Anda di halaman 1dari 18

ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK

KEBIDANAN

Debat kelompok pro terhadap Bank Sperma

1
2
3
4
5
6
7

Nama kelompok 2 :
Ai naila hidayat
Danita hadi aprilia
F. Lina veronika
Intan permata sari
Nenden nurul HS
Rifna sulistyani
Vina soraya

P3.73.24.1.14.002
P3.73.24.1.14.008
P3.73.24.1.14.014
P3.73.24.1.14.020
P3.73.24.1.14.021
P3.73.24.1.14.032
P3.73.24.1.14.038

Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Jurusan Kebidanan
Tahun Ajaran 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah mata kuliah etikolegal dalam

Praktik Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III jurusan Kebidanan, dengan tema
Bank sperma dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, namun kami telah berusaha semaksimal mungkin agar
makalah ini menjadi sumber informasi bagi yang memerlukan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dalam pembuatan
makalah berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan dapat menjadi
masukan dalam pengetahuan tentang etikolegal dalam praktik kebidanan pada bank
sperma bagi para pembaca makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI.. 2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .... 3


B. Rumusan Masalah . 4
C. Tujuan Penulisan Makalah .. 4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian bank sperma 5


2.2 Latar belakang munculnya bank sperma.
2.3 Alasan-Alasan etis Melakukan donor sperma dalam bank sperma
2.4 Prosedur Donor Sperma...
2.4.1 Etika Donor Sperma Dalam Bidang Hukum dan Sosial .....

6
10
11
12

2.5 Opini penulis tentang bank sperma.. 12


BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .. 15
DAFTAR PUSTAKA .. 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK telah
menunjukkan perkembangan yang amat pesat dan para ahli dibidangnya terus
melaju ke depan untuk menemukan penemuan-penemuan baru. Tujuan utama
perkembangan IPTEK adalah menjadikan perubahan kehidupan masa depan
manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.

Perkembangan IPTEK sangat menunjang setiap orang untuk mencapai


tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal dengan
menghalalkan segala cara kerena ingin memperoleh keuntungan. Pengembangan
IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sebahagian orang
ada pula yang berpikir bahwa dengan memanfaatkan produk-produk IPTEK
akan dapat membebaskan mereka dari kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan
memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan
kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi
manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
mendapatkan dampak negatif dari IPTEK terhadap kehidupan umat manusia itu
sendiri, terlebih jika manusia yang memanfaatkan IPTEK tersebut belum
mengetahui terlalu dalam bagaimana mengaplikasikan IPTEK tersebut dengan
benar. Klaupun IPTEK mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti IPTEK sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Perkembangan IPTEK yang telah merambah ke segala bidang juga
telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat pula pada bidang
kesehatan. Perubahan yang revolusioner dalam dunia kesehatan ini disebabkan
dari penggabungan teknologi dalam bidang kesehatan yang bisa menimbulkan
berbagai macam inovasi dalam teknik pengobaan dan belum kita lihat
sebelumnya.
Revolusi di dalam bidang kesehatan lewat perpaduannya dengan
teknologi telah menciptakan berbagai macam teknik pengobatan yang dulu tidak
terpikirkan sebelumnya. Contoh Saat ini operasi yang rumit dengan kabutuhan
tingkat ketelitian yang tinggi sudah dapat dilakukan dengan menggunakan robot
yang bernama Robotic Surgery. Beberapa contoh lain yang merupakan hasil
perkembangan IPTEK dibidang kesehatan antara lain: donor darah, donor
sperma, bayi tabung, vasektomi dan tubektomi, transplantasi organ, donor organ
dan lain sebagainya.
Perkembangan IPTEK yang menarik perhatian penulis untuk dibahas
lebih lanjut dalam hal ini adalah Donor Sperma.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengajukan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
4

1.
2.
3.
4.

Apakah pengertian bank sperma?


Apa saja alasan etis melakukan bank sperma?
Bagaimanakah prosedur bank sperma?
Bagaimanakah etika bank sperma berdasarkan hukum dan sosial?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari dilemma etik donor sperma
2. Untuk mengetahui alasan etis melakukan donor sperma.
3. Untuk mengetahui prosedur donor sperma
4. Untuk mengetahui bagaimana ertikanya donor sperma dalam bidang hukum
dan sosial.
5. Untuk mengetahui contoh permasalahan apa saja yang dapat ditimbulkan
dari donor sperma yang tidak etis.

BAB II
PEMBAHASAN
2. Bank sperma
2.1 .

Pengertian Bank Sperma


Bank sperma adalah pengambilan sperma dari donor sperma lalu di bekukan

dan disimpan ke dalam larutan nitroge n cair untuk mempertahankan fertilitas


sperma. Dalam bahasa medis bisa disebut juga Cryiobanking.Cryiobanking adalah
suatu teknik penyimpanan sel cryopreserved untuk digunakan di kemudian hari. Pada
dasarnya, semua sel dalam tubuh manusia dapat disimpan dengan menggunakan
teknik dan alat tertentu sehingga dapat bertahan hidup untuk jangka waktu tertentu.
Hal ini dapat dilakukan pada suhu yang relatif rendah. Teknik yang paling
sering digunakan dan terbukti berhasil saat ini adalah metode Controlled Rate
Freezing, dengan menggunakan gliserol dan egg yolk sebagai cryoprotectant untuk
mempertahankan integritas membran sel selama proses pendinginan dan pencairan.
Teknik cryobanking terhadap sperma manusia telah memungkinkan adanya
keberadaan donor semen, terutama untuk pasangan-pasangan infertil. Tentu saja,
5

semen-semen yang akan didonorkan perlu menjalani serangkaian pemeriksaan, baik


dari segi kualitas sperma maupun dari segi pendonor seperti adanya kelainankelainan genetik.
Dengan adanya cryobanking ini, semen dapat disimpan dalam jangka waktu
lama, bahkan lebih dari 6 bulan (dengan tes berkala terhadap HIV dan penyakit
menular seksual lainnya selama penyimpanan). Kualitas sperma yang telah disimpan
dalam bank sperma juga sama dengan sperma yang baru, sehingga memungkinkan
untuk proses ovulasi. Selain digunakan untuk sperma-sperma yang berasal dari
donor, bank sperma juga dapat dipergunakan oleh para suami yang produksi
spermanya sedikit atau bahkan akan terganggu. Hal ini dimungkinkan karena derajat
cryosurvival dari sperma yang disimpan tidak ditentukan oleh kualitas sperma
melainkan lebih pada proses penyimpanannya.
Telah disebutkan diatas, bank sperma dapat dipergunakan oleh mereka yang
produksi spermanya akan terganggu. Maksudnya adalah pada mereka yang akan
menjalani vasektomi atau tindakan medis lain yang dapat menurunkan fungsi
reproduksi seseorang. Dengan bank sperma, semen dapat dibekukan dan disimpan
sebelum vasektomi untuk mempertahankan fertilitas sperma. Bank sperma
sebenarnya telah berdiri beberapa tahun yang lalu, pada tahun 1980 di Escondido
California yang didirikan oleh Robert Graham, si kakek berumur 73 tahun, juga di
Eropa, Dan di Guangdong Selatan China, yang merupakan satu di antara lima bank
sperma besar di China, Sementara itu, Bank pusat sel embrio di Shanghai, bank besar
lain dari lima bank besar di China, meluncurkan layanan baru yang mendorong kaum
lelaki untuk menabung spermanya, demikian laporan kantor berita Xinhua. Bank
tersebut menawarkan layanan penyimpanan sperma bagi kaum lelaki muda yang
tidak berencana untuk punya keturunan, namun mereka takut kalau nanti mereka
tidak akan menghasilkan semen yang cukup secara jumlah dan kualitas, ketika
mereka berencana untuk memiliki keluarga.

2.2

Latar Belakang Munculnya Bank Sperma

Latar belakang munculnya bank sperma antara lain adalah sebagai berikut :
1. Keinginan memperoleh atau menolong pasangan suami istri yang tidak
mempunyai anak untuk memperoleh keturunan;

2. Memperoleh generasi jenius atau orang super;


3. Menghindarkan kepunahan manusia;
4. Memilih suatu jenis kelamin;
5. Mengembangkan kemajuan teknologi terutama dalam bidang kedokteran.
Dengan adanya beberapa latar belakang munculnya bank sperma yang telah
dijelaskan diatas, dapat terlihat bahwa bank sperma dapat mempunyai beberapa
manfaat bagi masyarakat yang memilih bank sperma dalam menunjang serta
membantu proses reproduksinya.
Menurut Werner (2008), Beberapa alasan seseorang akhirnya memutuskan untuk
menyimpan spermanya pada cryobanking, antara lain:
1. Seseorang akan menjalani beberapa pengobatan terus menerus yang dapat
mengurangi produksi dan kualitas sperma. Beberapa contoh obat tersebut
adalah sulfasalazine, methotrexate.
2. Seseorang memiliki kondisi medis yang dapat mempengaruhi kemampuan
orang tersebut untuk ejakulasi (misal: sklerosis multipel, diabetes).
3. Seseorang akan menjalani perawatan penyakit kanker yang mungkin akan
mengurangi atau merusak produksi dan kualitas sperma (misal: kemoterapi,
radiasi).
4. Seseorang akan memasuki daerah kerja yang berbahaya yang memungkinkan
orang tersebut terpapar racun reproduktif.
5. Seseorang akan menjalani beberapa prosedur yang dapat mempengaruhi
kondisi testis, prostat, atau kemampuan ejakulasinya (misal: operasi usus
besar, pembedahan nodus limpha, operasi prostat).
6. Seseorang akan menjalani vasektomi.
Adapun salah satu tujuan diadakan bank sperma adalah semata-mata untuk
membantu pasangan suami isteri yang sulit memperoleh keturunan dan

menghindarkan dari kepunahan sama halnya dengan latarbelakang munculnya bank


sperma seperti yang telah dijelaskan diatas.
Tentang proses pelaksanaan sperma yang akan di ambil atau di beli dari bank sperma
untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin perempun (ovum) agar bisa hamil disebut
dengan inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik memperoleh kehamilan tanpa
melalui persetubuhan.
Pertama setelah sel telur dan sperma di dapat atau telah di beli dari bank
sperma yang telah dilakukan pencucian sperma dengan tujuan memisahkan sperma
yang motil dengan sperma yang tidak motil/mati.Sesudah itu antara sel telur dan
sperma dipertemukan.Jika dengan teknik in vitro, kedua calon bibit tersebut
dipertemukan dalam cawan petri, tetapi teknik TAGIT sperma langsung
disemprotkan

kedalam

rahim.Untuk

menghindari

kemungkinan

kegagalan,

penenaman bibit biasanya lebih dari satu.Embrio yang tersisa kemudian disimpan
beku atau dibuang.

3.

Hukum Bank Sperma dan Pendapat Para Ulama


Mengenai masalah hukum onani (masturbasi) bagi para pendonor sperma,

fuqaha berbeda pendapat.Ada yang mengharamkan secara mutlak dan ada yang
mengharamkan pada suatu hal-hal tertentu, ada yang mewajibkan juga pada hal-hal
tertentu, dan ada pula yang menghukumi makruh.Sayyid Sabiq mengatakan bahwa
Malikiyah, Syafi`iyah, dan Zaidiyah menghukumi haram.Alasan yang dikemukakan
adalah bahwa Allah SWT memerintahkan menjaga kemaluan dalam segala keadaan
kecuali kepada isteri dan budak yang dimilikinya. Hanabilah berpendapat bahwa
onani memang haram, tetapi kalau karena takut zina, maka hukumnya menjadi wajib,
berdasarkan kaidah usul Mengambil yang lebih ringan dari suatu kemudharatan
adalah wajib
Kalau tidak ada alasan yang senada dengan itu maka onani hukumnya
haram.Ibnu hazim berpendapat bahwa onani hukumnya makruh, tidak berdosa tetapi
tidak etis.Diantara yang memakruhkan onani itu juga Ibnu Umar dan Atha` bertolak
belakang dengan pendapat Ibnu Abbas, hasan dan sebagian besar Tabi`in
menghukumi Mubah. Al-Hasan justru mengatakan bahwa orang-orang islam dahulu
melakukan onani pada masa peperangan. Mujahid juga mengatakan bahwa orang
islam dahulu memberikan toleransi kepada para pemudanya melakukan onani.
Hukumnya adalah mubah, baik buat laki-laki maupun perempuan.Ali Ahmad Al-

Jurjawy dalam kitabnya Hikmat Al-Tasyri` Wa Falsafatuhu.Telah menjelaskan


kemadharatan onani mengharamkan perbuatan ini, kecuali kalau karena kuatnya
syahwat dan tidak sampai menimbulkan zina. Agaknya Yusuf Al-Qardhawy juga
sependapat dengan Hanabilah mengenai hal ini, Al-Imam Taqiyuddin Abi Bakar Ibnu
Muhammad Al-Husainy juga mengemukakan kebolehan onani yang dilakukan oleh
isteri karena itu memang tempat kesenangannya:
Seorang laki-laki dibolehkan mencari kenikmatan melalui tangan isteri atau hamba
sahayanya karena di sanalah (salah satu) dari tempat kesenangannya.
Tahapan yang kedua setelah bank sperma mengumpulkan sperma dari
beberapa pendonor maka bank sperma akan menjualnya kepada pembeli dengan
harga tergantung kualitas spermanya setelah itu agar pembeli sperma dapat
mempunyai anak maka harus melalui proses yang dinamakan enseminasi buatan
yang telah dijelaskan diatas. Hukum dan penadapat inseminasi buatan menurut
pendapat ulama` apabila sperma dari suami sendiri dan ovum dari istri sendiri
kemudian disuntikkan ke dalam vagina (uterus) istri, asal keadaan kondisi suami
isteri yang bersangkutan benar-benar memerlukan cara inseminasi buatan untuk
memperoleh anak, karena dengan cara pembuahan alami, suami isteri tidak berhasil
memperoleh anak. Hal ini sesuai dengan kaidah hukum fiqhi islam :
Hajat (kebutuhan yang sangat penting itu) diperlakukan seperti dalam keadaan
terpaksa

(emergency).Padahal

keadaan

darurat/terpaksa

itu

membolehkan

melakukkan hal-hal yang terlarang.


Diantara

fuqaha

yang

memperbolehkan/menghalalkan

inseminasi

buatan yang bibitnya berasal dari suami-isteri ialah Syaikh Mahmud Saltut, Syaikh
Yusuf al-Qardhawy, Ahmad al-Ribashy, dan Zakaria Ahmad al-Barry. Secara
organisasi, yang menghalalkan inseminasi buatan jenis ini

yaitu Majelis

Pertimbangan Kesehatan dan Syara Depertemen Kesehatan RI, Mejelis Ulama` DKI
Jakarta, dan Lembaga Fiqih Islam OKI yang berpusat di Jeddah.
Hal ini juga sesuai dengan keputusan (fatwa) Majelis Ulama Indonesia tentang
masalah bayi tabung atau enseminasi buatan :
1. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah
hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhiar berdasarkan kaidahkaidah agama.
2. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain
(misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram

berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan


masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya
antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang
mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya).
3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal
dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zariah, sebab hal ini
akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan
penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.
4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami
isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan
kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan
kaidah Sadd az-zariah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina
sesungguhnya.
Dalam masalah munculnya bank sperma ada juga yang berpendapat hal ini,
Terdapat dua hukum yang perlu difahami di sini.Pertama, hukum kewujudan bank
sperma itu sendiri dan kedua, hukum menggunakan khidmat bank tersebut yakni
mendapatkan sperma lelaki untuk disenyawakan dengan sel telur perempuan bagi
mewujudkan satu kehamilan dengan cara enseminasi buatan. Pertama dari segi
hukum kewujudan bank sperma itu sendiri, maka hal ini tidaklah dengan sendirinya
menjadi satu keharaman, selama bank tersebut mematuhi Hukum Syara dari segi
operasinya.
Ini berdasarkan segi hukum, boleh saja suami menyimpan air mani mereka
di dalam bank sperma hanya untuk isterinya apabila keadaan memerlukan. Namun
begitu, sperma itu mestilah dihapuskan apabila si suami telah meninggal.Sperma
tersebut juga mesti dihapuskan jika telah berlaku perceraian (talaq bain) di antara
suami isteri.tetapi jika (mantan) isteri tetap melakukan proses memasukkan sel yang
telah disimpan itu ke dalam rahimnya, maka dia (termasuk dokter yang mengetahui
dan membantu) telah melakukan keharaman dan wajib dikenakan tazir. Kedua
menggunakan khidmat bank sperma tersebut yakni mendapatkan sperma lelaki untuk
disenyawakan dengan sel telur perempuan untuk mewujudkan kehamilan dengan
cara enseminasi buatan hal ini juga sama seperti pendapat yang tela dijelaskan diatas
yang dibolehkan hanya percampuran antara sperma suaminya sendiri dengan ovum
isterinya sendiri.

10

Bank sperma adalah tempat yang melayani pembekuan dan penyimpanan


sperma. Donor sperma akan disimpan dalam tabung pendingin berisi nitrogen cair
dengan suhu 198 C. Sperma tersebut akan disimpan selama lima tahun (Wikipedia
Bahasa Indonesia, 2014).

2.3

ALASAN-ALASAN ETIS MELAKUKAN DONOR SPERMA


Menurut Werner (2008) dalam Anshory, beberapa alasan seseorang

akhirnya memutuskan untuk melalukan donor sperma untuk disimpan


spermanya di bank sperma, antara lain:
1. Seseorang akan menjalani beberapa pengobatan terus menerus yang dapat
mengurangi produksi dan kualitas sperma. Contoh obat tersebut
sulfasalazine, methotrexate
2. Seseorang memiliki kondisi medis yang dapat mempengaruhi kemampuan
orang tersebut untuk ejakulasi (misal: sklerosis multiple, diabetes)
3. Seseorang yang menjalani perawatan penyakit kanker yang mungkin akan
mengurangi atau merusak produksi dan kualitas sperma (misal: kemoterapi,
radiasi)
4. Seseorang

akan

memasuki

daerah

kerja

yang

berbahaya

yang

memungkinkan orang tersebut terpapar racun reproduktif.


5. Seseorang akan menjalani beberapa prosedur yang dapat mempengaruhi
kondisi testis, prostat, atau kemampuan ejakulasinya (misal: operasi usus
besar, pembedahan nodus limpha, operasi prostat)
6. Seseorang akan menjalani vasektomi

2.4

PROSEDUR DONOR SPERMA DI DALAM LINGKUP BANK

SPERMA
Untuk menjadi donor sperma, laki-laki harus melewati uji kesehatan
untuk mendeteksi kemungkinan menderita penyakit, seperti hepatitis, kanker,
kesehatan jiwa, TBC hingga HIV/AIDS.
Uji kesehatan pendonor umumnya berlangsung selama enam minggu,
kemudian baru dilakukan pemeriksaan kesehatan sampel sperma. Sperma hanya
diterima bila dalam kondisi sehat dan memiliki jumlah minimal 20 juta sel per
satu ml sperma. Sperma yang disimpan dalam bank sperma biasanya digunakan
oleh pasangan yang tidak bisa memiliki keturunan.
Banyak pasangan mengalami masalah infertilitas sehingga membuat
mereka kesulitan mendapatkan anak. Biasanya sperma didapatkan dari pasangan
pria, namun dalam kasus dimana pasangan pria memiliki masalah kesuburan,

11

sperma bisa diperoleh dari donor. Salah satu metode medis yang efektif untuk
membantu sperma dapat membuahi ovum dikenal dengan inseminasi buatan
(artificial insemination).
Prosedur tersebut melibatkan penempatan langsung sperma baik di
dalam leher rahim (serviks), rahim atau tuba fallopi melalui prosedur yang
dikenal sebagai Intracervical Insemination (ICI). Intrauterine Insemination (IUI),
atau Intratubal Insemination (ITI).

Gambar prosedur ICI

2.5 ETIKA DALAM BIDANG HUKUM DAN SOSIAL


Perkembangan teknologi biologi dewasa ini pelaksanaannya tak terkendali
dan teknik-teknik semacam ini dapat menuju ke konsekuensi merusak yang tak
terbayangkan bagi masyarakat.
Indonesia yang merupakan Negara yang masih memegang adat
ketimuran yang tinggi, masyarakatnya secara awam memandang donor sperma
dengan memberikan perumpamaan Apa yang secara teknik mungkin, bukan
berarti secara moral dibolehkan. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia yang
beragama muslim semakin membuat teknologi menghasilkan anak dari hasil
donor sperma (diluar sperma pasangan sahnya) menjadi sangat kontroversi
ditengah-tengah masyarakat.
Menurut majelis ulama Indonesia terdapat dua hukum yang perlu
difahami dalam hal ketersediaan sperma dari pendonor yang disimpan pada bank
sperma. Pertama,

hukum kewujudan bank sperma itu sendiri, dan Kedua,

hukum menggunakan khidmat bank tersebut yakni mendapatkan sperma lelaki

12

untuk dipertemukan dengan sel telur perempuan sampai terjadi kehamilan


melalui inseminasi buatan.
Segi hukum kewujudan dan khidmatnya, bank sperma itu sendiri
tidaklah langsung dikatakan sebagai suatu keharaman, selama bank tersebut
mematuhi Hukum syara dari segi operaasinya. Sebagai contoh boleh saja
seorang suami menyimpan air mani mereka pada bank sperma hanya untuk
isterinya apabila keadaan memerlukan. Namun jika suami telah meninggal maka
sperma tersebut juga harus dimusnahkan, begitu juga jika terjadi perceraian.
Di Indonesia secara hukum Negara, donor sperma belum ada Undangundangnya. Hal tersebut berbeda jika kita melihat beberapa Negara komunis
yang ada di dunia, donor sperma yang nantinya sperma tersebut akan disimpan
pada bank sperma merupakan usaha yang legal. Contoh Negara yang melegalkan
donor sperma antara lain: China, Inggris, Australia, Belanda, Denmark, dan lain
sebagainya.

2.6 Opini kelompok tentang bank sperma


Kehadiran bank sperma di Indonesia memang masih belum memungkinkan.
Tetapi kalau pun bank sperma dibangun, tujuannya hanyalah untuk
mempertahankan garis keturunan dari suatu keluarga. Menurut kelompok kami,
kami setuju dengan adanya bank sperma. Namun, beberapa syarat salah satunya
adalah yang melakukan kegiatan tersebut haruslah pasangan suami istri yang
sah, suami boleh menyimpan air mani nya di bank sperma dan pada suatu saat
apabila diperlukan oleh istrinya sendiri boleh dipakai.
"Pembangunan bank sperma tergantung tujuan dan niatnya," ungkap pengamat
kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI)
Prof. Does Sampoerno dr MPH, kepada Kompas.com, Kamis (29/07/10) di
Jakarta.
Dijelaskan Prof Does, "Pembanguan bank sperma bisa dilakukan misalkan ada
keluarga yang sudah menjadi dinasti, agar keturuan keluarga itu tidak lenyap
ingin mereka menggunakan bank sperma tapi tujuannya untuk keluarga. Itu bisa
dilakukan."
Bank sperma diperbolehkan hanya untuk menyimpan sperma dari suaminya
yang sah. "Hal tersebut bisa dilakukan untuk bersiap-siap apabila sang suami

13

akan meninggal. Sperma yang ada bisa digunakan untuk menggantikan anak
yang meninggal," kata Ketua Kolegium Keilmuan Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indoensia (IAKMI) itu. Namun penyimpanan sperma di bank juga
seharusnya diatur batas waktu atau masa kedaluwarsanya. "Batasnya, sperma
suami hanya bisa disimpan sampai istri berumur 45 tahun. Karena di atas umur
45 tahun istri sudah tidak bisa melahirkan, maka sperma itu harus dimusnahkan,"
kata Prof Does.
Bank sperma komersil Selain bank sperma suami, lanjut Prof Does, ada juga
bank sperma komersial. "Mereka menyelenggarakan bank sperma komersial
untuk yang ingin punya anak tapi tidak bisa punya anak, atau tidak punya suami
tapi ingin punya anak. Melalui bank sperma, mereka akan menentukan ingin
punya anak warna kulitnya apa,warna matanya apa, itu semua bisa dipilih," kata
Prof Does.
Dipandang dari sisi kesehatan, adanya bank sperma dapat membantu
sebagian orang. Tetapi implementasinya harus disesuaikan dengan norma, nilainilai agama dan budaya di negeri itu. Pemerintah telah mengaturnya dalam pasal
16 UU No.23/1992 tentang kesehatan dan Peraturan menteri Kesehatan No.73
tahun 1992. Peraturan itu menetapkan bahwa inseminasi buatan hanya
diperbolehkan pada suami istri yang sah secara hukum. Sel sperma dan sel telur
dari pasangan itulah yang kemudian ditanam dalam rahim istri.
setelah UU No 23/1992 direvisi menjadi UU N0 36/2009, tetap ditegaskan
dalam pasal 1 bahwa upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat
dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan hasil
pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan
dalam rahim istri dari mana ovum berasal; dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; dan pada fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu.
Dalam UU No 23/1992 tentang Kesehatan pasal 16 ayat 1 tertulis bahwa
kehamilan di luarcara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk
membantu suami istri mendapat keturunan. Pada ayat dua ditegaskan upaya
kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat satu hanya dapat
dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan beberapa ketentuan.
Ketentuan tersebut yakni hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri

14

yang bersangkutan, ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal;
dilakukan oleh tenaga keschatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu; dan pada sarana kesehatan tertentu. Di ayat tiga, tertulis bahwa
ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan di luar cara alami
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
"Jadi tampak jelas aturan yang ada di Indonesia, memang persyaratannya berasal
dari sperma dan ovum suami istri yang sah. Sedangkan di luar negeri memang
ada yang membolehkan donor sperma, donor ovum bahkan donor embrio," jelas
Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K), dari Klinik Fertilitas Graha Amerta RSUD
Dr Soetomo Surabaya kepada detikHealth dan ditulis pada Kamis (9/10/2014).
Dengan segala pernyataan yang kami paparkan pada makalah ini, menunjukkan
bahwa kami sangat PRO terhadap bank sperma namun, tetap harus ada
ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, dan ada prosedur-prosedur yang harus
ditaati dalam menjalankan bank sperma tersebut. Dari aspek medis bank sperma
dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan reproduksi dan keturunan,
mengantisipasi dari kepunahan manusia, dan dapat memilih hasil anak tersebut,
misalnya ingin anaknya menjadi pintar seperti para soekarno dan dapat
merencanakan hasil daripada anak yang akan dilahirkannya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Walaubagaimanapun juga masih banyak alas an orang masuk terhadap
kelompok KONTRA tapi Kelompok kami tetap PRO terhadap bank sperma
karna dengan diadakannya bank sperma maka akan memudahkan keluarga
khususnya keluarga yang tidak subur dalam hal reproduksinya yaitu suami
yang mempunyai sperma yang tidak subur sehingga tidak dapat menghasilkan
anak, dan akan menghambat proses reproduksi sehingga dibutuhkan suatu
penyimpanan yang akan membantu dalam proses reproduksi antara suami dan
istri yang sah untuk menghasilkan seorang anak. Meskipun di Indonesia
belum diadakan bank sperma karna menyangkut dengan etika, norma, dan
hukum yang berlaku di Indonesia, namun untuk di Negara-negara lain

15

misalnya di Negara Australia dan beberapa Negara lain sudah menjalankan


bank sperma ini. Karna moral, norma-norma, etika dan hukum yang berlaku
disana berbeda dengan yang ada di Indonesia, Negara-negara tersebut seakan
memfasilitasi terhadap kegiatan bank sperma tersebut.
Dari aspek kebermanfaatan bank sperma
Bank sperma juga dapat membuat banyak manfaat untuk masyarakat,
contohnya memperjuangkan HAM seseorang untuk dapat memiliki
keturunana(anak) karna setiap orang berhak untuk mempunyai keturunan, tiap
orang yang memilih jalur bank sperm dapat memilih dan merencanakan hasil
anak mereka nantinya akan seperti apa, misalnya saya ingin anak saya
menjadi anak yang paling pintar di dunia ini seperti para scientist, dapat
membertinggi tingkat kualitas sperma seseorang, dapat mempertinggi kualitas
dan kuantitas anak yang nantinya akan dilahirkan, memberikan fasilitas serta
kemudahan bagi para keluarga yang kesulitan terhadap masalah kesuburan
organ reproduksi terutama dari kualitas sperma yang dihasilkan oleh
suaminya, sehingga sang suami dapat menyimpan air mani di bank sperma.
Dan apabila diperlukan dapat diambil kembali, namun apabila telah
meninggal atau istri telah berusia 45 tahun maka sperma dia tersebut
dimusnahkan untuk memperkecil adanya kesalahgunaan dalam prosesnya.
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Donor sperma adalah seorang laki-laki yang mendonasikan sel dari
sistem reproduksi.
2. Beberapa alasan etis seseorang melakukan donor sperma diantaranya
karena ada gangguan medis, pengobatan secara terus menerus, harus
melakukan terapi kanker yang semuanya dapat menyebabkan produksi
dan kualias sperma berkurang.
3. Prosedur donor sperma yaitu diadakan uji kesehatan, cek kualitas sperma,
kemudian dilakukan inseminasi buatan atau disimpan pada bank sperma.
4. Hukum di Indonesia belum mengundang-undangkan peraturan mengenai
donor sperma sehingga boleh dilakukan karena tidak ada anjuran
ataupun larangan. namun dari segi sosial donor sperma dengan alasan
tertentu dapat menjadi etis, dilain kasus dapat juga menjadi tidak etis.

16

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, M. 2008. Bank Sperma Menurut hukum Islam. http://makmumanshory.blogspot.com/2008/10/hukum-bank-sperma-menurut-hukumislam.html?m=1. Diakses tanggal 28 september 2014. pukul 20.45 WITA
https://id-id.facebook.com/notes/konsul-dokter/wowww-1-pendonor-sperma-dengan150-keturunan-anda-berminat-/10150414187161276.

Diakses

tanggal

28

september 2014. Pukul: 21.15 WITA


Werner, Michael A. 2008. Cryobanking. http://mazalabs.com/MLcryobanking.htm.
Diakses tanggal 28 september 2014. pukul: 21.25 WITA
Wikipedia

bahasa

Indonesia,

ensiklopedia

bebas.

2014.

DONOR.

http://id.wikipedia.org/wiki/Donor. Diakses tanggal 28 september 2014 Pukul


20:39 WITA

17

www.anehdidunia.com/2013/05/lara-carter-wanita-pemburu-sperma.html?m=1
http://female.kompas.com/read/2010/07/30/10322767/bank.sperma.hanya.untuk.sah
http://spiritriau.com/view/Kesehatan/15090/Aturan-Kesehatan-RI-Tegas-Sebut-Bayi.

18

Anda mungkin juga menyukai