Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


Pada
LKP BINA DHARMA PRINGSEWU LAMPUNG
Tentang
PERAKITAN KOMPUTER DAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER

Diajukan Untuk Uji Kopetensi Kejuruan


Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Dari
SMK Ma’arif Pringsewu

Disusun Oleh :

Nama :Ihza Amiru Fardan


NIS :
Bidang Studi Keahlian : Teknologi Informasi & Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer & Informatika
Komptensi Keahlian : Teknik Komputer & Jaringan (TKJ)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA’ARIF


PRINGSEWU – LAMPUNG
Tahun Ajaran : 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Prakerin ini diajukan sebagai bukti kegiatan industry selama kurang lebih
tiga bulan. Laporan ini dibuat dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) laporan
ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari : ..............................................................................................
Tanggal : ..............................................................................................
Tempat : ..............................................................................................

Pembimbing Sekolah Pembimbing industri

ARIS SETIOBUDI,S.Pd AHMAD ROFIQI

Ketua Jurusan Pimpinan,


Teknik Komputer dan Jaringan LKP Bina Dharma Pringsewu

RITA MUSTIKA,S.Kom JUNAIDI,S.Kom

Disahkan Oleh,
Kepala SMK Ma’arif Pringsewu

BHERNAD ABBAS,S.Pd

HALAMAN PENGESAHAN

i
Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN), yang disusun oleh :
Nama : ihza amiru fardan
NIS :
Kelas : XI
Komptensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Yang Berjudul : Prakitan Komputer dan Troubleshooting
Telah diuji pada
Hari : ..................................................................................
Tanggal : ..................................................................................
\
Penguji I Penguji II

_____________________ _____________________

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
segalalimpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca.Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pringsewu,(tgl) (bln) (th)


Penulis

Ihza amiru fardan


DAFTAR ISI
Caver / sampul judul.........................................................................................
lembar pengesahan ..........................................................................................
Lembar pengujian.............................................................................................
kata pengantar..................................................................................................
motto ...............................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................

BAB I

Pendahuluan .....................................................................................................
latar belakang masalah......................................................................................
tujuan prakerin..................................................................................................
batasan masalah ..............................................................................................
Sistematika penulisan.......................................................................................

BAB II

Gambaran Umum Industri ...............................................................................


sejarah singkat industry....................................................................................
letak geografis industry.....................................................................................
struktur organisasi industry...............................................................................
lay out industri..................................................................................................

BAB III

Landasan Teori.................................................................................................
Pengertian Lan..................................................................................................
Komponen dasar untuk membentuk lan...........................................................
Peralatan pendukung lan...................................................................................

BAB IV

Langkah pekerja ...............................................................................................


Cara setting ip address......................................................................................

BAB V

Penutup.............................................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap
langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata
terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja
lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah
lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini
menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui
oleh pihak dunia usaha/ industri.

Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia
usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang
sangat minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi
pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja.
Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan
praktik, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan
dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.

SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu
sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia
usaha/ industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi
SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar
mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia
industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara
maksimal.

5
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas
dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut
dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan
dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts)
bekerja yang baik.

Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di


sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi
harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.Untukm kiat yang
menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya
dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu
sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional
berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang
pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir
diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat
seorang “wekder” bias batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi
mengerjakan mengelas.Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di
sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada
dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi),
karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan
untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.

Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang


berdasarkan kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan
kesepadanan)
6
Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan
Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989
tentang system Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta Masyarakat
dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang
Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993
tentang kurikulum SMK.
1.2. Batasan Penulisan Laporan
Agar penulis terfokus dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang
ditentukan, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Laporan Prakerin
yang dilakukan meliputi kebutuhan peralatan yang dibutuhkan dalam proses
perakitan dan penginstalan komputer.
1.3. Tujuan Praktik Kerja Industri
a. Tujuan Umum
1. Menghasilkan tenaga kerja yang terampil, dan siap pakai dalam
dunia usaha sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan, pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas dan handal dengan adanya SDM yang bermutu.
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga kerja
sebagai bagian dalam proses pendidikan.
4. Memenuhi program yang telah dikeluarkan dari pihak sekolah
sebagai kewajiban siswa SMK.
b. Tujuan Khusus
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar mandiri dalam bidang dan
keahlian masing-masing dalam satu team.
2. Mencari wawasan dan pengalaman dalam menghadapi dunia
industri yang akan dihadapi setelah lulus sekolah.
7
3. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu
beradaptasi dengan dunia usaha serta memiliki rasa tanggung
jawab di muka umum.
4. Memberikan kesempatan bagi siswa yang berprestasi untuk
menjadi tenaga kerja yang terampil tanpa melalui test.

1.4. Sistematika Penulisan


BAB I. Pendahuluan
Berisikan tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan
manfaat, dan sismatika penulis.
BAB II. Tinjauan Umum
Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan/industri, Struktur
dan Organisasi dan job dekripsi, sejarah perusahaan/industri,
sisitem yang sedang berjalan.
BAB III. Landasan Teori
Bab ini berisikan pengertian jaringan lan
BAB IV. Pembahasan Masalah
Bab ini berisikan Langkan Langkah Pekerja
BAB V. Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI

2.1 Sejarah Singkat LKP Bina Dharma

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) BinaDharma Komputer didirikan pada


tanggal 17 Desember 2003 oleh Junaidi, S.Kom pada awal berdirinya adalah
hanya melayani jasa pengetikan dan sebagainya seiring berjalannya waktu dan
kebutuhan ilmu teknologi yang semakin pesat, selanjutnya pada bulan April
2004 kami membuka pelatihan dan kursus komputer bagi para pelajar, umum,
karyawan dan pegawai, kemudian kami daftarkan lembaga kami di Dinas
Pendidikan Kab. Tanggamus yaitu Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Komputer ”Bina Dharma” dengan izin No. 420/1023/26/04/2004 selanjutnya
pada April tahun 2008 dikeluarkan izin baru dengan No. 420/411/26/04/2008,
Izin Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Pringsewu No.
420/210/D.01/DP.4/2015, Akta Notaris No. 111 Tanggal 16 September 2015,
Nilek (Nomor Induk Lembaga Kursus) Nasional : 12110.1.0008 NPSN :
K5658390 Terakreditasi B. Keadaan siswa dari April 2004 s/d Maret 2019
berjumlah 2021 siswa dan jumlah instruktur 6 orang.

Sejak didirikan + 13 tahun yang lalu hingga saat ini Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Komputer ”Bina Dharma” tetap konsisten dengan tujuan yang ingin
dicapai yang Insya Allah akan menjadi salah satu bentuk sumbangsih kami
yang hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan keahlian dalam
bidang teknologi informasi sehingga dituntut untuk lebih peka dan respon
dalam mencermati keadaan dan fenomena yang terjadi sehingga mendapatkan
deskripsi tentang dunia pendidikan, teknologi informasi, dunia kerja, sosial
dan masyarakat serta kesehatan yang diharapkan akan menjadi modal dan aset
9
penting informasi demi terwujudnya tujuan terbentuknya manusia Indonesia
seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadi
pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan
Undang-undang yang berlaku

2.2 Letak Geografis Industri

Gambar 2.1. Denah Lokasi LKP Bina Dharma

10
2.3 Struktur Organisasi Industri

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan


dan Pelatihan Komputer BINA DHARMA Lampung

11
2.4 Lay Out Perusahaan

Gambar 2.3 Lay Out Perusahaan

12
BAB III
LANDASAN TEORI

1. Pengertian LAN (Local Area Network)


LAN menggambarkan suatu jaringan yang menjangkau area yang terbatas,
misalnya satu kantor satu gedung, di mana komputer yang mempunyai
jaringan secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya.LAN yang besar
misalnya pada kantor atau perusahaan yang kompleks, dapat dipisahkan
menjadi beberapa workgroup untuk lebih memudahkan manejemennya.
Dalam hal ini, workgroup terdiri dari user yang melakukan share resource
yang sama, seperti file, printer dan program aplikasi. Sebagai contoh, pada
LAN suatu perusahaan anda dapat membuat workgroup untuk departemen
yang berbeda, seperti penjualan, keuangan, sumberdaya manusia. Jaraknya
kurang lebih sampai dengan 10 km.
Keuntungan jaingan LAN adalah
1. Pertukaran file (file sharing)
2. Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua klien (printer sharing)
3. File-file data dapat disimpan pada server, sehingga dapat diakses dari semua
klien menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat
berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
4. File data yang keluar / masuk dari / ke server dapat dikendalikan
5. Proses back up data menjadi cepat dan mudah
6. Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil

7. Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan


email dan chat

1. LAN juga dapat di definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah


sistem komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu
13
kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media
fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan
pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri.
Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh
lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkan
semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau
dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari
hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama.
LAN yang umumnya menggunakan hub, akan mengikuti prinsip kerja hub
itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki
pengetahuantentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara
broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu domain collision
sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menung

Komponen dasar untuk membentuk LAN

• Workstation
Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer.
Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer
yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe.
Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula menggunakan
jaringan untuk bertukar data dengan workstation atau user yang lain.

14
• Server
Perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk melayani jaringan dan
workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.pada umumnya sumber
daya (resources) seperti printer, disk, dan sebagainya yang hendak
digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan
bekerja pada server. Berdasarkan jenis pelayanannya dikenal disk server,
file server, print server, dan suatu server juga dapat mempunyai beberapa
fungsi pelayanan sekaligus.

• RJ-45 
RJ-45 (Registered Jack-45) adalah konektor delapan kabel yang biasanya
digunakan untuk menghubungkan komputer ke sebuah local-area network (LAN),
khususnya Ethernets. Konektor RJ-45 mirip dengan konektor RJ-11 yang
digunakan dalam koneksi telepon, tetapi lebih besar.

• Link (hubungan)
Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut
secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal
sebagai
media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh
dari link adalah:

15
Kabel Twisted Pair
• Kabel ini terbagi dua, yaitu Shielded Twisted Pair dan Unshielded
Twisted

 Pair(UTP)
• Lebih banyak dikenal karena merupakan kabel telpon
•Relatif murah
•Jarak yang pendek
•Mudah terpengaruh oleh gangguan
•Kecepatan data yang dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps

 Kabel Coaxial
•Umumnya digunakan pada televisi
•Jarak yang relatif lebih jauh
•Kecepatan pengiriman data lebih tinggi di banding Twisted Pair, 30

 Kabel Fiber Optic


•Jarak yang jauh
•Kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps
•Ukuran yang relatif kecil
•Sulit dipengaruhi gangguan
•Harga yang relatif masih mahal
•Instalasi yang relatif sulit

16
1. • Network Interface Card (NIC)
Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan
ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang
dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal dengan
Network Interface Card (NIC).

• Network SoftwareTanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut


tidak akan bekerja
sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem
komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain

Peralatan Pendukung LAN

a. Repeater• Pada OSI, bekerja pada lapisan Physical


• Meneruskan dan memperkuat sinyal
• Banyak digunakan pada topologi Bus
• Penggunaannya mudah dan Harga yang relatif murah
• Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian
data secara broadcast
• Hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk
maka port-port yang lain harus menunggu.
 

17
b. Hub
• Bekerja pada lapisan Physical
• Meneruskan sinyal
• Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan
• Penggunaannya relatif mudah dan harga yang terjangkau
• Hanya memiliki satu buah domain collision
c. Bridge
• Bekerja di lapisan Data Link
• Telah menggunakan alamat-alamat untuk meneruskan data ke tujuannya
• Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 port
d. Switch
• Bekerja di lapisan Data Link
• Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri
• Memiliki tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk
semua port
• Memungkinkan transmisi secara full duflex (dua arah)
e. Router
• Router berfungsi menyaring atau memfilter lalu lintas data
• Menentukan dan memilih jalur alternatif yang akan dilalui oleh data
• Menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN

18
BAB IV
LANGKAH PENGERJA

1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP yang biasa dipakai
adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5). Kenapa? Karena kabel UTP
Cat-5 support transfer data hingga 100 Mbps. Kabel ini terdiri atas 8 kecil
yang mempunyai warna berbeda-beda. Warna kabel tersebut adalah
Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan
Coklat Putih.

GAMBAR 1: Kabel UTP

19
1. Yang kedua adalah Jack RJ-45. Jack ini mirip dengan jack telepon rumah.
Cuma ukurannya yang lebih besar. Jack RJ-45 terdiri dari 8 pin, sesuai
dengan jumlah kabel UTP.

GAMBAR 2 : RJ-45

2. Crimping Tools atau Tang Crimping. Hardware yang satu ini mirip dengan
tang. Namun, fungsinya tidak seperti tang pada umumnya. Crimping tool
ini berguna untuk menjepitkan kabel pada Jack RJ-45.

20
GAMBAR 3 : Tang Crimping

Semua hardware diatas bisa Anda dapatkan di sebagian besar toko komputer.
Harganya pun tidak terlalu mahal.

Kabel UTP Tipe Straight

OK. Sekarang saya kan bahas cara pemasangannya. Yang pertama adalah cara
memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut:

 Kupas ujung kabel sekitar 1 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada
didalamnya kelihatan.
 Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan
berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru
Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya
sehingga rata satu sama lain.
21
 Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi
Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini adalah pin yang berada paling
kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah jack 2, 3,
dan seterusnya.

GAMBAR 4 : Urutan RJ-4

 Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai


dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:
o Orange Putih pada Pin 1
o Orange pada Pin 2
o Hijau Putih pada Pin 3
o Biru pada Pin 4
o Biru Putih pada Pin 5
o Hijau pada Pin 6
o Coklat Putih pada Pin 7
o Coklat pada Pin 8.

22
Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam jack

 Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam
mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada
didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga
seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap
akan mengeluarkan suara "klik

Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel pertama.
Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan
ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang
Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua. Susunan kabel UTP tipe straight bisa
Anda lihat pada gambar di bawah:

GAMBAR 5 : Urutan Kabel Stright

23
Kabel UTP Tipe Cross over
Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang saya
bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan kabel
UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe straight. Mengenai
teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel
pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama
dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:

 Orange pada Pin 1


 Orange Putih pada Pin 2
 Hijau Putih pada Pin 3
 Biru pada Pin 4
 Biru Putih pada Pin 5
 Hijau pada Pin 6
 Coklat Putih pada Pin 7
 Coklat pada Pin 8.

Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama.
Adapaun susunan warnanya adalah sebagi berikut:

 Hijau Putih pada Pin 1


 Hijau pada Pin 2
 Orange Putih pada Pin 3
 Biru pada Pin 4
 Biru Putih pada Pin 5
 Orange pada Pin 6
 Coklat Putih pada Pin 7

24
 Coklat pada Pin 8

Susunan kabel tadi bisa Anda lihat pada gambar di bawah. 

GAMBAR 6 : Urutan Kabel Cross


Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:

GAMBAR 7 : Kabel UTP Tipe Cross

Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka
susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan
25
UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel
kedua.
B. Cara setting IP Addess 
1. Click Start  Setting  Control Panel sampai keluar kotak dialogControl
Panel (seperti terlihat digambar dibawah ini)

Gambar 8 : Dialog Control Panel

2. Double-Click Icon Network Connection sampai keluar kotak dialog Network


Connection

Gambar 9 : Dialog Network Connection

26
3. Double-click Icon Local Area Connection sampai keluar kotak dialog
Local Connection Area
Status

Gambar 10 : Dialog LAN Area Connection


4. Double-Click Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotak dialog Local
Area Connection
Properties sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol

 Gambar 11 : Dialog TCP/IP

27
5. Klik use the following IP Address , Masukkan data-data IP Address. IP
Address computer 1
adalah 192.168.1.1 komputer 2 : 192.168.1.2 dst, dengan subnet mask
255.255.255.0 . sedangkan untuk gateway dikosongkan saja, karena jaringan LAN
tidak terhubung ke jaringan LAN
lain/internet.

Gambar 12 : Mengisi IP Address


5. Setelah data-data setting TCP/IP ini dimasukkan, click OK untuk menutup
kotak dialog Internet
Connection (TCP/IP) Properties.
7. click OK untuk menutup kotak dialog "Local Area Connection Properties"
8. Click Star, Run , sampai keluar kotak dialog RUN, lalu lakukan ke pc yang
dituju. 

28
BAB V
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalahini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.

29

Anda mungkin juga menyukai