Oleh:
Astrid Asmy Putri
G1A120081
Dosen Pengampu:
dr. Wahyu Indah Dewi Aurora, M.K.M
B. PEMBAHASAN
Dalam berkomunikasi dengan pasien juga kita harus senantiasa menjaga privasi pasien.
Perkenalkan diri anda, tanyakan nama pasien serta selalu ingatlah dan sesekali meneybut nama
pasien. Buatlah jarak yang nyaman antara dokter dan pasien, posisikan anda dan pasien sejajar
(jangan biasakan diri anda untuk interview pasien dalam posisi berdiri dan gesture tubuh yang
menyiratkan penerimaan yang buruk), jaga selalu kontak mata saat berbicara. Cobalah sebisa
mungkin untuk tidak menginterupsi apa yang dikatakan pasien, lebih banyak gunakan kalimat
pertanyaan terbuka. Berbicaralah dengan suara yang jelas, intonasi cukup dan selalu
menunjukkan bahasa tubuh yang meyakinkan bahwa anda mengerti apa yang dirasakan pasien.
Ajukan pertanyaan dengan yang jelas apa yang anda maksudkan. Tunjukkan juga bahwa anda
adalah pendengar yang baik. Bila akan menjelaskan suatu prosedur medis, sampaikan
keuntungan, resiko, komplikasi dari suatu prosedur medis dengan jelas akan tetapi tetap
yakinkan bahwa anda akan
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan seorang dokter dalam berkomunikasi
sehingga membuat pasien merasa nyaman.
1) Rujuk ke pasien dengan namanya
Langkah pertama saat pasien berkonsultasi pada dokter adalah menyapa pasien dengan
namanya. Menyebut pasien sebagai ‘pasien’ dapat terdengar dingin dan klinis. Untuk itu
tanyakanlah identitas dari pasien dan perkenalkan diri anda sebagai seorang dokter. Hal ini
terlihat seperti masalah yang sangat kecil, tetapi itu sangat berarti bagi pasien.
Untuk membuat emosi secara psikis semakin terbangun, perkenalkanlah diri anda sebagai
dokter pada pasien tersebut. Berusaha mengenal pasien bukan berarti seorang tenaga medis
hanya memeriksa kondisi medis, tetapi juga memberi efek positif dalam perawatan dan
komunikasi dengan pasien. Dengan melakukan ini, seorang tenaga medis bisa lebih mengetahui
masalah kesehatan pasien.
Pasien yang sedang menjalani prosedur klinik atau pengobatan tertentu berpeluang besar
untuk merasa grogi atau cemas, dan juga merasakan berbagi macam kondisi lain yang buruk
untuk kesehatan jiwa dan fisiknya. Agar dokter bisa memberikan penanganan dengan tepat dan
agar pasien bisa lebih mudah sembuh, maka tenaga medis harus memberikan atau melakukan
dialog dengan lembut dan menyenangkan. Dengan melakukan cara ini, maka fokus pasien
terhadap rasa cemas dan sakit pun akan berubah atau berkurang.
9) Menjelaskan kondisi kesehatan secara utuh
Setelah dilakukan pengobatan, maka pasien harusnya mendapatkan feedback mengenai
keadaan atau kondisi kesehatan yang mereka miliki paska dilakukan pengobatan. Dokter harus
menyampaikan keadaan pasien secara utuh tanpa menutupiatau melupakan khususnya bagian
yang penting dari kondisi kesehatan pasien.
10) Menggambarkan tindakan medis yang perlu dilakukan dan pemantauan lanjutan
Pasien yang menjalani prosedur pengobatan tertentu bisa saja merasakan kecemasan dan
kekhawatiran akibat pengobatan dan kemungkinan risiko yang akan mereka hadapi. Dokter atau
tenaga medis harus menenangkan dengan cara komunikasi yang baik dan sesuai dengan keadaan
psikis pasien atau dengan kata lain berkomunikasi secara empati. Setelahnya, dokter harus
memberikan informasi-informasi mengenai langkah perawatan dan pemantauan lanjutan
terhadap pasien.
C. KESIMPULAN
Dengan pendekatan yang nyaman berupa komunikasi yang baik, dapat membuat pasien
merasa lebih nyaman dengan penjelasan dokter terkait diagnosis atau tindakan medis yang akan
dilakukan. Pendekatan yang baik dan nyaman kepada pasien juga akan membantu menurunkan
kecemasan, kegelisahan, kepanikan atau kemarahan yang dialami pasien akibat rasa sakit yang
dialaminya.
SUMBER
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17260917/
https://litfl.com/putting-patients-at-ease/
https://source.wustl.edu/2008/03/putting-patients-at-ease/