PENDAHULUAN
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/
industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim
peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran
praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada
beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam
pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak
dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai
dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/
industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK
masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal
peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia industri/ usaha,
itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
2
B. Tujuan Prakerin
a. Tujuan Umum
1. Menghasilkan tenaga kerja yang terampil, dan siap pakai dalam dunia
usaha sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan, pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan handal dengan adanya SDM yang bermutu.
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga kerja
sebagai bagian dalam proses pendidikan.
4. Memenuhi program yang telah dikeluarkan dari pihak sekolah sebagai
kewajiban siswa SMK.
b. Tujuan Khusus
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar mandiri dalam bidang dan
keahlian masing-masing dalam satu team.
2. Mencari wawasan dan pengalaman dalam menghadapi dunia industri
yang akan dihadapi setelah lulus sekolah.
3. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu
beradaptasi dengan dunia usaha serta memiliki rasa tanggung jawab di
muka umum.
4. Memberikan kesempatan bagi siswa yang berprestasi untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil tanpa melalui test.
C. Batasan Masalah
Agar penulis terfokus dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan,
maka perlu diadakan pembatasan masalah. laporan Prakerin yang dilakukan
meliputi kebutuhan peralatan perakitan komputer dan instalasi Microtik OS.
3
D. Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan prakerin, batasan
masalah dan Sistematika penulisan.
BAB II. Gambaran Umum Industri
Bab ini berisikan sejarah singkat industri, letak geografis industri, struktur
organisasi industri, lay out industri.
BAB III. Pembahasan
Bab ini berisikan landasan teori, pembatasan materi, pembahasan materi.
langkah-langkah dalam perakitan dan instalasi Microtik OS.
BAB IV. Penutup
Bab ini berisi penjelasan tentang kesimpulan dan saran
4
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI
Sejak didirikan + 13 tahun yang lalu hingga saat ini Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Komputer ”Bina Dharma” tetap konsisten dengan tujuan yang ingin
dicapai yang Insya Allah akan menjadi salah satu bentuk sumbangsih kami
yang hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan keahlian dalam
bidang teknologi informasi sehingga dituntut untuk lebih peka dan respon
dalam mencermati keadaan dan fenomena yang terjadi sehingga mendapatkan
deskripsi tentang dunia pendidikan, teknologi informasi, dunia kerja, sosial
dan masyarakat serta kesehatan yang diharapkan akan menjadi modal dan aset
penting informasi demi terwujudnya tujuan terbentuknya manusia Indonesia
seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadi mitra
pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan
Undang-undang yang berlaku.
5
B. Letak Geografis Industri
6
C. Struktur Organisasi Industri
7
D. Lay Out Perusahaan
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Teknik Perakitan Komputer, merupakan sebuah cara untuk menggambarkan
bagaimana melakukan perakitan komputer dengan langkah-langkah yang
tersusun rapih sehingga memudahkan untuk dapat dipelajari oleh
siapapun.Dilengkapi dengan berbagai teori dasar serta gambaran lengkap
seluruh komponen utama untuk melakukan perakitan komputer.
Untuk menyesuaikan dengan berbagai isu yang sudah mendapatkan
pembenaran dimasyarakat, bahwa mempelajari Teknik Perakitan Komputer
sama dengan kita mempelajari sebuah seni merakit komputer, yaitu
merancang bangun sebuah unit CPU Box.Tiga hal mendasar yang perlu
diperhatikan ketik kita ingin melakukan perakitan komputer adalah:
Pemakai,Fungsi serta Tujuan dimana dari ketiga faktor tadi akan menentukan
berapa besar biaya yang akan diinfestasikan untuk membangun satu unit
CPU(Central Processing Unit).
Kemudian apa yang membuat seni merakit komputer itu sangat mudah untuk
dipelajari,karena Arsitektur dasar sebuah komputer(CPU) tidak banyak
berubah.Sedangkan yang banyak berubah dan terus ditingkatkan adalah
kemampuan dari komponen-komponen dasar yang terangkai dalam sebuah
rangkaian arsitektur komputer. untuk mendalami kajian tentang Teknik
9
Perakitan Komputer lebih mudah dilakukan secara kolektif dengan beberapa
dasar disiplin ilmu yang berbeda.
Setelah kita mengenal lebih banyak tentang teori serta gambaran fisik
komponen-komponen komputer, maka langkah-langkah perakitan komputer
akan terasa manjadi lebih mudah.Dari bentuk komponen jasa secara selintas
kita dapat menebak diposisi mana sebuah komponen komputer akan
ditempatkan.yang terpenting adalah menyamakan spesifikasi seluruh
komponen terhadap dukungan yang diberikan oleh Motherboard.Contoh
sederhananya ketika kita memiliki Mobo yang mendukung Memori jenis
DDR1,maka kita tidak akan bisa memasukan memori dengan Jenis DDR2
karena sudah terjadi perubahan bentuk soketnya.itu juga menjadi gambaran
tambahan bahwa merakit komputer menjadi terasa semakin lebih mudah.
10
B. Pembatasan Materi
Agar penulis terfokus dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan,
maka perlu diadakan pembatasan materi laporan Prakerin yang dilakukan
meliputi kebutuhan peralatan perakitan dan troubleshooting.
kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan
1. Persiapan
2. Perakitan
3. Pengujian
11
1. Persiapan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta
menghindari permasalahan yang mungkin timbul. Hal yang terkait dalam
persiapan meliputi:
1. Penentuan Konfigurasi Komputer
2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
3. Pengamanan
Komponen komputer
Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan
sebagainya
Buku manual dan referensi dari komponen
Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
12
Gambar 3.2. Komponen Casing
3. Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti
kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan
atau tumpahan cairan. Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan
cara:
Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam
pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan
statis.
Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur
rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang
terdapat pada komponen.
13
Gambar 3.3. Mainboard
1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk
pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke
motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur
jumper tegangan dapat merusak prosessor.
14
Gambar 3.4. Motherboard dan CD Driver
2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing.
Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di
motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik,
segitiga atau lekukan.
2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi
kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak
terdapat celah antara prosessor dengan socket.
4. Turunkan kembali tuas pengunci.
15
Jenis Slot
1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard
sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
3. Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga
tepat masuk ke lubang slot.
3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor
lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan
pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas
prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan
kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink
dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke
konektor fan pada motherboard.
16
4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil.
Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis
modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan
posisi lakukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap
jenis modul memori sebagai berikut.
Jenis SIMM
1. Sesuaikan posisi lakukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap
slot
3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan
otomatis mengunci modul.
17
3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan
keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada
setiap dudukan logam.
4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan
kunci dengan sekerup.
18
Gambar 3.10. Pemasangan Power Suplay pada casing
19
port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang
sekerup kembali.
5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor
mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada
motherboard.
6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED,
speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke
motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi
konektor yang tepat.
20
8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD
adalah sama sebagai berikut:
1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur
seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang
sekerup penahan drive.
4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard
(konektor primary dipakai lebih dulu)
5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting
jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya
sebagai slave.
7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk
menghubungkan dua drive tambahan.
8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
21
9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network,
modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan
diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau
rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada
slot ekspansi di motherboard
2. Pasang sekerup penahan card ke casing
3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
22
11. Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan
program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS
sebagai berikut:
1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan
suara dari speaker.
2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware
yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan
monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur
sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk
mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses
eksekusi dari program POST. Tekan tombol interupsi BIOS sesuai
petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS.
Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas
hardisk dan boot sequence.
5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi
dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS.
Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada
drive pencarian.
23
D. Langkah-langkah menginstal Microtik
1. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD
2. Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol
ESCAPE lalu tekan F10 dan pilih ‘Yes’
24
Tekan ‘y’ jika Anda ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin
melakukan fresh install tekan ‘n’
25
6. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung
26
9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan
saja, lalu tekan ENTER
10. Jika Anda berhasil Login maka akan muncul tampilan Prompt seperti
pada gambar
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri tentang perakitan komputer dan
instalasi microtik OS yang terdapat di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Bina Dharma Pringsewu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Komputer-komputer yang digunakan untuk mendukung sudah memadai
dan rata-rata sudah Intel Pentium Dual Core.
2. Proses perakitan komputer terdiri dari:
a. Penyiapan motherboard
b. Memasang Prosessor
c. Memasang heatsink
d. Memasang Modul Memori
e. memasang Motherboard pada Casing
f. Memasang Power Supply
g. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
h. Memasang Drive
i. Memasang card Adapter
j. Penyelesaian Akhir
3. Proses instalasi komputer terdiri dari:
a. Penyiapan CPU
b. Penyiapan CD Microtik OS
c. Penyelesaian Akhir
4. Dengan adanya proses perakitan yang baik manfaat yang diperoleh
diantaranya: mempermudah dalam pengoperasian sistem komputer dan
memperbaiki kinerja secara efektif dan efisien pada instansi tersebut.
28
B. Saran
Setelah mengadakan Praktek Kerja Industri dan analisis data tentang perakitan
komputer dan instalasi microtik OS, maka penulis memberikan saran, antara
lain:
1. Lakukan langkah kerja atau rancangan yang tepat dan benar pada saat
melakukan perakitan komputer dan menginstal debian pada komputer.
2. Letakkan perangkat komputer pada tempat yang aman, pastikan komputer
dalam keadaan baik dan semua kabel penghubung tersusun rapi dan
terkoneksi dengan baik.
3. Lakukan perawatan berkala dan penanganan masalah jika terjadi
troubleshooting pada komputer
29
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, A. Sapril, Merakit dan Upgrade Komputer. Jakarta 2001. PT. Elex Media
Komputindo
Tim Penyusun, Buku Panduan Praktek Kerja Industri, Banyumas, 2017. SMK
Ma’arif Banyumas.
30