Anda di halaman 1dari 19

HIPERTENSI

DALAM KEHAMILAN
Pembimbing : dr. Rully Prasetyo Adhie, Sp.OG., M.Si., Med

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LATAR BELAKANG
1. Hipertensi pada kehamilan → penyebab utama kematian ibu.

2. Di US angka kejadian 6-10 % → 4 juta wanita hamil → 240.000


hipertensi setiap tahun.

3. Angka kejadian stroke pada wanita hamil dengan hipertensi


meningkat dibanding tidak hamil → 15% kematian ibu hamil di US →
pendarahan intraserebral.
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN (ACOG)
Hipertensi pada kehamilan: TD ≥140/90 mmHg.
1) Ringan-sedang (140–159 / 90–109 mmHg)
2) Berat (≥160/110 mmHg).

Hipertensi Kronis
Hipertensi Gestational
Terjadi sebelum kehamilan atau ditemukan sebelum 20
hipertensi yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan tanpa
minggu kehamilan dan merupakan hipertensi esensial /
proteinuria.
primer.

Superimposed preeklamsia
Pre-eklampsia / Eklampsia
Kondisi hipertensi yang memberat setelah kehamilan 20
sindrom pada kehamilan (>20 minggu), hipertensi
minggu disertai tanda tanda preeklamsia
(≥140/90 mmHg) dan proteinuria (>0,3 g/hari).
HDK

Hamil <20 Hamil >20


minggu minggu

Proteinuria Proteinuria Proteinuria Proteinuria


(-) (+) (-) (+)

Hipertensi Superimposed
Hipertensi Preeklampsia
Kronis Preeklampsi
Gestational
KLASIFIKASI PREEKLAMSIA

01 02 03
Preeklamsia Diagnosis JANGAN
dan preeklamsia tidak
mengangap
preeklamsia tergantung pada
proteinuria preeklamsia :
berat
RINGAN
Preeklamsia bisa di diagnosa tanpa protein urin tapi diikuti oleh
pemeriksaan penunjang lainnya dan di dapatkan hasil :
1) Trombosiopenia < 100.000
2) Kreatinin serum 1,1 mg/dl. ginjal
3) Liver peningkatan sgot/sgpt 2x normal, nyeri abdomen kanan atas
4) Odema paru.
5) Gejala neurologis: Visus menurun, nyeri kepala, stroke
6) Gangguan pertumbuhan janin
Preklampsia berat jika ada salah satu dari :
sgot/sgpt 2x normal, nyeri Odema paru yaitu Sesak
TD: >160/110 mmhg napas
abd kanan atas

Trombosiopenia Proteinuria > 5 g / 24 jam Pada otak terdapat gejala


< 100.000 atau +3 dalam neurologis visus, nyeri
pemeriksaan kualitatif. kepala, stroke

Oliguria, yaitu produksi


Kreatinin serum 1,1 mg/dl Sindrom HELLP
urin < 500 cc / 24 jam

Gangguan
pertumbuhan janin
KOMPLIKASI
1. Wanita dengan riwayat preeklamsia memiliki risiko
penyakit kardiovaskuler, termasuk 4x peningkatan risiko
hipertensi, dan 2x risiko penyakit jantung iskemik, stroke,
dan DVT
2. Risiko kematian pada wanita dengan riwayat preeklamsia
lebih tinggi , termasuk disebabkan oleh penyakit
serebrovaskuler
Kondisi Buruk dan Komplikasi Parah
Sistem Organ Kondisi Buruk Komplikasi Parah
(meningkatkan resiko komplikasi) (memerlukan kelahiran)
Sistem Saraf Pusat ∙ Sakit kepala / gejala visual ∙ Eklampsia
∙ PRES (Posterior Reversible Encepalopahy
Syndrome)
∙ Kebutaan kortikal atau ablasi retina
∙ GCS (Glasgow Coma Scale) <13
∙ Stroke. TIA (Transient Ischemic Attack),
atau RIND (Reversible Ischemia
Neurological Deficit)
Cardiorespiratori ∙ Nyeri dada / dyspnea ∙ Hipertensi berat yang tidak terkontrol
∙ Saturasi oksigen <97 (selama 12 jam meskipun menggunakan
tida agen antihipertensi)
∙ Saturasi oksigen <90, kebutuhan ≥50L
oksigen untuk > 1 jam, intubasi (selain
untuk operasi Caesar), edema paru
∙ Positif inotropic support
∙ Iskemia atau infark miokard
Sistem Organ Kondisi Buruk Komplikasi Parah
(meningkatkan resiko komplikasi) (memerlukan kelahiran)

Renal ∙ Kreatinin serum meningkat ∙ Acute Kidney Injury (kreatinin


∙ Asam urat serum meningkat >150µM tanpa penyakit ginjal
sebelumnya)
∙ Indikasi baru untuk dialisis
Hepar ∙ Mual atau muntah ∙ Disfungsi hepar (INR >2 tanpa adanya
∙ Nyeri epigastrium atau kuadran kanan DIC atau warfarin)
atas ∙ Hematoma atau rupture hati
∙ Peningkatan serum SGOT, SGPT, LDH
atau bilirubin
∙ Albumin plasma rendah
Fetus-placenta ∙ Denyut jantung janin (DJJ) abnormal ∙ Abruptio
∙ Pertumbuhan janin terhambat ∙ Gelombang A Ductus Venosus terbalik
∙ Oligohidramnion ∙ Kelahiran mati
∙ Aliran diastolik akhir yang tidak ada atau
terbalik oleh Velocimetry Doppler
Preeklampsia
PENATALAKSANAAN
PREEKLAMPSIA
Usia Usia
Kehamilan Kehamilan
< 37 mgg ≥ 37 mgg

Perawatan poliklinik
- Kontrol 2 kali perminggu
- Evaluasi gejala pemberatan preeklampsia (tekanan darah, Terminasi
tanda impending, edema paru Kehamilan
- Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, albumin,
(AST/ALT) setiap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari, kesejahteraan
janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi pertumbuhan janin
setiap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat

Protokol Preeklampsia Berat


Preeklampsia Berat
∙ MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
PENATALAKSANAAN
laboratorium PREEKLAMPSIA BERAT
∙ Stabilisasi, pemberian
MgSO4 profilaksis ≥ 34 minggu

< 34 minggu

Jika didapatkan :
Jika usia kehamilan ≥ 24
∙ Eklampsia
minggu, janin hidup :
∙ Edema paru
Berikan pematangan paru Terminasi
∙ HT berat, tidak terkontrol
(dosis tidak harus selalu kehamilan setelah
∙ Gawat janin Iya
lengkap) tanpa menunda stabilisasi
∙ Solusio plasenta terminasi
∙ IUFD
Tidak
Jika didapatkan Jika usia kehamilan > 24
: ∙ Gejala persisten minggu : Pematangan
∙ Sindrom HELLP paru (inj. dexamethason
∙ Pertumbuhan janin terhambat
IM 2x6 mg atau
∙ Severe olygohydramnion Iya
betamethason IM 1x12
∙ Reversed end diastolic flow
mg) 2x24 jam
Perawatan konservatif : Tidak
∙ Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam
∙ Rawat inap hingga terminasi
∙ Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam) ∙ Usia kehamilan
∙ Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110 ∙ ≥34 minggu
∙ Pematangan paru 2x24 jam ∙ KPP atau inpartu
∙ Evaluasi maternal-fetal secara berkala ∙ Perburukan maternal - fetal
Pasien memenuhi persyaratan
perawatan konservatif
MANAJEMEN KONSERVATIF
Preeklampsia dengan gejala
PEB berat

∙ Injeksi MgSO4 sesuai prosedur (Alternatif 1 / Alternatif 2 )


dilanjutkan hingga 24 jam
∙ Berikan pematangan paru (Dexamathason 2 x 6mg i.m
selama 2 hari atau bethametason 1 x 12 mg i.m selama 2
hari)

Pindah ruangan, lakukan evaluasi ketat

Evaluasi Klinis Evaluasi Evaluasi Janin


∙ Kontrol tekanan darah Laboratorium ∙ NST setiap minggu
∙ Evaluasi tanda
∙ Trombosit, fungsi ∙ USG untuk evaluasi kesejahteraan
impending eklampsia
liver, fungsi ginjal, janin 2 kali seminggu
(nyeri epigastrium, nyeri
albumin setiap
kepala, mata kabur) ∙ Evaluasi pertumbuhan janin / 2 minggu
minggu

Semua parameter baik Salah satu parameter memburuk

Umur kehamilan ≥ 34 minggu Terminasi kehamilan


Terminasi kehamilan
MAGNESIUM SULFAT

1. Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama preeklamsia


/ eklamsia
2. Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia
pada pasien preeklamsia berat
3. Merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat
dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk mencegah
terjadinya kejang atau kejang berulang
Dosis dan Cara
Pemberian MgSO4
20% (intravena)
● Loading dose : 4 gram (20 cc MgSO4 20% )
dilarutkan dalam 100 cc Ringer Lactat habis dalam 15
menit -20 menit
● Maintenance dose : 10 gr dalam 500 cc Ringer
Laktat, diberikan dengan kecepatan 1-2 gr/jam (20-30
tetes per menit)
● Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex
patella setiap jam
● Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi
magnesium pada setiap pemberian MgSO4 ulangan
● Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV

POGI. 2015. Pedoman Nasional


Pelayanan Kedokteran Preeklamsi
Dosis dan Cara Pemberian MgSO4
20% (intramuscular)

• Loading dose : 4 gram (20 cc MgSO4 20%) diberikan secara


intravena dengan kecepatan 1 gram/menit
• Maintenance dose : selanjutnya diberikan MgSO4 4 gram (10
cc MgSO4 40%) intramuscular setiap 4 jam.
• Tambahkan 1cc lidokain 2% pada setiap pemberian
intramuscular untuk mengurangi rasa nyeri dan panas

POGI. 2015. Pedoman Nasional


Pelayanan Kedokteran Preeklamsi
Syarat pemberian MgSO4
• Harus ada Ca Glukonas 10% (1 gram dalam 10 cc) sebagai antidotum
MgSO4, diberikan intravena dalam waktu 3-5 menit.
• Refleks patella (+) kuat
• Frekuensi nafas ≥ 16 kali permenit
• Produksi urin ≥ 30 cc dalam 1 jam sebelumnya (0,5cc/kg bb/jam)

• Magnesium sulfat dihentikan apabila :


1. Ada tanda-tanda intoksikasi
2. Setelah 24 jam pascasalin
3. Dalam 6 jam pascasalin, terjadi perbaikan tekanan darah (normotensi)
ANTI HIPERTENSI

● Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada


kehamilan adalah untuk keselamatan ibu
dan mencegah penyakit serebrovaskuler
● Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan
darah > 160/110 mmHg
● Pemberian anti hipertensi pilihan pertama
adalah Metildopa dan labetalol
● Alternatif anti hipertensi yang lain adalah :
nitrogliserin, nifedipine
Pencegahan preeklampsia
A. Wanita beresiko rendah
• Suplementasi kalsium (≥ 1 g/hari) atau peningkatan asupan kalsium makanan (< 600
mg/hari)
• Prekursor prostaglandin termasuk aspirin dosis rendah TIDAK mengurangi kejadian
preeklampsia pada wanita nulipara risiko rendah
B. Wanita berisiko tinggi
• Aspirin dosis rendah (75-160 mg setiap hari)
• Terapi aspirin dalam dosis 75-160 mg setiap hari pada waktu tidur
• Suplementasi kalsium dalam “dosis tinggi”
• Menghindari penambahan berat badan
• Intervensi diet
C. Terapi Tidak dianjurkan
• Suplementasi eksogen vit C dan vit E tidak menguntungkan dan berbahaya
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics and images by Freepik
GFGF
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai