Anda di halaman 1dari 6

10 Cara Komunikasi Efektif dengan

Pasien Wajib Diketahui


Dokter adalah salah satu orang yang berperan penting di dalam menyembuhkan pasien
yang mengalami sakit tertentu. Oleh karena itulah, sangat wajar apabila dokter harus
mengetahui berbagai macam aspek mengenai kesehatan pasien, kondisi psikologis
pasien dan berbagai hal lain yang bisa mempengaruhi kesembuhan pasien. Dengan
mengetahui berbagai hal itulah, dokter bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Salah satu hal yang perlu diketahui oleh dokter adalah bagaimana cara komunikasi efektif
dengan pasien atau strategi komunikasi efektif di tempat kerja. Dengan melakukan
komunikasi yang efektif, dokter bisa memberikan berbagai macam manfaat pada pasien
yang sakit. Misalnya, dengan komunikasi yang efektif pasien lebih mudah memahami
cara memakai obat, selain itu pasien juga bisa dengan mudah memahami risiko penyakit
yang ia miliki dan penanganannya, dan berbagai manfaat lainnya. Oleh karena itulah kita,
khususnya yang berperan sebagai dokter, harus mengetahui bagaimana cara
komunikasi efektif dengan pasien.

Bagaimana saja cara komunikasi efektif dengan pasien? Berikut ini adalah beberapa cara
berkomunikasi efektif dengan pasien yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

Komunikasi Efektif Sebelum Melakukan Pengobatan

Berikut ini adalah beberapa komunikasi efektif yang bisa dilakukan oleh dokter selama
masa pengobatan belum dilakukan, akan tetapi akan segera dilakukan kepada pasien.
Apa saja caranya? Simak cara komunikasi efektif dengan pasien di bawah ini ya.

1. Memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan adalah untuk


diagnosis yang tepat
Agar bisa memberikan rencana pengobatan yang tepat, maka diperlukan informasi klinis
dari pasien. Akan tetapi, hal ini bisa memicu rasa khawatir kalau-kalau informasi yang
diberikan bisa disalahgunakan. Oleh karena itulah, dokter atau tenaga medis harus
memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan adalah untuk kepentingan
pasien.

2. Memberikan informasi mengenai keadaan pasien

Pasien memiliki hak untuk menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan. Oleh
karena itu, dokter atau tenaga medis pun harus memberikan informasi keadaan
kesehatan pasien dan pilihan prosedur pengobatan yang bisa dilakukan. Jangan lupa
untuk menggunakan strategi seperti strategi komunikasi efektif empatik dan santun.

3. Menggunakan bahasa yang sederhana

Tidak semua pasien mengerti kosakata medis atau kosakata lainnya. Oleh karena itulah,
dalam berkomunikasi selama masa sebelum pengobatan diperlukan suatu upaya
komunikasi yang menggunakan bahasa yang sederhana atau sesuai dengan tingkat
wawasan pasien. Dengan demikian pasien bisa mengerti dengan lebih mudah dan cepat.
Teknik komunikasi efektif yang satu ini tidak diragukan lagi efektivitasnya.

4. Tidak menutupi informasi

Selain hal-hal di atas, tenaga medis juga tidak boleh menutupi informasi penting atau
khusus yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasien. Dengan cara inilah kita pun bisa
memberikan berbagai macam informasi penting yang dibutuhkan oleh pasien.

Komunikasi Efektif Selama Pengobatan dan Paska Pengobatan

Bagaimana cara cara komunikasi yang efektif dengan pasien selama dan paska
pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter ataupun tenaga medis lainnya. Apa saja
cara yang bisa kita lakukan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Dialog lembut dan menyenangkan


Pasien yang sedang menjalani prosedur klinik atau pengobatan tertentu berpeluang
besar untuk merasa grogi atau cemas, dan juga merasakan berbagi macam kondisi lain
yang buruk untuk kesehatan jiwa dan fisiknya. Agar dokter bisa memberikan penanganan
dengan tepat dan agar pasien bisa lebih mudah sembuh, maka tenaga medis harus
memberikan atau melakukan dialog dengan lembut dan menyenangkan. Dengan
melakukan cara ini, maka fokus pasien terhadap rasa cemas dan sakit pun akan berubah
atau berkurang.

2. Menjelaskan kondisi kesehatan secara utuh

Setelah dilakukan pengobatan, maka pasien harusnya mendapatkan feedback mengenai


keadaan atau kondisi kesehatan yang mereka miliki paska dilakukan pengobatan. Dokter
harus menyampaikan keadaan pasien secara utuh tanpa menutupi atau melupakan
khususnya bagian yang penting dari kondisi kesehatan pasien.

3. Lebih banyak menggambarkan tindakan medis yang perlu dilakukan dan


pemantauan lanjutan

Pasien yang menjalani prosedur pengobatan tertentu bisa saja merasakan kecemasan
dan kekhawatiran akibat pengobatan dan kemungkinan risiko yang akan mereka hadapi.
Dokter atau tenaga medis harus menenangkan dengan cara komunikasi yang baik dan
sesuai dengan keadaan psikis pasien atau dengan kata lain berkomunikasi secara
empati. Setelahnya, dokter harus memberikan informasi-informasi mengenai langkah
perawatan dan pemantauan lanjutan terhadap pasien.

Komunikasi Efektif Secara Umum pada Pasien

Adapun langkah-langkah atau cara-cara umum yang bisa diterapkan dalam


berkomunikasi dengan pasien oleh tenaga medis antara lain adalah sebagai berikut.

1. Mendengarkan dengan utuh


Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam berkomunikasi dengan pasien adalah
mendengarkan dengan utuh. Dokter atau tenaga medis harus mampu mendengarkan
keluhan dan ungkapan perasaan yang dimiliki oleh pasien. Sebaiknya ungkapan pasien
harus didengarkan sampai mereka lega dan berikan kesan bahwa kita mendengarkan
dan mencoba memahami apa yang diungkapkan oleh pasien.

2. Menjawab dengan sabar dan pengertian

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang membuat lawan bicaranya bisa merasa
nyaman, khususnya dalam hal ini adalah komunikasi dengan pasien. Oleh karena itu,
dokter harus bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh pasien
dengan sabar dan pengertian. Dengan demikian pasien bisa merasa nyaman dan tenang
serta memahami pesan dokter dengan baik.

3. Penjelasan singkat, jelas dan mudah dimengerti

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak semua pasien memiliki wawasan yang
sama dengan dokter ataupun tenaga medis lainnya berkaitan dengan kesehatan
manusia. Oleh karena itulah, dokter harus menggunakan penjelasan yang singkat, jelas,
dan juga mudah dimengerti. Ibaratnya kita berusaha untuk menjelaskan suatu hal pada
anak kecil atau orang lain yang belum paham dan tidak memiliki wawasan tentang hal
tersebut sebelumnya. Dengan ini kamu juga bisa menggunakannya sebagai cara
mengatasi gap komunikasi.

4. Gunakan bahasa tubuh yang sesuai

Bahasa tubuh adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi persepsi pasien terhadap
maksud dari komunikasi yang dilakukan oleh dokter. Walaupun bahasa yang digunakan
baik, akan tetapi dari bahasa tubuhnya dokter tidak menunjukkan bahasa tubuh yang
mendukung, maka bisa jadi maksud yang sebenarnya dari pesan tersebut justru
berlawanan dengan apa yang diinginkan oleh dokter. Oleh karena itulah, dokter harus
menunjukkan bahasa tubuh yang sesuai. Misalnya senyum, intonasi yang sesuai untuk
menunjukkan keramahan, dan berbagai macam bahasa tubuh lain yang mendukung
sesuai dengan kepentingan komunikasi dokter.

Itulah beberapa cara komunikasi efektif dengan pasien yang bisa dilakukan untuk
membantu pasien dalam proses pengobatan atau penyembuhan yang dijalani. Jangan
lupa mempelajari strategi komunikasi efektif yang lain, seperti strategi komunikasi efektif
dalam pembelajaran. Semoga dengan beberapa informasi di atas, dokter ataupun tenaga
medis lainnya bisa bekerja dengan lebih baik untuk menyembuhkan pasien yang
membutuhkan bantuannya.
Komunikasi Efektif Komunikasi Efektif Komunikasi Efektif
Sebelum Melakukan Selama Pengobatan dan Secara Umum pada
Pengobatan Paska Pengobatan Pasien
1. Memberikan 1. Dialog lembut dan 1. Mendengarkan dengan
pengertian bahwa menyenangkan utuh
pertanyaan yang
diajukan adalah untuk
diagnosis yang tepat
2. Memberikan informasi 2. Menjelaskan kondisi 2. Menjawab dengan
mengenai keadaan kesehatan secara utuh sabar dan pengertian
pasien ( strategi
komunikasi efektif empatik
dan santun.
3. Menggunakan bahasa 3. Lebih banyak 3. Penjelasan singkat,
yang sederhana ( Teknik menggambarkan jelas dan mudah
komunikasi efektif yang tindakan medis yang dimengerti cara
satu ini tidak diragukan lagi perlu dilakukan dan mengatasi gap komunikasi.
efektivitasnya. pemantauan lanjutan
4. Tidak menutupi 4. Gunakan bahasa tubuh
informasi yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai