PEMBAHASAN
: Tidak ada
C. Hasil Pemeriksaan
Dari hasil pemeriksaan ditemukan memar dua buah. Tampak satu buah luka
memar pada kepala bagian atas sebelah kanan dengan jarak tujuh sentimeter
dari garis khayal yang menghubungkan kedua mata, dengan ukuran panjang
empat sentimeter kali lebar dua sentimeter, berbatas tegas, berwarna merah
disertai bengkak, daerah didalam batas luka terdiri atas jaringan yang masih
utuh. Tampak satu buah luka memar kedua pada lengan kanan bagian bawah
daerah luar sekitar dua sentimeter diatas pergelangan tangan kanan berwarna
merah dengan ukuran panjang empat kali lebar dua koma lima sentimeter,
berbatas tegas, berwarna merah disertai bengkak, daerah didalam batas luka
terdiri atas jaringan yang masih utuh.
Gambar 3 :Tampak luka memar pada kepala bagian atas sebelah kanan
D. Tinjauan Pustaka
I. LUKA MEMAR
1. Definisi
Gambar 1 : Memar luas yang mengikuti alur dan kontur jaringan, satu
minggu setelah beberapa kali trauma tumpul mengenai kepala.
Kontusio tidak hanya bisa terjadi pada kulit, tetapi juga pada
organ dalam tubuh seperti paru-paru, hati, otak, dan otot. [4,6] Memar
umumnya terjadi akibat trauma benda tumpul, seperti pukulan atau
jatuh, tetapi juga dapat terjadi karena luka hancur, perasan, atau
cubitan.[6] Adanya
tekanan
yang
cukup
pada
permukaan
kulit
sebelum
menghilang.
2. Patomekanisme
Pada kasus luka memar, jejas sel terjadi karena trauma fisik benda
tumpul. Ketika seorang individu dipukul dengan benda datar, seperti
papan, sangat umum untuk menemukan kontusio linear paralel sesuai
dengan tepi papan, dengan tampak jaringan normal di antara keduanya.
Sel yang terkena jejas akan mengalami beberapa fase untuk beradaptasi
GAMBARAN
SELANG WAKTU
Merah
Baru terjadi
1-3 hari
Hijau
4-5 hari
Kuning
7-10 hari
Menghilang
14-15 hari
Tabel 1 : Perkiraan umur luka memar[1]
5. Penanganan
Di dalam fase akut terjadi proses maturasi hematom (kemerahan),
inflamasi, nekrosis dari kerusakan jaringan myofibrils, dan fagositosis
dari jaringan sisa. Tujuan pengobatan adalah untuk meminimalkan
perdarahan, inflamasi dan megontrol nyeri. Sebelumnya luka harus
dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan benda-benda yang ada
di sekitar luka. Pemberian kompres dengan es atau air dingin, serta
dalam bentuk imobilisasi serta elevasi apabila terjadi pada luka di sekitar
alat gerak. [4]
diancam (pidana
III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. DiMaio VJ, DiMaio D. Forensic Pathology Second Edition. Washington DC,
USA: CRC Press LLC; 2001, pg. 110; 117 126; 246.
2. Wyaatt J, Squires T, Norfolk G, Jason PJ. Oxford Handbook of Forensic
Medicine. Oxford University Press, London, UK. 2011. pg. 124 126; 233.
3. James JP, Jones R, Karch B. Simpson's Forensic Medicine 13th Edition.
London, England: Arnold Publishing; 2011, pg. 77 83
4. Young, Simon. Bruising, abrasion and lacerations: minor injuries in children.
MJA Practice Essentials. 2005: pg 588-592
5. Satyo.A.C.
Dalam
Aspek
Medikolegal
Luka
pada
Forensik
Klinik.