Laboratorium Klinik • Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
• Definisi lain laboratorium klinik diberikan oleh Seyoum (2006:14): laboratorium
adalah tempat yang dilengkapi dengan berbagai instrumen, peralatan dan bahan kimia (reagen), untuk melakukan karya eksperimental, kegiatan penelitian dan prosedur pemeriksaan. • Laboratorium klinik adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat instrumen, peralatan, serta bahan dan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan spesimen biologis sebagai penunjang diagnosis penyakit dan pemulihan kesehatan. Jenis dan Klasifikasi Laboratorium Medik • Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium klinik berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi laboratorium klinik umum dan laboratorium klinik khusus. • Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit. • Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan tertentu. Laboratorium Klinik Umum Laboratorium klinik umum diklasifikasikan menjadi : 1. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Puskesmas 2. Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Rumah Sakit type C Laboratorium Klinik Umum 3. Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B Laboratorium Klinik Khusus Laboratorium klinik khusus diklasifikasikan menjadi : 1. Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus, dan uji kepekaan. 2. Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai Laboratorium Klinik Khusus 3. Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku. Kebijakan Laboratorium Medik Definisi dari kebijakan laboratorium menurut Seyoum (2006). Kebijakan laboratorium adalah keputusan yang diambil melalui konsultasi dengan staf medis lainnya yang memungkinkan laboratorium beroperasi dengan andal dan efektif selaras dengan unit kerja yang lain. Kebijakan Laboratorium Medik Cakupan kebijakan Laboratorium Medik: 1. Jam kerja dan pekerjaan darurat laboratorium Sedapat mungkin harus ada jam kerja laboratorium yang pasti. Di laboratorium yang kecil tapi jumlah pasiennya banyak seringkali lebih sulit untuk mempertahankan jam kerja. Ini karena aliran rawat jalan yang besar dan sifat darurat sebagian besar pekerjaan. Di luar jam kerja normal, setiap laboratorium harus mengatur sistem untuk menguji spesimen yang mendesak. 2. Rentang tes yang akan dilakukan dan yang harus dirujuk ke level yang lebih tinggi Dalam beberapa kasus, seringkali laboratorium tidak memiliki peralatan atau sumber daya yang memadai untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Hal ini memungkinkan dilakukannya pemeriksaan di laboratorium lain dengan kualifikasi yang lebih tinggi. Rentang tes yang akan dilakukan bergantung pada: • Jumlah staf yang tersedia; • Ketersediaan sumber daya material; • Jenis institusi kesehatan (rumah sakit atau puskesmas); • Rujukan spesimen (jika perlu). 3. Koleksi spesimen laboratorium Koleksi specimen adalah pengumpulan, penanganan dan pengiriman specimen medis. Berbagai jenis spesimen diterima setiap hari di laboratorium dan perlu diperhatikan beberapa rincian untuk memastikan spesimen yang tepat dikumpulkan. Contohnya spesimen dikumpulkan berdasarkan jenisnya dan jenis pemeriksaannya. 4. Kapasitas beban kerja laboratorium Kapasitas beban kerja harus disesuaikan dengan jumlah staf dan tingkat pelatihan, ukuran laboratorium dan ketersediaan fasilitas laboratorium.