagaimana nanti kalau seandainya kita
tidak menepati janji, apa kita taruhannya ya.. bu”.
Bu Karta: “Itu nanti saja kita pikirkan, yang penting kita punya anak dulu.”
“Alangkah bahagianya kalau kita benar-benar punya anak ya,pak.”
Pak Karta : “Tadi aku rasanya ingin melihat makhluk aneh itu, tapi aku
ketakutan,bu"
BuKarta: ”Ya,sama juga tapi yang penting besok kita tunggu apakah makhluk itu datang
lagi ya,pak, terus membawa bayi kita.”
Esok hari sang raksasa itu datang dengan membawa bayi,lalu raksasa itu….
Raksasa : “ha, ha, ha ……. Aku datang sesuai dengan jadwalku ha, ha, …..!”aku
membawa anak cantik untukmu,ha, ha,ha…..
Pak Karta: (dengan perasaan takut mondar-mandir ke sana-ke mari ) Baik…terimakasih
pak atas pemeberiannya,…!
PakKarta :“Anak yang kau janjikan apa sudah kau bawa?”
Raksasa : “ha.ha.ha. sepertinya kau tidak sabaran ..nanti kalau aku sudah
pulang”kau ambil di depan rumahmu, tapi jangan lupa tiga bulan lagi
aku datang mengambil anak itu,ha, ha,ha.”
Pak Karta: “Bu, raksasa itu sudah pulang, sekarang kita ambil anak kita di depan
rumah.”
BuKarta :“Ya,pak anak itu ada disini,hem..cantik sekali ya pak.!”
Pak Karta : “Ya, bu cantik sekali kita harus memberi tahu kepada tetangga
kita,kalau kita sudah punya anak perempuan yang cantik.”
Bu Karta: “Sambil kita beritahu nama anak kita ya, pak,sekarang kita harus memberi
nama anak kita, dan bagaimana kalau namanya Timun Emas yang
artinya timun berarti bisa membawa kesegaran bagi orang yang
kehausan dan emas berarti barang yang tak ternilai harganya.”
Pak Karta: “Nama yang bagus sekali,apalagi bersamaan dengan musim buah mentimun
yang ada didesakita.”
Pak Karta takbosan-bosannya memandang,mencium serta mengayun-ayunkan bayinya
yang mungil itu, sambil mereka bergurau dengan anak kesayangannya. Tiga bulan
berlalu telah berjalan begitu cepatnya datanglah raksasa untuk melihat bayi yang
dititipkannya tersebut.
Raksasa : “Ha, ha, ha aku datang lagi mencari anakmu yang kutitipkan
padamu,”rasanya aku ingin membawa kembali anak itu bukannya
sekarang sudah besar,ha..ha..ha.”
Bu Karta : “Jangan diambil dulu raksasa, ia masih kecil, kalau kamu makan tentu
hanya Tulangnya saja tak enak rasanya.”
Raksasa :“Betul katamu,jadi kapan aku bisa bawa anak itu lagi.”
Bu Karta dan Pak Karta : (bicara secara bersama-sama )”Sembilan tahun lagi kamu
datang kesini bawa anak ini.”
Raksasa : “Ha, ha.ha…. memang kamu cerdas sekali ha, ha, ha itu baru makanan
yang lezat untukku, aku pesankan beri makan yang banyak agar anak
itu besar dan kenyal dimakan ha, ha, ha…!
Pak Karta: “Baiklah aku akan memelihara agar anak ini tidak sakit dan cepat besar!”
Raksasa :“Okey,aku akan datang sesuai dengan janjimu,ha,ha,sampaijumpa..!”
Pak Karta : “Bu mulai sekarang kita harus waspada jangan sampai anak kita diambil
Oleh raksasa tanpa sepengetahuan kita.”
Bukarta : “benar pak, mulai sekarang anak kita tidak boleh main terlalu jauh dari
rumah,agar kita dapat mengawasi dengan mudah.”
Enam tahun berjalan, telah dilewati Timun mas bersama ke dua orang tuanya dengan
penuh kebahagiaan, dan keceriaan. Tak terasa umur timun mas sudah mencapai
9tahun, tiba saatnya Bu Karta Dan pak Karta mempersiapkan diri untuk menghadapi
raksasa,tiba-tiba rumahnya bergetar pertanda ada tamu tak diundang datang …..
Raksasa :“Ha,ha,ha, aku datang lagi …”
PakKarta :“bu,anak kita mana,cepat sembunyikan jangan sampai ketahuan.”
Raksasa :“Ha,ha,ha,ternyata kau berkhianat manusia,ayo keluarkan anakmu.”
PakKarta :“Ba..ba..baiklah,akan kupanggilkan anakku.”
BuKarta :“Hai,mun sekarang kau harus mulai bertindak,lari keluar lewat pintu
belakang
“agar kau tidak ketangkap, kau sebarkan satu persatu biji mentimun
,duri, garam dan terasi, saat kamu hampir ketangkap.”Nah
semuanyasudah ibu masukkan kedalam kantong ini.”
Timun :“Baiklah bu, pesan ibu akan mumun laksanakan.”
BuKarta : “Nah, sekarang kamu mulai lari, keburu raksasa marah sama bapakmu.”

Raksasa :“Hem, mana makananku yang kutitipkan,aku sudah lapar.”


BuKarta :“Bagaimana kalau aku saja sebagai ganti anakku.”
Raksasa :“Tidak bisa,dagingnya pasti keras karena kau terlalu tua untuk
dimakan.”
Timunmas :“Raksasa, ini aku ada disini,kejar aku kalau dapat.”
Raksasa :“Kurang ajar kau telah mempermainkan aku,awas kalau ketangkap pasti
langsung kumakan, ha.haha…..”
Timunmas :“Ayo kejar aku, hait, hait tidak kena. kalau lapar nih aku berimakanan
(sambil melempari biji mentimun kearah raksasa).
Raksasa : “hem. Hem ini baru makanan yang menyegarkan ..hap.hap…Mana
dagingnya rasanya tidak puas kalau tanpa daging..hem..oh mana
Timunmas tadi kok sudah menghilang. hem ternyata sudah jauh
dariku.”
Timun mas: ”Ha..dia sudah mulai mendekat, lebih baik senjataku kedua aku lemparkan
sekarang biar aku tidak ketangkap( melempar duri ikan).”
Raksasa : “hah..ternyata jalan ini sudah berubah menjadi jalan penuh duri yang
tajam,Huh..aku harus jalan pelan-pelan agar kulitku tidak ditembus duri
terlalu dalam.”Aduh kakiku sakit sekali…hem.hem(suara kesakitan).”
Timun mas: “Rasakan, hai raksasa makanya sebelum kau makan aku, kau injak dulu
duri yang aku beri ini.” ”Ait sudah mulai dekat, sekarang senjataku
yang ke tiga, kamu harus rasakan.””nih garam untukmu (sambil
melempar garam yang dibawanya).”
Raksasa : “Hem ..aku sekarang dipermainkan sama anak kecil..ha.ha..apa ini yang
ada di depanku, Hem..ternyata lautan yang amat luas, hem aku akan
tetap mengejarmu timunmas,tunggu aku jangan kau tinggalkan aku
.hep..hep….”
Timunmas :“Hai..raksasa aku akan tunggu diseberang,ayo..kejar aku!”

Raksasa :“Hep..hep..hep aku tetap mengejarmu Timunmas.”


Timun mas: :Ah..ternyata raksasa itu masih bisa mengejarku, aku harus tetap
menghindar meski senjataku tinggal satu,mudah-mudahan yang terakhir
ini membuat raksasa itu binasa pada akhirnya tak bisa mengejarku.”
Raksasa : “Hem rasanya aku bisa menangkapmu, Timun mas..ha.ha kau sudah
mulai kehabisan tenaga Timunmas, apalagi yang kau lemparkan padaku
anak gadis?”Kau pasti tertangkap anak manis,ayo
mendekatlah..ha.ha.ha !!”
Timun mas : “Ternyata kau lelet juga raksasa, sekarang terimalah terasi
dariku..”(sambil melempar terasi ke arah raksasa yang kejam itu ).
Raksasa : “Benda itu sudah tidak ada gunanya Timunmas, lebih baik kau
menyerah saja dari pada kau kecapekan.”Hah..ternyata aku terkurung
oleh lautan lumpur, rasanya aku sudah tidak sanggup melangkah,
auw.kakiku tak bisa ku angkat lagi, wow..tolong badanku masuk
kelumpur yang sangat dalam..tolong aku Timunmas..aku tak jadi
memakan mu apabila kau mau
menolongku.”Tolong…tolong…long…….”
Timunmas :“Hem sekarang habislah riwayatmu sang raksasa yang rakus.”
“Aku harus pulang dan melaporkan pada ibu kalau aku sudah berhasil
membinasakan raksasa yangjahat itu.”
Pada akhirnya Timun mas berhasil membinasakan raksasa dengan bekal yang
dibawadari ibunya.Patuh terhadap nasehat kedua orangtua sangatlah ampuh untuk
mengalahkan segalanya dan dapat meraih segala yang kita cita-citakan.
KemenanganTimun mas sampai terdengar di seluruh penjuru wilayah kerajaan.sampai
akhirnya sang raja berkeinginan untuk menjodohkannya dengan seorang pangeran..
Demikian cerita ini mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya.
Kelompok 2
Judul Drama: Timun Mas
Nama Anggota Kelompok
1. Eka Ramdhan Septiadi
2.Aurelia Citra Wahyuni
3.Ika Setiani
4.Deny Andika Pratama
5.Annisa Tri Utami
6.Bayu Ananda Putra
7.Arum Riskaini
8.Alfin Dian Saputra
9.Tipka Yuli Maharani
10.Budiono
11.Septiana Dwi
12.Arif Dodo Priyanto
13.Depiningsih
14.Dilan Maulana

Anda mungkin juga menyukai