“USUS HALUS”
“STRUKTUR HEWAN”
Disusun Oleh:
Kelompok 4
KELAS A
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karuniannya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Usus
Halus”, yang merupakan salah satu penugasan mata kuliah Struktur Hewan, pada
semester tiga.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencernaan adalah proses dimana nutrisi diperoleh dari makanan yang
kitamakan. Berbagai nutrisi seperti protein, lemak dan karbohidrat tidak dapat
berasimilasi ke dalam aliran darah dalam bentuk molekul kompleks mereka.
Mereka perlu dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga mereka
dapatdiserap oleh darah dan kemudian diangkut ke berbagai bagian tubuh.
Misalnya, protein perlu dipecah menjadi asam amino, karbohidrat menjadi
polisakarida danmonosakarida, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Nutrisi
yang yang diperoleh kemudian diserap ke dalam aliran darah danmencapai sel-sel
di seluruh tubuh. Hal ini dilakukan oleh sistem yang ada dalamtubuh manusia.
Sistem ini terdiri dari beberapa organ yang saling berhubungan
membentuk sistem yang dinamakan sistem pencernaan. Sistem pencernaan atau
sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalammanusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zatgizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut daritubuh menjadi vese yang keluar melalui anus.
Usus halus penting untuk dipelajarikarena usus halus memiliki peranan
yang sangat penting dalam sistem pencernaan. Usus halus berfungsi memecah
bahan-bahan makanan yang kompleks menjadi bentuk yang sederhana dengan
proses digesti yang umumnya dengan proses hidrolisis agar mudah di absorbs.
B. Rumusan Masalah
Rumusan makalah dari makalah kami adalah berkaitan dengan judul,
“Usus Halus”, yang meliputi:
1. Apa penegrtian usus halus?
2. Apa fungsi usus halus?
3. Bagaimana antomi dan histologi usus halus?
4. Apa saja enzim-enzim yang terdapat pada usus halus?
5. Bagaimana proses pencernaan di usus halus yang terjadi secara mekanik
dan kimiawi?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah kami adalah berkaitan dengan judul “Usus Halus”, yang
meliputi:
1. Untuk mengetahui penegrtian usus halus.
2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi usus halus.
3. Untuk mengetahui antomi dan histologi usus halus.
4. Untuk mengetahui enzim-enzim yang terdapat pada usus halus.
5. Untuk mengetahui proses pencernaan di usus halus yang terjadi secara
mekanik dan kimiawi.
BAB II
ISI
b. Histology Jejunum
Histologi duodenum segmen bawah, jejunum dan ileum memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan duodenum segmen atas. Hanya
kelenjar duodenal (Brunner) yang hanya terdapat pada submukosa
duodenum segmen atas dan tidak ditemukan di jejunum maupun ileum. 12
Inti dari plica circularis dibentuk oleh jaringan ikat padat submukosa yang
terdapat arteri dan vena di dalamnya. Usus halus dikelilingi oleh
muskularis eksterna yang tersusun atas otot polos sirkuler dan longitudinal.
Diantara vili-vili terdapat kelenjar intestinal. Di dasar kelenjar intestinal
terdapat sel paneth yang merupakan kelenjar eksokrin memproduksi
lisozim. Sel paneth juga memiliki fungsi fagositosis dengan demikian sel
ini memiliki fungsi penting untuk mengontrol flora mikroba pada usus
halus.
Jejunum memiliki karakteristik:
1. Vilinya memiliki bentuk yang mirip jari tangan.
2. Jejunum tidak memiliki glandula brunner pada lapisan submukosa.
3. Plaque peyeri pada lamina propria dapat ada, tetapi tidak sedominan
seperti di ileum.
4. Sel paneth dapat ditemukan pada dasar kripte liberkuhn.
c. Histology ileum
Ileum memuliki karakteristik yaitu agregasi dari nodul limfatik
yang disebut plaque peyeri. Setiap plaque peyeri adalah agregasi dari
beberapa nodul limfatik yang berada pada inding ileum berlawanan dengan
penempelan mesenterium. Sebagian besar dari nodul limfatik
menampilkan sentrum germinativum. Nodul limfatik umumnya bersatu
dan batas antara keduanya menjadi sukar dibedakan. Nodul limfatik
berasal dari jaringan limfatik pada lamina propia. Plaque peyeri
mengandung banyak limfosit B, beberapa limfosit T, makrofag dan sel
plasma. Tidak terdapat vili pada area lumen usus halus dimana nodul
mencapai permukaan mukosa.
Ileum memiliki karakteristik :
1. Plaque peyeri, folikel limfoid (nodul) ditemukan pada mukosa dan
merupakan bagian dari submukosa.
2. Tidak terdapat glandula brunner.
3. Vilinya menyerupai jari tangan, tetapi lebih pendek dibandingkan
jejunum.
4. Sel paneth dapat ditemukan pada dasar kripte lieberkuhn
Gambar 3. Gambaran Histologi Normal Ileum
2. Kimiawi
Proses akhir pencernaan karbohidrat, protein dan lemak terjadi di usus
halus dimana hasil kerjasama empedu, cairan pankreas dan usus. Cairan usus
halus berwarna kuning jernih dan diproduksi setiap hari sekitar 1-2 liter.
Cairan usus halus mengandung mukus, air dan sedikit alkali yang bersama
cairan pankreas membantu penyerapan makanan di usus halus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA