Anda di halaman 1dari 18

CASE

MANAGER
Dr Budiman Widjaja MARS
BAB I DEFINISI

Case Manager adalah profesional dalam rumah sakit yang bekerja


secara kolaboratif dengan para pemberi asuhan kepada pasien,
memastikan bahwa pasien dirawat serta mendapatkan asuhan yang
tepat, dalam perencanaan asuhan yang efektif dan menerima
pengobatan yang ditentukan, serta didukung pelayanan dan
perencanaan yang dibutuhkan selama maupun sesudah perawatan di
rumah sakit.
BAB I DEFINISI
Menurut American Case Management Association

Case Manager adalah profesional yang secara kolaboratif melakukan


komunikasi dalam proses asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, evaluasi, dan advokasi untuk jenis pelayanan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga terhadap pelayanan
kesehatan yang menyeluruh (komprehensif) dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk memperoleh hasil yang bermutu
dengan biaya yang efektif.
BAB I DEFINISI
Ciri-ciri seorang Case Manager :
• Mampu melaksanakan fungsi manajemen dengan baik
• Mampu melakukan komunikasi yang efektif (komunikator)
• Memiliki wawasan pelayanan klinis yang baik
• Mampu membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelayanan
BAB II RUANG LINGKUP
PELAYANAN FOKUS PADA PASIEN (PATIENT CENTERED CARE)

Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada pasien (PFP). Inti konsep PFP terdiri dari 4

elemen :

1. Martabat dan Respek : Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati dan menghargai pandangan dan

pilihan pasien serta keluarga. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga dimasukkan

dalam perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan

2. Berbagi informasi : Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap dengan

pasien dan keluarg. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat

3. Partisipasi Pasien dan Keluarga : Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan dan

pengambilan keputusan serta pilihan mereka

4. Kolaborasi / kerjasama : Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi pelayanan kesehatan

bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
BAB II RUANG LINGKUP
TUJUAN

MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya. Bilamana pasien
merasa menjadi bagian dalam keputusan pengobatan dan rencana asuhan, maka
mereka akan memperoleh manfaat. Hal yang sama juga berlaku bagi keluarganya.
Bila keluarga yang mempunyai relasi erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang
melayani orang yang mereka kasihi, mereka akan kurang merasa khawatir tentang logistik
dan akan lebih banyak fokus terhadap kesehatan pasien.
HUBUNGAN PROFESIONAL

Para MPP harus mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf klinis. Mereka juga harus terbiasa
dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan finansial, bantuan/dukungan dari komunitas serta pelayanan
kerohanian.

HUBUNGAN DENGAN PASIEN

Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu memelihara rasa saling percaya yang
menunjukkan kepada pasien bahwa mereka terlibat untuk manfaat dan kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu
memperhatikan secara aktif kebutuhan dan keinginan pasien.

KELOMPOK PASIEN

MPP sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada pasien-pasien dalam kelompok :

anak-anak, usia lanjut, dan yang dengan penyakit kronis. Dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, MPP dapat
menangani 25 – 50 pasien, tergantung kondisi kerumitan, sistem pelayanan klinis, budaya kerja rumah sakit.
Peran seorang Case Manager adalah sebagai berikut :

1. Case Manager bekerja sama dengan DPJP dan para profesional pemberi asuhan lainnya.

2. Case Manager bersama-sama merencanakan akses pelayanan, kontinuitas asuhan, pemulangan dan juga tindak lanjut

setelah pasien pulang rawat.

3. Case Manager mengidentifikasi kasus-kasus bermasalah dan berkoordinasi dengan tim pemberi asuhan pasien, manajer

pelayanan medis dan komite medik.

4. Case Manager berkoordinasi / berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, sumber dana (contoh : asuransi, perusahan),

sarana pemberi pelayanan di masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien, seperti fasilitas

rehabilitasi atau penyedia peralatan medis.

5. Dengan koordinasi ini, tujuan para Case Manager adalah untuk memastikan hasil yang optimal baik bagi pasien maupun

rumah sakit termasuk mutu asuhan, utilisasi sumber daya secara efisien dan penggantian biaya (reimbursement) perawatan.

6. Case Manager melayani bayi sampai dengan geriatrik, untuk pelayanan yang menyeluruh (komprehensif) termasuk

pelayanan rawat inap, pemeriksaan pra-admisi, day surgery, kemoterapi rawat jalan, pelayanan gawat darurat, perencanaan

pemulangan pasien dan lain sebagainya.


TANGGUNG JAWAB

MPP dapat bertanggung-jawab ke Direktur Medis

DIAGRAM KOORDINASI – INTEGRASI – KONTINUITAS PELAYANAN


KUALIFIKASI CASE MANAGER

1. Dokter Umum dengan pendidikan S 1

2. Pengalaman minimal 3 – 5 tahun dalam pelayanan klinis

a. Dokter : sebagai dokter ruangan


Fungsi penting dari seorang Case Manager adalah :

1. Melaksanakan koordinasi dalam rangka menerapkan Patient Centered Care dan menjaga kontinuitas pelayanan

2. Melakukan koordinasi untuk melaksanakan perencanaan pemulangan pasien ( Discharge Planning), rencana tindak lanjut

(follow-up), pelayanan pasca rawat dalam bentuk home care dengan memanfaatkan sarana yang ada di masyarakat.

3. Mengidentifikasi kasus-kasus bermasalah dan berkoordinasi dengan tim pemberi asuhan pasien, manajer pelayanan medis dan

komite medik.

4. Koordinasi Rujukan dan Transfer pasien

5. Monitoring dan evaluasi utilisasi sumber daya (utilization review) : kelayakan/kepantasan/prioritas dari pelayanan

terhadap pasien, termasuk kendali mutu dan biaya.

6. Komunikasi dengan pihak asuransi (verifikasi benefit/manfaat), perusahaan/ employer, rujukan konseling finansial.

7. Edukasi, advokasi, konseling pasien dan keluarga.

8. Asesmen psikososial dan lingkungannya, hambatan pelayanan, kelompok pendukung (support groups), pendampingan untuk

motivasi, spiritual.

9. Intervensi konsultasi krisis dengan tim profesional pemberi asuhan.

10. Masalah-masalah legal dan etik.


BAB III TATALAKSANA
• Dahulu pada model tradisional pelayanan kesehatan, pelayanan pasien berpusat pada
dokter, sehingga tidak dapat menjamin patient safety.
• Oleh karena itu, pelayanan yang berpusat pada pasien (patient centered care)
merupakan pendekatan yang lebih modern dan inovatif dalam pelayanan kesehatan
sekarang. Dokter tidak lagi menjadi pusat, namun menjadi team leader dari sebuah
tim interdisiplin, dengan kompetensi yang memadai, dimana setiap pemberi asuhan
pasien sama penting dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien. Seorang Case
Manager merupakan personal di luar pemberi asuhan pasien, yang bertugas untuk
mengkoordinasikan setiap pemberi asuhan pasien, sehingga pasien mendapatkan
pelayanan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhannya.
Pelaksanaan case manager :

1. Penetapan dan Pengangkatan MPP oleh Direktur

2. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien, berdasarkan pasien yang meliputi :

Risiko tinggi, Biaya tinggi, Potensi komplain tinggi, Kasus dengan penyakit kronis, Pasien dengan penyakit terminal,
Kasus komplek / rumit, Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek

3. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka dilakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan berbagai informasi klinis,
psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun sistem pembayaran yang dimiliki pasien

4. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi dengan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, yang
mencerminkan kelayakan / kepatutan dan efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil
keputusan

5. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, berbagai unit pelayanan,
pelayanan administrasi, perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara pasien dan pemangku
kepentingan, serta menjaga kontinuitas pelayanan.

6. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari hambatan yang tidak mempengaruhi kinerja/hasil

7. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh pelayanan yang optimal sesuai dengan sistem pembiayaan dan
kemampuan finansial

8. Ada bukti dokumentasi kegiatan MPP, a.l. termasuk dalam rekam medis seperti pencatatan dalam formulir edukasi-informasi.
BAB IV DOKUMENTASI

Seorang case manager mendokumentasikan segala informasi


bermakna yang didapatkan beserta rencana manajemen nya dalam
formulir asesmen Manajer Pelayanan Pasien.

Anda mungkin juga menyukai