Anda di halaman 1dari 26

Deteksi Dini, Komplikasi dan Penyulit

Pada Masa Kehamilan

Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan


Let’s FUN AND
ENJOY IT...^.^
Asuhan Antenatal

Asuhan Antenatal

Tujuan Asuhan Antenatal

Informasi yang diberikan Saat Asuhan Antenatal

Trimester I

Trimester II

Trimester III
Komplikasi dan Penyulit pada Trimester I

a. Perdarahan pada Kehamilan


1. Perdarahan nidasi
2. Eversi serviks
3. Polip serviks
4. Karsinoma serviks
5. Abortus
Abortus imminens
Abortus insipiens
Abortus inkompletus
Abortus kompletus
Abortus infeksiosa
b. Kehamilan Ektopik Terganggu
c. Kehamilan Molahidatidosa
d. Hiperemesis Gravidarum
Komplikasi dan Penyulit pada Kehamilan
Lanjut

a. Kelainan air ketuban (Liquor Amnii)


b. Preeklampsi
c. Eklamsi
d. Perdarahan antepartum (antepartum haemorrhage
[APH])
e. Persalinan Prematur
f. Ketuban Pecah Dini
g. Kehamilan Ganda
Perdarahan Pada Kehamilan
ABORTUS
Kehamilan Ektopik

Jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada di dalam endometrium


uterus. Tempat tersebut meliputi tuba uterina, ovarium, serviks, dan abdomen.

Diagnosis dan gejala-gejala klinis :


• Tanda-tanda akut nyeri abdomen Nyeri tekan yang hebat, Muntah, gelisah,
pucat dan anemis.
• Terdapat tanda cullen, yaitu adanya warna biru lebam pada linea alba atau
sekitar pusat.
• Pemeriksaan dalam terdapat tanda-tanda : Adanya nyeri goyang porsio,
Douglas crise.
Kehamilan Molahidatidosa

Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin
melainkan adanya jonjot korion (chorionic villi) yang tumbuh berganda
berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan
sehingga menyerupai anggur atau mata ikan.

Tanda dan gejala :


• mual muntah yang berlebihan
• Keluar jaringan mola (seperti anggur) yang merupakan diagnosis pasti.
• Inspeksi : Mola face
• Palpasi : Uterus membesar tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan, Tidak
teraba bagian-bagian ballotement janin, Adanya fenomena harmonika
• Auskultasi tidak terdengar DJJ
• Pada test kehamilan ditemukan kadar HCG yang tinggi
• Pada pemeriksaan USG ditemukan adanya gambaran badai salju (snow flake
pattern)
Mola Hidatidosa
Hiperemesis Gravidarum

Mual dan muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas


sehari-hari dimulai antara usia kehamilan 4 dan 10 minggu dan hilang sebelum
usia kehamilan 20 minggu.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hiperemesis gravidarum sebagai


berikut:
• Kemungkinan vili korialis masuk ke dalam darah
• Adanya faktor alergi
• Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida dan overdistensi rahim
• Adanya faktor psikologis

Gejala hiperemesis gravidarum berdasarkan tingkat keparahannya :


Tingkat I Tingkat II Tingkat III
Mual muntah terus Dehidrasi makin berat,
menerus dehidrasi, Dehidarsi bertambah, Mual muntah berhenti
Tekanan darah menurun, Gangguan sirkulasi Terjadi perdarahan dari
denyut nadi meningkat, darah, Gangguan esofagus dan retina,
suhu meningkat, Nyeri metabolisme (nafas bau Penurunan kesadaran
epigastrum keton). (somnolen-koma),
enselopati wernickle
KEHAMILAN LANJUT

a. Kelainan air ketuban (Liquor Amnii)


Menurut Lehn, jumlah air ketuban yang normal pada primigravida
adalah 1 liter, pada multigravida sebanyak 1,5 liter dan masih dalam batas
normal adalah 2 liter.
Air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang
dari ½ liter.
Oligohidramnion
Etiologi : sebab yang pasti tidak begitu. Primer
mungkin oleh karena amnion kurang baik
tumbuhnya, dan sekunder misalnya pada ketuban
pecah dini (premature rupture of the membrane:
PROM).

Hidramnion Jumlah air ketuban jauh lebih banyak dari


normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter.
Etiologi : Produksi tetap biasa-konsumsi kurang
atau nihil sehingga terjadi hidramnion, produksi
hebat atau meningkat (urin janin meningkat, dan
lain-lain)-konsumsi biasa-hidramnion.
PRE EKLAMPSI
penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kelamilan

Pre eklampsi Ringan Pre eklampsi Berat

• TD kenaikan tekanan • Tekanan darah diastolik


diastolik 15 mmHg atau >110 mmHg
>90 mmHg dalam 2 • proteinuria +2, Oliguria
pengukuran berjarak 1 (air kencing 400 ml atau
jam atau tekanan diastolik kurang dalam 24 jam),
sampai 110 mmHg keluhan serebral, nyeri
• Proteinuria +1 epigastrum, edema paru-
paru atau sianosis
EKLAMSI
Gejala Klinis :
Kehamilan lebih 20 minggu atau persalinan atau masa nifas.
Tanda-tanda pre eklamsi (hipertensi, edema dan protein uria)
Kejang-kejang dan/atau koma

PENANGANAN

3. Eklampsi
1. Pre Eklampsi Ringan 2. Pre eklampsi Berat
• Menghentikan dan
• Jika kehamilan <37 • Perawatan aktif
mencegah kejang (beri
minggu, dan tidak ada • Perawatan konservatif
obat antikonvulsan
tanda-tanda perbaikan, (MgSO4).
lakukan penilaian 2 kali Penanganan pre eklampsi
Syarat pemberian MgSO4 :
seminggu secara rawat berat dan eklampsi sama,
a. Frekuensi pernafasan
jalan. kecuali bahwa persalinan
minimal 16/menit
• Jika kehamilan >37 harus berlangsung dalam
b. Refleks patella (+)
minggu, pertimbangkan 12 jam setelah timbulnya
c. Urin minimal 30 ml/jam
terminasi kejang pada eklampsi.
dalam 4 jam terakhir
Perdarahan Antepartum

Keadaan di mana plasenta berimplantasi pada tempat


abnormal, yaitu berimplantasi pada segmen bawah
rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum (baik di dinding anterior maupun posterior).

Diagnosis dan gambaran klinis : Sifat perdarahan


tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang, berwarna
merah segar, uterus-tidak nyeri, tidak irritabel, lunak,
Dapat menyebabkan letak janin abnormal,
Ultrasonografi memperlihatkan adanya plasenta previa

Plasenta Previa
PLASENTA PREVIA

Nilai maturitas

Matur Immatur

persalinan dengan s.c (hati-hati akreta) Steroids plus


expektatif
dapat dicoba pervaginam jika marginal Transfusi?
Rujuk?
Solusio Plasenta
Suatu keadaan terlepasnya plasenta dari tempat
implantasinya yang normal pada uterus, sebelum janin
dilahirkan, berlaku pada kehamilan dengan masa gestasi
22 mg atau berat janin diatas 500 gram.
Klasifikasi Solusio Plasenta
PENYEBA
B...
???
Solusio plasenta
lateralis/parsialis
Solusio plasenta totalis
Prolapsus plasenta
TINDAKAN OBSTETRI SOLUSIO PLASENTA

Seksio sesarea Partus pervaginam


SOLUSIO PLASENTA

Janin hidup janin mati


± koagulopati

persalinan
(hati-hati DIC)

Nilai maturitas

Matur Immatur

Persalinan pervaginam or s.c Steroid plus


expektatif
Transfusi? Rujuk?
Persalinan Premature
Persalinan premature dapat didefinisikan sebagai persalinan yang
terjadi sebelum kehamilan berusia 37 minggu tanpa memedulikan
berat badan lahir (Myles, 2009)

Derajat prematuritas,Usher (1975) menggolongkan bayi tersebut


menjadi 3 kelompok :
Bayi yang sangat prematur (extremely premature) : 24-30 minggu
Bayi pada derajat premature yang sedang (moderatelly prematur) :
31-36 minggu
Borderline premature : masa gestasi 37-38 minggu
Ketuban Pecah Dini

Spontaneous/early/premature rupture of the membrane (PROM)


adalahnya pecahnya ketuban sebelum in partu yaitu bila pembukaan
pada primi kurang dari 3 cm dan pembukaan kurang dari 5 cm.

Cara menentukan :
• adanya cairan yang berisi mekoneum, verniks kaseosa, rambut
lanugo atau telah terinfeksi berbau.
• Gunakan kertas lakmus :
Bila menjadi biru (basa)-air ketuban
Bila menjadi merah (asam)-air kemih (urin)
• Pemeriksaan pH forniks posterior pada PROM pH adalah basa (air
ketuban.
• Pemeriksaan hispatologi air (ketuban)
Janin
PENGARUH
Ibu
Click icon to add picture

Kehamilan Ganda
Diagnosis kehamilan ganda : • Gemeli dizigotik
 Anamnesis • Gemeli monozigotik
 Inspeksi dan palpasi • Conjoined twins (kembar siam)
 Auskultasi Superfetasi
 Rongten foto abdomen Superfekundasi
 USG
Siapa Beliau???
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai