ANTIGEN
H.
Tiap kelas mempunyai berat molekul, masa paruh,
dan aktivitas biologik yang berbeda.
Imunoglobulin G
Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh
jumlah imunoglobulin.
ImunoglobulinG (IgG) Adalah reaksi imun yang
diproduksi terbanyak sebagai antibodi utama dalam
proses sekunder
Merupakan pertahanan inang yang penting terhadap
bakteri yang terbungkus dan virus.
Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing
mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan
perbandingan jumlahnya sebagai berikut:
IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%.
Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3
yang hanya mempunyai masa paruh l minggu.
Imunoglobulin M
10% dari seluruh jumlah imunoglobulin
Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul
Imunoglobulin A (IgA)
Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif,
Imunoglobulin D
Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03
mg/ml)
Sangat labil terhadap pemanasan dan sensitif terhadap
proteolisis.
Fungsi utama IgD belum diketahui tetapi merupakan
imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM
dan diduga berperan dalam diferensiasi sel ini.
juga terdapat pada sel penderita leukemia getah bening.
Telah dibuktikan pula bahwa IgD dapat bertindak sebagai
reseptor antigen apabila berada pada permukaan limfosit
B tertentu dalam darah tali pusar janin dan mungkin
merupakan reseptor pertama dalam permulaan
kehidupan sebelum diambil alih fungsinya IgM dan
Imunoglobulin lainnya, setelah sel tubuh berdiferensiasi
lebih jauh.
ImunoglobulinE (IgE)
Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah.
Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil
Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam
reaksi alergi
IgE apabila disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast
Cells dan Basofil.
Kontak dengan antigen akan menyebabkan degranulasi
dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif.
IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang
produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang dihasilkan
memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat
perantara.
Antigen
Istilah antigen mengandung dua arti,
yaitu:
1. Imunogen,
molekul besar (disebut molekul pembawa). Bagian dari
molekul antigen besar yang dikenali oleh sebuah antibodi
(oleh reseptor sel-T) atau bagian antigen yang dapat
membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi,
menginduksi pembentukan antibodi yang dapat diikat
dengan spesifik oleh bagian dari antibodi atau oleh
reseptor antibodi, bisa juga disebut determinan
antigen atau epitop.
2. Hapten
kompleks yang terdiri atas molekul kecil.
Hapten merupakan sejumlah molekul kecil yang
dapat bereaksi dengan antibodi namun tidak dapat
menginduksi produksi antibodi
Sifat-Sifat Antigen
1. Secara genetik asing terhadap hospes.
2. Harus mempunyai ukuran minimum tertentu,
imunogen yang mempunyai berat molekul yang
kecil, respon terhadap hospes minimal, dan fungsi
zat tersebut sebagai hapten sesudah bergabung
dengan proten-proten jaringan.
3. Kompleksitas Faktor-faktor yang mempengaruhi
kompleksitas imunogen meliputi baik sifat fisik
maupun kimia molekul.
makanan,minuman,udara,injeksi,atau kontak
langsung Antigen dengan antibodi
Histamine keluar dari sel mast dan basofil Timbul
manifestasi alergi
Interaksi antigen-antibodi dapat dikategorikan
menjadi tingkat primer, sekunder, dan tersier.