Anda di halaman 1dari 4

LESI ERITROSKUAMOSA Anamnesis

Lesi eritoskuamosa adalah penyakit-penyakit kulit yang ditandai dengan 1. Keluhan utama adalah gatal.
adanya eritema dan skuama. Yang termaksud ke dalam penyakit-penyakit 2. Keadaan umum pasien cenderung
erito-skuamosa adalah: baik.
1. Psoriasis vulgaris 3. Daerah predileksi adalah pada
2. Dermatitis seboroik scalp, daerah ekstensor (Siku &
3. Pitiriasis rosea lutut) dan daerah lumbosakral.
4. Dapat disertai dengan nyeri sendi.
PSORIASIS VULGARIS (3A) 5. Seringkali dicetuskan oleh faktor
Psoriasis atau psoriasis vulgaris erupakan psikologi.
suatu penyakit autoimun yang bersifat
kronik dan residif yang ditandai dengan Pemeriksaan Fisik
adanya eritema sirkumskripta yang Inspeksi
dilapisi dengan skuama tebal yang 1. Makula/plak eritema sirkumskripta dilapisi dengan skuama tebal
berlapis-lapis. Disertai dengan fenomena berwarna putih perak. Pada kuku dapat ditemukan pitting nail dan
tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. oil drop sign.
2. Pada tipe gutata ditemuka papul berukuran 0,5 – 1,5 cm pada
ETIOLOGI & PATOGENESIS daerah tubuh bagian atas atau ekstremitas bagian proksimal.
Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi 3. Pada tipe pustulosa terjadi erupsi pustul yang bersifat generealisata
telah diketahui beberapa faktor pencetus: dan disertai dengan gejala-gejala
1. Faktor genetik sistemik.
2. Faktor imunologis Pemeriksaan tambahan
3. Faktor pencetus lain: Stres psikis, 1. Fenomena tetesan lilin
infeksi lokal, trauma, gangguan 2. Fenomena Auspitz
endokrin & metabolik dan juga 3. Fenomena Kobner
alkohol/rokok. Pemeriksaan histopatologi
Penyebab ini melibatkan vaskuler dan juga epidermis, sehingga ditemukan 1. Parakeratosis dan akantosis
eflorosensi kulit yang khas yaitu eritema dan juga skuama berlapis. 2. Abses munro

DIAGNOSIS
3. Papilomatosis dan vasodilatasi di daerah subdermis. Topikal
1. Coal tar 2 – 5 % dimulai dengan konsentrasi rendah. Jika tetap
tidak ada perbaikan setelah konsentrasi dinaikan, dapat diberikan
asam salisilat 3 - 5 % untuk meningkatkan daya penetrasi.
2. Kortikosteroid topikal: Desoksimetason 0,25% atau betametason
0,1%.

DERMATITIS SEBOROIK (4)


Merupakan segolongan kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi
dan bertempat predileksi pada tempat-tempat seboroik.

Differensial diagnose:
1. Dermatofitosis: Dibedakan dengan gatal dan pemeriksaan pada
sediaan.
2. Sifilis stadium II: Dibedakan dengan ada/tidaknya coitus suspectus
dan pemeriksaan serologi sifilis. ETIOLOGI & PATOGENESIS
3. Dermatitis seboroik: Skuama berwarna kuning dan berminyak. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi berhubungan erat dengan faktor
konstitusi, yaitu seboroik state yang dapat diturunkan. Beberapa penelitian
PENGOBATAN juga memasukan adanya infeksi oleh flora normal (Pityrosporum ovale)
Sistemik yang menjadi penyebab dari dermatitis seboroik. Mirip dengan psoriasisi,
1. Obat sitostatik: Metotreksat 7,5 – 15 mg / minggu dalam 3 kali pada dermatitis seboroik juga terjadi peningkatan proliferasi epidermis
pemberian dengan selang waktu 12 jam, diberikan selama 4 -6 yang meningkatkan keaktivan dari kelenjar sebasea.
minggu. Dapat diberikan dengan asam folat.
2. Siklosporin 5 mg/kgBB/hari. DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Keluhan utama adalah gatal.
2. Sering terjadi pada daerah kepala dengan kelainan yang disebut
dengan pitiriasis sika (Ketombe) atau pitiriasisi steatoides untuk PITIRIASIS ROSEA (4)
bentuk yang berminyak. Merupakan suatu penyakit kulit yang
Pemeriksaan Fisik penyebabnya belum dapat diketahui, tetapi
1. Inspeksi: Eritema dengan batas yang kurang tegas disertai skuama diduga oleh karena virus (Karena bersifat
yang berminyak dan berwarna kekuningan dan berlokasi di self-limitting disease) dan ditandai dengan
daerah-daerah seboroik. lesi inisial yang disusul lesi-lesi yang lebih
Differential diagnosis: kecil dengan daerah predileksi pada badan
1. Psoriasis: Pada psoriasis skuama berwarna putih tebal, ditemukan dan esktremitas bagian proksimal.
fenomena tetesan lilin dan Auspitz.
2. Kandidiosis: Ditemukan eritema berwarna merah cerah dengan ETIOLOGI
satelit disekitarnya. Diduga karena infeksi virus, tetapi belum
3. Otomikosis/otitis eksterna: Ditemukan jamur pada pemeriksaan dapat dipastikan.
sediaan.
DIAGNOSIS
PENGOBATAN Anamnesis
Sistemik 1. Keluhan utama berupa gatal ringan
1. Kortikosteroid: Prednisone 20-30 mg/hari 2. Gejala umum biasanya tidak ditemukan
2. Ketoconazole 200 mg/hari jika pada sediaan ditemukan infeksi 3. Daerah predileksi pada tubuh dan ekstremitas bagian proksimal.
oleh pityrosporum ovale.
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi:
Topikal a. Ditemukan makula eritema disertai dengan skuama di
1. Jika terdapat pitiriasis sika dapat diberikan shampoo selenium bagian pinggirnya, soliter, berbentuk oval/anular, lesi ini
sulfide (Selsun). disebut dengan Herald patch.
2. Tar 2 – 5 % b. Ditemukan lesi-lesi susulan setelah 4-10 hari dengan
3. Krim hydrocortisone 2,5 % atau betametason 1 % pada kasus yang eflorosensi yang sama tetapi dengan ukuran yang lebih
lebih berat. kecil.
4. Krim ketoconazole 2 % dapat diberikan jika pada sediaan c. Susunan lesi sejajar kosta dan memberikan gambaran
ditemukan pityrosporum ovale. pohon cemara yang terbalik.
Differential diagonosa:
2. Tinea korporis: Secara klinis sifat gatal lebih berat, selain itu dapat
ditemukan skuama yang lebih kasar. Pada pemeriksaan KOH akan
positif.

PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan bersifat simtomatik.

Anda mungkin juga menyukai