HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN
(Hipertensi gestasional, PE/E, Sindrom HELLP)
Pembimbing :
Dr. dr. Hotma Partogi Pasaribu, M.Ked(OG), Sp.OG
Peningkatan tekanan darah (≥ 140/90 mmHg) untuk pertama kalinya setelah pertengahan kehamilan, tetapi
proteinuria tidak teridentifikasi (bukti PE tidak berkembang) dan tekanan darah kembali normal dalam 12 minggu
pascapartum.
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et al. 2014. Hypertensive Disorders in Williams Obstetrics 24 th Ed. McGraw-Hill Education. United States. p. 729.
Kriteria Hipertensi Gestasional
Tidak adanya bukti penyebab Umumnya tidak terkait dengan bukti PE lain
hipertensi (edema atau proteinuria)
Dutta DC. 2015. Hypertensive Disorders in Pregnancy in DC Dutta’s Textbook of Obstetrics 8 th Ed. Jaypee Brothers Medical Publishers. New Delhi, India. p. 276-277.
Dutta DC. 2015. Hypertensive Disorders in Pregnancy in DC Dutta’s Textbook of Obstetrics 8 th Ed. Jaypee Brothers Medical Publishers. New Delhi, India. p. 276-277.
PREEKLAMPSIA
DAN EKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA
Merupakan proses penyakit multiorgan yang ditandai dengan hipertensi
dan proteinuria ataupun salah satu dari beberapa kriteria diagnosis,
yang dialami setelah usia kehamilan 20 minggu.
Preeklampsia berdampak baik pada ibu saat hamil, bersalin, dan pasca
bersalin, maupun pada bayi yang dilahirkan.
Disfungsi organ maternal yang berhubungan dengan preeklampsia
dapat dengan klinis yang bervariasi, termasuk eclampsia dan sindrom
HELLP.
PREEKLAMPSIA RINGAN?
PREEKLAMPSIA BERAT?
EKLAMPSIA?
Kejang pada ibu dengan preeklampsia yang tidak
disebabkan oleh penyebab lainnya.
• Riwayat preeklampsia
• Kehamilan multipel
• Diabetes mellitus
• Hipertensi kronis atau penyakit ginjal
FAKTOR • Penyakit autoimun (seperti antibodi antifosfolipid dan SLE)
• Nuliparitas
RISIKO • Obesitas (IMT>30)
• Riwayat keluarga dengan preeklampsia
• Kehamilan di usia tua >35 tahun
• Interval kehamilan >10 tahun
• Ras kulit hitam
PATOGENESIS
1. Implantasi plasenta dengan invasi tropblas yang abnormal pada pembuluh darah uteri
2. Toleransi maladaptif imunologis antara ibu, plasenta, dan janin
3. Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskular atau inflamatorik pada kehamilan yang normal
4. Faktor genetik
GEJALA KLINIS
Gejala klinis pada preeklampsia dapat bervariasi, dan preeklampsia tanpa
kriteria berat dapat terjadi asimptomatik.
• MgSO4 terapi lini pertama pada eklampsia, dan pilihan utama profilaksis eklampsia pada
preeklampsia berat
Cara pemberian : Loading dose 4 gr MgSO4 (40% dalam 10cc) dalam 5-10 menit,
dilanjutkan maintenance dose 1-2 gr/jam selama 24 jam post partum atau setelah kejang
terakhir; IM/IV.
Antidotum : calcium gluconas 10%
Pantau produksi urin, refleks patella, frekuensi napas, dan saturasi oksigen
Pemberian bolus ulang dapat diberikan bila kejang berulang : 2 gr MgSO4 40%
PENATALAKSANAAN
• Antihipertensi
Direkomendasikan pada preeklampsia dengan hipertensi berat ( TD ≥160/110 mmHg)
Pilihan pertama : nifedipine oral short acting, hydralazine dan labetalol parenteral
Alternatif lain : nitrogliserin, metildopa, labetalol
• Kortikosteroid
Diberikan pada usia kehamilan ≤ 34 minggu, untuk menurunkan risiko distress napas dan
mortalitas janin serta neonatal
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
• Wanita dengan riwayat preeklampsia memiliki risiko penyakit kardiovaskuler, termasuk 4
kali peningkatan risiko hipertensi, dan 2 kali peningkatan risiko penyakit jantung iskemik,
stroke, dan DVT dimasa yang akan datang.
• Risiko kematian dengan riwayat preeklampsia lebih tinggi, termasuk disebabkan oleh
penyakit serebrovaskular
• Secara umum, risiko rekurensi pada preeklampsia yang dialami menjelang persalinan adalah
sekitar 10%, dan 20% pada preeklampsia berat atau dengan sindroma HELLP atau
eklampsia.
SINDROMA HELLP
DEFINISI
Sindroma HELLP pre eklampsia dan eklampsia yang
disertai dengan adanya hemolisis, peningkatan enzim
hepar, disfungsi hepar dan trombositopenia. (H =
Hemolisis; EL = Elevated Liver Enzim; LP = Low Platelets
Count).
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Klasifikasi
Mississippi
• kelas I ( < 50.000 / mm3 ), LDH>600 IU/I, AST dan ALT>40 IU/I
• kelas II ( 50.000 - 100.000 / mm3 ) LDH>600 IU/I, AST dan ALT>40
IU/I
• kelas III ( 100.000 - 150.000 / mm3 ) LDH>600 IU/I, AST dan ALT>40
IU/I
DIAGNOSIS
Tanda dan gejala
Tanda
Tanda dan
dan gejala
gejala tidak
tidak preekslampsi :
khas
khas :: mual,
mual, muntah,
muntah, hipertensi,proteinuria,
nyeri
nyeri kepala,
kepala, malaise,
malaise, nyeri epigastrium,
kelemahan.
kelemahan. edema, kenaikan asam
urat
Tanda-tanda hemolisis
intravaskuler : LDH, AST Tanda kerusakan/
dan bilirubin indirek disfungsi sel hepatosit :
apusan darah tepi : kenaikan ALT,AST, LDH
fragmentasi eritrosit.
Trombositopenia :
Trombosit 150.000/ml
atau kurang.
TERAPI
Mengikuti terapi medikamentosa preeklampsia-
eclampsia dengan monitoring kadar trombosit
tiap 12 jam
Pemberian Dexamethasone
Dapat dipertimbangkan pemberian transfuse
trombosit, bila kadar trombosit <50.000/ml dan
antioksidan.
PROGNOSIS
Angka kematian ibu dengan sindrom HELLP 24 %