Anda di halaman 1dari 26

KEMATIAN SEL

&
KEMATIAN JARINGAN

By. Esti Sorena

PRODI DIII KEPERAWATAN


FMIPA UNIB
KEMATIAN SEL
 kematian sel ditandai dengan menghilangnya nukleus
yang berfungsi mengatur berbagai aktivitas biokimiawi
sel dan mengaktivasi enzim autolisis yang
menyebabkan membran sel lisis
 Perubahan yang terjadi dalam sel yang mati :
 Perubahan Mikroskopis
Inti sel yang mati akan menyusut (piknotik), padat, berwarna gelap.
inti sel hancur dan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin di dalam
sel.
 Perubahan Makroskopis
tergantung dari aktivitas enzim lisis pada jaringan yang nekrotik.
 Perubahan Kimia Klinik
Lisisnya membran sel menyebabkan berbagai zat kimia yang
terdapat pada intrasel masuk ke dalam sirkulasi dan meningkat
kadarnya di dalam darah.
Jenis Kerusakan & Kematian sel
 Kematian sel mrp jejas yg paling ekstrim.
 Seluruh tubuh maupun kematian jaringan setempat.
Kematian sel/ jaringan pd tubuh yg hidup disebut
Nekrosis.

1. NEKROSIS adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia


Danmorfologik (tampilan) sel akibat cidera yg fatal pada sel
Tersebut shg tidak dapat pulih kembali (Ireversibel)

Nekrosis juga disebut kematian sel (celluler death) yg dapat


terjadi pada Seluruh tubuh (somatik death) atau terbatas
mengenai suatu jaringan Hanya pada sel tertentu saja
Nekrosis/ Kematian sel
Terjadi perubahan struktur secara makroskopik :
tidak segar, keruh, warna tidak cerah, putih
abu-abu, pucat. Jaringan sekitar nekrotik
menjadi hiperemik (kemerahan).

Perubahan makroskopik pada inti sel :


- Hilangnya gambaran kromatin
- Inti menjadi keriput

- Inti menjadi lebih padat, berwarna gelap (pyknosis).


- Inti menjadi robek (karyorrhexis).
- Inti berwarna pucat (karyolisis)
Pada fase akhir jaringan menjadi massa granuler tanpa inti.
TAHAP KEMATIAN SEL

 sel mati akan diisolir oleh sel di


sekitarnya dan akan
menimbulkan peradangan.
Akibat peradangan yang terjadi
leukosit akan berkumpul di
daerah sel mati dan selanjutnya
mencerna sel tersebut melalui
proses fagositosis.
2. APOPTOSIS
 Adalah kematian sel per sel
 Mekanisme kematian sel terprogram
(Programmed cell death)

PENYEBAB FISIOLOGIK
Seperti yang terjadi pada kematian jaringan endometrium
dan prostat pasen usia lanjut

PENYEBAB PATOLOGIK
misalnya radiasi atau obat sitotoksik yang menyebabkan
sel membunuh dirinya sendiri melalui apoptosis dan dapat
mengakibatkan malformasi berupa keganasan (malignan)
Apoptosis adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu
jenis kematian sel terprogram.
Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang
sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
Apoptosis berbeda dengan nekrosis dan piroptosis.
Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat
menguntungkan bagi tubuh,
sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan oleh
kerusakan sel secara akut;
dan proptosis adalah kematian sel terprogram yang terjadi pada
infeksi patogen intraseluler dan menimbulkan inflamasi.
Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari
pada embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak
di antara jari menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah
satu sama lain.
Bila sel kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut
dapat membelah secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker.
NEKROSIS
1. Kematian oleh faktor luar sel
2. Sel membengkak, Pembersihan debris oleh fagosit dan
sistem imun
3. Sel sekarat tidak di hancurkan fagosit maupun sistem imun
4. Lisis sel
5. Merusak sel tetangga (inflamasi)

APOPTOSIS
1. Kematian diprogram oleh sel
2. Sel tetap ukurannya, pembersihan berlangsung cepat
3. Sel sekarat akan di telan fagosit karena ada sinyal dari sel
4. Non-lisis
5. Sel tetangga tetap hidup normal
3. Penuan Sel
Penurunan fungsi sel secara progresif terjadi beriringan dg
penuan sel Pungsi sintesa protein dan enzimatik serta
pembentukan ATP menurun shg Daya tahan akan berkurang.

Secara morfologik Sel Tua mengalami perubahan ;


1. Ketidak teraturan inti
2. Mitikondrianbervakuola
3. Pengurangan Retikulum Endoplasma
4. Penyimpangan Aparatus Golgi
5. Kerusakan Membran Sel
Jenis Kematian jaringan
Kematian sel dalam jumlah besar seperti pada
jaringan organisme hidup disebut NEKROSIS.
Nekrosis terjadi pada tingkat kematian sel (celluler
death) dan pada seluruh tubuh (somatic death);
mengenai suatu jaringan atau organ.

Nekrotik jaringan disebabkan oleh :


1. Iskemi
2. Agent biologik
3. Agent kimia
4. Agent fisik
5. Hipersensitivitas
Nekrosis/ Kematian sel/jaringan
Iskemi :
Kurangnya suplai oksigen & nutrisi

anoxia

Nekrosis

1.ISHKEMI : yaitu suplai oksigen dan makanan untuk sel


atau jaringan terputus
Nekrosis/ Kematian sel/Jaringan
 Agent biologik

Bakteri Toksin

Merusak pemb. Darah

Nekrosis
2. AGENT BIOLOGIK ; Nekrosis
Terjadi akibat toksin bakteri yang membuat kerusakan
dinding pembuluh darah dan thrombbosis
Nekrosis/ Kematian sel/Jaringan
 Agent kimia :(eksogen & endogen)

Konsentrasi zat organik

Gangguan osmotik

Nekrosis
3. AGENS KIMIA :
Nekrosis
Diawali dengan adanya gangguan osmotik sel yang akhirnya
berakibat nekrosis
Nekrosis/ Kematian sel/Jaringan
 Agent fisik :
Trauma atau suhu yg ekstrem

Kerusakan protoplasma

Nekrosis

4. AGEN FISIK
Terjadi karena protoplasma mengalami kerusakan,
sehingga timbul kekacauan tata kimia sel
NEKROSIS/ KEMATIAN
SEL

 Hipersensitif :

Zat-zat tertentu

Reaksi imunologik.

Nekrosis
5. KERENTANAN (HIPERSENSITIF)
Reaksi imunologik yang terjadi pada tubuh yang
menimbulkan kerentanan jaringan akibatnya akan
mengalami kematian jaringan atau sel
JENIS NEKROSIS :
1.1.Koagulativa
- Protoplasma membeku akibat koagulasi protein.
- Terjadi pada nekrosis iskemik akibat
berkurangnya suplai darah.
- Jaringan menjadi padat dan pucat, dikelilingi jaringan
yang berdarah.
- Dapat pula disebabkan oleh toksin bakteri, ex : Typhus
abdominalis.
- Proses berminggu-minggu.
Jenis Nekrosis :
2. Nekrosis Liquefaktif
- Terjadi karena pengaruh kerja enzim yg bersifat litik
(memecah).
- Ex : pada jaringan otak.

Ciri-ciri nekrosis liquefaktif;


a. Piknosis
Inti sel mengalami penyusutan shg sel terlihat mengkerut dan
berwarna gelap
b. Karioeksis
Membran nukleus menjadi robek disertai inti sel hancur
membentuk fragment yg tersebar dalam sel
c. Kariolisis
Inti sel tercerna shg tidak nampak dalam sel
3. NEKROSIS CASEOSA
Nekrosis caseosa
 Nekrosis kaseosa adalah suatu bentuk
nekrosis dimana jaringan yang mati
kehilangan sama sekali strukturnya. Secara
makroskopiksel yang mengalami nekrotik
berwarna putih yang akan hancur tetapi
pecahan-pecahan selnya tetap ada selama
betahun-tahun.
 Jaringan nekrotik seperti massa berlemak,
rapuh, putih kekuningan seperti keju.
ex : infeksi Tuberkulosis.
Jenis Nekrosis :
4. Gangren
- Iskemi disertai masuknya kuman/ infeksi
bakteri saprofit.

Klasifikasi Gangren
1.Gangren Kering
2.Gangren Basah
3.Gangren Gas
4.Gangren Diabetik
4. Nekrosis enzimatik

Ex : pada pankreas
 Kerusakan jaringan disertai keluarnya
enzim dari jaringan, sehingga sel menjadi
kosong.
POSTMORTAL
 Setelah mengalami kematian, maka kematian
bukanlah akhir dari proses dalam tubuh
 Tubuh akan terus mengalami perubahan yg
dipengaruhi oleh suhu lingkungan, suhu tubuh
saat terjadi kematian dan ada tidaknya
infeksi umum

1. AUTOLISIS
Sebuah proses dimana jaringan yang mati
dihancurkan oleh enzim dari lisosom.
Tubuh yang mati akan mencair, kecuali jika
dilakukan pengawetan atau pendinginan
2. RIGOR MORTIS (KAKU MAYAT)
 Terjadi 2 sampai 4 jam setelah
kematian dan mencapai puncak
setelah 48 jam selanjutnya
menghilang selama 3 sampai 4 hari

3. LIVOR MORTIS (LEBAM MAYAT)


Proses lebam mayat terjadi setelah
30 menit kematian dan mencapai
Setelah 6 sampai 10 jam.
Lebam mayat mudah di amati pada
tubuh bagian bawah
4. ALGOR MORTIS
 Terjadi 24 sampai 48 jam setelah kematian
dimana suhu tubuh menjadi dingin sesuai suhu
lingkungan akibat proses metabolisme
terhenti

5. PEMBUSUKAN
Terjadi 1 sampai 2 minggu setelah kematian .
Di tandai kulit Kehijauan dan jaringan tubuh
hancur karena invasi bakteri
TUGAS INDIVIDU
Buat pembahasan tentang Adaptasi beberapa cedera Sel /Jaringan (proses cedera fisik, penyembuhan dan pemulihan)

NO MATERI TUGAS SESUAI URUT ABSENSI


MAHASISWA

1. ATROPI
2. HIPERTROPI
3. ISKHEMIk
4. TROMBOSIS
5. EMBOLISME
6. HIPERPLASIA
7. METAPLASIA

Silahkan masing masing mhs menjelaskan bagaimana


Depinisinya, proses terjadinya dan berikan contoh contoh
Ke 7 materi tugas tersebut. Kumpulkan ke sipen nanti sipen
meneruskan ke saya. Cukup buat dalam bentuk word.

Anda mungkin juga menyukai