Anda di halaman 1dari 50

Pelayanan Antenatal / Antenatal Care (ANC) Terpadu

Disampaikan oleh:
dr. Iman Helmi Effendi, M.Ked(OG)., Sp.OG(K)
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
LATAR BELAKANG

305

Data 2015: Profil Kesehatan Republik Indonesia 2015


Target Penurunan AKI Tahun 2020 - 2024

AKI
230 217 205 194 183

2020 2021 2022 2023 2024


Target Penurunan AKN Tahun 2020 - 2024

AKN
12,5
11,8 11,2 10,6 10

2020 2021 2022 2023 2024


DATA KEMATIAN IBU TAHUN 2016 DAN 2017

TAHUN 2016 Total : 4,912

800 695 Total : 4,167

600
TAHUN 2017
475 457
400
230
178 147 138
200 120 119 110 107 106 103 95 91 86 86 85 75 74
61 59 53 53 53 45 44 43 39 34 33 28 24 21
0
0
2
4
6
8
10
12
14
16

00
Pakpak Bharat

3
Kota Pematang Siantar

2017
1 1
Kota Gunungsitoli

4
Samosir

0
Padang Lawas Utara

2018
6
Labuhan Batu Selatan

2 2 2 2 2
0
Kota Sibolga

5
Padang Lawas

2
Nias Utara

3 3 3

0
Kota Medan

1
Tapanuli Selatan
Nias Selatan 3
5

Nias Barat
4 4 4 44

Kota Binjai
7

Toba Samosir
3

Kota Tanjung Balai


5 5 5

Nias
Mandailing Natal
11

Tapanuli Utara
Sumatera Utara

Karo
6 6 6 6 6
5

Labuhan Batu Utara


7

Kota Tebing Tinggi


5

Tapanuli Tengah
Jumlah Kematian Ibu 2017 – 2018

Simalungun
3

Humbang Hasundutan
7

Batu Bara
8 8 8 8 8
6

Kota Padangsidimpuan
2

Dairi
9 9

Serdang Bedagai
11

Asahan
12
13

Langkat
4

Labuhan Batu
Data Rutin Direktorat Kesehatan Keluarga
15 15

Deli Serdang
11
Penyebab Kematian Ibu
KEMATIAN IBU
Perbandingan Tempat Kematian Ibu, Studi Immpact (2004-
2005) dan Banten Study II (Juli 2015-Juni 2017)

Terjadi pergeseran tempat kematian ibu dari masyarakat ke Faskes

Immpact (2004)
Banten Study II

32% 25%

10%
65%
65% 3%
Faskes
Dalam perjalanan
Rumah

9
Kapan terjadi Kematian?
Immpact (2004-2005): 38% sekitar persalinan dan dalam 24 jam pasca-salin; 14% periode Nifas 8-42 hari;
Banten Study II (2015-2017): 34% dan 25%

Selama persalinan & 24 jam pertama PS


Pasca Salin, terutama hari 8-42
=> 1/3rd

% 50 50%

40 40%

30 30%

20 20%

10
10%
0
0%
Selama 1 2 3-7 8-42
Saat hamil 1 Hari 2 Hari 3-7 Hari 8-42 Hari
Hari sejak berakhirnya kehamilan
kehamilan Waktu Kematian

Immpact Banten Study II


PROPORSI TEMPAT PERSALINAN PADA PEREMPUAN
UMUR 10-54 TAHUN, 2018
Poskesdes/ Rumah
Polindes 16%
4%

RS Pemerintah
15%
Proporsi persalinan di
Praktik bidan Fasilitas Pelayanan
mandiri
29% Kesehatan* = 79%
RS swasta
18%
*) Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Praktik dokter menurut Peraturan Pemerintah No 47
mandiri Tahun 2016 terdiri dari RS, Puskesmas,
Klinik
1% 5% Klinik dan Praktik Tenaga Kesehatan
Puskesmas/Pustu/
Pusling
12%

160
Persentase tiap item komponen ANC yang diterima ibu selama hamil
anak terakhir, Sirkesnas 2016
100 93,8 94,8
90,2 89,6
90 84,2
79,1
80
70,9
70 67,5

60 57,8
49,3
50
38,3
40 35,6 34,8
30
23,4
20

10 7,7
3,1 2,7
0
STRATEGI PENURUNAN AKI DI INDONESIA
Kondisi Ideal untuk Layak Hamil
Hamil Sehat
• Usia antara 20 – 35 tahun
• Status gizi normal / IMT 18,5 – 25,0
• Tinggi badan ≥ 145 cm
• Tidak KEK / LiLA ≥ 23,5 cm
• Tidak Anemia / Hb ≥ 12 g/dL
• Jumlah anak ≤ 2 orang
• Jarak antar kehamilan ≥ 2 tahun
• Tidak mempunyai riwayat obstetri yang buruk pada kehamilan
sebelumnya
• Tidak mempunyai riwayat dan/atau sedang menderita penyakit
kronis atau penyakit dalam kondisi terkontrol, seperti darah
tinggi, diabetes, kanker, masalah kejiwaan dll
• Baik perempuan maupun pasangannya tidak mengidap penyakit
menular dan penyakit menular seksual seperti TB Paru,
Malaria, IMS, dll, atau penyakit dalam kondisi terkontrol seperti
HIV, Hep B
• Sebaiknya calon pengantin perempuan dan calon pengantin
laki-laki tidak sama-sama mempunyai penyakit atau pembawa
sifat Talasemia atau Hemofillia
Pelayanan Antenatal / ANC Terpadu

• Definisi: Pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang


diberikan kepada semua ibu hamil di Indonesia.

• Tujuan: Memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh pelayanan


antenatal yang komprehensif dan berkualitas sehingga ibu
hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan
pengalaman yang bersifat positif serta melahirkan bayi
yang sehat dan berkualitas.
Kerangka Konsep Pelayanan Antenatal Terpadu
ANC TERPADU
pelayanan antenatal berkualitas agar: Kehamilan sehat, bersalin
dengan selamat, dan Bayi lahir sehat.
Ibu hamil dengan Rujukan penang
masalah gizi gizi dan tinjutnya
Perencanaan
Ibu hamil
persalinan aman
berisiko
di faskes
Ibu hamil dgn Penanganan Permenkes No.97 Tahun 2014
komplikasi komplikasi dan
kebidanan rujukan

Ibu
ANC Ibu hamil SEHAT Persalinan aman, Bayi Sehat
hamil

Rujukan penang
Ibu hamil dengan
PTM dan
PTM
tinjutnya Standar Pelayanan Minimal
10 T Ibu hamil dgn Rujukan penang Bidang Kesehatan
penyakit menular PM dan tinjutnya (PMK 43/2016 tentang SPM Bidang Kesehatan)

Ibu hamil dengan Rujukan penang gg Setiap ibu hamil mendapatkan


gangguan jiwa jiwa dan tinjutnya pelayanan antenatal sesuai standar.
Pelayanan Antenatal Sesuai Standar
( Permenkes No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis SPM)
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2 Ukur Tekanan Darah
3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
5T
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
+
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin 7T
+
6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT bila diperlukan ) 10T

7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)

8 Test Laboratorium (Hb, Golongan Darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi), yang pemberiannya disesuaikan dengan trimester
kehamilan)
9 Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya
10 Temu Wicara (Konseling) sesuai dengan buku pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu
ANC

ANC dilaksanakan minimal 6x selama


Pemeriksaan Pemeriksaan
kehamilan
DOKTER 1x pada Dokter 1x pada
Trimester 1 (untuk Trimester Trimester Trimester Trimester 3 (1
skrining kesehatan bulan sebelum
1 2 3 HPL/ditentukan
ibu seutuhnya)
rujukan terencana)
2x 1x 3x

Notes: Pedoman ANC, Pedoman PPIA, buku KIA rev 2020


Peran Dokter dalam ANC

• Skrining penyulit medis obstetri dan non obsteri Ibu dengan:


• Anamnesis mendalam
Isi
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang (USG, EKG, dll)
• Intepretasi hasil laboratorium
• KIE
• Merujuk dini jika ditemukan :
• Abnormalitas
• Risiko penyulit medis obstetri
• Risiko penyulit medis non obstetri
Anamnesis

• Keluhan Utama
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Obstetri Dahulu
• Riwayat Kontrasepsi
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Medis lainnya
• Riwayat Sosio-Ekonomi
Anamnesis
Keluhan Utama
• Keluhan utama saat ini yang membuat ibu datang ke RS

Riwayat Penyakit Sekarang (Selain HPHT, Siklus Haid, TP)


• Demam
• Perdarahan pervaginam
• Muntah berlebihan
• Gerak janin
• Nyeri kepala
• Nyeri perut hebat
• Berdebar-debar
• Sesak nafas
• Jumlah tablet suplemen
• Pola makan
• Kesiapan ibu untuk bersalin
• Imunisasi toksoid
Anamnesis
Riwayat Obstetri Dahulu
• Cara melahirkan
• Jumlah kehamilan dan persalinan, anak hidup (berat lahir)
• Jumlah aborsi dan keguguran
• Perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Berat lahir bayi (< 2.5 kg atau > 4 kg)
• Hamil sungsang atau ganda
• Pertumbuhan janin terhambat
• Masalah lain

Riwayat Kontrasepsi
• Riwayat penggunaan metoda kontrasepsi
• Kontrasepsi terakhir sebelum hamil
Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Penyakit Keluarga
• Diabetes mellitus • Kelainan kongenital
• Kelainan darah
• Hipertensi
• dll
• Penyakit jantung
• IMS
• HIV
• Hepatitis
• Tuberkulosis
• Penyakit ginjal kronik
• TB Paru
• Asma
• Malaria
• Operasi sebelumnya
• Kejiwaan
• Konsumsi obat
Anamnesis Riwayat Sosio-Ekonomi
• Status perkawinan
• Usia menikah • Rokok, alkohol dan obat-obatan
• Siapa pembuat keputusan di • Pilihan tempat melahirkan
rumah • Kekerasan rumah tangga
• Kesiapan pendonor darah
• Transportasi merujuk jika terjadi
kegawatdaruratan
• Pekerjaan dan aktivitas
• Pekerjaan pasangan
• Pendidikan ibu dan pasangan
Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital (TD, MAP, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu )
• Frekuensi nadi diperhatikan dengan frekuensi bunyi jantung  idenfikasi
awal kelainan irama jantung
• Status gizi (BB, TB, LILA, IMT)
• Pemeriksaan lengkap (head to toe)
• Pemeriksaan jantung dan paru harus detail  makna klinis besar
• Abdomen  Luka insisi operasi
• Sering terlewatkan  pemeriksaan tiroid, pemeriksaan J/P, tekanan
vena jugularis
10 T
1. Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
Ukur IMT pra hamil (bila memungkinkan)
Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kenaikan Berat Badan Ibu
• Masa Kehamilan membutuhkan
tambahan kalori 100 kkal/hari pada
trimester 1 dan 450 kkal/hari pada
trimester 2 dan 3

• Risiko lahir prematur meningkat


pada ibu dengan kenaikan berat
badan yang tidak adekuat.
2. Ukur Tekanan Darah

Hitung MAP (Mean Arterial Pressure)

MAP = (2D)+S
3
MAP > 90  resiko Pre Eklampsia
3. Nilai Status Gizi (ukur LiLA)

LiLA < 23,5 cm  KEK


4. (ukur) Tinggi Fundus Uteri
Menggunakan pita meteran, mulai dari tepi atas tulang simfisis sampai ke fundus uteri (CM)
Tinggi fundus uteri dapat diukur mulai usia kehamilan 20 minggu

Teknik Waktu Pengukuran Tujuan


Palpasi Abdomen Awal trimester 1 Meraba ada/tidak massa intra abdomen
Menentukan tinggi fundus uteri
Kontak ke-1
Leopold I

Awal trimester 2 Menentukan tinggi fundus


uteri dan bagian janin yang
Kontak ke-2 terletak di fundus uteri
Leopold II

Akhir trimester 2
Menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu
Kontak ke-3,4,5,6

Leopold III

Akhir trimester 2

Kontak ke-3,4,5,6 Menentukan bagian janin yang terletak di bagian


bawah uterus

Leopold IV

Usia gestasi > 36


minggu Menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu
atas panggul
Kontak ke-7 & 8
5. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

Frekuensi denyut jantung


janin normal adalah berkisar
140 dpm dengan variasi 20
dpm diatas atau dibawah
rata – rata
6. Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian
Imunisasi TT bila diperlukan )

Apabila ibu hamil bisa menyatakan bahwa dirinya sudah pernah


mendapatkan suntikan TT sebanyakl 5x selama seumur hidupnya,
maka ybs tidak perlu mendapatkan suntikan TT lagi, tp bila tidak
ingat atau tidak tahu, perlu mendapakan suntukan TT lagi
7. Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)
8. Test Laboratorium
Hb (2x, trimester 1, 3)
Golongan Darah & Rhesus
Gula darah (2x trimester 1,3)
Protein urin (2x, trimester 2, 3)
Urin reduksi (2x, trimester 2,3
Triple Eliminasi (HIV, Sifilis, Hepatitis B)
Malaria (daerah endemik)
TB/BTA

USG Obstetri Dasar Terbatas


9. Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya

• Dokter dapat melakukan tatalaksana kasus yang dijumpai sesuai


dengan kompetensi yang dimilikinya.
• Rujukan ke dokter spesialis dapat dilakukan bila ditemui kelainan yang
membutuhkan tatalaksana lebih lanjut
10. Temu Wicara (Konseling) sesuai dengan buku pedoman
Pelayanan Antenatal Terpadu

• Konseling KB
• Konseling ASI
• Gizi Ibu Hamil
• PHBS
• Peran suami/keluarga
• dan lain-lain
Buku KIA revisi 2020
Intervensi yang Berorientasi pada Tujuan
Akan Memberikan Asuhan Antenatal yang Berkualitas

1. Deteksi Penyakit
2. Konseling dan Promosi Kesehatan
3. Persiapan Persalinan
4. Kesiapan Menghadapi Komplikasi
 tahu tanda-tanda bahaya

BIRTH PREPAREDNESS AND


COMPLICATION READINESS
NUTRISI

• MIKRO – MAKRO NUTRIEN


• DIET SEIMBANG
• PANTAU KENAIKAN BB –
TIMBANG
Gizi seimbang

• Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih


banyak dari sebelum hamil
• Tidak ada pantangan makanan selama hamil
• Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil (8 gelas sehari)
• Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak
berlemak dalam porsi kecil tetapi sering
Integrasi Hepatitis B dalam Pelayanan Antenatal
Terpadu
Deteksi dini ibu hamil penderita/carrier Hepatitis B
General population  5% (Medan 4,16% - 2015)1
Memutuskan mata rantai penularan Hepatitis B dari ibu
hamil dengan Hepatitis B ke bayi yang dikandungnya
Pemberian imunoglobulin, vaksin Hepatitis B (monovalen)
dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
1. Effendi IH, Susanto R
PERSIAPAN MENYUSUI – KONSELING ASI

• I M D ( Inisiasi Menyusui Dini )


• Rawat Gabung
• Persiapan Payudara
• ASI Eksklusif
• ASI Terbaik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai