Anda di halaman 1dari 2

Beriman kepada Qada dan Qadar

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang terhormat bapak guru, Serta teman-teman kelas IX yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat karunia, nikmat dan
hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, kita dapat berkumpul di pagi hari yang cerah ini dalam
keadaan sehat walafiat.

Terimakasih saya ucapkan atas waktu dan tempat yang telah diberikan kepada saya untuk membacakan
pidato singkat tentang pentingnya pendidikan karakter untuk membangun generasi yang memiliki
karakter yang kuat.

Hadirin yang saya hormati,

Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum,
ketetapan,perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud
dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala
sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah:
kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah
terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.

Beriman kepada qadha dan qadar merupakan salah satu rukun iman, yang mana iman seseorang
tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Ibnu Abbas pernah berkata, “Qadar adalah
nidzam (aturan) tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka
tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka
dustanya merusakkan tauhidnya” (Majmu’ Fataawa Syeikh Al-Islam, 8/258).

Hubungan antara qadha dan qadar selalu berhubungan erat. Qadha adalah ketentuan, hukum atau
rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi
hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu
sesuai dengan ketentuan-Nya.Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman, yang artinya :

“Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran yang tertentu.”

Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Di dalam sebuah
hadits qudsi Allah berfirman yang artinya: Siapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan qadar-Ku dan
tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain
Aku. (H.R.Tabrani)
Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan
keinginan kita. Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita beresyukur
karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Ketika takdir yang kita alami tidak
menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita
harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah
Maha Mengetahui atas apa yang diperbuatnya.

Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir
itu ada dua macam :

1. Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh seorang siswa
bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan
tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian.
2. Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau
tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata
sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan
sebagainya.

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam
menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara
lain:

 Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar


 Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
 Memupuk sifat optimis dan giat bekerja
 Menenangkan jiwa

Demikianlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan saat ini. Semoga apa yang telah saya sampaikan
saat ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam hal
penyampaian. Terimakasih atas perhatiannya dan saya akhiri.

Wassalamualaikum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai