Indah Setyaningrum
Lepra, kusta
Afinitas pada :
1. Saraf perifer
2. Kulit
3. Mukosa traktus respiratorius bagian atas kemudian bisa ke
organ lain
4. Kecuali sistem saraf pusat
EPIDEMIOLOGI
Multibasiler
WHO Pausibasiler (PB)
(MB)
KLASIFIKASI WHO
PB MB
Lesi kulit (makula datar, • 1-5 lesi • >5 lesi
papul yang meninggi, •Hipopigmentasi/eritema •Distribusi lebih
nodus) •Distribusi tidak simetris simetris
•Hilangnya sensasi yang •Hilangnya sensasi
jelas kurang jelas
•Batas tegas •Batas kurang jelas
KERUSAKAN SARAF
1. Pemeriksaan Bakterioskopik
Membantu menegakkan diagnosis
Pengamatan pengobatan
M. leprae terlihat merah
Solid : batang utuh hidup
Fragmented : batang terputus mati
granular : butiran mati
bentuk yg hidup bahaya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indeks Bakteri:
Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada satu sediaan
Nilai :
0 : tidak ada BTA dalam 100 LP
1+ : 1-10 BTA dalam 100 LP
2+ : 1-10 BTA dalam 10 LP
3+ : 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP
4+ : 11-100 BTA rata-rata dalam 1 LP
5+ : 101 BTA rata-rata dalam 1 LP
6+ : > 1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
Indeks Morfologi:
Persentase bentuk solid dibandingkan dgn jumlah solid dan non solid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Pemeriksaan Histopatologik
–Untuk memastikan gambaran klinis
–Penentuan klasifikasi kusta
–Ditemukan sel Virchow/ sel lepra pada tipe lepromatos
–Ditemukan tuberkel pada tipe tuberkuloid
2. Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan fungsi saraf +/-
–Tinea versikolor
–Pitiriasis rosea
–Psoriasis
–Neurofibromatosis
–dll
PENGOBATAN
Pemberian MDT:
•Mencegah dan mengobati resistensi
•Memperpendek masa pengobatan
•Mempercepat pemutusan mata rantai penularan
PENGOBATAN
Obat Alternatif:
Ofloksasin
Minosiklin
Klaritromisin
PENGOBATAN
Rifampisin 600 mg
Ofloksasin 400 mg
Minosiklin 100 mg
WHO (1998)
RFT & RFC tidak dianjurkan lagi
Pasien dinyatakan sembuh jika :
Kasus MB 12 dosis dalam 12 – 18 bulan
Kasus PB 6 dosis dalam 6 – 9 bulan
Pada kasus resisten rifampisin dan DDS diberi : klofazimin 50 mg,
ofloksasin 400mg, minosiklin 100mg setiap hari selama 6 bulan
Pada pasien yg menolak Klofazimin diberi : ofloksasin 400 mg/hari,
minosiklin 100 mg/hari selama 12 bulan.
REAKSI KUSTA
Prinsip pengobatan :
1. Pemberian obat anti reaksi
2. Istirahat atau imobilisasi
3. Analgetik, sedatif u/ mengatasi rasa nyeri
4. MDT diteruskan
PENGOBATAN REAKSI
Reaksi ENL
Ringan rawat jalan, istirahat
Berat rawat inap
Obat :
Prednison 15 – 30 mg/hr berat/ringan reaksi
Klofazimin 200 – 300 mg/hr
Thalidomide teratogenik, di Indonesia (-)
PENGOBATAN REAKSI
Reaksi Reversal
•Neuritis (+)
•Prednison 15 – 30 mg/hr
•Anggota gerak yang terkena istirahatkan
Neuritis (-)
•Kortikosteroid (-)
•Analgetik kalau perlu
PENCEGAHAN CACAT