Anda di halaman 1dari 21

HIPERTENSI

DALAM KEHAMILAN
Pembimbing : dr. Rully Prasetyo Adhie, Sp.OG., M.Si., Med
LATAR BELAKANG

1. Gangguan hipertensi “direct maternal death”


2. Eklampsia merupakan salah satu klasifikasi hipertensi
dalam kehamilan.
3. 50.000 kematian ibu/tahun
4. Insiden eklampsia di negara berkembang 1:100- 1:1700
KLASIFIKASI PREEKLAMSIA YANG
BARU
01 02 03
Preeklamsia dan preeklamsia Diagnosis preeklamsia tidak JANGAN mengangap
berat tergantung pada proteinuria preeklamsia : RINGAN
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN (ACOG)
1. Preeklamsia – eklamsia.
2. Hipertensi kronis : Hipertensi yang terjadi sebelum kehamilan
atau sebelum UK 20 minggu.
3. Superimposed preeklamsia : Kondisi hipertensi yang
memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai tanda tanda
preeklamsia
4. Hipertensi gestational : hipertensi yang terjadi sesudah usia
kehamilan 20 minggu tanpa disertai tanda-tanda preeklamsia
Preklampsia berat jika ada salah satu
dari :
1. Tekanan darah > 160/110 mmHg.
2. Proteinuria > +2 Serum
3. kreatinin > 1,1 mg/dl
4. Peningkatan enzim hati > 2 kali
5. Trombosit < 100.000
6. Edema paru
7. Nyeri kepala, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium
KOMPLIKASI
1. Wanita dengan riwayat preeklamsia memiliki risiko
penyakit kardiovaskuler, termasuk 4x peningkatan risiko
hipertensi, dan 2x risiko penyakit jantung iskemik, stroke,
dan DVT di masa yad
2. Risiko kematian pada wanita dengan riwayat preeklamsia
lebih tinggi , termasuk disebabkan oleh penyakit
serebrovaskuler
Kondisi Buruk dan Komplikasi Parah
Sistem Organ Kondisi Buruk Komplikasi Parah
(meningkatkan resiko komplikasi) (memerlukan kelahiran)
Sistem Saraf Pusat ∙ Sakit kepala / gejala visual ∙ Eklampsia
∙ PRES (Posterior Reversible Encepalopahy
Syndrome)
∙ Kebutaan kortikal atau ablasi retina
∙ GCS (Glasgow Coma Scale) <13
∙ Stroke. TIA (Transient Ischemic Attack),
atau RIND (Reversible Ischemia
Neurological Deficit)
Cardiorespiratori ∙ Nyeri dada / dyspnea ∙ Hipertensi berat yang tidak terkontrol
∙ Saturasi oksigen <97 (selama 12 jam meskipun menggunakan
tida agen antihipertensi)
∙ Saturasi oksigen <90, kebutuhan ≥50L
oksigen untuk > 1 jam, intubasi (selain
untuk operasi Caesar), edema paru
∙ Positif inotropic support
∙ Iskemia atau infark miokard
Sistem Organ Kondisi Buruk Komplikasi Parah
(meningkatkan resiko komplikasi) (memerlukan kelahiran)

Renal ∙ Kreatinin serum meningkat ∙ Acute Kidney Injury (kreatinin


∙ Asam urat serum meningkat >150µM tanpa penyakit ginjal
sebelumnya)
∙ Indikasi baru untuk dialisis
Hepar ∙ Mual atau muntah ∙ Disfungsi hepar (INR >2 tanpa
∙ Nyeri epigastrium atau kuadran kanan adanya DIC atau warfarin)
atas ∙ Hematoma atau rupture hati
∙ Peningkatan serum SGOT, SGPT, LDH
atau bilirubin
∙ Albumin plasma rendah
Fetus-placenta ∙ Denyut jantung janin (DJJ) abnormal ∙ Abruptio
∙ Pertumbuhan janin terhambat ∙ Gelombang A Ductus Venosus terbalik
∙ Oligohidramnion ∙ Kelahiran mati
∙ Aliran diastolik akhir yang tidak ada atau
terbalik oleh Velocimetry Doppler
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA Preeklampsia

Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
- Kontrol 2 kali perminggu
- Evaluasi gejala pemberatan preeklmapsia (tekanan darah,
Terminasi
tanda impending, edemia paru
Kehamilan
- Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, albumin,
(AST/ALT) setiap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari, kesejahteraan
janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi pertumbuhan janin
setiap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat

Protokol Preeklampsia Berat


PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA
BERAT
Preeklampsia dberat
∙ MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
laboratorium ≥ 34 minggu
∙ Stabilisasi, pemberian
MgSO4 profilaksis
< 34 minggu

Jika didapatkan :
Jika usia kehamilan ≥ 24
∙ Eklampsa
minggu, janin hidup :
∙ Edema paru
Berikan pematangan paru Terminasi
∙ HT berat, tidak terkontrol
(dosis tidak harus selalu kehamilan
∙ Gawat janin Iya
lengkap) tanpa menunda setelah stabilisasi
∙ Solusio plasenta terminasi
∙ IUFD
Tidak
Jika didapatkan Jika usia kehamilan >
: ∙ Gejala persisten
24 minggu :
∙ Sindrom HELLP
Pematangan paru (inj.
∙ Pertumbuhan janin terhambat
Iya dexamethason IM 2x6
∙ Severe olygohydramnion mg atau betamethason
∙ Reversed end diastolic flow IM 1x12 mg) 2x24 jam
Tidak
Perawatan konservatif :
∙ Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam
∙ Rawat inap hingga terminasi ∙ Usia kehamilan ≥
∙ Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam) 34 minggu
∙ Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110 ∙ KPP atau inpartu
∙ Pematangan paru 2x24 jam ∙ Perburukan maternal - fetal
Pasien memenuhi persyaratan
perawatan konservatif
MANAJEMEN KONSERVATIF
Preeklampsia dengan gejala
PEB berat

∙ Injeksi MgSO4 sesuai prosedur (Alternatif 1 / Alternatif 2 )


dilanjutkan hingga 24 jam
∙ Berikan pematangan paru (Dexamathason 2 x 6mg i.m
selama 2 hari atau bethametason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)

Pindah ruangan, lakukan evaluasi ketat

Evaluasi Klinis Evaluasi Evaluasi Janin


∙ Kontrol tekanan darah Laboratorium ∙ NST setiap minggu
∙ Evaluasi tanda
∙ Trombosit, fungsi liver, ∙ USG untuk evaluasi kesejahteraan
impending eklampsia
fungsi ginjal, albumin janin 2 kali seminggu
(nyeri epigastrium, nyeri
setiap minggu
kepala, mata kabur) ∙ Evaluasi pertumbuhan janin / 2 minggu

Semua parameter baik Salah satu parameter memburuk

Umur kehamilan ≥ 34 minggu Terminasi kehamilan


Terminasi kehamilan
MAGNESIUM SULFAT

1. Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama preeklamsia


/ eklamsia
2. Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia
pada pasien preeklamsia berat
3. Merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat
dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk mencegah
terjadinya kejang atau kejang berulang
Dosis dan Cara
Pemberian MgSO4 20%
(intravena)
● Loading dose : 4 gram (20 cc MgSO4 20% ) dilarutkan dalam
100 cc Ringer Lactat habis dalam 15 menit -20 menit
● Maintenance dose : 10 gr dalam 500 cc Ringer Laktat,
diberikan dengan kecepatan 1-2 gr/jam (20-30 tetes per menit)
● Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap
jam
● Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada
setiap pemberian MgSO4 ulangan
● Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV

POGI. 2015. Pedoman Nasional


Pelayanan Kedokteran Preeklamsi
Dosis dan Cara Pemberian MgSO4 20%
(intramuscular)
• Loading dose : 4 gram (20 cc MgSO4 20%) diberikan secara
intravena dengan kecepatan 1 gram/menit
• Maintenance dose : selanjutnya diberikan MgSO4 4 gram (10
cc MgSO4 40%) intramuscular setiap 4 jam.
• Tambahkan 1cc lidokain 2% pada setiap pemberian
intramuscular untuk mengurangi rasa nyeri dan panas

POGI. 2015. Pedoman Nasional


Pelayanan Kedokteran Preeklamsi
Syarat pemberian MgSO4
• Harus Kalsium Glukonas 10% (1 gram dalam 10 cc) sebagai antidotum
MgSO4, diberikan intravena dalam waktu 3-5 menit.
• Refleks patella (+) kuat
• Frekuensi nafas ≥ 16 kali permenit
• Produksi urin ≥ 30 cc dalam 1 jam sebelumnya (0,5cc/kg bb/jam)

• Magnesium sulfat dihentikan apabila :


1. Ada tanda-tanda intoksikasi
2. Setelah 24 jam pascasalin
3. Dalam 6 jam pascasalin, terjadi perbaikan tekanan darah (normotensi)
ANTI HIPERTENSI

● Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada kehamilan adalah


untuk keselamatan ibu dan mencegah penyakit serebrovaskuler
● Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah > 160/110
mmHg
● Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah nifedipin
oral , hydralazine, dan labetalol parenteral
● Alternatif anti hipertensi yang lain adalah : nitrogliserin,
metildopa, labetalol
Pencegahan preeklampsia
A. Wanita beresiko rendah
• Suplementasi kalsium (≥ 1 g/hari) atau peningkatan asupan kalsium makanan (< 600
mg/hari)
• Prekursor prostaglandin termasuk aspirin dosis rendah TIDAK mengurangi kejadian
preeklampsia pada wanita nulipara risiko rendah
B. Wanita berisiko tinggi
• Aspirin dosis rendah (75-160 mg setiap hari)
• Terapi aspirin dalam dosis 75-160 mg setiap hari pada waktu tidur
• Suplementasi kalsium dalam “dosis tinggi”
• Menghindari penambahan berat badan
• Intervensi diet
C. Terapi Tidak dianjurkan
• Suplementasi eksogen vit C dan vit E tidak menguntungkan dan berbahaya
D. Terapi kurang bukti
• Prekursor Prostaglandin
• Suplementasi magnesium
• Penghindaran alkohol
• Berhenti merokok
• Pembatasan kalori pada wanita kelebihan
BB E. Terapi tidak cukup bukti untuk membuat
• Pemeliharaan berat badan rekomendasi
• • Diet sehat jantung
Terapi antihipertensi
• • Latihan
Istirahat ketat
• Heparin
• Selenium
• Bawang putih
• Seng
• Coklat
• Piridoksin
• Zat Besi
• Multivitamin
• Suplementasi Co-enzim Q10
TERIMAKASI
H
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics and images by Freepik
GFGF
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai