Anda di halaman 1dari 17

MODUL 6

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT


DENGAN PENDEKATAN INTERPROFESIONAL

Sumber : https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/10/01/400-nakes-di-aceh-terpapar-covid-19-7-orang-meninggal-
dunia-fasilitas-apd-minim/

DISUSUN OLEH

DWI AGUSTANTI, SKp, M. Kep, Sp. Kom

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


POLTEKKES TANJUNGKARANG
TAHUN 2021
MODUL 6
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT

1. Nama modul : Konsep Pelayanan Kesehatan di Masyarakat


2. Luaran : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep
pembelajaran pelayanan kesehatan di masyarakat dengan
pendekatan UKP dan UKM secara IPC
3. Profesi atau Prodi/ : a. Keperawatan
Jurusan yang b. Kebidanan
terlibat c. Sanitasi Lingkungan
d. Teknologi Laboratorium Medis
e. Farmasi
4. Aktifitas : a. Learning objektif
Pembelajaran Tujuan umum :
Mahasiswa dapat menjelaskan pelayanan
kesehatan di masyarakat dengan
pendekatan UKP dan UKM secara Inter
Professional Collaboration

Tujuan Khusus :
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan
2. Tujuan Pelayanan Kesehatan
3. Fungsi Pelayanan Kesehatan
4. Syarat Pelayanan Kesehatan
5. Ciri Pelayanan Kesehatan
6. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
7. Jenis Pelayanan Kesehatan
8. Skema Pelayanan Kesehatan
9. Pelayanan Kesehatan dengan
pendekatan individu
10. Pelayanan Kesehatan dengan
pendekatan keluarga
11. Pelayanan Kesehatan dengan
pendekatan kelompok
12. Pelayanan Kesehatan dengan
pendekatan masyarakat
b. Topik
Konsep Pelayanan Kesehatan di
Masyarakat
c. Setting
Pembelajaran pada kelompok kecil di kelas
d. Metode Pembelajaran : TBL

5. Asesmen : IRAT 10 Soal MCQ, Grat 10 soal MCQ, lembar


observasi peer Group rerefleksisi po
st conferenc
6. Sumber Daya : a. Dosen (1 orang) sekaligus sebagai fasilitator
b. Observer (1 orang mahasiswa)
2

7. Media dan Alat : a. LCD proyektor


bantu b. Laptop
c. ATK : Spidol, pulpen, Kertas
d. Prasarana : Meja , Kursi
e. Soal Evaluasi Konsep Pelayanan Kesehatan
di Masyarakat
f. Modul 1 Konsep Pelayanan Kesehatan di
Masyarakat
g. Lembar Jawaban IRT
h. Lembar Jawaban GRAT
i. Lembar evaluasi Peer Group

8. Waktu : 170 menit


Pelaksanaan dan
Jadwal kegiatan
Kegiatan dilakukan selama 170 menit dengan jadwal sebagai berikut :
Langkah/Proses Praktikum

Tahap Waktu Kegiatan


Kegiatan (menit)
Pembukaan 10 menit Membuka kelas
Mengisi daftar hadir
Apersepsi
20 menit Pre test individu (IRAT) Konsep
Pelayanan Kesehatan di Masyarakat
30 menit Pre test kelompok (GRAT) Konsep
Pelayanan Kesehatan di Masyarakat
Inti 90 menit Diskusi materi konsep Pelayanan
Kesehatan di Masyarakat
a. Fasilitator membuka sesi diskusi,
mahasiswa memperhatikan
b. Fasilitator mempersilahkan
mahasiswa untuk bertanya, bila
mahasiswa belum berespon untuk
bertanya fasilitator memberikan
stimulan pertanyaan dan memotivasi
mahasiswa untuk menjawab
pertanyaan
c. Mahasiswa mengembangan diskusi
d. Fasiliator memotivasi semua
mahasiwa untuk berpartisipasi
dalam diskusi
e. Fasilitator menyimpulkan hasil
diskusi dan menutup diskusi
Penutup 10 menit Fasilitator membagikan lembar evaluasi
peer Group
10 menit a. Penugasan untuk pertemuan
berikutnya (membaca modul tentang
konsep IPE)
b. Penutup
Total Waktu 170 menit
3

I. DESKRIPSI SINGKAT

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT

Pelayanan kesehatan adalah sebuah pelaksanaan kegiatan peningkatan


kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
pemulihan kesehatan baik pada individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat untuk mencapai derejad kesehatan secara optimal. Dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut terdapat interaksi antara pasien,
tenaga kesehatan dan juga sarana kesehatan. Hubungan tersebut diatur dalam
kaidah hukum maupun non hukum (antara lain: kesopanan, kesusilaan,
ketertiban, moral termasuk etika).

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat berupa Upaya Kesehatan


Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). UKP adalah setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan atau individu.
Upaya tersebut meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
rawat jalan, pengongatan rawat inap, pembatasan dan pemulian kecatatan yang
ditujukan pada perorangan atau individu. UKM adalah setiap kegiatan yang
dilakukan pemerintah atau masyarakat serta swasta untuk memeihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menangulangi timbulnya masalah
kesehatan masyarakat. Meliputi upaya promosi kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak
menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana
dan bantua kemanusiaaan.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa mampu menjelaskan pelayanan
kesehatan di masyarakat dengan pendekatan UKP dan UKM secara
Inter Professional Collaboration

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan
2. Tujuan Pelayanan Kesehatan
3. Fungsi Pelayanan Kesehatan
4. Syarat Pelayanan Kesehatan
5. Ciri Pelayanan Kesehatan
6. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
7. Jenis Pelayanan Kesehatan
8. Skema Pelayanan Kesehatan
9. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan individu
10. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan keluarga
11. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan kelompok
12. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan masyarakat
4

III. POKOK BAHASAN


Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan sebagai berikut
A. Pengertian Pelayanan Kesehatan
B. Tujuan Pelayanan Kesehatan
C. Fungsi Pelayanan Kesehatan
D. Syarat Pelayanan Kesehatan
E. Ciri Pelayanan Kesehatan
F. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
G. Jenis Pelayanan Kesehatan
H. Skema Pelayanan Kesehatan
I. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan individu
J. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan keluarga
K. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan kelompok
L. Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan masyarakat

IV. URAIAN MATERI

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT

A. Defenisi Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan merupakan tiap-tiap upaya baik yang
diselenggarakan sendiri ataupun dengan bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk dapat meningkatkan serta memelihara kesehatan,
mencegah penyakit, mengobati penyakit dan juga memulihkan
kesehatan yang ditujukan terhadap perseorangan, kelompok serta juga
masyarakat. (Lavey dan Loomba 1973). Pelayanan kesehatan
merupakan suatu usaha yang melangsungkan individu atau bersama
dalam komposisi untuk dapat menghindari dan juga mengembangkan
kesehatan, menjaga juga mengobati penyakit tiap-tiap masyarakat.
(Depkes RI 2009) dan merupakan sebuah bentuk dari pola pelayanan
kesehatan yang memiliki tujuan pokoknya untuk pelayanan
menghindari dan juga pengembangkan kesehatan yakni masyarakat.
(Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo, 2013).

B. Tujuan Pelayanan Kesehatan


Menurut (A. A. Maulana, 2013), Sistem Pelayanan Kesehatan memiliki
tujuan yaitu:
1. Promotif : pemeliharaan dan peningkatkan kesehatan
2. Preventif : suatu pencegahan terhadap orang yang berisiko
terhadap sebuah penyakit.
a. Preventif primer : pendidikan kesehatan, imunisasi,
penyediaan nutrisi yang baik.
b. Preventif sekunder : pengobatan penyakit tahap dini/ awal
c. Preventif tersier : diagnosa penyakit, pembuatan diagnosa
dan pengobatan awal
3. Kuratif : penyembuhan penyakit
4. Rehabilitasi : pemulihan dan juga proses pengobatan.
5

C. Fungsi Pelayanan Kesehatan


Fungsi pelayanan kesehatan antara lain sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan umum kepada masyarakat
2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan kepada masyarakat
agar terhindar dari penyakit
3. Memberi penyuluhan pada pasien/ masyarakat tentang pentingnya
kesehatan
4. Menjadikan masyarakat senantiasa sehat dan sejahtera
5. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat

D. Syarat Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan di masyarakat harus memiliki persyaratan :
1. Tersedia (Available) dan berkesinambungan (Contoinus). Syarat
pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan
tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat
berkesinambungan. Artinya pelayanan yang akan dietrima sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan dapat dimanfaatkan secara
terus menerus.
2. Dapat diterima (Acceptable) dan wajar (Appropriate). Syarat
pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat
diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar, artinya semua
bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat apa adanya
sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada di masyarakat.
3. Mudah dicapai (Accesible). Syarat pokok ketiga pelayanan
kesehatan yang baik adalah mudah dicapai. Hal ini berarti
pelayanan kesehatan mempunyai lokasi di tengah tengah
masyarakat sehingga masyarakat akan mudah untuk
memanfaatkannya.

E. Ciri Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan yang baik di masyarakat bercirikan :
1. Ramah dan komunikatif.
2. Responsif/ Cepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan
terutama kepada pasien yang membutuhkan penanganan segera.
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang baik
4. Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan baik kepada
siapapun dan tidak membeda-bedakannya
5. Ikhas dan tulus dalam melayani pasien,serta memberikan
pelayanan sebaik mungkin

F. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan mempunyai 3 strata yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang
sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan
kesehatannya. Umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama
ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/ out patient
services). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas,
Puskesmas pembantu (Pustu), Puskesmas keliling (Pusling), dan
Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas).
6

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services).


Merupakan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut yang
diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan rawat
inap (in patient services) yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer dan memerlukan tersedianya tenaga-
tenaga spesialis. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit
kelas C dan D
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services).
Yaitu pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh kelompok
masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan sekunder, bersifat lebih komplek dan
umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga superspesialis.
Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Rumah Sakit kelas A
dan B (Azwar, 1996).

G. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan


Menurut Hodgetts Dan Casio pelayanan kesehatan ini dibedakan
menjadi 2 kelompok :
1. Pelayanan kedokteran (medical services)
Pelayanan dengan cara pengorganisasian yang memiliki sifat
sendiri “solo practice” dapat juga dengan cara bersama-sama
didalam sebuah organisasi. Memiliki tujuan untuk menyembuhkan
dan mengobati/ memulihkan penyakit seseorang, sasarannya
adalah perseorangan dan keluarga.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service)
Pelayanan dengan cara pengorganisasian secara umum.
dilakukan bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan
utamanya untuk menyembuhkan ataupun memelihara serta
meningkatkan kesehatan dan juga mencegah penyakit,
sasarannya pada pelayanan kesehatan ini adalah kelompok dan
masyarakat.

H. Skema Pelayanan Kesehatan


Skema Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari Input, Proses,
Output, Outcome dan Feed Back. Berikut ini merupakan skema, contoh
serta gambar pelayanan kesehatan masyarakat:

INPUT PROSES OUTPUT


TUT OUTCOME
FEEDBACK E
7

Keterangan :
 Input adalah sub elemen yang dibutuhkan sebagai masukan. Mis
tenaga, kebijakan, sarana.
 Proses adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk dapat
mengubah masukan menjadi pengeluaran yang direncanakan. Mis
: program di puskesmas.
 Output merupakan suatu hasil dari sebuah proses. Mis pasien
sembuh, pasien DO, meninggal , dll
 Outcome atau Dampak ialah akibat yang dihasilkan. Mis status
kesehatan meningkat, peran serta masyarakat meningkat.
 Umpan balik merupakan sebuah hasil proses dan juga sebagai
masukan untuk sistem. Mis : adanya keluhan atau komplain,
kepuasan pasien, citra faskes
 Lingkungan merupakan dunia diluar sistem yang dapat
berpengaruhi terhadap sistem., Mis : Seluruh masyarakat,
Fasyankes lainnya

I. Pelayanan Kesehatan dengan Pendekatan Individu


1. Pengertian
Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu
bersifat perorangan. Pasien meliputi seluruh sikus kehidupan
dari mulai ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,
dewasa dan lansia, Umumnya pelayanan dilakukan di dalam
gedung Puskesmas, bersifat UKP. Upaya kesehatan yang
dilakukan bisa bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2. Pengkajian kesehatan individu
Pengkajian kesehatan yang penting dilakukan setelah diketahui
identitas pasien antara lain :
a. Keluhan pasien : Apa alasan pasien di bawa ke pelayanan
kesehatan, kapan muncul keluhan pertama kali, apa upaya
yang sudah dilakukan di rumah untuk mengatasi masalah,
bagaimana persepsi pasien terhadap sakit atau keluhannya
b. Riwayat kesehatan : Apakah pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya, penyakit keturunan/ keluarga,
riwayat alergi, faktor risiko kesehatan terkait keluhan/
penyakit saat ini.
c. Pemeriksaan Fisik : Lakukan pemeriksaan fisik terutama
yanng berkaitan dengan keluhan. Apakah ada perubahan
warna, bentuk, fungsi, lainnya
d. Pola kebiasaan sehari hari : Tanyakan pola kebiasaan
makan/ minum, tidur/ istirahat, aktifitas, pemeriksaan
kesehatan, lainnya yang terkait keluhan pasien saat ini. Mis :
Keluhan Batuk, apakah perokok, kumpul dengan perokok,
masak menggunakan kayu bakar, makanan tertentu yang
menyebabkan respon batuk
e. Kondisi lingkungan tempat tinggal : Tanyakan kondisi tempat
tinggal dan sanitasi kesehatan yang ada di lingkungan pasien
yang ada kaitannya dengan keluhan pasien saat ini, MIs :
pasien mengeluh batuk, tanyakan kondisi ventilasi di rumah,
8

kebersihan ruangan terbeas dari asap dan debu, lingkungan


banyak asap rokok.
f. Pengetahuan tentang kesehatan. Sejauh mana pengetahuan
pasien tentang keluhan atau sakit yang dialaminya, sumber
informasi kesehatan.
g. Terapi yang digunakan. Tanyakan terapi yang pernah
digunakan pasien baik terapi medis maupun non medis.
Bagaimana efektifitasnya, Apakah ada efek samping, didapat
dari resep dokter atau inisiatif sendiri.

3. Rumusan masalah Kesehatan


Keluhan yang dirasakan pasien biasanya mengarah pada kondisi
penyakit tertentu. Diagnosis medis akan ditetapkan oleh dokter
Puskesmas, tenaga kesehatan lainnya memberikan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan pasien.

4. Tindakan yang dilakukan


Tindakan yang diberikan di Puskesmas sesuai dengan keluhan
dan kebutuhan pasien. Tindakan bisa dilakukan oleh satu atau
lebih tenaga kesehatan terkait.

5. Evaluasi kegiatan
Evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan yang
diberikan. Tanyakan apakah keluhan pasien sudah berkurang
setelah diberikan tindakan, Observasi juga perubahan yang terjadi
apakah kondisi pasien semakin membaik atau ada keluhan
tambahan lainnya. Bila hasil evaluasi keluhan pasien sudah
berkurang maka pasien boleh pulang. Bila kondisi pasien tidak
membaik, maka pasien dilakukan perawatan lanjut baik di
Puskesmas atau rujuk ke Fasilitas pelayanan kesehatan lebih
tinggi.

J. Pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga


1. Pengertian
Jenis pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga
dilakukan diluar gedung Puskesmas, termasuk dalam pelayanan
UKM, yaitu memberikan pelayanan kesehatan berupa
pemeriksaan kesehatan keluarga, kondisi lingkungan keluarga
serta faktor lain yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal
keluarga yang mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Pelayanan kesehatan keluarga di rumah merupakan integrasi
berbagai pelayanan kesehatan, melibatkan keluarga sebagai
unsur utama dalam memberikan dukungan terhadap anggota
keluarga yang sakit.

2. Pengkajian kesehatan keluarga


Hal yang perlu diidentfikasi sebelum memberikan pelayanan
kesehatan dengan pendekatan keluarga sbb :
9

a. Data umum/ identitas keluarga. Tenaga kesehatan yang


bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga
harus mengetahui identitas keluarga meliputi kepala
keluarga, anggota/ komposisi keluarga, status sosial
ekonomi, nilai dan keyakinan, budaya dan kultur, Alamat,
status pendidikan dan pekerjaan.

b. Riwayat kesehatan keluarga, meliputi pengukuran TD, Nadi,


Suhu, Frekuensi nafas, BB, TB, status imunisasi, status gizi,
penggunaan alat bantu, pola kebiasaaan sehari hari, PHBS,
riwayat kesehatan sebelumnya, riwayat alergi, riwayat
penyakit keluarga sebelumnya, tindakan medis/ operatif yang
pernah dilakukan, terapi yang pernah didapat, pemahaman
keluarga terhadap masalah kesehatan keluarga

c. Data sanitasi lingkungan meliputi kondisi lingkungan


perumahan, sumber air minum, pengelola sampah,
pengggunaan jamban sehat, kebiasaan terkait pengelolaan
lingkungan yang sehat

d. Fungsi keluarga. Tanyakan bagaimana fungsi afektif


keluarga, fungsi ekonomi keluarga, fungsi sosialisasi
keluarga, fungsi reproduksi, fungsi religius dan fungsi
pemeliharaan dan perawatan kesehatan keluarga.
e. Pengkajian fokus kondisi individu dalam keluarga yang sakit
meliputi keluhan yang dirasakan, hubungan keluhan individu
dengan pola kebiasaan keluarga, dampak sakit individu
terhadap keluarga, tanyakan persepsi keluarga tentang peran
setiap anggota keluarga terhadap individu yang sakit.

3. Rumusan masalah Kesehatan


Masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga dapat
dipengaruhi dan mempengaruhi anggota keluarga lainnya.
Rumusan masalah kesehatan keluarga diidentifikasi bersama
keluarga, meliputi kemampuan keluarga berespon dan mengatasi
masalah kesehatan keluarga, ketidakpatuhan dalam penngobatan,
pola kebiasaan keluarga yang cenderung berisiko, pola
pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif.

4. Tindakan yang dilakukan


Tindakan yang diberikan kepada keluarga disesuaikan dengan
sumber penyebab timbulnya masalah kesehatan keluarga.
Berbagai tindakan yang dapat diberikan berupa penyuluhan
kesehatan, pemeriksaaan kesehatan spesifik, terapi sederhana
dengan menggunakan teknologi tepat guna, modifikasi
lingkungan, mengoptimalkan peran setiap anggota keluarga,
konseling, rujukan kesehatan.

5. Evaluasi kegiatan
Semua tindakan yang diberikan kepada keluarga dievaluasi, baik
secara formatif maupun sumatif dengan melibatkan anggota
keluarga. Jenis instrumen dan metode evaluasi yang dilakukan
disesuaikan dengan tindakan yang diberikan. Evaluasi meliputi
10

peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga,


peningkatan peran dari masing masing anggota keluarga,
peningkatan status kesehatan keluarga. Evaluasi akhir dalam
pembinaan keluarga adalah peningkatan kemandirian keluarga
dalam kesehatan keluarga. Semua tenaga kesehatan harus
memahami indikator kemandirian keluarga dalam kesehatan agar
dapat menentukan tingkat kemandirian keluarga.

K Pelayanan kesehatan dengan pendekatan kelompok


1. Pengertian
Pelayanan kesehatan dengan pendekatan kelompok termasuk
bagian dari UKM, dan dilakukan di luar gedung Puskesmas, yaitu
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diberikan pada kelompok
tertentu, baik berdasarkan siklus kehidupan (kelompok ibu hamil,
kelompok bayi/ Balita, kelompok anak usia sekolah, kelompok
lansia), berdasarkan karakteristik penyakit (penyakit menular,
penyakit tidak menular, penyakit kronis, penyakit jiwa),
berdasarkan kondisi khusus (kelompok penyandang cacat/
diabilitas, kelompok pengguna Napza, kelompok tuna wisma)

2. Pengkajian kesehatan kelompok


Pengkajian kesehatan kelompok meliputi :
a. Identitas kelompok/ data umum anggota kelompok meputi,
nama, jenis kelamin, jenis pendidikan, jenis pekerjaan, suku,
agama, alamat, status sosial ekonomi, nilai dan norma
kelompok
b. Riwayat kesehatan kelompok, pengukuran TB/BB/TD,
pemeriksaan kesehatan dasar GDS/asam urat/kolestreol/Hb/
Golongan darah, riwayat penyakit yang pernah dialami
seperti hipertensi/ DM/ Rematik/ Katarak/ Anemia/ Obesitas,
pola kebiasaan PHBS kelompok, faktor risiko kesejatan
kelompok, jenis terapi yang didapat, pemahaman kelompok
terhadap kondisi kesehatan yang ditemukan
c. Fasilitas pelayanan kesehatan kelompok. Identifikasi jenis
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, akses, jenis
pelayanan, biaya, kebijakan wilayah terkait kesehatan
kelompok,
d. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi kesehatan kelompok
baik lingkungan fisik, psikologis, sosial dan kultural kelompok.
e. Sumber dan potensi kelompok yang dapat mempengaruhi
kesehatan kelompok, meliputi pola pengambilan keputusan,
peran anggota kelompok, sistem dukungan sosial, peran
organisasi masyarakat

3. Rumusan masalah Kesehatan


Masalah kesehatan kelompok dapat diidentifikasi melalui hasil
survey langsung/ data primer maupun data sekunder dari
puskesmas. Masalah kesehatan kelompok sering dikaitkan
dengan karakteristik keluhan yang dirasakan kelompok, penyakit,
pola penyelesaian masalah maupun pola kebiasaan PHBS
kelompok. Rumusan masalah kesehatan kelompok antara lain
perilaku kesehatan kelompok cenderung berisiko, manajemen
11

kesehatan kelompok tidak efektif, Sumber dukungan kelompok


tidak adekuat, pemelihraan kesehatan kelompok tidak efektif.

4. Tindakan yang dilakukan


Tindakan yang dapat dilakukan dengan sasaran kelompok perlu
mempertimbangkan berbagai hal, kemampuan yang dimiliki
tenaga kesehatan, dana, waktu pelaksanaan, jumlah dan
karakteristik sasaran, metode pendekatan dan lainya.

Beberapa jenis tindakan yang biasa dilakukan pada sasaran


kelompok meliputi promosi kesehatan, pendidikan kesehatan,
proses kelompok/ pengorganisasian kelompok, kemitraan/
kolaborasi, pemberdayaan kelompok

5. Evaluasi kegiatan
Evaluasi pada sasaran kelompok dilakukan secara menyeluruh
baik terahdap persiapan (evaluasi struktur), proses kegiatan
(evaluasi proses) dan hasil kegiatan (evaluasi hasil). Indikator
keberhasilan dapat diidentifikasi dengan beberapa kriteria yaitu
Relevansi (Apakah hasil sesuai dengan tujuan program), Efektif
(Apakah tujuan dapat dicapai dengan waktu yang singkat dan
tepat), Efisien (Apakah tujuan program dapat dicapai dengan dana
minimal), Hasil/ Outcome (Apakah indikator yang ditetapkan
berhasil, Dampak/ Impact (Apakah tujuan akhir program tercapai
dan Keberlanjutan/ sustainability (Apakah program tetap dapat
berjalan setelah kegiatan berakhir)

M. Pelayanan kesehatan dengan pendekatan komunitas


1. Pengertian
Pelayanan kesehatan dengan pendekatan komunitas merupakan
bentuk pelayanan UKM yang memerlukan sumber dan potensi
dukungan yang lebih besar baik dari sasaran komunitas maupun
dari petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.
Umumnya upaya kesehatan yang diberikan lebih berfokus pada
upaya promotif dan preventif pada masyarakat yang berisiko
tiinggi mengalami berbagai masalah kesehatan seperti
masyarakat di daerah kumuh/ teriisolir/ terpencil, akses kesehatan
sulit, dan berkonflik.

2. Pengkajian kesehatan komunitas


Pengkajian kesehatan komunitas meliputi :
a. Data komunitas yaitu sejarah terbentuknya komunitas, batas
wilayah, nilai dan norma, demografi, status pendidikan, status
pekerjaan, vital statistik, tipe keluarga, status kesehatan
komunitas
b. Kondisi lingkungan fisik yang dapat mempengaruhi
kesehatan komunitas meliputi kondisi perumahan, sanitasi
lingkungan, kualitas air, ruang terbuka di masyarakat, daerah
hijau.
c. Pelayanan kesehatan dan sosial. Identifikasi sumber
pelayanan kesehatan dan sosial yang ada di masyarakat,
Keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan, panti sosial, serta
mekanisme pengelolaannya di masyarakat.
12

d. Pola kebiasaan kesehatan komunitas. Identifikasi kebiasaan


sehari hari yang berkembnag di masyarakat yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan komunitas, kaji juga
apakah ada pengaruh budaya terhadap praktik kesehatan di
masyarakat serta bagaimana persepsi dan pemahaman
masyarakat terkait masalah kesehatan dan kemampuan
masyarakat untuk mengenali dan mengatasi masalah
kesehatannya.
e. Sumber dukungan lain yang ada di komunitas seperti
kebijakan kesehatan, sistem transportasi dan keamanan
komunitas, organisasi kemasyarakatan, jaringan komunikasi
yang digunakan, sarana rekreasi dan sumber lainnya yang
dapat mempengaruhi kesehatan komunitas.

3. Rumusan masalah Kesehatan


Masalah kesehatan komunitas, dapat dirumuskan seperti masalah
kesehatan kelompok dengan sasaran yang lebih banyak dan
komplek. Penetapan masalah dimasyarakat dilakukan dengan
pendekatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Kegiatan
MMD ini melibatkan masyarakat untuk mengenal dan mencari
alternatif solusi untuk masalah kesehatan yang ditemukan sesuai
dengan potensi dan sumber yang ada di masyarakat.

4. Tindakan yang dilakukan


Sasaran komunitas yang lebih kompleks mengharuskan tenaga
kesehatan bekerja secara tim work. Pendekatan IPC merupakan
salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kesehatan
komunitas secara tepat. Jenis tindakan yang dapat dilakukan
berupa promosi kesehatan, pendidikan kesehatan, pemeriksaan
kesehatan/ skrining komunitas, kolaborasi lintas program maupun
lintas sektor, membangun kemitraan/ jejaring dengan berbagai
shake holder di komunitas, pengorganisasian kelompok,
pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wilayah.

5. Evaluasi kegiatan
Evaluasi yang dilakukan sama dengan pendekatan kelompok,
meliputi evaluasi formatif dan sumatif, melibatkan masyarakat
untuk menumbuhkan kesadaran kompetisi berubah.
13

V. DAFTAR PUSTAKA

1. Dian Roslan Hidayat (2015) , Tren Dan Isu Mutakhir Praktek Perawat.
2. Efendi (2017), Keperawatan Kesehatan Komunitas, Penerbit Salemba
Medika
3. Friedman (2019), Buku Ajar Keperawatan Keluarga, Riset Teori dan
Praktis. Penerbit EGC
4. Guwandi, J. (2005). Rahasia Medis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
5. Hanafiah, M.Jusuf dan Amri Amir. (1998). Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan. Medan: EGC
6. I Ketut Swarjane, (2017). Keperawatan Kesehatan Komunitas, Penerbit
Andi.
7. Iswanto (2020). Buku Ajar Manajemen Pelayanan Kesehatan, Penerbit
CV Sagung Seto
8. Komang Henny A (2017), Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Komunitas.Penerbit EGC
9. Nies dan Mc Ewen (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan
Keluarga, Edisi Indonesia 1
10. Sharon B, (2015), Manajemen Pelayanan Kesehatan. Penerbit EGC

VI. SOAL KONSEP PELAYANAN KESEHATAN


Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
pada jawaban :

1. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang melakukan kegiatan pemeriksaan


kesehatan berupa pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di suatu desa.
Manakah tujuan pelayanan kesehatan yang tepat ?
A. Kuratif
B. Promotif
C. Preventif
D. Supportif
E. Rehabilitatif

2. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang memberikan informasi pada ibu Balita


tentang Gizi Balita, melakukan pengukuran TB dan BB Balita, memberikan
bantuan susu dan makanan tambahan serta melibatkan perusahaan
makanan yang ada di masyarakat untuk selalu mendukung kesehatan
Balita.
Manakah fungsi pelayanan kesehatan yang tepat ?
A. Menjadikan masyarakat senantiasa sehat dan sejahtera
B. Melaksanakan pelayanan kesehatan umum kepada masyarakat
C.Memberi penyuluhan pada pasien/ masyarakat tentang pentingnya
kesehatan
D.Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat
E. Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan kepada masyarakat agar
terhindar dari penyakit
14

3. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang dalam memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat harus memenuhi beberapa persyaratan.
Apa saja persyaratan yang penting terpenuhi ?
A. Mudah, Murah dan Diterima
B. Mudah, Murah dan Tersedia
C. Mudah, Diterima dan Tersedia
D. Murah, Tersedia dan Terjangkau
E. Terjangkau, Tersedia dan Terlaksana

4. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang menerima pasien berusia 70 tahun


datang ke Puskesmas. Sewaktu melewati pintu masuk tiba tiba pasien
terpeleset dan mau jatuh. Mahasiswa yang berada didekat pasien
memegang badan pasien sehingga pasien tidak cedera.
Manakah ciri sikap yang sesuai ?
A. Ikhas dan tulus
B. Tidak pilih kasih
C.Ramah dan komunikatif.
D.Responsif/ Cepat dan tanggap
E. Menyediakan sapras yang baik

5. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang melakukan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat di Puskesmas Keliling agar pelayanan kesehatan bisa
menjangkau wilayah yang jauh dari Puskesmas.
Manakah stara pelayanan kesehatan yang tepat ?
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Dasar
E. Lanjut

6. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang mengidentifikasi jumlah tenaga


kesehatan yang ada, besaran dana serta alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Manakah indikator dalam skema pelayanan kesehatan yang tepat ?
A. Input
B. Proses
C. Output
D. Outcome
E. Feed Back

7. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang akan memberikan pelayanan


kesehatan berbentuk UKP.
Manakah kondisi pasien yang tepat ?
A. Beberapa lansia yang diajak melakukan senam lansia
B. Pasien lansia yang mengontrol tekanan darahnya di Posyandu
C. Seorang ibu yang membawa Balitanya sakit diare ke Puskesmas
D. Keluarga pasien TB Paru yang diberikan penyuluhan kesehatan di rumah
E. Sekelompok ibu hamil yang melakukan pemeriksaaan kadar hemoglobin
di Posyandu
15

8. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang mendapati sebuah keluarga sedang


berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV bersama. Keluarga
tampak saling bercanda dan tertawa bahagia.
Apakah fungsi keluarga yang sudah tercapai ?
A. Afektif
B. Ekonomi
C. Sosialisasi
D. Reproduksi
E. Perawatan kesehatan

9. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang mendapatkan data kesehatan


kelompok lansia di suatu desa antara lain kebiasaan merokok, makan
gorengan dan berlemak, tidak berolahraga rutin, tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan. Data Puskesmas bahwa kasus hipertensi lansia di
desa tersebut diketahui 20% (rendah).
Apakah rumusan masalah kesehatan yang tepat ?
A. Manajemen kesehatan tidak efektif
B. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan
C. Pemeliharaan kesehatan tidak adekuat
D. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
E. Kemampuan mengatasi masalah kesehatan rendah

10. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang mendapatkan data kesehatan


kelompok bahwa 45% lansia mengalami Hipertensi. Masih tingginya
masalah kesehatan lansia karena kader lansia yang aktif hanya 2 orang
karena kemampuan kader yang terbatas. Mahasiswa malakuan program
perekrutan kader dan melatih kader lansia.
Apakah jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tepat ?
A. Proses Kelompok
B. Rujukan kesehatan
C. Promosi Kesehatan
D. Kolaborasi lintas sektor
E. Pemberdayaan masyarakat
16

LEMBAR PENILAIAN OLEH KELOMPOK


Instruksi :
1. Isilah nama anggota kelompok anda
2. Isilah dengan melingkari jawaban sesuai yang anda alami :
1 = Tidak pernah 2 = Jarang 3 = Kadang-kadang 4= sering/selalu
3. Isilah sesuai dengan apa yang sesungguhnya anda rasakan terhadap performa teman sekelompok..
4. JUJUR dalam memberikan nilai untuk membantu perbaikan dan peningkatan menjadi lebih baik.

Kelompok : ………………… Kosongkan pada huruf isian jika anda sebagai Penilai.

No. Nama Jurusan No Nama Jurusan


A. E
B. F
C. G
D.

No Lembar observasi Inisial Anggota Kelompok


A B C D E F G
A Keterampilan Belajar Kooperatif
1. Datang tepat waktu dan berada ditempat selama 1 1 1 1 1 1 1
kegiatan 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
2. Seimbang intera menjadi pendengar yang baik dan 1 1 1 1 1 1 1
berpartisipasi aktif 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
3 Mengajukan pertanyaan yang penting dan bermanfaat 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
4 Membagikan informasi dan pengetahuan yang 1 1 1 1 1 1 1
diketahuinya 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
5 Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
B. Kesiapan untuk belajar mandiri
1. Sangat siap untuk kegiatan kelompok 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
2. Menunjukkan tingkat pengetahuan yang tinggi 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
3 Mengidentifikasi keterbatasan pengetahuan 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
4. Percaya diri dengan hal yang diketahuinya 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
C. Keterampilan Interpersonal
1. Memberikan masukan yang membangun 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
2. Menerima masukan dengan asertif 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
3. Menunjukkan kepedulian dan perhatian pada anggota 1 1 1 1 1 1 1
kelompok lain 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4
Jumlah score

(Diadaptasi dari Formulir umpan balik rekan TBL, yang dikembangkan oleh Paul Koles untuk Fakultas Kedokteran
Boonshoft di Wright State University, USA)

Anda mungkin juga menyukai