Anda di halaman 1dari 61

PENEGAKAN ETIK & PERATURAN INTERNAL

KOMISI AKREDITASI FKTP

drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes


KETUA EKSEKUTIF
KOMISI AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PERIMER
Jak20ta, 2 Nopember 2017
Jakarta, 13 Januari 2018
PETA JALAN AKREDITASI FKTP TAHUN 2017 – 2020
MENUJU UHC TAHUN 2019
TAHU TAHU TAHU TAHU
2016 N
2017
N
2018
N
2019
N
2020
TAHUN
2020
PUSKESMAS 2.978 2.978
3.078 1.418
2.902 920
3.020
Dari total 26.969
FKTP yang sudah SOSIALISA
terakeditasi 1485 KLINIK SI & 2.500 2.513 2.500 TOTA
FKTP, masih ada PRATAMA ADVOKASI
25.484 FKTP yang L
belum diakreditasi.
SOSIALISA
PRAKTIK MANDIRI SI & 2.500 2.500 3.307
DOKTER ADVOKASI

Untuk 25.484 FKTP SOSIALISA


yang belum diakreditasi
dibagi untuk 4 tahun
RS Tipe D
Pratama
SI &
ADVOKASI
30 30 22 27.880
23.926F
yaitu KTP
FKTP
2017 : 2.978 FKTP
2018 : 8.438 FKTP
2019: 6.891 FKTP
2020: 7.177 FKTP TOTAL FKTP
2.978 8.008
8.108 7.945
6.461 8.849
6.479

REAKREDITASI
JUMLAH SURVEIOR FKTP TAHUN 2017
SURVEIOR SURVEIOR
NO PROVINSI JUMLAH NO PROVINSI JUMLAH
PNS Purna Swasta PNS Purna Swasta

1 Aceh 9 3 1 13 12 Kalimantan Barat 8 3 0 11


Kalimantan
2 Bali 5 3 0 8 13
Selatan
5 0 0 5
Kalimantan
3 Banten 12 11 0 23 14 8 2 1 11
Tengah
4 Bengkulu 6 6 0 12 15 Kalimantan Timur 6 1 0 7
D.I
5
Yogyakarta
4 14 1 19 16 Kalimantan Utara 3 0 0 3
DKI Jakarta/
6
Pusat
63 45 4 112 17 Bangka Belitung 6 0 0 6

7 Gorontalo 3 3 0 6 18 Kepulauan Riau 2 3 0 5

8 Jambi 5 5 0 10 19 Lampung 13 1 0 14

9 Jawa Barat 16 32 1 49 20 Maluku 4 5 0 9

21 Maluku Utara 6 1 0 7
10 Jawa Tengah 13 34 3 50
Nusa Tenggara
11 Jawa Timur 30 22 0 52 22 7 3 0 10
Barat
3
JUMLAH SURVEIOR FKTP TAHUN
2017
SURVEIOR
NO PROVINSI JUMLAH
PNS Purna Swasta
23 NTT 12 1 0 13
24 Papua 2 2 0 4
25 Papua Barat 6 0 0 6
26 Riau 6 5 0 11
27 Sulawesi Barat 1 2 0 3
28 Sulawesi Selatan 12 6 1 19
29 Sulawesi Tengah 5 6 0 11
30 Sulawesi
4 3 0 7
Tenggara
31 Sulawesi Utara 7 1 0 8
32 Sumatera Barat 14 4 0 18
33 Sumatera Selatan 10 8 1 19
34 Sumatera Utara 13 4 0 17

JUMLAH 325 240 13 578 4


Komisi Akreditasi FKTP 2017
ROADMAP & REALISASI SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2017
6000 5600 5600
TARGET & CAPAIAN AKREDITASI PUSKESMAS
PERIODE TAHUN 2015 - 2017 4900
5000

4000
3447

3000 2800 2800

2000
1308 1400

1000 700 700


350 350
93
0
2015 2016 2017 2018 2019
RPJMN (TARGET KUMULATIF) RENSTRA (TARGET KUMULATIF) REALISASI

Dari grafik tersebut terlihat bahwa baik target RPJMN maupun Renstra terlampaui
Saat ini masih ada 250 Puskesmas belum ditetapkan.
TREND DAK NON FISIK AKREDITASI PUSKESMAS,
TARGET & CAPAIANNYA
12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 TOTAL
ANGGARAN AKREDITASI 0 109 450 721 1280
TARGET AKREDITASI 350 700 2978 2978 1418 1354 9778
CAPAIAN AKREDITASI 100 1379 1999 3478

ANGGARAN AKREDITASI TARGET AKREDITASI CAPAIAN AKREDITASI


Kawasan Indonesia Barat Kawasan Indonesia
Total PKM : 7.089 Timur
Terakreditasi : 1,558 Total PKM : 2.689
(21,98%) Terakreditasi : 363
(13,49%)
Total PKM : 327
Terakreditasi : 10

CAPAIAN AKREDITASI (3,06 %)

KAWASAN INDONESIA
TIMUR Total PKM: 889
Total PKM : 2.500

MASIH RENDAH Terakreditasi : 384


(15,36 %)
Terakreditasi : 167
(18,79 %)

Total PKM : 1.284


Terakreditasi : 241
(18,77 %)

Total PKM : 548


Terakreditasi : 17
(3,10 %)

Total PKM : 3.700 Total PKM : 530


Terakreditasi : 1007 Terakreditasi : 95 SUMBER :
PUSKESMAS PUSDATIN, KEMKES RI PER JUNI 2017
(27,22 %) (17,92 %) (9778 PUSKESMAS)
SUBDIT MAP, 30 JULI 2017 (1921 PUSKESMAS)
Data Akreditasi per 31 Mei 2017
KELULUSAN AKREDITASI PUSKESMAS • TINGKAT KELULUSAN
DASAR & MADYA (87,48%)
TINGKAT KELULUSAN UTAMA; 270; PARIPURNA;
TAHUN TOTAL DARI TOTAL PUSKESMAS
DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA
11% 34; 2% YANG LULUS AKREDITASI.
• IMPLEMENTASI SIKLUS PDCA
2015 60 34 4 2 100 DASAR; 891; BARU PADA TATARAN
2016 37% PERENCANAAN DAN
604 615 146 19 1384 PELAKSANAAN ,BELUM
DIIKUTI DENGAN EVALUASI
2017 DAN TINDAK LANJUT
(sd Agustus 227 565 120 13 925 • KELULUSAN DI BAB 3,6,9
2017 ( TENTANG MUTU) MASIH
BANYAK YANG KURANG
total MADYA; DARI 60%
891 1214 270 34 2409 1214; 50%

persentase 36,98% 50,39% 11,20% 1,41% 100% DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA

PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KELULUSAN DASAR MENDORONG KEPADA


DAN MADYA MASIH MENDOMINASI (87,48% DARI PENDAMPING DAN PUSKESMAS
TOTAL PUSKESMAS YANG LULUS AKREDITASI) UNTUK MEMPERKUAT UPAYA
PERBAIKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN DENGAN
KELULUSAN DI BAB 3,6 DAN 9 DALAM STANDAR PERLU UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN SIKLUS PDCA,
AKREDITASI (BAB TENTANG MUTU) MASIH BANYAK MENJADI PARIPURNA KHUSUSNYA PELAKSANAAN
YANG KURANG DARI 60% EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
PADA SETIAP KEGIATAN
DISTRIBUSI TINGKAT KE LULUSAN P USKE SMAS 2015 sd J u li 2017
1200
TINGKAT KELULUSAN TERBANYAK
SUDAH MULAI BERGESER KE TINGKAT
KELULUSAN MADYA DARI YANG
SEMULA DASAR
1000
AKAN TETAPI PENCAPAIAN UTAMA DAN
48,8%
PARIPURNA MASIH RENDAH

800

45,5%
600
43,7% 1040

400 821
759
706
664 649

200

234
150 175
60 34 4 2 21 27 32
0
TAH UN 2015 TAH UN 2016 Ma r -17 J u l-17

DASAR MADYA UTAMA P ARIP URNA Lin ea r (DASAR) Lin ea r (MADYA)


% PUSKESMAS TERAKREDITASI DAN BELUM
TERAKREDITASI

www.themegallery.com
Komisi Akreditasi FKTP 2017
TANTANGAN
• AKREDITASI PUSKESMAS MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR KINERJA (IKP)
DIRJEN YANKES SEKALIGUS INDIKATOR RENSTRA KEMENKES 2015 - 2019
• ADA TREND PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN AKREDITASI PUSKESMAS
• TINGKAT KELULUSAN AKREDITASI PUSKESMAS MASIH DIDOMINASI
DASAR DAN MADYA ( 87,48%)
• VARIASI KOMPETENSI SURVEIOR & PELANGGARAN KODE ETIK
• PENGANGGARAN AKREDITASI BELUM DIKELOLA SECARA INDEPENDEN
• DUKUNGAN STAKEHOLDER TERKAIT (LS/LP) BELUM OPTIMAL
• AKREDITASI (BUDAYA MUTU BELUM MENJADI KEBUTUHAN)
• KOMPETENSI & MOBILISASI TIM PENDAMPING ( MUTASI)

PERAN DINKES PROV & KAB/KOTA ?


TAHAPAN AKREDITASI PUSKESMAS KOMISI
AKREDITASI
FKTP
USUL : DI PERSIAPKAN DAERAH N - 1 TAHUAN

PERSIAPAN AWAL PERSIAPAN LANJUTAN PENGUSULAN PENILAIAN PENDAMPINGAN


• Sosialisasi dengan pendampingan Oleh Tim • Penilaian oleh PASCA SURVEI
• Lokakarya
Pendamping Kab/kota • Mengusulkan Tim Survaior dari • Monitoring dan
penggalangan • Workshop teknis pemahaman puskesmas yang Komisi Akreditasi evaluasi oleh Tim
akreditasi PKM akan diakreditasi ke
Komitment • Self Assesment (SA) Awal
FKTP Mutu
internal Komisi Akreditasi
• Penyusunan dokumen • Pendampingan
Puskesmas akreditasi FKTP
oleh Tim
• Implementasi Akreditasi pendamping
• SA Akhir (penilaian pra
akreditasi)
Kab/kota

1-2 Minggu 6-9 Bulan 1-2 Minggu 3 Hari Minimal 1 X dalam 6 Bulan

DAK NON FISIK AKREDITASI PUSKESMAS


*Total DAK Non Fisik Akreditasi Puskesmas TA 2017 Sebesar Rp. 475.991.880.000 untuk 2545 Puskesmas di
2.201 Kecamatan di 442 Kab/Kota PASCA AKREDITASI TANGGUNG
JAWAB DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
TAHAPAN AKREDITASI FKTP

TANTANGAN

• BELUM SEMUA PIMPINAN MEMILKI KOMITMEN ( MUTASI)


• BELUM SEMUA PIMPINAN & STAF PKM MENGETAHUI KONSEP
PUSKESMAS
• BELUM SEMUA PIMPINAN & STAF PKM MENGATAHU TUJUAN
DAN MAKSUD PERSIAPAN AWAL
• BELUM SEMUA PIMPINAN & STAF PKM MAMPU MENGURAIKAN
TUPOKSINYA
• BELUM SEMUA PIMPINAN & STAF PKM MAMPU MELIBATKAN
STAKEHOLDER
• BELUM SEMUA PIMPINAN & STAF PKM MAMPU MENGURAIKAN
PERAN STAKEHOLDER
• PENGUASAAN MANAJEMEN PUSKESMAS ?

PERLU DUKKUNGAN KADINKES PROV & KAB/KOTA


TAHAPAN AKREDITASI FKTP

TANTANGAN
PERSIAPAN LANJUT
dengan pendampingan
Oleh Tim Pendamping
Kab/kota • BELUM SEMUA PIMPINAN & TIM PENDAMPING MENGETAHUI
• Workshop teknis KONSEP AKREDITASI
pemahaman akreditasi • BELUM SEMUA PIMPINAN & STAF PKM MENGATAHUI
PKM
• Self Assesment (SA) MAKSUD DAN TUJUAN SERTA MANFAAT AKREDITASI
Awal • KOMPETENSI & MOBILISASI TIM PENDAMPING
• Penyusunan dokumen • PENGUASAAN MANAJEMEN PUSKESMAS YANG BELUM
akreditasi OPTIMAL
• Implementasi Akreditasi
• BELUM BERPIKIR SISTEM
• SA Akhir (penilaian pra
akreditasi) • BELUM SEMUA TIM PENDAMPING MELAKUKAN P1P2P3
( PDCA) DENGAN BAIK ( PEMAHAMAN MASIH KURANG)

PERLU DUKUNGAN KADINKES PROV & KAB/KOTA


TAHAPAN AKREDITASI FKTP

TANTANGAN

1. PENGUSULAN SURVEI PER BULAN TIDAK MENCAPAI TARGET YANG


DIHARAPKAN
a. Faktor kesiapan Puskesmas
b. Faktor pencairan anggaran
c. Akses geografis dan Transportasi - cost efective ?
d. Merubah lokus
e. Renovasi/rehabilitasi
2. Gagal disurvei sesuai dengan jadwal yang telah disepakati :
a. Pembatalan survei secara mendadak oleh daerah
b. Pengiriman persyaratan survei yang terlambat ( tidak tepat waktu)
4. Sistem pencatatan dan pelaporan penyelenggaran survei yang masih manual ( belum
berbasis web)

PERLU DUKUNGAN KADINKES PROV & KAB/KOTA


PERUBAHAN JADWAL,  MENUMPUK DI
AKHIR TAHUN
TAHAPAN AKREDITASI FKTP

TANTANGAN
SURVEI

• Penilaian oleh
Tim Survaior • VARIASI KOMPETENSI & SKILL SURVEIOR
dari Komisi • PELUANG PELANGGARAN KODE ETIK
Akreditasi FKTP • RASIO SUPPLAY & DEMAND SURVEIOR BELUM
SEIMBANG
• VARIASI HONOR SURVEIOR
• SURVEIOR MASIH DIDOMINASI PNS
• KOMISI BELUM INDEPENDEN

PERLU DUKUNGAN KADINKES PROV & KAB/KOTA


PERMASALAHAN DALAM PELAPORAN

1. Surveior tidak mengirimkan laporan tepat waktu yakni maksimal seminggu setelah survei
berakhir
2. Ketua Tim Surveior tidak menggabungkan file laporan admen,UKM, dan UKP
3. Ketua Tim Surveior tidak mengirimkan laporan rekomendasi
4. Surveior tidak mengisi fakta dan analisis secara lengkap.
5. Tim surveior tidak melakukan cross reference sehingga beberapa fakta dan analisis terkait
ada yang bertentangan.
6. Fakta dan analisis serta rekomendasi masih tertulis nama Puskesmas lain
PERMASALAHAN DALAM PELAPORAN
DAN PENETAPAN (2)

7. Ketua Tim Survei tidak mengirimkan laporan ke alamat laporansurveikafktp@gmail.com


8. Surveior tidak mengirimkan tembusan kepada anggota survei yang lain. Pernah terjadi fakta
dan analisis yang direkap ketua bukan yang dikirimkan oleh anggota namun fakta analisis
Puskesmas lain
TAHAPAN AKREDITASI FKTP

TANTANGAN

• Hasil kunjungan Komisi : sebagian besar belum TL


Rekomendasi hasil Survei
• Belum ada laporan hasil TL Rekomendasi yang
disampaikan ke Dit MAY

PERLU DUKUNGAN KADINKES PROV & KAB/KOTA


PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
• HARAPAN PUSKESMAS
KONSISTEN & TETAP
MEMPERTAHANKAN KONDISI
PUSKESMAS PASCA AKREDITASI.
• PEMBINAAN SELANJUTNYA
MENJADI TANGGUNG JAWAB
DINKES
• SURVEIOR HARUS DAPAT
JAMINAN SAAT WAWANCARA
PIMPINAN DARI KEDUA BELAH
PIHAK, PUSKESMAS DAN DINKES.
RUMUSAN MASALAH

SURVEIOR

1. Beberapa surveior melanggar disiplin dan kode etik surveior yang ditetapkan, Dinkes takut melaporkan.
2. Kompetensi & pemahaman surveior masih bervariasi
3. Rekrutmen surveior yang masih manual
4. Penyambuatan yang berlebihan oleh daerah

MENGHAMBAT PROSES SURVEI YG BERMUTU


01/23/24
26
RUMUSAN MASALAH
OKNUM YANG MEMANFAATKAN

1. Akreditasi puskesmas dijadikan alat untuk memungut biaya (kasus)


2. Akreditasi puskesmas high cost, konsultan swasta ?
3. Proses akreditasi yang sulit (kasus)
4. Akreditasi puskesmas dijadikan ajang bisnis (kasus)

MEMBERI IMAGE YANG JELEK


MENGHAMBAT PROSES AKREDITASI
01/23/24
27
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI
FKTP
NO MASALAH PENYEBAB TINDAK LANJUT

1 PENGUSULAN SURVEI DI DAK NF belum cair karena keterlambatan Dinkes Provinsi diharapkan ikut melaksanakan
AWAL TAHUN (JANUARI sd yang diduga akibat adanya keterlambatan MONEV pencairan dan penggunaan DAK NF di
MEI) TIDAK MENCAPAI waktu laporan realisasi keuangan Kab/kota , serta KETEPATAN waktu pelaporan
TARGET YANG DIHARAPKAN realisasi DAK NF sehingga tidak menghambat
dan PENGUSULAN SURVEI pencairan dana
TIDAK TERDISTRIBUSI
MERATA SETIAP BULAN
Tahun pendampingan bersamaan dengan Pengusulan anggaran untuk pendampingan dengan
tahun rencana Puskesmas disurvei anggaran survei ( pendampingan diusulkan
N – 1 dari waktu survei)  JUKNIS DAK NF
TAHUN 2018 AKAN DISESUAIKAN

Beberapa Puskesmas belum siap untuk Pelaksanaan bimbingan teknis oleh Komisi ke
MENUMPUK DI disurvei kabupaten/kota pada provinsi yang memiliki potensi
mendukung pencapaian target
AKHIR TAHUN
Dinkes Kab/Kota secara pro aktif melakukan monev
penyebab ketidak siapan Puskesmas serta secara aktif
melakukan Bimtek secara periodik
28
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI FKTP

NO MASALAH PENYEBAB TINDAK LANJUT

2 GAGAL DISURVEI Pembatalan sepihak secara mendadak Apabila membatalkan maka akan dimundurkan di akhir
SESUAI JADWAL YANG (mendekati hari pelaksanaan survei) tahun dan belum tentu dapat disurvei di tahun yang sama
SUDAH DISEPAKATI oleh daerah/puskesmas ( kecuali force majuere)

Jika surtug sudah dikeluarkan dan ticket sudah dibeli


oleh surveior maka surveior dialihkan ke puskesmas
lain, jika tidak dapat dialihkan maka pihak daerah
mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh surveior
( kecuali force majuere)

MENUMPUK DI
AKHIR TAHUN
Pengiriman persyaratan survei yang Berkas sudah harus diterima oleh komisi paling lambat
terlambat (berkas) tidak masuk tanggal 20 pada bulan berjalan untuk PKM yg akan
disurvei bulan berikutnya
29
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI FKTP

NO MASALAH PENYEBAB TINDAK LANJUT

3 KOORDINASI PIC KOMISI Beberapa PIC akreditasi di dinkes Dihimbau agar tidak mengganti secara
DENGAN PIC AKREDITASI
prov/ kab/kota dimutasi mendadak PIC akreditasi di prov dan
PROVINSI / KAB/KOTA BELUM
OPTIMAL atau kab/kota dan apabila diganti ada
serah terima tugas dengan PIC baru

MEMPERLAMBAT
PROSES PELAKSANAAN
SURVEI
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI FKTP

NO MASALAH PENYEBAB TINDAK LANJUT

4 SISTEM PENCATATAN DAN Pencatatan & pelaporan LAUNCHING SISTEM


PELAPORAN TERMASUK
PENJADWALAN SURVEI belum berbasis web INFORMASI AKREDITASI
BELUM LANCAR SESUAI FKTP (SIAF) BERBASIS
HARAPAN WEB

MEMPERLAMBAT
PROSES
PELAKSANAAN
SURVEI

31
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI Company Logo

FKTP
NO MASALAH PENYEBAB TINDAK LANJUT

5 OKNUM YANG MEMANFAATKAN • APABILA DITEMUKAN KASUS SEGERA


MOMENTUM AKREDITASI FKTP
KASUISTIK BERKOORDINASI DENGAN DIT MUTU DAN
SEHINGGA MEMBERIKAN CITRA AKREDITASI UNTUK DITIDAKLANJUTI
BURUK • MEMPERKUAT MONEV PELAKSANAAN
AKREDITASI SECARA BERJENJANG

6 SURVEIOR ASN TIDAK MENGGANGGU • SURVEI DI DAERAHNYA MASING2


DIBERI IZIN UNTUK SURVEI TUPOKSI DIPERKUAT OLEH SURVEIOR
PURNA LUAR DAERAH

www.themegallery.com
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI FKTP

PENUGASAN SURVEIOR

• Penjadwalan kesediaan surveior setiap 2 bulan, dengan catatan


mempertimbangkan kesehatan dll, bila tidak memberikan kesediaan
berarti siap ditugaskan kapan saja
• Komisi akan langsung menugaskan surveior berdasarkan kesediaan
dengan mengirimkan surat tugas dan tidak boleh membatalkan kecuali
alasan force majeur
• Surveior yang sudah menyatakan kesediaan belum tentu akan
ditugaskan, sangat tergantung usulan daerah, surveior tidak boleh
menuntut apabila belum ditugaskan
33
MASALAH DAN PERAN KOMISI AKREDITASI
FKTP
PERAN DINAS KESEHATAN PROVINSI

•Dinas Kesehatan provinsi diharapkan ikut memantau ketepatan


pengusulan survei Puskesmas sesuai dengan roadmap yang telah
disepakati

•Dinas Kesehatan provinsi diharapkan ikut memantau distribusi


pengusulan survei agar tidak menumpuk di akhir tahun

www.themegalery.com
KEGIATAN YG SUDAH, SEDANG & AKAN DILAKSANAKAN
1.Melakukan rekrutmen online dan
BEBERAPA KEGIATAN YGmenyelenggaraan pelatihan
SUDAH, SEDANG & AKAN
surveior DILAKSANAKAN OLEH KOMISI

2.Memberikan konsultasi dan bimbingan teknis kepada surveior


terkait pemahaman standar dan instrumen akreditasi
3.Meningkatkan kompetensi surveior melalui refreshing secara
periodik, PITSELNAS
4.Penegakan disiplin & kode etik surveior
5.Melakukan pembinaan surveior secara berjenjang dalam
rangka meningkatkan kualitas dan profesionalitas surveior
6.Mendampingi magang bagi surveior pemula
7.Melakukan bimtek pre & post akreditasi 35
KEGIATAN YG SUDAH, SEDANG & AKAN
DILAKSANAKAN
8. Pembentukan Koordinator Surveior Regional (REGIONAL SURVEIOR
COORDINATOR)
9. Pembentukan Kemitraan Surveior – Tim Pendamping Akreditasi Kab/kota
(SURVEIOR AND DISTRICT TEAM PARTNERSHIP)
10.Pelibatan secara aktif semua Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
terkait
11.Melakukan komunikasi & konsultasi dengan pihak terkait dalam persiapan
pembentukan lembaga penyelenggara akreditasi FKTP yang independen
12.Melakukan costing analysis paket pembiayaan akreditasi FKTP
13.Menyusun peraturan internal Komisi Akreditasi FKTP
14.Menyusun roadmap menuju independen

www.themegallery.com
1. Pelatihan Pendamping Akreditasi
Kab/Kota

PROVINSI
2. Penyusunan Roadmap Akreditasi

DINKES
Tingkat Provinsi
3. Bimbingan Teknis dan Supervisi
1. Dukungan KAFKTP (sampai
4. Monitoring dan Evaluasi Pasca menjadi lembaga independen)
Akreditasi 2. Penyusunan Kebijakan Nasional
1. PENDAMPINGAN PRA AKREDITASI : dan Penerbitan NSPK

KEMENKES
• Lokakarya penggalangan komitmen
• Workshop pengenalan standar dan instrumen

3. Penyusunan Roadmap Tingkat
PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS
Self Assessment
• Pendampingan Penyusunan Dokumen Pusat
• Pendampingan Implementasi & Penilaian Pra Survei
• 4. Penganggaran Pembiayaan
Penyusunan Road map Akreditasi tingkat Kab/kota

SEKTOR
2. PENGUSULAN SURVEI (Dekon, APBN, DAK )
KAB/KOTA

PROSES
DINKES

3. PENGANGGARAN IMPLEMENTASI
IMPLEMENTA 5. Sosialisasi dan Advokasi
NONFISIK DALAM
DENGAN APBD MAUPUN DAK
SI 6. Peningkatan Teknis SDM
4. BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI
AKREDITASI
IMPLEMENTASI AKREDITASI
5. PENDAMPINGAN PASCA AKREDITASI
PUSKESMAS
6. MONITORING DAN EVALUASI PASCA
PUSKESMAS
7. Bimtek
8. Monitoring dan Evaluasi Pasca
AKREDITASI Survei

KEMENDAGRI, KEMENKEU,
1. MENYELENGGARAKAN SURVEI DAN KEMENKOKES, BAPPENAS
Pelaksanaan Akreditasi FKTP : PENETAPAN AKREDITASI SECARA
PUSKESMAS

AKREDITASI

1.Pembentukan tim mutu PROFESIONAL DAN BERKUALITAS


1. Dukungan Kebijakan dan
KOMISI

2. MELAKSANAKAN MONITORING DAN


2.Penyusunan Dokumen EVALUASI PENYELENGGARAAN SURVEI Pembiayaan
3.Implementasi AKREDITASI
4.Evaluasi Implementasi 3. MEMBERIKAN MASUKAN KEPADA 2. Dukungan Sosialisasi dan
KEMENKES MENGENAI PERBAIKAN Advokasi ke Pemda
PELAKSANAAN AKREDITASI
Komisi Akreditasi FKTP 2017
• Makna logo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas ialah:
• simbol Q terbuka mempunyai makna :
LOGO
• Q melambangkan Quality atau kualitas sebagai tujuan utama penyelenggaraan akreditasi
• warna hijau merupakan warna bumi yang melambangkan harapan tersebarnya pelayanan kesehatan
yang berkualitas di seluruh penjuru Indonesia
• terbuka pada salah satu bagiannya melambangkan keterbukaan dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologidalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan
• simbol lingkaran panah hijau yang dibentuk dari empat orang berkepalakuning yang berpegangan
tanganmempunyai makna:
• lingkaran panah hijau melambangkan kerjasama berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan primer secara berkelanjutan (continous improvement)
• empat kepala manusia berwarna kuning melambangkan semangat profesionalisme, idealisme dan
optimisme yang mendasari pelaksanaan tugas Komisi.
• simbol bentuk palang hijau mempunyai makna pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh FKTP.
VISI - MISI
Visi Komisi:
“Terlaksananya Penyelenggaraan Akreditasi FKTP Yang bermutu”

Misi Komisi :
•menyelenggarakanAkreditasi yang profesional sesuai standar akreditasi;
•membentuk Surveior yang berkompeten dan profesional; dan
•memberikan kajian dan rekomendasi kepada Menteri dalam rangka penetapan lembaga
independen penyelenggara Akreditasi.
TATA NILAI
• profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan Akreditasi berpegang teguh pada etika, moral, dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
• integritas, bahwa dalam melaksanakan penilaian dan penentuan status Akreditasimenjunjung tinggi
nilai-nilai kejujuran dan akuntabilitas publik
• kerja tim, bahwa sebagai penyelenggara akreditasi memiliki, komitmen, saling menghormati,dan
berkolaborasi berdasarkan pada standar akreditasi dan kode etik yang telah ditetapkan;
• independen, bahwa dalam melaksanakan penilaian dan penentuan status Akreditasibagi FKTP
sepenuhnya objektif berdasar data dan fakta yang dijumpai, serta tidak diintervensi oleh siapapun
atau pihak manapun.
• berkeadilan, bahwa dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan komunikasi internal harus mengedepankan
kepentingan organisasi dan bangsa di atas kepentingan golongan ataupun pribadi serta berasaskan
nilai persatuan dengan tidak membedakan suku, ras, agama, wilayah dan lain – lain
• Pasal 5 TUGAS & FUNGSI
• Komisi bertugas menyelenggarakanAkreditasi FKTP.
• Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Komisi berfungsi:
• penyusunan peraturan internal Komisi Akreditasi;
• persiapan pembentukan lembaga independen penyelenggara akreditasi FKTP;
• pengangkatan dan pemberhentian Surveior;
• penyelenggaraan dan/atau fasilitasi pendidikan, pelatihan dan pembimbingan, serta pengembangan di bidang akreditasi dan mutu pelayanan FKTP;
• kerja sama dengan institusi yang berkaitan dengan bidang akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan FKTP;
• advokasi dan sosialisasi kegiatan Akreditasi;
• penyusunan rencana penyelenggaraan Akreditasi FKTP;
• pelaksanaan Akreditasi FKTP;
• pencatatan dan pelaporan kegiatan Akreditasi dan;
• monitoring dan evaluasi dalam bidang Akreditasi.
• Pelaksanaan kegiatan Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal.
SURVEIOR
• Pasal 19
• Pelaksanaan Akreditasi dilakukan oleh Surveior yang ditetapkan oleh Komisi.
• Surveior sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas melaksanakan survei sesuai standar dan instrumen
Akreditasi serta membuat laporan dan rekomendasi hasil survei.
• Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Surveior berfungsi:
• Persiapan rencana survei akreditasi;
• konfirmasi lokasi dan jadwal survei Akreditasi kepada FKTP yang akan di survei melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota;
• pelaksanaan survei akreditasi sesuai jadwal yang ditetapkan;
• pelaksanaan survei akreditasi secara objektif dan sesuai dengan standar; dan
• pelaporan dan rekomendasi hasil survei.
• Dalam menjalakan tugas dan fungsinya sebagai mana dimaksud pada ayat (3), surveior wajib mematuhi kode etik.
SURVEIOR (2)
• Pasal 20
• Setiap surveior harus meningkatkan dan mempertahankan kompetensinya.
• Untuk meningkatkan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap surveior harus mengikuti
pendidikan berkelanjutan dapat dalam bentuk seminar dan/atau workshop yang diselenggarakan oleh
Komisi dan pihak lain yang ditetapkan oleh komisi paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.
• Untuk mempertahankan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap surveior harus
melaksanakan survei paling sedikit 6 (enam) kali dalam setahun.
• Dalam hal survei tidak dapat dilaksanakan paling sedikit 6(enam) kali dalam setahun, surveior
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), harus mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Komisi.
• Hasil uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi dasar Komisi untuk menetapkan
kelayakan surveior untuk melakukan Akreditasi.
PEMBERHENTIAN &
PENGGANTIAN
• Pasal 21
• Keanggotan Komisi ditetapkan oleh Menteri.
• Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir setelah lembaga independen penyelenggara
akreditasi ditetapkan oleh Menteri.
• Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberhentikan oleh Menteri sebelum habis masa
jabatannya atas usul dari Ketua Eksekutif dan/atau atas permintaan sendiri.
• Pemberhentian keanggotaan Komisi oleh Ketua Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam hal
anggota Komisi terbukti:
• tidak melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan Peraturan Internal ini;
• terbukti terlibat dalam tindakan yang merugikan Komisi; dan/atau
• dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
• Dalam hal anggota Komisi menjadi tersangka tindak pidana, yang bersangkutan diberhentikan sementara dari
jabatannya oleh Menteri.
PEMBERHENTIAN &
PENGGANTIAN
• Pasal 22
• Dalam hal terdapat Pemberhentian anggota komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (4), harus dilakukan penggantian antar waktu anggota Komisi yang ditetapkan oleh
Menteri, berdasarkan usulan dari Ketua Dewan Pembina.
• Masa jabatan anggota Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan selama sisa
masa jabatan anggota Komisi yang diganti.
KEANGGOTAAN SURVEIOR
Pasal 23
Surveior dapat diberhentikan oleh Komisi apabila:
•tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar Akreditasi dan/atau melanggar kode etik surveior
FKTP; dan
•terbukti pernah dan/atau sedang dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
•ketentuan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berdasarkan atas putusan ketua
eksekutif berdasarkan sidang etik, disiplin dan hukum .
•Seluruh surveior harus mempunyai surat kelakuan baik baik yang sudah dilatih maupun yg akan dilatih
•Orang Sudah Bebas dari Tahanan Bagaimana Kelanjutannya??
RAPAT & SIDANG
• Rapat Komisi terdiri dari :
• rapat rutin;
• rapat khusus; dan
• rapat tahunan.
• Rapat rutinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dihadiri oleh anggota komisi paling sedikit
dihadiri oleh sekretariat dan 1 (satu) orang perwakilan dari bidang.
• Rapat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dihadiri oleh perwakilan komisi bidang
terkaitdan pihak lain yang berkaitan dengan substansi tertentu yang dibahas atau hal-hal khusus yang
tidak termasuk dalam rapat rutin maupun rapat tahunan.
• Rapat tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan rapat pleno yang dihadiri
oleh seluruh anggota Komisidengan tujuan untuk menetapkan kebijakan tahunan operasional Komisi
dan evaluasi kinerja Komisi.
RAPAT & SIDANG
• Pasal 32
• Sidang Komisi merupakan Sidang Etik, Disiplin, dan Hukum yang diselenggarakan oleh Komite Etik
dan Hukum atas pengaduan dugaan pelanggaran Kode Etik Surveior FKTP, standar Akreditasi, dan
petunjuk teknis Akreditasi lain yang ditetapkan Komisi, serta peraturan perundang-undangan.
• Selain melakukan sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Komite Etik dan Hukum juga
melakukan verifikasi, analisa, dan pemberian rekomendasi penjatuhan sanksi.
• Pengaduan dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan terhadap
surveior atau anggota Komisi.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai Sidang Etik, Disiplin, dan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan keputusan Ketua Komisi tentang Penerapan Kode Etik
Surveior FKTP.
PENETAPAN STATUS
• Pasal 33
• Penetapan statusakreditasi FKTP dilaksanakan oleh Ketua Eksekutif berdasarkan
verifikasi laporan hasil survei oleh Bidang Akreditasi.
• Ketua Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat membentuk tim Adhoc
dalam melakukan penetapan status akreditasi FKTP.
• Tim Adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur pakar, surveior
ahli, dan unsur lain sesuai kebutuhan
PENETAPAN STATUS
• Pasal 34
• Penetapan status Akreditasi FKTP sebagaimana dimaksud dalam pasal 33 meliputi:
• Penetapan status akreditasi Puskesmas terdiri atas :
• belum mencapai akreditasi dasar;
• terakreditasi dasar;
• terakreditasi madya;
• terakreditasi utama; atau
• terakreditasi paripurna.
• Penetapan status Akreditasi Klinik Pratama terdiri atas:
• belum mencapai akreditasi dasar;
• terakreditasi dasar;
• terakreditasi madya;
• terakreditasi utama; atau
• terakreditasi paripurna.
• Penetapan status Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter gigi terdiri atas:
• tidak terakreditasi; atau
• terakreditasi.
• Melaksanakan amanah permenkes 42 thn 2016
PENETAPAN STATUS

• Pasal 35
• Komisi dapat melakukan pencabutan atau perubahan penetapan status akreditasi
apabila FKTP yang telah mendapatkan penetapan status akreditasi Apabila ada
pengaduan masyarakat dan/atau FKTP tidak dapat mempertahankanpemenuhan
persyaratan wajib sebagaimana saat pengusulan akreditasi.
• Pencabutan Penetapan atau perubahan Status Akreditasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan Komisi setelah dilakukan survei verifikasi.
Komisi Akreditasi FKTP 2017
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN
Persyaratan CALON SURVEIOR
• Usia pada saat pendaftaran antara 40 (empat puluh) tahun sampai dengan 60 (enam puluh)tahun
• Sehat rohani dan jasmani termasuk bebas narkoba
• Pendidikan dan Pengalaman Kerja memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 :
• Bidang Administrasi Manajemen
• Tenaga kesehatan dengan pendidikan paling rendah Strata Satu (S1) bidang kesehatan
• Mempunyai pengalaman bekerja di Puskesmas, mengelola program pelayanan kesehatan dasar, dan/atau mengelola program mutu pelayanan kesehatan dasar paling singkat 3 (tiga)
tahun
• Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
• Tenaga kesehatan dengan pendidikan paling rendah Strata Satu (S1) bidang kesehatan
• Mempunyai pengalaman bekerja di Puskesmas dan/atau mengelola program pelayanan kesehatan dasar paling singkat 3 (tiga) tahun
• Bidang Upaya Kesehatan Perseorangan
• Tenaga medis
• Pernah bekerja di Puskesmas dan/atau Klinik paling singkat 1 (satu) tahun
• Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
• Tidak pernah atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat.
• Mampu menggoperasionalkan MS office (word, excel dan power point)
• Bersedia mematuhi kode etik, peraturan internal dan pedoman lain yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi FKTP
• Bersedia ditugaskan di seluruh daerah (Perkotaan, Pedesaan, Terpencil, Sangat Terpencil, Perbatasan) di Indonesia
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PENDAFTARAN
Pendaftaran... 1 CALON SURVEIOR
• Calon surveior harus melakukan pendaftaran secara online melalui situs www.siaf.kemkes.go.id dengan mengunggah (upload) dokumen persyaratan dalam bentuk
PDF berukuran maksimum 2 (dua) Mb sebagai berikut:
• Surat lamaran
• Daftar riwayat hidup
• Ijazah S1 di bidang kesehatan
• Fotocopy KTP
• Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
• Surat rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Pimpinan Instansi Tempat Bekerja.
• Surat rekomendasi dari atasan langsung, yang menyatakan bahwa :
• Yang bersangkutan tidak pernah atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
• Atasan langsung mengijinkan yang bersangkutan untuk ditugaskan survei oleh Komisi Akreditasi FKTP
• Kartu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa
• Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah
• Surat Keterangan Bebas Narkoba dari rumah sakit
• Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Test Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), dikirim oleh rumah sakit penyelenggara MMPI yang ditunjuk
oleh Komisi Akreditasi FKTP
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PENDAFTARAN
Pendaftaran... 2 CALON SURVEIOR
• Surat izin suami/istri
• surat pernyataan bermaterai mampu menggoperasikan MS office (word, exel dan power point)
• Surat pernyataan bermaterai tidak merokok termasuk rokok elektronik
• Surat pernyataan bersedia ditugaskan di seluruh daerah (Perkotaan, Pedesaan, Terpencil, Sangat Terpencil, Perbatasan) di Indonesia
• Surat pernyataan bersedia mematuhi kode etik, peraturan internal dan pedoman lain yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi FKTP
• Hasil Tes Psikometri Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dari rumah sakit penyelenggara MMPI yang ditunjuk oleh Komisi Akreditasi FKTP paling
lambat diterima panitia seleksi Komisi Akreditasi FKTP paling lambat tanggal 31 Maret 2018
• Pendaftaran dan upload dokumen paling lambat dilakukan tanggal 31 Maret 2018
• Pemberitahuan dan pemanggilan peserta berdasarkan urutan pendaftaran yang telah lulus seleksi administrasi secara bertahap mulai minggu I bulan Februari dan paling
lambat Maret untuk priode tahun 2018.
• Bagi calon peserta surveior yang lulus verifikasi dokumen, mengikuti tahapan lanjutan berupa tes kemampuan menggoperasikan MS office (word, exel dan power point)
dan wawancara, yang
• Pelaksanaan Tes kemampuan menggoperasikan MS office (word, exel dan power point) dan wawancara dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan pelatihan.
• Peserta yang lulus tes kemampuan menggoperasikan MS office (word, exel dan power point) dan wawancara, mengikuti pelatihan.
• Apabila calon surveior dinyatakan tidak lulus tes kemampuan mengoperasionalkan MS office (word, exel dan power point) dan wawancara, maka calon peserta yang
bersangkutan akan dipulangkan dengan biaya perjalanan tiket dan akomodasi ditanggung oleh calon surveior sendiri
TAHAPAN PENDAFTARAN
MELALUI ONLINE
• Buat user account dengan cara create username dan password di aplikasi Sistem Informasi
Akreditasi FKTP situs www.siaf.kemkes.go.id
• Bagi yang sudah memiliki user account untuk masuk kembali bisa langsung mengetik username dan
password dan klik login
• Mengisi biodata secara lengkap sesuai dengan yang ada di form aplikasi
• Melampirkan berkas dokumen persyaratan sesuai dengan yang diminta di aplikasi
www.siaf.kemkes.go.id
• Untuk memastikan apakah calon peserta memenuhi syarat atau tidak bisa dilihat di aplikasi
• mengikuti langkah-langkah pada petunjuk pendaftaran (terlampir), bagi pelamar yang mengirimkan
surat lamaran sebelum bulan desember 2017 dan belum dipanggil pelatihan agar mengirimkan
lamaran kembali melalui aplikasi Sistem Informasi Akreditasi FKTP (SIAF) www.siaf.kemkes.go.id.
TAHAPAN PENDAFTARAN
CALON SURVEIOR

Catatan :
Jadwal dan tahap kegiatan sewaktu waktu dapat berubah dan akan diumumkan melalui website: www.siaf.kemkes.go.id
KESIMPULAN

1. AKREDITASI MERUPAKAN KEBUTUHAN BAGI FKTP JIKA SUATU FKTP INGIN TERUS
MAJU DAN BERKEMBANG DI ERA MEA (GLOBAL)

2. AKREDITASI FKTP MENJADI ALAT UNTUK MEMBANGUN TATA KELOLA ORGANISASI


DAN TATA KELOLA PROGRAM YANG BAIK AGAR TERCIPTA BUDAYA MUTU DAN
KESELAMATAN PENGGUNA JASA .
3. PELAYANAN KESEHATAN DI FKTP AKAN TERLAKSANA DENGAN BAIK JIKA SETIAP FKTP
MENERAPKAN STANDAR AKRDITASI DENGAN BENAR
4. AKREDITASI MENDORONG PENINGKATKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS
5. TIM PENDAMPING AKREDITASI KAB/KOTA BERPERAN PENTING MEMBANGUN SISTEM
DALAM PROSES AKREDITASI
6. STANDAR AKREDITASI MENGACU PADA SEMUA STANDAR DAN PEDOMAN
PROGRAM YANG DILAKSANAKAN DI FKTP TERMASUK MENILAI SISTIM RUJUKAN
RENCANA KERJA KOMISI AKREDITASI FKTP TA
NO KEGIATAN
2018 WAKTU TEMPAT ANGGARAN KET

1 RAPAT KERJA NASIONAL KOMISI FKTP 2 KALI JAKARTA APBN DIIKUTI OLEH PENGURUS &
PERWAKILAN SURVEIOR
TERPILIH DARI 34 PROV
2 PENJDAWALAN PELAKSANAAN SURVEI JAN – Nop JAKARTA APBN
(PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, TPM 2018
DOKTER/DOKTER GIGI
3 REVIEW STANDAR & INSTRUMEN AKREDITASI JAN – JULI JAKARTA APBN
FKTP

4 PELATIHAN SURVEIOR 6 KALI APBN


5 SOSIALISASI STANDAR & INSTRUMEN 6 KALI APBN dan
AKREDITASI KLINIK, TPM DOKTER DAN Sumber lain
DOKTER GIGI
6 Evaluasi & refreshing surveior 4 KALI Kerjasama UGM

7 Bimtek pada Daerah dengan Intervensi Khusus APBN

8 Penyusunan Juknis Rekrutmen Calon surveior Jan - Feb Jakarta APBN


9 Penetapan Akreditasi Jan - Des APBN
10 Penyusunan Roadmap menuju Independensi Komisi Jan - Juli Jakarta WB
Akreditasi FKTP
11 Finalisasi dan Launching Web site Sistem Informasi Mei Jakarta APBN
Akreditasi FKTP
SALAM SEHAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai