Disampaikan oleh:
dr. Iman Helmi Effendi, M.Ked(OG)., Sp.OG(K)
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
LATAR BELAKANG
305
AKI
230 217 205 194 183
AKN
12,5
11,8 11,2 10,6 10
600
TAHUN 2017
475 457
400
230
178 147 138
200 120 119 110 107 106 103 95 91 86 86 85 75 74
61 59 53 53 53 45 44 43 39 34 33 28 24 21
0
0
2
4
6
8
10
12
14
16
00
Pakpak Bharat
3
Kota Pematang Siantar
2017
1 1
Kota Gunungsitoli
4
Samosir
0
Padang Lawas Utara
2018
6
Labuhan Batu Selatan
2 2 2 2 2
0
Kota Sibolga
5
Padang Lawas
2
Nias Utara
3 3 3
0
Kota Medan
1
Tapanuli Selatan
Nias Selatan 3
5
Nias Barat
4 4 4 44
Kota Binjai
7
Toba Samosir
3
Nias
Mandailing Natal
11
Tapanuli Utara
Sumatera Utara
Karo
6 6 6 6 6
5
Tapanuli Tengah
Jumlah Kematian Ibu 2017 – 2018
Simalungun
3
Humbang Hasundutan
7
Batu Bara
8 8 8 8 8
6
Kota Padangsidimpuan
2
Dairi
9 9
Serdang Bedagai
11
Asahan
12
13
Langkat
4
Labuhan Batu
Data Rutin Direktorat Kesehatan Keluarga
15 15
Deli Serdang
11
Penyebab Kematian Ibu
KEMATIAN IBU
Perbandingan Tempat Kematian Ibu, Studi Immpact (2004-
2005) dan Banten Study II (Juli 2015-Juni 2017)
Immpact (2004)
Banten Study II
32% 25%
10%
65%
65% 3%
Faskes
Dalam perjalanan
Rumah
9
Kapan terjadi Kematian?
Immpact (2004-2005): 38% sekitar persalinan dan dalam 24 jam pasca-salin; 14% periode Nifas 8-42 hari;
Banten Study II (2015-2017): 34% dan 25%
% 50 50%
40 40%
30 30%
20 20%
10
10%
0
0%
Selama 1 2 3-7 8-42
Saat hamil 1 Hari 2 Hari 3-7 Hari 8-42 Hari
Hari sejak berakhirnya kehamilan
kehamilan Waktu Kematian
RS Pemerintah
15%
Proporsi persalinan di
Praktik bidan Fasilitas Pelayanan
mandiri
29% Kesehatan* = 79%
RS swasta
18%
*) Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Praktik dokter menurut Peraturan Pemerintah No 47
mandiri Tahun 2016 terdiri dari RS, Puskesmas,
Klinik
1% 5% Klinik dan Praktik Tenaga Kesehatan
Puskesmas/Pustu/
Pusling
12%
160
Persentase tiap item komponen ANC yang diterima ibu selama hamil
anak terakhir, Sirkesnas 2016
100 93,8 94,8
90,2 89,6
90 84,2
79,1
80
70,9
70 67,5
60 57,8
49,3
50
38,3
40 35,6 34,8
30
23,4
20
10 7,7
3,1 2,7
0
STRATEGI PENURUNAN AKI DI INDONESIA
Kondisi Ideal untuk Layak Hamil
Hamil Sehat
• Usia antara 20 – 35 tahun
• Status gizi normal / IMT 18,5 – 25,0
• Tinggi badan ≥ 145 cm
• Tidak KEK / LiLA ≥ 23,5 cm
• Tidak Anemia / Hb ≥ 12 g/dL
• Jumlah anak ≤ 2 orang
• Jarak antar kehamilan ≥ 2 tahun
• Tidak mempunyai riwayat obstetri yang buruk pada kehamilan
sebelumnya
• Tidak mempunyai riwayat dan/atau sedang menderita penyakit
kronis atau penyakit dalam kondisi terkontrol, seperti darah
tinggi, diabetes, kanker, masalah kejiwaan dll
• Baik perempuan maupun pasangannya tidak mengidap penyakit
menular dan penyakit menular seksual seperti TB Paru,
Malaria, IMS, dll, atau penyakit dalam kondisi terkontrol seperti
HIV, Hep B
• Sebaiknya calon pengantin perempuan dan calon pengantin
laki-laki tidak sama-sama mempunyai penyakit atau pembawa
sifat Talasemia atau Hemofillia
Pelayanan Antenatal / ANC Terpadu
Ibu
ANC Ibu hamil SEHAT Persalinan aman, Bayi Sehat
hamil
Rujukan penang
Ibu hamil dengan
PTM dan
PTM
tinjutnya Standar Pelayanan Minimal
10 T Ibu hamil dgn Rujukan penang Bidang Kesehatan
penyakit menular PM dan tinjutnya (PMK 43/2016 tentang SPM Bidang Kesehatan)
8 Test Laboratorium (Hb, Golongan Darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi), yang pemberiannya disesuaikan dengan trimester
kehamilan)
9 Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya
10 Temu Wicara (Konseling) sesuai dengan buku pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu
ANC
• Keluhan Utama
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Obstetri Dahulu
• Riwayat Kontrasepsi
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Medis lainnya
• Riwayat Sosio-Ekonomi
Anamnesis
Keluhan Utama
• Keluhan utama saat ini yang membuat ibu datang ke RS
Riwayat Kontrasepsi
• Riwayat penggunaan metoda kontrasepsi
• Kontrasepsi terakhir sebelum hamil
Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Penyakit Keluarga
• Diabetes mellitus • Kelainan kongenital
• Kelainan darah
• Hipertensi
• dll
• Penyakit jantung
• IMS
• HIV
• Hepatitis
• Tuberkulosis
• Penyakit ginjal kronik
• TB Paru
• Asma
• Malaria
• Operasi sebelumnya
• Kejiwaan
• Konsumsi obat
Anamnesis Riwayat Sosio-Ekonomi
• Status perkawinan
• Usia menikah • Rokok, alkohol dan obat-obatan
• Siapa pembuat keputusan di • Pilihan tempat melahirkan
rumah • Kekerasan rumah tangga
• Kesiapan pendonor darah
• Transportasi merujuk jika terjadi
kegawatdaruratan
• Pekerjaan dan aktivitas
• Pekerjaan pasangan
• Pendidikan ibu dan pasangan
Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital (TD, MAP, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu )
• Frekuensi nadi diperhatikan dengan frekuensi bunyi jantung idenfikasi
awal kelainan irama jantung
• Status gizi (BB, TB, LILA, IMT)
• Pemeriksaan lengkap (head to toe)
• Pemeriksaan jantung dan paru harus detail makna klinis besar
• Abdomen Luka insisi operasi
• Sering terlewatkan pemeriksaan tiroid, pemeriksaan J/P, tekanan
vena jugularis
10 T
1. Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
Ukur IMT pra hamil (bila memungkinkan)
Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kenaikan Berat Badan Ibu
• Masa Kehamilan membutuhkan
tambahan kalori 100 kkal/hari pada
trimester 1 dan 450 kkal/hari pada
trimester 2 dan 3
MAP = (2D)+S
3
MAP > 90 resiko Pre Eklampsia
3. Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
Akhir trimester 2
Menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu
Kontak ke-3,4,5,6
Leopold III
Akhir trimester 2
Leopold IV
• Konseling KB
• Konseling ASI
• Gizi Ibu Hamil
• PHBS
• Peran suami/keluarga
• dan lain-lain
Buku KIA revisi 2020
Intervensi yang Berorientasi pada Tujuan
Akan Memberikan Asuhan Antenatal yang Berkualitas
1. Deteksi Penyakit
2. Konseling dan Promosi Kesehatan
3. Persiapan Persalinan
4. Kesiapan Menghadapi Komplikasi
tahu tanda-tanda bahaya