Anda di halaman 1dari 6

Nama : Salma Ramadhani Garibaldi

NPM : 200401008008
Prodi : S1 Kebidanan
Matkul : Farmakologi

1. PREEKLAMPSI
 Pengertian
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita
hamil,bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein
uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau
hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu Preeklampsia (toksemia gravidarum)
adalah tekanan darah tinggi yang disertai denganproteinuria (protein
dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yangterjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah
persalinan.

 Syarat
 Preeklampsia :
1. Tekanan darah >140/90 mmHg
2. Protenuria : dipstick >+1 atau >300 mg/24 jam
3. Serum kreatinin >1,1 mg/dL
4. Edema kaki, jari tangan, muka, paru, kenaikan bb 1kg atau lebih
perminggu
5. Peningkatan fungsi hati >2 kali
6. Trombosit >100.000
7. Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan penglihatan

 Preeklampsia Berat :
1. Tekana darah ≥160/110 mmHg
2. Proteinuria >+1
3. Serum kreatinin >1,1 mg/dL
4. Peningkatan enzim hati > 2kali
5. Trombosit <100.000
6. Edema paru
7. Nyeri kepala, nyeri epigastrium, gangguan penglihatan
 Penatalaksanaan

Preeklampsi

Usia Usia
kehamilan kehamilan

<37 mgg <37 mgg

Perawatan poliklinik

- Kontrol 2 kali perminggu


- Evaluasi gejala pemberatan preeklampsia (tekanan
darah, tanda impending, edemi paru) Terminasi
- Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, Kehamilan
albumin, AST/ALT) setiap minggu
- Evakuasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu,
evaluasi pertumbuhan janin setiap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal Usia


dan janin/Preeklampsia berat kehamilan
≥37 mgg

Protokol Preeklampsia Berat


Preeklampsia

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau


- Usia ≥ mgg dengan :
Ya Lakukan
- Persalinan atau ketuban pecah
- Perburukan kondisi ibu dan janin persalinan
- Pertumbuhan janin terhambat
- Didapatkan solusio plasenta

Tdk

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau


- Perawatan poliklinis
- Evaluasi ibu 2 kali dalam
seminggu
- Evaluasi kesejahteraan janin 2kali
dalam seminggu

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau Ya


- Perburukan kondisi ibu dan janin
- Persalinan atau ketuban pecah
Pentalaksanaan Preeklampsia Berat

Preeklampsia dgn gejala berat

 MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan


cek Laboratorium < 34 minggu
 Stabilisasi pemberian MgSO,
Profilaksis

< 34 minggu

Jika didapatkan :

 Eklampsia Jika usia kehamilan


 Edema paru ≥24 minggu, janin
 DIC hidup: Terminasi
 HT berat, tidak terkontrol Berikan pematangan kehamilan
 Gawat janin paru (dosis tdk haus setelah
 Solusio plasenta selalu lengkap) tanpa stabilisasi
 IUFD menunda terminasi
 Janin tdk vlabel (tergantung
kasus)

Jika didapatkan :
Jika usia kehamilan
 Gejala persisten >24 minggu:
 Sindrom HELP Pematangan paru
 Pertumbuhan janin terhambat (inj.dexamethason
 Severe alygahydramnion IM 2X6 mg atau
 Reserved end diastolic flow betamethason IM
 Gangguan renal berat 1x12 mg) 2x24 jam

Perawatan konservatif

 Evaluasi dikama bersalin selama 24-48 jam


 Rawat inap hingga terminasi  Usia kehamilan ≥34
 Stop MgSO, profilaksis (1x24 jam) minggu
 Pemberian anti HT jika TD ≥160/110  KPP atau inpartu
 Pematangan paru 2x24jam  Perburukan
 Evaluasi maternal fetal secara berkala maternal-fetal
2. Eklampsi
 Pengertian
Kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas
yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat
neurologik) atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan
gejala-gejala preeklamsi.

 Syarat
1. Tingkat awal atau aura.
- Berlangsung kira-kira 30 detik.
- Mata terbuka tanpa melihat
- Kelopak mata dan tangan bergetar
- Kepala diputar kekanan atau ke kiri
2. Tingkat kejang tonik
- Berlangsung 30 detik.
- Seluruh otot menjadi kaku, wajahnya kelihatan kaku,tangan
menggenggam, dan kaki bengkok ke dalam. Pernafasan
berhenti, muka mulai menjadi sianotik, lidah dapat tergigit.
3. Tingkat kejang klonik
- Berlangsung antara 1-2 menit.
- Spasmus tonik menghilang.
- Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo
yang cepat.
- Mulut membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi.
- Bola mata menonjol.
- Dari mulut keluar lidah berbusa
- Muka menunjukkan kongesti dan sianosis.
- Penderita menjadi tak sadar dan dapat terjatuh dari tempat
tidurnya. Akhirnya, kejang terhenti dan penderita menarik
nafas secara mendengkur.
4. Tingkat koma
- Lamanya ketidaksadaran tidak berlangsung lama.
- Secara perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi,akan
tetapi serangan ini dapat terjadi secara berulang sehingga ia
tetap koma.
- Selama terjadi kejang-kejang dapat terjadi suhu naik
mencapai 40℃, nadi bertambah cepat, dan tekanan darah
meningkat.

 Penatalaksanaan
Perawatan segera setelah kejang dilakukan dengan memastikan
bahwa saluran nafas tidak tersumbat. Setelah itu, lakukan oksigenasi
yang cukup dengan emberikan oksigen tambahan. Jika timbul kejang,
miringkan tubuh pasien untuk mencegah aspirasi akibat muntahan dan
mencegah sindrom hipotensi akibat berbaring. Magnesium sulfat (dan
natrium amobarbital untuk kejang berulang)diberikan sesuai instruksi
dokter. Waktu, durasi, dan penjelasan kejang dicatat,dan setiap
inkontinensia feses dan urin dicatat. Janin dipantau untuk mengetahui
adanya efek samping. Sering terjadi bradikardia sementara dan
penurunanvariabilitas denyut jantung janin.

Anda mungkin juga menyukai