Anda di halaman 1dari 37

TUMOR KELENJAR LIUR

Pembimbing: dr. Emir T Pasaribu, Sp.B (K) Onk


Disusun oleh:

Dandy Daffa Anwar


Diajeng Putri Dewanti
Nicholas Davis
Vincent Alexander
Mufidah Khalishah Moeza
Siti Utari Handayani
ANATOMI
 Mayor
Ada tiga pasang kelenjer utama
• Kelenjar Parotis
• Kelenjar Submandibula
• Kelenjar Sublingual

 Minor
Tersebar di mukosa rongga
mulut dan orofaring.
Kelenjar Parotis

 Kelenjar terbesar dari kelenjar ludah utama


 Memilikasi lobus superficial dan profunda
 Saluran parotis (Stensen)

 Saraf simpatis dan saraf parasimpatis (CN


IX)
 Pasokan arteri melalui arteri facialis
transversal
 Drainase vena melalui vena retromandibular
 Drainase limfatik dari kelenjar getah bening
intraparenchymal, kelenjar getah bening
periparotid
Kelenjar Submandibular

 Kelenjar ludah terbesar kedua,


 Menempati sebagian besar segitiga
submandibular leher
 Letak di sebelah dalam korpus
mandibula, tepatnya di dalam trigonum
sub mandibula

• Batas-batas

Batas Superior : n. lingualis


Batas inferior : n. hypoglosus
Kelenjar Submandibular

 Pasokan arteri melalui arteri


submental dan sublingual
 Didrainase oleh vena facial
anterior
 Kelenjar liur mayor yang paling kecil, berada
Kelenjar Sublingual di dalam mukosa di dasar mulut.
 Kelenjar ini berbatasan pada:
 - Inferior: muskulus milohioid
 - Lateral: mandibula dan m. Genioglosus
 Mengalir langsung menuju dasar rongga
 Bergabung dengan submandibularis
 Bermuara sama pada sublingual.
 Beberapa duktus dari bagian superior
kelenjar sublingual akan mulut, dan ada yang
melalui duktus Bartholin’s menuju duktus
Wharton’s
 Duktus ekskretori adalah Bartholini
Kelenjar Saliva Minor

 Tersebar luas dalam mukosa mulut.


 Paling banyak di daerah bukal, labial, palatal, dan lingual.
 Struktur dasar yang sama dengan kelenjar ludah mayor
 Pasokan darah dan drainase vena dan limfatik dari kelenjar ludah minor
mengikuti pasokan dari wilayah rongga mulut di mana mereka berada
 Kelenjar ludah minor tersebut akan menambah jumlah sekresi saliva total.
Sekresi Saliva

Jumlah sekresi saliva


• rata-rata 1000 mL
• Basal: 0,5 mL/menit
• pH: 6,0 – 7,0
Sekresi mukus
• mengandung mucin sebagai lubrikan dan pelindung permukaan
Sekresi serosa
• Mengandung ptialin (α-amilase), yang merupakan enzim untuk
mencerna pati
EPIDEMIOLOGI
 Pria = Wanita
 35% tumor kelenjar liur pada anak-anak adalah maligna.
 Jenis terbanyak: karsinoma mukoepidermoid
 Kelenjar liur mayor yang paling sering terkena adalah kelenjar parotis (70-80%).
 Kelenjar liur minor tersering adalah pada palatum
 80% tumor kelenjar liur merupakan jinak.
 Mayoritas tumor merupakan jinak dengan kebanyakan adenoma pleomorfik (tumor
campuran jinak)
 Insiden tumor ganas adalah 20-25% dari tumor kelenjar parotis, 35-40%
submandibula, 50% palatum, 95-100% sublingual
 Berdasarkan histologis, tipe yang tersering adalah adenoma pleomorfik.
 Tumor ganas yang dominan adalah karsinoma mukoepidermoid.
TUMOR JINAK

• Adenoma Pleomorfik
- Jenis tumor jinak terbanyak
- 85% berlokasi di kelenjar parotis
- Lebih banyak pada wanita (2:1)
- Tumor dengan pertumbuhan lambat dan tidak melibatkan gangguan
nervus fasialis
- Gambaran makroskopik: permukaan licin, berlobus-lobus, berbatas
tegas
- Gambaran mikroskopik: tersusun oleh gland like epithel, stroma
mesenkim, pertumbuhan enkapsular dan transkapsular dari tumor
pseudopodia
TUMOR JINAK

Tumor Warthin

- Jenis tumor jinak terbanyak kedua
- Lokasi terutama di kelenjar parotis
- Lebih banyak pada pria (dengan usia dewasa tua)
- Suatu massa yang tumbuh perlahan-lahan tanpa gejala
- Gambaran morfologisnya terdiri dari epitel berlapis-lapis, termasuk sel
oncocytic columnar dikelilingi oleh sel basaloid yang lebih kecil, dan
membentuk beberapa kista dan struktur papiler yang terpisah dari sel
stroma limfositik yang matang
TUMOR JINAK

Onkositoma
- Lokasi terutama di kelenjar parotis
- Insidensi pada pria = wanita
- Suatu massa yang tumbuh perlahan, konsistensi padat khususnya di
lobus superfisial dari kelenjar parotis, multilobul dan mobile
- Sering pada usia 60-80 tahun
- Gambaran makroskopik: berlobus, berbatas tegas, nodul coklat
kemerahan
- Gambaran mikroskopik: sitoplasma granular eosinofilik, inti vesikuler
terletak di pusat, 1 nukleus yang menonjol, onkosit tersusun dalam
lembaran nest, trabekula dan pola seperti saluran
TUMOR GANAS
Mukoepidermoid Karsinoma
 Tipe tersering pada anak dan dewasa
 Lokasi: di parotis(89%), submandibular(8,4%), SUBLINGUAL (0,4%)
 Klinis: terdapat masa asimptomatis. Rasa nyeri, terfiksir dengan jaringan sekitar
dan paralisis wajah jarang terjadi, hal ini merupakan ciri tumor dengan stadium
tinggi
 Makroskopis: berbatas tegas, parsial encapsulated, konsistensi dapat solid atau
kistik, bersifat infiltratif, dan berdiferensiasi buruk
 Mikroskopis: terdapat 2 populasi sel yang menentukan grading tumor, yakni sel
mucous dan sel epidermoid.
 Ada beberapa grading:
• Low grade
• Intermediate
• High grade
TUMOR GANAS

Adenoid Cystic Carcinoma (ACC)


 Lokasi: parotis (80%), submandibular(4%), palatum(17%)
 Klinis: (+) masa asimptomatis, (+) nyeri atau parastesia, (+) paralisis
wajah namun jarang terjadi.
 Histopatologi :
Batas tegas
Sel kecil gelap dengan sitoplasma seperti rantai Swiss Cheese, tubular,
kribiformis dan konsistensi padat.
TUMOR GANAS
Malignant Mixed Tumor
(Carcinoma Ex-pleomorphic Adenoma)
 Terjadi bila karsinoma berasal dari komponen epitel dari adenoma
pleomorfik
 Lokasi: kelenjar parotis, submandibula, dan palatum
 Klinis: tumbuh cepat, tidak nyeri. Namun terkadang nyeri, terfiksir ke kulit
dan parese wajah juga terjadi
 Histopatologi :
Ada berbagai tingkat invasi :
1. Intracapsular
2. Minor intracapsular (<5mm di luar kapsul)
3. Ekstracapsular (>5mm di luar kapsul)
Bersifat agresif
TUMOR GANAS
Adeno Carcinoma
 Insiden jarang namun agresif, pria=wanita
 Lokasi: Kelenjar liur minor, bibir, dan lidah
 Klinis: sangat nyeri, tumbuh cepat.
 Derajat diferensiasi seluler:
• Grade 1: tumor sirkumskripta dan invasi minimal
• Grade 2: tumor yang gambarannya antara grade 1 dan 3
• Grade 3 : tumor lebih padat dengan mitosis yang lebih
besar
TUMOR GANAS
Acinic Cell Carcinoma
 Wanita > pria
 Lokasi: parotis (80%), mukosa rongga mulut dan kelenar sub
mandibular
 Klinis: Memiliki massa asimptomatis, selalu tidak disertai nyeri dan
tumbuh perlahan
 Gambaran tipikal adalah tumor padat sirkumskripta atau kistik
parsial dengan kapsul inkomplit
 Metastasis dijumpai ke kelenjar getah bening regional, paru dan
tulang
TUMOR GANAS
Karsinoma Sel Skuamosa Primer
 Sangat jarang terjadi (1.6%), Pria>>
 Klinis: tumor padat, tumbuh cepat, terfiksir ke jaringan lunak
dan kulit disertai nyeri dan parese wajah
 Makroskopis dan mikroskopis serupa dengan kasinoma sel
skuamosa di tempat lain dan bervariasi dari well-differentiated
dengan keratinisasi sampai poorly differentiated tanpa
keratinisasi
 Bersifat agresif, tumbuh cepat, dan segera metastasis ke
kelenjar getah bening regional
TUMOR GANAS
Salivary duct carcinoma
 Pria > wanita
 Bersifat sangat agresif
 70% metastasis ke perineural dan kelenjar getah bening

Limfoma
 primer
- Insidennya jarang
 Lokasi : kelenjar parotis
 Hanya dapat didiagnosa bila tidak terdapat keterlibatan kelenjar
getah bening intra dan ekstra glandular
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Keluhan
• Benjolan
• Nyeri
• Disfungsi n. fascialis
• Pembesaran kelenjar getah bening
• Gangguan pendengaran, disfagia
• Sifat keluhan
• Durasi keluhan
• Riwayat Pengobatan
• Riwayat keganasan kepala - leher
PEMERIKSAAN FISIK

• Status Generalisata

• Status Lokalisata

• Inspeksi pada lokal dan regional (lokasi & ukuran benjolan,


warna & permukaan, ulkus, darah, pus, metastasis regional)

• Palpasi (konsistensi, permukaan, mobilitas, ukuran, batas,


nyeri tekan, palpasi leher untuk menilai metastasis regional)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
• Modalitas yang direkomendasikan, non-invasif
• Mengidentifikasi tumor dan karakteristiknya pada lobus superfisial
kelenjar parotis / kelenjar submandibular
• Dapat digunakan untuk membedakan massa solid dan kistik

CT Scan
• Baik untuk mengetahui jelas ukuran volume tumor
• Lebih baik menilai struktur kelenjar liur dengan jaringan vaskular
dan tulang disekitarnya
• Dapat menilai pembesaran kelenjar getah bening leher
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MRI
● Dapat menilai struktur jaringan dengan lebih baik
● Dapat memastikan ekstensi tumor dan penyebarannya
yang tidak teridentifikasi
● Berguna untuk menilai keterlibatan nervus

Biopsi
● Diagnosis histopatologi
● Sitologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA BANDING

Nonneoplastic
Differential
Diagnoses for
Parotid Gland
Lesions
Neoplastic
Differential
Diagnoses for
Parotid Gland
Lesions
TATALAKSANA TUMOR KELENJAR LIUR

Tumor Kelenjar Parotis


1. Pembedahan merupakan terapi utama
2. Insisi : Insisi Blair, Insisi Bailey, Insisi Y
Paroidektomi Pengangkatan tumor beserta jaringan parotis
Parotidektomi dengan preservasi n. VII , dilakukan untuk
Superficial tumor jinak sebagai diagnosis dan kuratif

Pengangkatan tumor beserta seluruh kelenjar


Paroidektomi
Parotidektomi parotis dengan preservasi n. VII , dilakukan
Total untuk tumor parotid ganas, neoplasma di
lobus profundus, dan tumor jinak residif

Parotidektomi Dilakukan jika tumor sudah ekstensi ke n.VII


radikal dan jaringan sekitarnya seperti otot dan kulit
• Pengorbanan n.fasialis diindikasikan bila makroskopis nervus telah
terinfiltrasi (biasa pada ACC yang merupakan neurotropic tumor).
Kemudian n. VII direkonstruksi dengan interpositional nerve grafting (pakai
n.sural dari tungkai, n. Cutaneous antebrachii dari lengan atau
n.auricularis magnus) atau graft n. XII ke n. VII

• Pada tumor ganas dengan N0, saat parotidektomi diambil sampel KGB
subdigastricus dan diperiksa potongan beku jika positif metastasis
dilakukan diseksi leher radikal

• Kalau tumor sudah infiltrasi ke KGB regional dan ke mandibula maka


dilakukan Operasi Commando (Combined Mandibulectomy and Radical
Neck Dissection Operation)
Tumor Kelenjar Submandibula
● Untuk tumor jinak, eksisi kelenjar submandibula untuk dx dan
kuratif dengan konfirmasi potong beku
● Untuk tumor ganas, dilakukan diseksi submandibula dan potong
beku
● Jika metastasis ke KGB regional (N positif) dilakukan radical neck
dissection
● Jika ada infiltrasi ke mandibula dilakukan composite resection
(mandibulektmi dan diseksi leher satu kesatuan)
● Jika tumor menginfiltrasi nervus hypoglossus dan lingualis
dilakukan pengangkatan dan jika ektensi ke jaringan sekitar
dilakukan eksisi yang lebih radikal
Tumor Kelenjar Sublingual dan Kelenjar Liur Minor

1. Terapinya : eksisi luas dengan sayatan 1 cm dari tepi tumor


2. Jika tumor letaknya dekat dengan tulang seperti palatum durum dan
ginggiva dilakukan eksisi luas beserta reseksi tulang dibawahnya
3. Batas sayatan dikonfirmasi melalui potongan beku
4. Indikasi diseksi dan radiasi sama seperti kelenjar liur mayor lainnya
Kanker Kelenjar Liur yang Tidak Resectable atau Metastasis Jauh

• Terapi paliatif dengan radiasi konvensional (neutron)


• Cisplastin, doxorubicin, 5-FU merupakan agen aktif yang dapat
digunakan pada kanker stadium lanjut atau metastasis jauh, walaupun
responnya rendah
• Radiasi diberikan pada kasus kanker kelenjar liur yang inoperable dan
sebagai terapi adjuvant post-op pada kanker grading tinggi atau kasus
rekurensi, juga diindikasikan pada tumor yang menempel pada saraf,
karsinoma residif, karsinoma lobus profundus, ada residu tumor
makroskopis dan mikroskopis pada kanker stadium T3 atau T4. Dosis :
50-70 Gy
• Kemoterapi digunakan sebagai adjuvant atau paliatif pada kasus yang
sudah bermetastasis (respon hanya 10-30%)
KOMPLIKASI
• Facial nerve weakness : temporary (10-65%), permanent (<5%)
• Frey’s Syndrome  2-80%
• Perdarahan, infeksi dan seroma
• Sialocele
• Salivary fistula
• Gangguan neurologis
• Pembentukan keloid
• Rekurensi tumor
PROGNOSIS
Prognosis berbeda-beda tergantung dari jenis tumor yang terjadi.
1. Ductal Papilloma  Setelah dilakukan eksisi biasanya tidak terjadi
rekurensi.
2. Pleomorphic Adenoma dan Myoepithelioma  Perubahan menjadi
malignan pada <5% kasus
3. Adenoid Cystic Carcinoma  Rekurensi terjadi pada 40% kasus,
metastasis terjadi pada 14-50% pasien
4. Polymoprphous Low-Grade Adenocarcinoma  Rekurensi terjadi
pada 9-30% kasus, metastasis terjadi pada 9%, survival rate adalah
sebesar 97%
5. Mammary Analog Secretory Carcinoma  Rekurensi dan metastasis terjadi
pada 20% kasus serta mortalitas sebesar 12%
6. Acinic Cell Carcinoma  Tumor pada kelenjar major cenderung lebih agresif
dibandingkan tumor intraoral. Rekurensi terjadi 12-20% kasus, metastasis
terjadi pada 8% kasus dan mortalitas sebesar 6-10%
7. Hyalinizing Clear Cell Carcinoma  Rekurensi terjadi pada 19% kasus,
metastasis berkembang pada 12% kasus dengan mortalitas sebesar 4%
8. Salivary Duct Carcinoma  Rekurensi terjadi pada 33% kasus dengan
metastasis lebih dari 50% kasus
9. Adenocarcinoma  15 years survival rate :
Low grade : 54%
Intermediate grade : 31%
High grade : 3%
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai