Anda di halaman 1dari 31

TOP TEN DISEASE

ISK

PEMBIMBING KLINIK
dr. Stefany A. Wahyuningrum, Sp.PD

Oleh
Bahy H.M. Agustinus
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. W.Z. JOHANES
2018
1
Pendahuluan
• Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit
infeksi yang sering ditemukan di praktik umum
1

• Data penelitian epidemiologi klinik melaporkan hampir


25-35% semua perempuan dewasa pernah mengalami
2 ISK selama hidupnya.

• Pengobatan ISK sebagian besar lebih dititikberatkan pada


penggunaan antibiotik yang sesuai.
3

Pranatha E. Infeksi Saluran Kemih [Internet]. Malang: Balai Penerbit FK Muhamadiah Malang; 2018. p. 1–20.
Available from: eprints.umm.ac.id/29931/2/jiptummpp-gdl-ekasastrap-29690-2-babi.pdf 2
ISK
• Keadaan infeksi di parenkim ginjal s/d infeksi di
Definisi Vesica dgn jumlah bakteri >100.000 per ml urin
segar

• Wanita>priaureter wanita lebih pendek.


Epidemiologi • Pada neonatus laki>wanita #sirkumsisi

• ISK uncomplicatedtanpa kerusakan struktural


Klasifikasi • ISK complicated ISK pd anak,Pria,Bumil,Penyakit
sistemik/kelainan Anatomi,terjadi selain di vesica

Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih. In: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru Sudoyo, Marcellus Simadibrata, Bambang Setiohadi AS, editor. 3
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016. p. 1008–15.
Klasifikasi ISK
• ISK Rekuren :
 Reinfeksi : episode infeksi
dgn interval>6 mgg dgn MO
yg berlainan
 Relapsing infection : tiap kali
infeksi oleh bakteri yg sama
karena sumber infeksi tdk
mendapat terapi adekuat.
• Sindrom uretra akut (SUA) :
mirip sistitis tp hanya pd
dysuri dan frekuensi sj, biasa
pd wanita 20-50 tahun.

Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih. In: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru Sudoyo, Marcellus Simadibrata, Bambang Setiohadi AS, editor. 4
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016. p. 1008–15.
Predisposisi

Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih. In: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru Sudoyo, Marcellus Simadibrata, Bambang Setiohadi AS, editor. 5
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016. p. 1008–15.
Pendekatan Diagnosis
• Anamnesis :
– ISK atas : nyeri pinggang, demam,
menggigil, mual dan muntah, hematuria.
– ISK bawah : frekuensi , disuria terminal,
polakisuria, nyeri suprapubik
• Pemeriksaan Fisik :
Febris, nyeri tekan suprapubik, nyeri ketok
CVA.
Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
Seto; 2012. p. 51–79. 6
Lanjutan..
• Pemeriksaan urin (urinalisis dan kultur):
Urin dikatakan mengandung leukosit /piuria jk>10
leukosit per mm3 atau trdpt >5 leukosit per lapangan
pandang besar.
Dikatakan bakteriuria jk didapat >10 cfu per ml pd 5

urin midstream dan >103 cfu per ml pada suprapubic


puncture
IDSA 2010: bakteriuria jk didapat >103-104
• Pemeriksaan darah : leukositosis, penigkatan
LED, dan adanya sel2 muda pd sediaan apusan
darah tanda inflamasi akut.

Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
Seto; 2012. p. 51–79. 7
Pemeriksaan Penunjang

Radiologi PIV Voiding


• Foto polos • Untuk evaluasi ISK sistouretrografi
abdomen utk liat complicated serta • Check adanya USG
batu (radioopak) mengungkap refluks vesiko
atau distribusi gas adanya PNA dan ureter, buli2 Check
abn pd PNA, obstruksi sal. neurogenik, hidronefrosis,
kekaburan atau Kemih. divertikulum pionefrosis,
hilangnya uretra pd wanita
bayangan garis ataupun abses
yg sering
psoas dan sebabkan infeksi pd
kelainan bntk sering kambuh. perirenal/ginjal.
ginjal  abses
perirenal/ginjal.

Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
8
Seto; 2012. p. 51–79.
Komplikasi
• Gagal ginjal akut
• Nekrosis papila ginjal dan nefritis interstitialis
• Pielonferitis emfisematosa(E.coli, Candida dan
clostridiumUrosepsissyok septik
• Terbentuknya batu sal. Kemih
• Abses PerineferikDM
• Granuloma
• Bumilbayi prematur, HT, IUGR, retard baby,
Cereberal palsy, fetal death
Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
Seto; 2012. p. 51–79. 9
Tatalaksana

• Jk asimptomatik bakteriuria tdk perlu


1 pemberian terapi.

• Jk ISK sdh memberikan keluhan hrs segera


2 mndpt antibiotika sesuai hasil kultur.

• Jk cukup parah di RS guna tirah baring


3 utk hidrasi, pemberian medikamentosa

Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
Seto; 2012. p. 51–79. 10
Tatalaksana

• Fluorokuinolon, Amiglikosida dengan/ tanpa


ISK
ampisilin, Sefalosporin dengan spektrum
Atas luas dengan /tanpa aminoglikosida

• 80% pasien memberikan respon setelah 48


ISK
jam dengan antibiotika tunggal; seperti
Bawah ampisilin 3 gram, trimetoprim 200 mg.

Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
Seto; 2012. p. 51–79. 11
Tatalaksana

Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung
Seto; 2012. p. 51–79. 12
KASUS

13
Identitas Pasien
• Nama : Ny. Amirah
• Umur : 66 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Alamat : Oesapa
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Sudah Menikah
• Suku Bangsa : Kupang
• Pembayaran : BPJS
• Ruang : Teratai
• Tanggal MRS IGD : 02/10/2018 Pkl. 19:50 WITA
• Tanggal MRS ruangan : 03/10/2017 Pkl. 01.22 WITA
14
Anamnesis
• Keluhan Utama : Lemah seluruh tubuh sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit.
• Riwayat Penyakit sekarang : Pasien masuk rumah sakit dengan
keluhan lemah seluruh tubuh yang dirasakan sudah sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan lemah dirasakan diseluruh
tubuh dengan frekuensi dan durasi dirasakan sepanjang hari,
dimana kelemahan tubuh ini tidak diperberat dan diperingan oleh
apapun dan disertai dengan nyeri pada daerah bawah pusar yang
dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut
dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan durasi yang tidak menentu
dan meningkat ketika pasien hendak berkemih dan disertai dengan
rasa tidak puas sehabis buang air kecil dan tidak diperingan dengan
cara apapun. Keluhan ini disertai juga dengan rasa demam yang
dirasakan kurang lebih 1 hari sebelum masuk rumah sakit, dimana
demam yang terjadi tidak disertai rasa menggigil dengan frekuensi
15
demam 1 kali sehari dominan pada malam hari.
Lanjutan..
Selain demam pasien juga mengeluhkan keluhan
demam disertai dengan mual muntah sejak masuk rumah
sakit dengan isi muntahan berisi lendir bercampur
makanan yang berwarna putih kekuningan yang terjadi 3
kali dalam kurun waktu kurang lebih 12 jam setelah
masuk rumah sakit. Keluhan mual muntah juga disertai
dengan keluhan cepat lapar, haus dan sering BAK saat
malam hari dan disertai dengan penurunan berat badan
yang dirasakan kurang lebih sudah sejak 5 tahun yang lalu
dimana durasi dan frekuensi keluhan ini dirasakan
fluktuaktif dan diperberat ketika pasien makan dengan
porsi dan jenis makanan manis yang tidak terkontrol dan
diperingan dengan suntikan insulin yang diberikan 3x
sehhari dan 1 x pada malam hari. selain dari pada itu
pasien tidak mengeluhkan hal lain lagi.
16
• Riwayat penyakit dahulu :
Pasien memiliki riwayat penyakit DM dan hipertensi yang
sudah dialami sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Riwayat
penyakit jantung dan lainnya disangkal oleh pasien.
• Riwayat Keluarga :
Tidak ada.
• Riwayat Pengobatan :
Pasien rutin mengkonsumsi obat amlodipin 1x5 mg dan
rutin menyuntikan insulin novorapid 3x 8 unit dan levemir
1x14 unit.
• Riwayat Kebiasaan :
Pasien adalah ibu rumah tangga yang sehari hari bekerja
dirumah namun karena usianya yang sudah tua pasien
tidak rutinn melakukan pekerjaan dirumah lagi dan juga
jarang olagraga. Pasien tidak merokok dan mengkonsumsi
alkohol.
17
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
• Tanda Vital
• TD 160/120 mmHg
• Nadi 120x/menit, reguler
• Napas 21x/menit
• Suhu 37,30C
• Status Gizi
• BB : 42 kg
• TB : 156 cm
• IMT : 17,28kg/m2
18
Status Generalis
 Kulit : pucat (-), Ikterus (-)
 Rambut : rambut berwarna hitam
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
 Hidung : rhinorea (-), epiktasis (-),
deviasi septum (-)
 Telinga : Otorea (-/-) , Nyeri tekan tragus (-)
 Mulut : Mukosa bibir lembab
Mukosa lidah lembab , hiperemis (-),
leuplakia (-), lidah kotor (-)
 Leher : pembesaran KGB (-),
pembesaran tiroid (-),
JVP : 5 + 0 cm H20
19
Pulmo anterior :
• Inspeksi : Pengembangan dinding dada statis dan
dinamis simetris, Retraksi sela Iga (-)
• Palpasi : taktil fremitus D=S, nyeri tekan (-)
• Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi: Vh Rh Wh

+ + - - - -
+ + - - - -
+ + - - - -

20
Pulmo Posterior :
• Inspeksi : massa (-), jejas (-),
Retraksi sela Iga (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), taktil
fremitus D = S
• Perkusi : sonor pada kedua lapang
paru
• Auskultasi : Vh Rh Wh
+ + - - - -
+ + - - - -
+ + - - - -
21
Cor :
• Inspeksi : Ictus cordis terlihat ICS 5 midclavicularis
dextra
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 Axillaris anterior
sinistra
• Perkusi : Batas kanan atas ICS 2 parasternal dextra
Batas kanan bawah ICS 4 parasternal dextra
Batas kiri atas ICS 2 parasternal sinistra
Batas kiri bawah ICS 5 axillaris anterior S
• Auskultasi : BJ 1,2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop
(-)
22
Abdomen
• Inspeksi : cembung, venektasi (-), jejas (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit, bruit
hepatik (-).
• Palpasi : Datar, Nyeri tekan (+) di daerah
hipogastric/suprapubik, hepar tidak, lien tidak teraba
dibawah arcus costae, shifting dullness (-), Liver span
8 cm, Ballotemen Ginjal (-)
• Perkusi : Timpani
• Ekstremitas : Jejas (-), Edema (-/-), akral hangat,
CRT < 2 detik
• Pemeriksaan Khusus : Tes Nyeri Ketok Costovertebra
angle (-)
23
Lab Tanggal 03/10/2018

24
Laboratorium Urinalisa tanggal 03/10/2018

25
Hasil Kultur Urine dan Uji Resistensi Antibiotik
tanggal 05/10/2018
Escherichia coli, Hitung koloni >103 CFU/ml

26
Pembahasan
Teori Kasus
Anamnesis : Anamnesis :
• Faktor Risiko : Wanita, Usia>65 thn , • Wanita, Usia 66 Tahun
DM, Lithiasis, Obstruksi Saluran • Nyeri suprapubik
Kemih, senggama, Kateterisasi dll • Polakisuria
• ISK atas : nyeri pinggang, demam, • Riwayat DM
menggigil, mual dan muntah, • Frequensi
hematuria. • Mual muntah
• ISK bawah : frekuensi , disuria • Demam
terminal, polakisuria, nyeri • Terpasang DC
suprapubik
Pemeriksaan : Pemeriksaan :
• Febris, nyeri tekan suprapubik, nyeri • Nyeri tekan suprapubik
ketok CVA.

Purnomo B. Infeksi Urogenitalia. In: Purnama B, editor. Dasar-dasar Urologi. 2nd ed. Malang: CV Sagung 32
Seto; 2012. p. 51–79.
Pembahasan
Teori Kasus
Laboratorium : Laboratorium :
Urinalisis • Urinalisis :
• Leukosit Esterase + Leukosit Esterase (3+), Nitrit(+),
• Nitrrit + Protein(2+),Glukosa(4+) Darah (3+)
• Darah + Sedimen eritrosit, sel epitel, leukosit :
• Sedimen Leukosit, epitel dan eritrosit penuh/lpb
penuh • Kultur Urine :
Kultur Urine : Escherichia Coli dengan hitung coloni
Ada Bakteri penyebab ISK terutama 103 CFU/ml
dan tersering Escherichia coli.

Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih. In: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru Sudoyo, Marcellus Simadibrata, Bambang Setiohadi 33
AS, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016. p. 1008–15.
Pembahasan
Teori Kasus
Tatalaksana Tatalaksana
ISK Atas •Ciprofloxacin 2 x 200 mg IV
Fluorokuinolon, Amiglikosida •Omeprazole 2 x 1 Vial IV
dengan/ tanpa ampisilin, •Metochlorpamide 3 x 1 amp IV
Sefalosporin dengan spektrum •Paracetamol 500 mg/6jam
luas dengan /tanpa aminoglikosida
ISK
Bawah
80% pasien memberikan respon
setelah 48 jam dengan antibiotika
tunggal; seperti ampisilin 3 gram,
trimetoprim 200 mg.

Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih. In: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru Sudoyo, Marcellus Simadibrata, Bambang Setiohadi 34
AS, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016. p. 1008–15.
Penutup
• Telah dilaporkan pasien wanita usia 66 tahun MRS dengan
keluhan lemah seluruh tubuh, nyeri suprapubik, Polakisuria,
1 mual muntah ,Frequensi.

• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta


pemeriksaan penunjang maka pasien ditegakan ISK disertai
dengan diagnosa lain berupa hipertensi, diabetes melitus, dan
2 hipokalemia.

• Berdasarkan diagnosa kerja diatas sehingga pasien


ditatalaksana sesuai dengan obat-obatan yang
3 terlampir

35
Thank
you
36

Anda mungkin juga menyukai