PENDAHULUAN
Immunogen substansi yang bisa meingduksi respon imun humoral atau seluler (imunogenik)
Antigen substandi yang dapat bereaksi dengan produksi dari respon imun scr spesifik seperti
Ig atau TCR sebagai target dari respon imun (antigenic)
Allergen kelas immunogen khusus yang berperan pada hipersensitivitas
Antigen merupakan substansi asing
Contoh antigen bakteri, virus, jamur, toksin, makanan, debu
Antigen akan menempel ke reseptor antibody
Dapat masuk melalui:
- Inhalasi
- Oral
- Injeksi vaksin
- Dll
Antigen berada di permukaann pathogen
Antigen masuk ke tubuh menginduksi respon imun humoral dan seluler (imunogenik)
menstimulasi produksi antibody
SYARAT ANTIGEN
Keasingan
Sifat fisik ukuran molekul
Kompleksitas struktur
Muatan
Kemampuan masuk
KLASIFIKASI ANTIGEN
Endogen eg: reaksi transplantasi
ANTIBODI
PENDAHULUAN
Adalah molekul yang akan berikatan spesifik dengan antigen yang dihasilkan oleh sel plasma
berupa protein terlarut ke dalam darah atau cairan limfe
Disebut immunoglobulin
MORFOLOGI ANTIBODY
Memiliki antigen binding site
V region
Antara V region dengan batasnya disebut Fav
Bagian ke bawah Fc
STRUKTUR ANTIBODI
Memiliki 4 rantai peptida
- 2 rantai Panjang identic
1. Merupakan heavy chain BM tinggi
= 25.000
2. Terdiri dari kappa dan lamda
- 2 rantai pendek identic
1. Merupakan light chain BM rendah
= 50,000
2. Terdiri dari:
a. Gamma IgG
b. Mu IgM
c. Alpha IgA
d. Epsilon IgE
e. Delta IgD
Dihubungkan oleh ikatan disulfida ikatan kovalen antara sulfur dalam asam amino
membentuk huruf Y terdiri dari arm, stem, hinge region
Stem = Fc region (fragmen yang bisa dikristalisasi) dibentuk oleh 2 bagian bawah heavy
chain
Arm = Fab (fragment antigen binding) dibentuk oleh light chain dan bagian ujung amino
dari heavy chain
- Variable region ikatan dengan antigen
- Berbeda untuk masing-masing antigen
KLASIFIKASI ANTIBODY
IgG
- Dominan dalam respon sekunder
- Penting dalam pertahan terhadap bakteri dan virus
- Punya gamma heavy chain
IgM
- Unik dihubungkan dengan ikatan disulfida yang
melingkar dan polipeptida pending joining chain
- Berperan pada fase awal respon imun
- Terdapat di permukaan sel B
- Lebih efisien dalam aktivasi komplemen,
netralisasi, dan aglutinasi disbanding IgG
- Dapat dibentuk oleh fetus selama dalam kandungan
ibu
- Ketika IgM mengalami penurunan maka IgG akan
mengalami peningkatan prinsip vaksin booster
IgA
- Terdapat pada secret air susu, saliva, air mata, asi, secret tr digestivus dan genital
- Berfungsi untuk melindungi mukosa dari serangan bakteri dan virus *
IgE
- Berikatan dengan reseptor sel mast dan basophil
pencetusan pelepasan cepat histamin inflamasi
- Eg alergi dan infeksi parasite
- konsetransi plasma tertinggi dan half life paling
lama*
IgD
REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI
Konsep lock and key ikatan antigen antibody makin kuat
Jika terikat dengan ikatan kovalen reversible
Afinitas
- Adalah kekuatan ikatan antara determinan antigenic tunggal dengan antibody combining
site tunggal
- Merupakan konstanta keseimbangan yang menggambarkan reaksi antigen antibody
- Umumnya antibody memiliki afinitias tinggi terhadap antigen yang sesuai
Aviditas
- Adalah semua kekuatan ikatan antara antigen dengan banyak determinan antigenic dengan
antibody multivalent
- Dipengaruhi oleh valensi antibody maupun antigen
- Aviditas bukan sekedar penjumlahan afinitas tiap-tiap ikatan
Hasil reaksi antigen antibody
- Neutralisasi eksotoksin ataupun toksoid
1. dengan cara berikatan antigen dan antibody
2. ikatan tsb memberikan efek berupa fagositosis oleh makrofag
3. termasuk ikatan antigen antibody primer
- aglutinasi (particulate antigen)
1. dengan cara berikatan dan partikulasi antara antigen dan antibody
2. efek yang ditimbulkan adalah fagositosis
3. termasuk ikatan antigen antibody sekunder
- presipitasi (soluble antigen)
1. termasuk ikatan antigen antibody sekunder
- complement system
1. efek fagositosis
2. jika memproduksi komplemen C4A, C5A, C3A timbul efek inflamasi
3. jika membentuk membrane attack complex timbul efek cell lysis
faktor yang mempengaruhi terhadap pengukuran reaksi antigen antibody
- afinitas makin besar afinitas, kestabilan interaksi makin besar
- aviditas reaksi antara antigen multivalent dengan antibody multivalent lebih stabil
- rasio antigen antibody tertentu berkaitan dengan ukuran kompleks antibody
- bentuk fisik antigen
1. particular aglutinasi (clumping)
2. terlarut presipitasi setelah terbentuk kompleks dalam jumlah tertentu
PEMERIKSAAN
uji aglutinasi
- eg:
1. untuk menentukan golongan darah bersifat kualitatif*
2. untuk mengidentifikasi adanya infeksi bkateri dengan pengenceran seri (serial
dilution) bersifat kuantitatif
- agglutinin antibody yang dapat mengaglutinasi Ag
- hemagglutinin jika Ag yang diaglutinasi adalah eritrosit
- IgM adalah agglutinin yang baik
Uji presipitasi
- Imunodifusi
- Imunoelektroforesis
- RIA/ELISA
1. Kompetitif
2. Non-kompetitif
- Uji antigen yang berasosiasi dengan sel
1. Imunofluorosens
2. Flow cytometry