MATA KULIAH :
FISIKA KESEHATAN DAN BIO KIMIA DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN
DOSEN PENGAMPU :
SEPTI, S.Pd., M.Si
Disusun oleh :
Indah 22251085p
Lily jazirah Rizki 22251091p
Devi pebriyanti 22251076p
Sumira 22251120p
Indah 22251085p
Lily jazirah Rizki 22251091p
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KADER BANGSA
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Pemeriksaan Darah ................................................................................3
B. Hemoglobin.........................................................................................3
C. Laju Pengendapan Darah......................................................................5
D. Gabungan Darah Abo.............................................................................5
E. Leukosid.................................................................................................. 8
F. Wesserman.............................................................................................. 9
Bab III Penutup
A. Kesimpulan.......................................................................................10
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau
untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu
juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon
terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.
Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat
besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Laju Pengendapan Darah
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan
mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik.
Gabungan Darah ABO
Jenis Darah/Kumpulan Darah ialah pengelasan darah berasaskan kehadiran atau
ketiadaan bahan-bahan antigen terwaris pada permukaan sel darah merah
(SDM). Antigen-antigen ini berbentuk protein karbohidrat, glikoprotein atau
glikolipid.bergantung pada sistem kumpulan darah.
Leukosid
Leukosid merupakan Komponen darah yangberperan dalam memerangi inveksi
yang diakibatkan oleh virus,bakteri maupun proses metabolik toksin dll.
Wesserman
Wasserman reaksi merupakan tes darah untuk mendeteksi penyakit terutama
sipilis yang dilengkapi uji fiksasi yang digunakan untuk mendeteksi antibodies
ke sipilis organisme triponema,reaksi positif ini menunjukan adanya antibodi
dan infeksi karena sipilis.
1
B. Rumusan masalah
4. Pengertian Hemoglobin
C. Tujuan
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. PEMERIKSAAN DARAH
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau
untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu
juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon
terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi. Pemeriksaan Darah
Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :
1. Hemoglobin
2. Hematrokit
3. Leukosid
4. Eritrosit
5. Indeks Eritrosit
B. HEMOGLOBIN
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat
besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
3
Harga normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus
memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap
laboratorium klinik, yaitu :
4
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan
mm/jam.
LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses
inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis),
penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis
(misalnya kehamilan).
International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH)
merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen dalam
pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua
kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih
terdeteksi.
Nilai normal LED pada metode Westergreen :
1. -Nilai normal dewasa pria <15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam
pertama
-Nilai normal lansia pria <20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam
pertama
-Nilai normal wanita hamil 18-70 mm/jam pertama
-Nilai normal anak <10 mm/jam pertama
1. -LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi,
penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit
keganasan.
-LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.
5
Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip (genotype), terdiri dari genotip A, B,
dan O.
Perpaduan gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O.
Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan golongan darah A.
Perpaduan gen A dan gen A menghasilkan golongan darah A.
Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen A dan gen B menghasilkan golongan darah AB. Dengan kata lain :
4. Jika kita bergolongan darah AB, kita mempunyai gen A dan gen B.
Orang yang bergolongan darah A, jika menerima gen A dan gen A dari kedua
orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen A dan gen O dari kedua
orangtuanya, disebut heterozigot.
Orang yang bergolongan darah B, jika menerima gen B dan gen B dari kedua
orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen B dan gen O dari kedua
orangtuanya, disebut heterozigot.
Orang yang bergolongan darah O hanya mewariskan gen O untuk keturunannya.
Orang yang bergolongan darah A bisa mewariskan gen A atau gen O
untuk keturunannya.
Orang yang bergolongan darah B bisa mewariskan gen B atau gen O
untuk keturunannya.
Ada banyak faktor yang menentukan kesehatan fisik kita : termasuk kadar
Haemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah (Eritrosit), jumlah dan komposisi
sel darah putih (Lekosit), jumlah sel darah pembeku (Trombosit), dan masih
banyak indikator lain yang menentukan kesehatan seseorang
6
.Golongan darah tidak menentukan sehat tidaknya seseorang. Rhesus : Rh+ atau
Rh- Sistem Rh ialah sistem kumpulan darah kedua terpenting dalam bidang
pemindahan darah manusia, kini dengan 50 antigen. Antigen Rh yang
terpenting ialah antigen D kerana inilah di antara lima antigen Rh utama yang
paling mampu merangsang tindak balas sistem imun. Ramai individu berjenis
darah D-negatif tiada antibodi IgG atau IgM anti-D, kerana antibodi anti-D
biasanya tidak dihasilkan oleh pemekaan kepada bahan-bahan persekitaran.
Namun begitu, individu D-negatif boleh menghasilkan antibodi IgG anti-D
berikutan peristiwa yang memekakan: mungkin pemasukan darah fetomaternal
dari janin ketika mengandung, atau kadang-kadangnya pemasukan darah yang
bersel darah merah D-positif. Dalam hal-hal sedemikian, boleh timbulnya
jangkitan penyakit Rh.
Sistem lain yang sangat penting adalah sistem Rhesus. Penggolongan jenis ini
didasarkan atas ada tidaknya antibodi kita terhadap sejenis protein dalam
darah kera spesies Macacus rhesus. Jika darah seseorang bereaksi
(membentuk gumpalan), ia tergolong Rhesus positif (Rh+). Jika darah
seseorang tidak bereaksi, ia tergolong Rhesus negatif (Rh-). Mayoritas ras kita
bergolongan Rh+. Tapi penggolongan ini hanya bisa dipastikan dari
pemeriksaan darah seperti halnya golongan ABO.
Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar penggolongan darah di seluruh
dunia.
golongan-golongan darah sebagai berikut : Golongan O, Rh-
Golongan A, Rh+
Golongan A, Rh- Golongan B, Rh+ Golongan B, Rh- Golongan AB, Rh+
Golongan AB, Rh-
Orang yang bergolongan Rh- tidak boleh menerima darah bergolongan Rh+,
karena bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan
donor sama-sama bergolongan A, sama-sama bergolongan B, sama-sama
bergolongan O, sama-sama bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh-
tidak boleh menerima donor yang bergolongan Rh+ ; hanya boleh menerima
donor yang juga bergolongan Rh-. Sedangkan penerima yang bergolongan
7
Rh+ boleh menerima donor bergolongan Rh-.
E. LEUKOSID
Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi
yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah. Penurunan kadar
leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit
sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit
infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal
ginjal, dll
Nilai normal 4500-10000 sel/mm3
Neonatus 9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700- 18000
sel/mm3, Anak 10 tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil rata-rata 6000- 17000
sel/mm3, postpartum 9700-25700 sel/mm3 Segala
macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit,
dan sebagainya.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
1. Anemia hemolitik
8
1. Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)
F. WESSERMAN
Wasserman reaksi merupakan tes darah untuk mendeteksi penyakit terutama
sipilis yang dilengkapi uji fiksasi yang digunakan untuk mendeteksi antibodies
ke sipilis organisme triponema,reaksi positif ini menunjukan adanya antibodi
dan infeksi karena sipilis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan Darah) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang
9
diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh
terhadap suatu penyakit.
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan,
yaitu :
1. Hemoglobin
3. Leukosid
(Seperti yang dijelaskan diatas)
Golongan darah kita bersifat tetap, tidak bisa berubah-ubah. Jika seseorang pernah
mendapati golongan darahnya berbeda dalam dua kali pemeriksaan, berarti
ada salah satu pemeriksaan yang salah.
Tes Wesserman merupakan tes reaksi yang biasa dipakai para dokter melakukan
pemeriksaan intensif penyakit sipilis.
10
DAFTAR PUSTAKA