Anda di halaman 1dari 88

NEOPLASMA ORGAN REPRODUKSI WANITA

PENDAHULUAN
Merupakan keadaan yang sering ditemukan, sengaja atau tidak. Tumor jinak ginekologi terbagi atas : Tumor vulva, vagina , uterus, tuba g fallopi dan ovarium Terbagi lagi oleh jenis tumor dan sel tumor, asal tumor.

TUMOR JINAK VULVA Dapat berupa kistik atau solid Tumor kistik termasuk kista atau abses duktus Bartholin dan hidrokel. hidrokel. Tumor padat paling sering dari vulva meliputi lipoma, fibroma, dan hidradenoma. hidradenoma

A. Kista dan abses Bartholin


Inflamasi kronik obstruksi dilatasi kronik kistik Abses menimbulkan nyeri. nyeri. Infeksi cenderung polimikroba dengan gonokokus 20% - 30%. Gejala berkurang dgn insisi abses dan drainase . Pd abses yang membatu & tidak responsif terhadap drainase marsupialisasi

Bartholin kronik kekeringan vagina atau g g dispareuni . Jika infeksi akut reda, dilakukan eksisi seluruh dilakukan kelenjar k l j , melibatkan di k i d l kelenjar, lib k diseksi dalam pd vulva d l yang berdekatan dengan pembuluh darah pudenda dan pleksus vena dari bulba vestibular vestibular. Abses pd pasien pasca menopause dapat sekunder terhadap keganasan. Biopsi pada dinding kista atau eksisi kista dianjurkan pada kasus ini.

Vulva Bartholins B h li cyst

Vulva Bartholins cyst

Vulva Bartholins cyst

B. Kista / Hidrokel saluran Nuck


Ligamentum rotundum , meninggalkan pelvis via kanal Nuck dan berakhir pada p y apeks labia mayora. Hidrokel, kista, dan hernia dapat terbentuk p j g g sepanjang traktus ini dan timbul sebagai tumor vulvar kistik. kistik. Perbaikan hernia kanal Nuck meliputi p diseksi kantung hernia ligasi tinggi dan penguatan cincin inguinal eksterna. eksterna.

Vulva Epidermoid cyst

Vulva

Sebaceous cyst

C. Endometriosis
Implantasi endometrium dapat terjadi sepanjang kanal Nuck, atau pada tempat p parut episiotomi sebelumnya atau p p y pada pembedahan lainnya. Lesi dpt berupa kistik atau sebagian p p g padat. Pengobatannya adalah eksisi bedah dan g y penatalaksanaan medikamentosa atau bedah dari kelainan yang mendasarinya.

D. Lipoma
Timbul dari jaringan lemak labia mayora atau mons veneris dan biasanya tumbuh secara lambat. Tidak menyebabkan gejala kecuali ukurannya sangat besar. Beberapa lipoma memiliki ukuran yang sangat besar, tetapi biasanya tidak lebih dari 10 hingga 12 cm. Lesi harus dieksisi jika menganggu aktivitas. aktivitas.

E. Fibroma
Suatu nodul yang keras pada labia mayora, lalu membesar. membesar. Ulserasi dan nekrosis porsio distal dapat terjadi. p p j Gambaran histologik adalah dermatofibroma dengan lesi berbatas tegas y g dibentuk dari g g yang kumpulan (bundle) kolagen dan fibroblas yang (bundle) bercampur aduk. Lesi ini harus diangkat terutama karena efek kosmetik.

F. Hidradenoma
Merupakan tumor jinak, diameter 1- 2 cm dengan p j 1g permukaan yang sedikit meninggi berwarna coklat, yang dapat berumbilikasi. Lesi dapat menjadi cukup besar, dan perubahan kistik dpt terjadi. Secara histologi ini merupakan adenoma kelenjar apokrin vulva dan berkapsul. berkapsul Cirinya adalah suatu lapisan sel mioepiteliel dibawah sel silinder sekretorik, mirip dengan tumor apokrin pada kelenjar mammae. d k l j Lesi hampir selalu jinak, namun harus dieksisi dan p p g dilakukan pemeriksaan patologik

G. Kondiloma Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type 6 6. Gambaran makroskopik seperti jengger ayam. ayam Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus sampai d l d kit i vagina dan serviks.

Kondiloma Akuminata

Kondiloma Akuminata

TUMOR JINAK VAGINA


Vagina merupakan tempat y g tidak biasa g p p yang untuk perkembangan tumor jinak, sering asimptomatik. Tumor jinak vagina d T ji k i dapat b berupa massa padat d atau kistik. Kista yang kecil dan asimptomatik tidak memerlukan pengobatan. Tumor padat dapat d e s s /d poto g u tu u o di eksisi/dipotong untuk menegakkan suatu diagnosis histologik dan untuk menyingkirkan keganasan.

A. Kista Duktus Gartner


Dibentuk dari sisa-sisa duktus mesonefros. sisaKegagalan degenerasi sisa penyatuan duktus mesonefros dan duktus muller Kista dpt menembus ke dalam jaringan p paravagina sehingga menyulitkan eksisi dan g gg y berdarah. Diagnosis banding meliputi : kista inklusi epiteliel dan divertikulum suburetra.

B. Kista Inklusi Epiteliel


Berasal dari epitel vagina yang terbenam di p g y g bawah mukosa Penyebab tersering adalah laserasi obstetri atau ti d k episiotomi. t tindakan i i t i Jaringan yang tetap hidup turnover sel dan deskuamasi akumulasi kental seperti keju Histologinya epitel skuamosa bertingkat, dan lokasinya biasanya muncul pada sepe t ga lokasinya biasanya u cu o as y ya asa ya sepertiga bawah dinding posterior/posterolateral vagina.

C. Tumor Padat
Secara klinis muncul sebagai pertumbuhan polipoid atau sebagai massa yang tidak nyeri. nyeri. Pemeriksaan histologi menunjukan elemen otot polos (leiomioma), jaringan fibrosa (fibromioma), atau suatu pola campuran. Eksisi bedah dilakukan untuk penatalaksanaan dan menyingkirkan l k d i ki k keganasan. keganasan.

D. Endometriosis
Vagina termasuk sering untuk endometriosis ekstraperitoneal Pasien mengeluh nyeri siklik dan dispareuni. dispareuni. Nyeri pada palpasi. i d l i Diagnosis ditegakkan dengan biopsi dan penatalaksanaan dengan eksisi bedah atau terapi hormonal.

E. Kondiloma
Epitelium skuamosa vagina dapat terinfeksi dengan beberapa jenis HPV. HPV. Podophylin (agen sitotoksis) kondiloma vulva tp tidak vagina karena efek neurotoksis Kauterisasi kimia dgn asam bichloracetic dan asam trichloroacetic dapat digunakan. Terapi lain meliputi ablasi laser, kriokauter, dan interferon.

TUMOR JINAK UTERUS


A. Tumor Jinak Servik A.1. Polip Servik Hasil dari endoservitis papilar kronik dan timbul sebagai suatu massa lunak bulat lunak, bulat, merah berkilat. berkilat Didiagnosis banding dengan : Fragmen polipoid karsinoma endoservikal Produk konsepsi yang tertahan. Fibroid submukosa yang prolaps atau polip endometrium. Dapat diambil dengan klem dan dipuntir bebas, lalu k t l l di kauter untuk hemostatis. t kh t ti

A.2. Leiomioma
Leiomioma atau fibroid merupakan tumor uterina yang paling umum terjadi. Keterlibatan servik terjadi sebanyak 8% dari kasus. Bentuk dan histologinya sama di fundus Menyebabkan k l h penekanan k d M b bk keluhan k kandung kemih, dispareuni, atau distosia pada persalinan. Pengobatannya adalah miomektomi ataupun g y p histerektomi.

A.3. Endometriosis Lesi vesikuler merah/biru kemerahan Dapat menyebabkan dismenorhea atau dispareuni, terutama saat p premenstruasi. Infertilitas destruksi kelenjar endoservik dan produksi mukus Penatalaksanaan : th/ hormon dan kauterisasi, eksisi atau laser.

B. B MIOMA UTERI
Neoplasma jinak otot polos dan jaringan pengikat fibroid dan kolagen. kolagen. Insidens : 20-25 % pada usia reproduksi 20Berdasarkan letak: Mioma submukosum (6,1%) Mioma intramural (54%) Mioma subserosum (48,2%) Mi b (48 2%)

Uterine fibroids

Uterine fibroids/Mioma Uteri

Gejala klinik ditemukan pada 20 50% dari j p seluruh kasus, keluhan umumnya : Perdarahan abnormal (menoragia/metroragia) FaktorFaktor-faktor perdarahan antara lain : Pengaruh ovarium yang mengakibatkan hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma endometrium. Permukaan endometrium menjadi lebih luas. Gangguan kontraktilitas uterus Peningkatan P i k t vaskularisasi pada uterus. k l i i d t

Rasa nyeri
Dismenorea, nyeri perut bawah serta nyeri pinggang ditemukan pada sekitar 65% wanita.

Gejala dan tanda penekanan


Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Gejala dapat berupa retensi urin i t i G j l d tb t i i dan obstipasi. obstipasi.

Infertilitas
Seperti endometriosis, mioma uterus juga menyebabkan infertilitas pada 27 55% wanita.

Penatalaksanaan: Observasi Observasi Medikamentosa Merupakan pengganti sementara dari terapi bedah Pengobatan dgn analog GnRH utk mengurangi jumlah perdarahan pada tindakan operatif dan memudahkan perlepasan perlekatan dengan jaringan sekitarnya.

Operatif
Miomektomi Laparaskopi p p Histerektomi

Embolisasi arteri uterina

Uterine fibroids

C. Adenomiosis
Suatu penyakit uterus jinak yang kelenjar dan stroma endometriumnya ditemukan di dalam miometrium Invasi ini menginduksi hipertropi & hiperplasia pembesaran uterus Secara umum insidens 20%, analisis dari pembelahan uterus ditemukan 65%. 65% Meyer penghalang normal miometriummiometriumendometrium melemah

Gejala :
60% wanita mengalami perdarahan uterus abnormal, 50% mengalami hipermenore, dan 25% mengalami metrorrhagia. Dismenore terjadi pada sekitar 25% kasus.

GnRH G RH agonis i gejala, sayangnya j l rekurensi terjadi 6 bulan kemudian. Pengobatan definitif histerektomi total

D. D POLIP ENDOMETRIUM
Pertumbuhan hiperplastik kelenjar & stroma dan membentuk penonjolan Gejala paling sering adalah metrorrhagia, spotting premenstrual juga umum terjadi. premens Penemuan histologik paling umum umum endometrium proliferatif. p proliferatif.

Sering didiagnosa pada pemeriksaan mikroskopis setelah D &C. Penanganan , paling sering dgn kuretase. g p g g g Histerektomi harus dilakukan jika adenokarsinoma terlihat. Penggunaan kombinasi estrogenestrogenprogestin menjadi pilihan pengobatan bagi wanita yang lebih muda. i l bih d

Endometrium
Endometrial polyps

TUMOR JINAK TUBA FALLOPI & OVARIUM Tumor jinak tuba fallopi insidens rendah. rendah Dapat berlokasi di dinding, lumen, berpedunkulasi Adematoid tumor tersering Merupakan tumor tuba kecil, berbatas tegas, berbentuk nodul abu-abu putih. abuDiameter jarang > 3 cm, tidak berpotensi ganas.

KLASIFIKASI TUMOR JINAK OVARIUM NonNon-neoplastik Tumor akibat radang Tumor lain Kista folikel Kista korpus luteum Kista lutein Kista inklusi germinal g Kista Endometriosis Kista Stein Leventhal

TUMOR NEOPLASTIK JINAK Kistik Kistoma ovarii simpleks Kistadenoma ovarii musinosum Kistadenoma ovarii serosum Kista endometroid Kista dermoid

Solid
Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma Tumor Brenner Tumor sisa adrenal (maskulino blastoma)

TUMOR AKIBAT RADANG


Abses Tubo-Ovarian TuboMerupakan lanjutan dari salpingitis akut. Pada wanita dengan aktifitas seksual aktif antara umur 20-40 tahun. 20Faktor resiko antara lain : promiskuitas, infeksi promiskuitas, Chlamydia GO dan penggunaan AKDR lamydia, GO AKDR. Patogenese berawal dari invasi bakteri pada epitel tuba fallopii jaringan rusak dan nekrosis, terbentuk lingkungan utk pertumbuhan bakteri anaerob.

Gejala dan tanda : Kriteria Mayor Perut bagian bawah tegang Massa unilateral/bilateral dengan adnexa tegang Pergerakan servik tegang Kriteria Minor Temperatur > 38,3 C Abnormal serviks atau vaginal discharge Eritrosit sedimen dan C- reaktif protein CHasil lab. infeksi servik oleh N. Gonorrhea dan lab. C. Trachomatis.

Diagnosis banding: KET, abses KET, periapendiks, hidrosalping, apendiks hid perforasi, endometrioma, dan kista dermoid. endomet Penatalaksanaan dibedakan atas : Abses Tubo-ovarian yang tidak ruptur. Tuboy g p Asimptomatik e be a dg pe ga asa etat Pemberian AB dgn pengawasan ketat.

Simptomatik p Rawat dan pemberian antibiotik spektrum luas. Bila terapi awal berhasil, pemberian pemberian AB 10-14 hari. Bila abses t 10- h i Bil b terus t j di atau terjadi t ruptur, lakukan pembedahan

Abses Tubo-ovarian yang ruptur. Tuboy g p Merupakan peristiwa akut dan dilakukan pembedahan Abses yang tidak robek mempunyai prognosa yang cukup baik, sedangkan pada abses yang baik ruptur bila diberikan penanganan dan pengobatan yang adekuat tingkat mortalitasnya kurang d i 2 % k dari %.

TUMOR LAIN
Kista Folikel
Berasal dari folikel de Graaf . Bisa didapati satu atau lbh, dan biasanya dgn diameter 1 1 cm. lbh, Cairan dalam kista jernih dan sering kali mengandung estrogen gangguan haid. Kista folikel lambat laun mengecil dan dapat menghilang spontan, atau bisa terjadi ruptur dan kista menghilang. Bila diameter < 5 cm, dapat ditunggu dahulu diameter karena dalam 2 bulan akan hilang sendiri.

Physiological cysts Follicular cyst:

Kista korpus luteum Korpus luteum persistens perdarahan di dalam kista, berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah. Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang daripada kista folikel. folikel. Gambaran yang khas : Dinding kista terdiri atas y g g lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel sel luteum yang berasal dari sel sel teka. Gangguan haid gg amenorea diikuti oleh perdarahan p tidak teratur,rasa berat di perut bagian bawah. teratur, Perdarahan yang berulang dapat menyebabkan ruptur.

Kista teka lutein


Pada mola hidatidosa, koriokarsinoma Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel sel teka. Tumbuhnya kista ini akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan, dan berlebihan dgn hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan.

Kista inklusi germinal


Invaginasi dan isolasi bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita yang usia lanjut, dan besarnya jarang melebihi diameter 1 cm cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium; dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.

Kista Endometriosis Endometriosis


Endometriosis jaringan endometrium yang masih berfungsi diluar kavum uteri Tumor dgn permukaan licin yang pada dinding dalamnya terdapat suatu lapisan sel endometrium dan berisi cairan coklat ( (chocolate cyst) terdiri dari sel-sel y ) selendometriosis, eritrosit, hemosiderin, serta sel-sel makrofag. selmakrofag.

Penyebab pasti blm diketahui. Beberapa teori ttg proses endometriosis adalah : Teori implantasi dan regurgitasi. Teori metaplasia sel-sel coelom selTeori diseminasi hematogen limfatik. Teori imunologi. imunologi
Teori genetik. Teori faktor lingkungan lingkungan.

Adapun gejala umum endometriosis adalah :


Nyeri pelvik kronik Perdarahan abnormal Dispareunia Infertilitas

Diagnosis biasanya dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik dipastikan dengan laparoskopi. p g p p
Anamnesis Pemeriksaan ginekologi Ultrasonografi Laparoskopi Pemeriksan laboratorium Uji fungsional GnRH-a GnRH-

Beberapa faktor objektif dan subjektif harus dipertimbangkan terlebih dahulu, y yaitu :
Usia penderita Keinginan untuk punya anak Lamanya fertilitas Lokasi dan luas endometriosis Berat ringannya gejala LesiLesi-lesi pelvis yang berkaitan.

Pilihan metode penanganan :


Medisinalis Terapi dengan hormon steroid: estrogen, progestin Kehamilan semu & menopause semu : Danazol, GnRH analog

Pengobatan operatif. Konservatif Mempertahankan fungsi reproduksi p g p dan fungsi hormonal ovarium. Radikal Total abdominal histerektomi, bilateral salpingo-ooforektomi dan salpingoreseksi endometriosis endometriosis.

0varian endometriosis

Variety of endometriotic lesions seen at laparoscopy

Kista Stein Leventhal


Wanita muda dengan gejala infertilitas, amenorea/ amenorea/oligomenorea sekunder, agak gemuk Seringkali hirsutisme tanpa maskulinisasi, dan dengan kedua ovarium membesar. Ovarium membesar tampak pucat, membesar 2 sampai 3 kali, polikistik, dan permukaannya licin. Kapsul ovarium menebal. menebal.

Diagnosis berdasarkan gejala klinis; berdasarkan laparoskopi dapat membantu dalam pembuatan diagnosis. Pada sindrom Stein Leventhal tidak ada tanda tanda defeminisasi, dan fungsi glandula suprarenalis normal.

TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK JINAK J

TUMOR KISTIK
Kistoma ovarii simpleks
Permukaan halus, halus biasanya bertangkai, bertangkai seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous d b j ih dan berwarna k i . kuning. kuning Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium pemeriksaan histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan. keganasan.

Kistadenoma ovarii musinosum


Sering terdapat pada wanita usia antara 20 50. Sering unilateral akan tetapi dapat pula dijumpai bilateral. Jika tumor pecah pseudomiksoma peritoneum. Pemeriksaan CA 72-4 lebih direkomendasikan. 72direkomendasikan. Tindakan operasi pada tumor ini adalah reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, tetapi pada k d kasus t tumor yang b besar atau ada k t d komplikasi lik i perlu dilakukan salpingo-ooforektomi salpingo-

Benign epihtelial tumours Mucinous cystadenoma:

Kistadenoma ovarii serosum


Berasal dari epitel permukaan ovarium Ciri khas ialah potensi p p pertumbuhan p p papiler ke dalam rongga kista sebesar 50%, dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning, dan kadang coklat karena campuran darah darah. Terapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum.Perlu diperiksa frozen musinosum.P section , untuk menentukan tindakan selanjutnya pada waktu operasi.

Kista endometrioid Unilateral dengan permukaan licin. Dpt diasosiasikan dengan nyeri pelvis dan dispareuni akibat perlengketan. Pada USG transvaginal memiliki gambaran yang khas seperti kaca buram yang terdapat pada darah yang tidak membeku. Kista ini tidak ada hubungannya dengan endometriosis ovarii.

Kista dermoid
Tumor mengandung elemen ektodermal, elemen mesodermal dan entodermal. entodermal. Dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri mendadak di perut bagian bawah. Sobekan dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum Perubahan keganasan 1,5% Terapi pada kista dermoid adalah pengangkatan, biasanya dengan seluruh ovarium. ovarium

The benign dermoid cyst is the only benign germ cell tumor that is common It results from differentiation common. into embryonic tissues. Usually a unilocular cyst < 15 cm in diameter, in which ectodermal structures are predominant. Thus it is often lined with epithelium lik the epidermis and f li d i h i h li like h id i d contains skin appendages, teeth, sebaceous material, hair and nervous tissue. d v Endodermal derivatives include thyroid, bronchus and y , intestine Mesoderm may be represented by bone, cartilage and smooth muscle.

TUMOR OVARIUM PADAT YANG JINAK Fibroma ovarii


Dpt mencapai diameter 2-30 cm, dan beratnya p p 2y dapat mencapai 20 kg, dengan 90% unilateral. kg Permukaannya tidak rata, konsistensi keras, warnanya merah j y jambu keabu abuan. Pada tumor ini sering ditemukan sindrom Meigs (asites +) sehingga sering diduga ganas, padahal potensi keganasan sangat rendah, kurang dari 1%. Terapi terdiri atas operasi yaitu ooferoktomi

Tumor Ovarium

Tumor Brenner Lazimnya tumor unilateral, yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma, dengan kista kista kecil (multikistik). Kadang kadang pada tumor ini ditemukan sindrom Meigs. Terapi terdiri atas pengangkatan ovarium. Bila ada tanda tanda keganasan dikerjakan salpingo ooferoktomi bilateralis dan histerektomi totalis. Farrar dkk memproduksi estrogen

Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest)


Tumor ini sangat jarang Tumor ini biasanya unilateral dan besarnya y y bervariasi antara 0,5 16 cm diameter. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinisasi, maskulinisasi terdiri atas hirsutisme, hirsutisme pembesaran klitoris, atrofi mamma, dan perubahan suara. Th/ terdiri atas pengangkatan tumor bersama ovarium.

Anda mungkin juga menyukai