Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap

langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata

terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja

lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah

lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini

menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui

oleh pihak dunia usaha/ industri..

Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia

usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang

sangat minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi

pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja.

Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan

praktik, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan

dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.

SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu

sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia

usaha/ industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi

SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar

mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia


industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara

maksimal.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas

dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut

dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk

menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional

seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan

teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja

yang baik.

Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di

sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi

harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.Untukm kiat yang

menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya

dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu

sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional

berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang

pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir

diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat

seorang “wekder” bias batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi

mengerjakan mengelas.Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di

sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada

dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi),

2
karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan

untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.

Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang

berdasarkan kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan

kesepadanan) Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model

penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun

1989 tentang system Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang

Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta Masyarakat

dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang

Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993

tentang kurikulum SMK.

1.2. Batasan Penulisan Laporan

Agar penulis terfokus dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang

ditentukan, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Laporan Prakerin

yang dilakukan meliputi kebutuhan peralatan yang dibutuhkan dalam proses

perakitan dan penginstalan komputer.

1.3. Tujuan Praktik Kerja Industri

1.3.1 Tujuan Umum

1. Menghasilkan tenaga kerja yang terampil, dan siap pakai dalam

dunia usaha sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

2. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan, pelatihan tenaga kerja

yang berkualitas dan handal dengan adanya SDM yang bermutu.

3
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga kerja

sebagai bagian dalam proses pendidikan.

4. Memenuhi program yang telah dikeluarkan dari pihak sekolah

sebagai kewajiban siswa SMK.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar mandiri dalam bidang dan

keahlian masing-masing dalam satu team.

2. Mencari wawasan dan pengalaman dalam menghadapi dunia

industri yang akan dihadapi setelah lulus sekolah.

3. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu

beradaptasi dengan dunia usaha serta memiliki rasa tanggung

jawab di muka umum.

4. Memberikan kesempatan bagi siswa yang berprestasi untuk

menjadi tenaga kerja yang terampil tanpa melalui test.

1.4. Sistematika Penulisan

SAMPUL DEPAN/SAMPUL JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN/PERSETUJUAN

LEMBAR PENGUJIAN

KATA PENGANTAR

MOTTO

DAFTAR ISI

4
DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Batasan Penulisan Laporan

1.3. Tujuan Praktik Kerja Industri

1.1.1. Tujuan Umum

1.1.4. Tujuan Khusus

1.2.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBAR UMUM INDUSTRI

2.1. Sejarah Berdirinya Industri

2.2. Letak Geografis Industri

2.3. Struktur Organisasi

2.4. Lay Out Industri

BAB III LANDASAN TEORI

.2. Deskripsi Teoritis

.2. Fungsi dan Cara Kerja

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Langkah-Langkah Perakitan

4.2. Langkah-Langkah menginstal Mikrotik

5
BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

DAFTAR PUSTAKA

6
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI

2.1 Sejarah Berdirinya Industri

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Dharma Komputer didirikan pada

tanggal 17 Desember 2003 oleh Junaidi, A.Md pada awal berdirinya adalah

hanya melayani jasa pengetikan dan sebagainya seiring berjalannya waktu dan

kebutuhan ilmu teknologi yang semakin pesat, selanjutnya pada bulan April

2004 kami membuka pelatihan dan kursus komputer bagi para pelajar, umum,

karyawan dan pegawai, kemudian kami daftarkan lembaga kami di Dinas

Pendidikan Kab. Tanggamus yaitu Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

Komputer ”Bina Dharma” dengan izin No. 420/1023/26/04/2004 selanjutnya

pada April tahun 2008 dikeluarkan izin baru dengan No. 420/411/26/04/2008,

Izin Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Pringsewu No.

420/210/D.01/DP.4/2015, Akta Notaris No. 111 Tanggal 16 September 2015,

Nilek (Nomor Induk Lembaga Kursus) Nasional : 12110.1.0008 NPSN :

K5658390 Terakreditasi B. Keadaan siswa dari April 2004 s/d November

2017 berjumlah 1080 siswa dan jumlah instruktur 4 orang.

Sejak didirikan + 13 tahun yang lalu hingga saat ini Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan Komputer ”Bina Dharma” tetap konsisten dengan tujuan yang ingin

dicapai yang Insya Allah akan menjadi salah satu bentuk sumbangsih kami

yang hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan keahlian dalam

bidang teknologi informasi sehingga dituntut untuk lebih peka dan respon

dalam mencermati keadaan dan fenomena yang terjadi sehingga mendapatkan

7
deskripsi tentang dunia pendidikan, teknologi informasi, dunia kerja, sosial

dan masyarakat serta kesehatan yang diharapkan akan menjadi modal dan aset

penting informasi demi terwujudnya tujuan terbentuknya manusia Indonesia

seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadi mitra

pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan

Undang-undang yang berlaku.

2.2 Letak Geografis Industri

Gambar 2.1. Letak Geografis Industri

8
2.3 Struktur Organisasi Industri

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Industri

9
2.4 Lay Out Industri

Gambar 2.3 Lay Out Industri

10
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Deskripsi Teoritis/Gambaran Umum

Hakekat pembangunan nasional adalah seperti tertuang dalam Garis-Garis

Besar Haluan Negara (GBHN) adalah membangun manusia seutuhnya dengan

demikian pembentukan manusia Indonesia yang modern dan berkwalitas

tinggi kiranya menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas diperlukan usaha untuk memperbaiki

kwalitas pendidikan, sosial khususnya dalam dunia pendidikan untuk itu kami

mendirikan pelatihan komputer “Bina Dharma” dengan fungsinya sebagai

wahana pelaksana kegiatan yang bersifat penalaran, keilmuan dan sosial.

Visi

Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang unggul dan berdaya saing

berbasis teknologi dan bisnis. 

Misi

a. Melaksanakan sistem pembelajaran yang kreatif dan adaptif

terhadapkemajuan teknologi dan.

b. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif

serta relevan dengan kebutuhan stakeholder.

c. Menciptakan lingkungan pembelajaran dan penelitian yang kondusif.

d. Melaksanakan manejemen pendidikan tinggi yang bermutu dan akuntabel.

e. Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya dan berwawasan

technopreneurship.

3.2 Fungsi dan Cara Kerja

11
1. Direktur

a. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan

dunia luar

b. Mengendalikan perusahaan sehingga tercapainya keselarasan dan

efektivitas

c. Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang

diputuskan dalam rapat

d. Menjalankan tanggung jawab perusahaan sesuai dengan standar etika

dan hukum.

e. Mimpin yang mengarahkan, merencanakan, mengatur, mengontrol

sekaligus sebagai motivator yang patut dijadikan teladan

2. Bendahara

a. Bertanggungjawab atas semua pengelolaan dana lembaga meliputi

pembagian, penggunaan, dan pertanggungjawaban.

b. Membuat Rencana Anggaran Besar Kepengurusan (RABK) untuk

keperluan lembaga selama setahun kepengurusan.

c. Membuat standardisasi laporan keuangan dan surat menyurat

mengenai keuangan yang meliputi permintaan, permintaan mendadak,

peminjaman, dan pengembalian.

3. Kepala Operasional

a. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada instruktur / pengajar

12
b. Bertanggungjawab dalam pembuatan dan pengampaian laporan

bulanan kepada direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan pimpinan

d. Bertanggung jawab kepada pimpinan

4. Instruktur / Pengajar

a. Mengajar dan memberi pelatihan kepada peserta didik

b. Mengembangkan dan memberikan dukungan penuh pada system

pembelajaran yang ada

c. Membantu kegiatan teknis dan operasional

d. Memberikan dukungan penuh pada perancangan, pengembangan

system pembelajaran yang ada.

13
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

Teknik Perakitan Komputer, merupakan sebuah cara untuk menggambarkan

bagaimana melakukan perakitan komputer dengan langkah-langkah yang

tersusun rapih sehingga memudahkan untuk dapat dipelajari oleh

siapapun.Dilengkapi dengan berbagai teori dasar serta gambaran lengkap

seluruh komponen utama untuk melakukan perakitan komputer.

Untuk menyesuaikan dengan berbagai isu yang sudah mendapatkan

pembenaran  dimasyarakat, bahwa mempelajari Teknik Perakitan Komputer

sama dengan kita mempelajari sebuah seni merakit komputer, yaitu

merancang bangun sebuah unit CPU Box.Tiga hal mendasar yang perlu

diperhatikan ketik kita ingin melakukan perakitan komputer adalah:

Pemakai,Fungsi serta Tujuan dimana dari ketiga faktor tadi akan menentukan

berapa besar biaya yang akan diinfestasikan untuk membangun satu unit

CPU(Central Processing Unit).

Untuk mempelajari sebuah ketrampilan seperti merakit komputer ada baiknya

kita juga mengenal sekaligus mempelajari teori-teori dasar yang berhubungan

dengan software juga hardwarenya karena dalam setiap bentuk pekerjaan

apapun pasti selalu ada kendala yang harus dihadapi.Seni merakit komputer

relatif mudah untuk dipelajari sebab ketrampilan merakit sebuah

komputer(CPU) hanya sebagian kecil dari  ilmu terapan Teknik Perakitan

Komputer.

Kemudian apa  yang membuat seni merakit komputer itu sangat mudah untuk

14
dipelajari,karena Arsitektur dasar sebuah komputer(CPU) tidak banyak

berubah.Sedangkan yang banyak berubah dan terus ditingkatkan adalah

kemampuan dari komponen-komponen dasar yang terangkai dalam sebuah

rangkaian arsitektur komputer. untuk mendalami kajian tentang Teknik

Perakitan Komputer lebih mudah dilakukan secara kolektif dengan beberapa

dasar disiplin ilmu yang berbeda.

Lebih mudahnya lagi dalam melakukan perakitan komputer semua komponen

terkait berupa modul-madul terpisah dengan sistem soket hanya tinggal

memasangkan satu bagian kedalam sebuah soket yang sudah tersedia.kalau

begitu kita  lihat apa saja komponen dasar pada CPU yg perlu diperhatikan:

Motherboard sering disingkat Mobo sebagai panel induk penyedia segala

macam soket untuk menaruh komponen lain.kemudian Processor

(Mikroprosesor)ini yg sebenarnya disebut CPU, berikutnya RAM (Random

access Memory), selanjutnya HD (Harddrive), setelah itu VGA (Video

Graphics Adapter),satulagi  menyusul  Power Supply atau pencatu daya

listrik,yang terakhir Kipas Pendingin(Heatsink Fan) walaupun menjadi

tambahan kipas pendingin pada komputer sangat berpengaruh terhadap

kestabilan kerja sistem komputer secara keseluruhan.

Setelah kita mengenal lebih banyak tentang teori serta gambaran fisik

komponen-komponen komputer, maka langkah-langkah perakitan komputer

akan terasa manjadi lebih mudah.Dari bentuk komponen jasa secara selintas

kita dapat menebak diposisi mana sebuah komponen komputer akan

ditempatkan.yang terpenting adalah menyamakan spesifikasi seluruh

15
komponen terhadap dukungan yang diberikan oleh Motherboard.Contoh

sederhananya ketika kita memiliki Mobo yang mendukung Memori jenis

DDR1,maka kita tidak akan bisa memasukan memori dengan Jenis DDR2

karena sudah terjadi perubahan bentuk soketnya.itu juga menjadi gambaran

tambahan bahwa merakit komputer menjadi terasa semakin lebih mudah.

B. Pembatasan Materi

Agar penulis terfokus dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan,

maka perlu diadakan pembatasan materi laporan Prakerin yang dilakukan

meliputi kebutuhan peralatan perakitan dan troubleshooting.

C. Pembahasan Materi Perakitan

Pada dasarnya merakit PC itu cukup mudah, hanya saja dibutuhkan ke telitian

saat mengerjakanya.. sehingga hasilnya cukup memuaskan diri kita.

Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan

kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan

jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.

Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari :

1. Persiapan

2. Perakitan

3. Pengujian

4. Komponen yang harus dirakit

16
Gambar 4.1. Komponen yang harus dirakit

1. Persiapan

Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta

menghindari permasalahan yang mungkin timbul. Hal yang terkait dalam

persiapan meliputi:

1. Penentuan Konfigurasi Komputer

2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan

3. Pengamanan

1. Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur

dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai

sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen

dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor

kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus

diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor,

modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

17
2. Persiapan Komponen dan Perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan

untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan.

Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

 Komponen komputer

 Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan

sebagainya

 Buku manual dan referensi dari komponen

 Alat bantu berupa obeng pipih dan philips

Gambar 4.2. Komponen Casing

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi

dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi

(jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai

untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk

menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program

aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

18
3. Pengamanan

Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti

kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan

atau tumpahan cairan. Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan

cara:

 Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam

pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan

statis.

 Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur

rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang

terdapat pada komponen.

Gambar 4.3. Mainboard

4.1 Langkah-Langkah Perakitan

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:

1. Penyiapan motherboard

2. Memasang Prosessor

3. Memasang heatsink

4. Memasang Modul Memori

5. memasang Motherboard pada Casing

19
6. Memasang Power Supply

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

8. Memasang Drive

9. Memasang card Adapter

10. Penyelesaian Akhir

1. Penyiapan motherboard

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper

untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan

ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan

mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

Gambar 4.4. Motherboard dan CD Driver

20
2. Memasang Prosessor

Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati

casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis

socket

1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di

motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik,

segitiga atau lekukan.

2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.

3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi

kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak

terdapat celah antara prosessor dengan socket.

4. Turunkan kembali tuas pengunci.

Gambar 4.5. Pemasangan Processor

21
Jenis Slot

1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard

sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard

2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak

3. Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga

tepat masuk ke lubang slot.

Gambar 4.6. Pemasangan penyangga (bracket) Processor

3. Memasang Heatsink

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor

lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan

pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas

prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan

kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink

dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke

konektor fan pada motherboard.  

22
Gambar 4.7. Pemasangan Heatsing

4. Memasang Modul Memori

Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil.

Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis

modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan

posisi lakukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap

jenis modul memori sebagai berikut.

Jenis SIMM

1. Sesuaikan posisi lakukan pada modul dengan tonjolan pada slot.

23
2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap

slot

3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan

otomatis mengunci modul.

Gambar 4.8. Pemasangan RAM

5. Memasang Motherboard pada Casing

Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff).

Cara pemasangannya sebagai berikut:

1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam.

Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin

pada tepi lubang.

2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan

posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.

24
3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan

keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada

setiap dudukan logam.

4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.

5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan

kunci dengan sekerup.

6.

Gambar 4.9. Pemasangan Motherboard pada casing

6. Memasang Power Supply

Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply

belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:

1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang

ke empat buah sekerup pengunci.

2. Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard.

Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan

sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua

konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus

ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor

25
power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai

fan untuk pendingin CPU.

Gambar 4.10. Pemasangan Power Suplay pada casing

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah

memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.

1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy

di motherboard

2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary

pada motherboard.

3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel

pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk

memasang.

4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port

tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang

port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang

sekerup kembali.

26
5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor

mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada

motherboard.

6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED,

speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke

motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi

konektor yang tepat.

Gambar 4.11. Pemasangan Motherboard pada casing

27
8. Memasang Drive

Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD

adalah sama sebagai berikut:

1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)

2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur

seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.

3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang

sekerup penahan drive.

4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard

(konektor primary dipakai lebih dulu)

5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.

6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting

jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya

sebagai slave.

7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk

menghubungkan dua drive tambahan.

8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard.

Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

28
 

Gambar 4.12. Pemasangan CD ROOM, HDD

9. Memasang Card Adapter

Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network,

modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan

diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:

1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau

rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada

slot ekspansi di motherboard.

2. Pasang sekerup penahan card ke casing

3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

Gambar 4.13. Pemasangan Sound Card, Video Card, LAN Card

29
10. Penyelessaian Akhir

1. Pasang penutup casing dengan menggeser

2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.

3. Pasang konektor monitor ke port video card.

4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.

5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port

mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).

6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan

microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card

adapter untuk memastikan lokasi port.

11. Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan

program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS

sebagai berikut:

1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan

suara dari speaker.

2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware

yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan

monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur

sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk

mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.

3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses

eksekusi dari program POST. Tekan tombol interupsi BIOS sesuai

petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.

30
4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS.

Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas

hardisk dan boot sequence.

5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.

Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi

dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS.

Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada

drive pencarian.

31
4.2 Langkah-Langkah menginstal Microtik

1. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD

Gambar 4.14. Booting CD melalui BIOS

2. Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol

ESCAPE lalu tekan F10 dan pilih ‘Yes’

Gambar 4.15. Bios Setup Untility

3. Masukkan CD instalasi Mikrotik setelah Loading maka akan muncul

jendela awal instalasi seperti pada gambar di bawah. Pilih semua paket

instalasi menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol

spasi [Space Bar], untuk mulai menginstall tekan huruf ‘i’

32
Gambar 4.16. Memilih Paket Mikrotik

Tekan ‘y’ jika Anda ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin

melakukan fresh install tekan ‘n’

Gambar 4.17. Paket Mikrotik

4. Tekan ‘y’ untuk lanjut ke proses pembuatan partisi dan format Harddisk

Gambar 4.18. Pembuatan partisi dan format harddisk

5. Proses pembuatan partisi dan format Harddisk

33
Gambar 4.19. Proses pembuatan partisi dan format harddisk

6. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung

Gambar 3.20. Mulai Konfigurasi

7. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa

mengeluarkan CD instalasi Mikrotiknya

Gambar 4.21. Proses Instalasi selesai

34
8. Proses Loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan ‘y’ jika Anda

ingin melakukan pengecekan pada Harddisk.

Gambar 4.22. Pengecekan pada harddisk

9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan

saja, lalu tekan ENTER

Gambar 4.23. Mikrotik login admin

10. Jika Anda berhasil Login maka akan muncul tampilan Prompt seperti

pada gambar

Gambar 4.24 . Tampilan Prompt

35
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Praktek Kerja Industri tentang perakitan komputer dan

instalasi microtik OS yang terdapat di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

LKP Bina Dharma, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Komputer-komputer yang digunakan untuk mendukung sudah memadai

dan rata-rata sudah Intel Pentium Dual Core.

2. Proses perakitan komputer terdiri dari:

a. Penyiapan motherboard

b. Memasang Prosessor

c. Memasang heatsink

d. Memasang Modul Memori

e. memasang Motherboard pada Casing

f. Memasang Power Supply

g. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

h. Memasang Drive

i. Memasang card Adapter

j. Penyelesaian Akhir

3. Proses instalasi komputer terdiri dari:

a. Penyiapan CPU

b. Penyiapan CD Microtik OS

c. Penyelesaian Akhir

36
4. Dengan adanya proses perakitan yang baik manfaat yang diperoleh

diantaranya: mempermudah dalam pengoperasian sistem komputer dan

memperbaiki kinerja secara efektif dan efisien pada instansi tersebut.

5.2 Saran

Setelah mengadakan Praktek Kerja Industri dan analisis data tentang perakitan

komputer dan instalasi microtik OS, maka penulis memberikan saran, antara

lain:

1. Lakukan langkah kerja atau rancangan yang tepat dan benar pada saat

melakukan perakitan komputer dan menginstal debian pada komputer.

2. Letakkan perangkat komputer pada tempat yang aman, pastikan komputer

dalam keadaan baik dan semua kabel penghubung tersusun rapi dan

terkoneksi dengan baik.

3. Lakukan perawatan berkala dan penanganan masalah jika terjadi

troubleshooting pada komputer

37
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, A. Sapril, Merakit dan Upgrade Komputer. Jakarta 2001. PT. Elex Media

Komputindo

Taufik. M, S.Kom, Komunikasi Data dan Jaringan. Bandar Lampung 2002.

Junaidi, A.Md, Buku Panduan. Pringsewu, 2004. LKP Bina Dharma.

Team IT Network, Buku Panduan. Pringsewu, 2003. LKP Queen Pringsewu.

Tim Penyusun, Buku Panduan Praktek Kerja Industri, Ambarawa, 2017. SMK

Yasmida Ambarawa.

38

Anda mungkin juga menyukai