“SISTEM PENCERNAAN”
Dosen Pengampu:
Rini Wuri Astuti, S. SiT, M. Gizi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi fisiologi
semester I. Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan adanya bantuan
do’a, pikiran, serta gagasan-gagasan kepada kami. Sebab itu, dalam kesempatan ini
kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua kami, yang senantiasa mendukung dan mendoá kan kami
sehingga kami diberikan semangat dan kelancaran dalam proses
penyusunan makalah.
2. Dosen pengampu dan Pranata Laboratorium Praktik, yang telah
memberikan pengarahan dan membimbing kami menyusun makalah ini.
3. Kelompok II, yang telah menyumbangkan pikiran dan gagasannya
sehingga banyak membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Besar harapan kami semoga apa yang telah kami sajikan dalam makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif untuk pengembangan dan
peningkatan pengetahuan di bidang ilmu anatomi fisiologi.
i|Sistem Pencernaan
DAFTAR ISI
ii | S i s t e m P e n c e r n a a n
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus.
Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan,
mencerna makanan, serta penyerapan zat gizi yang penting bagi tubuh kita untuk
hidup dan tumbuh. Saluran pencernaan berawal dari mulut, dan berlanjut ke
esofagus dan lambung. Makanan disimpan sementara di lambung sampai
disalurkan ke usus halus. Di usus halus terjadi proses penyerapan zat zat makanan.
Usus halus sendiri di bagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, yeyunum dan
ileum. Dari usus halus, makanan kemudian masuk ke usus besar yang terdiri dari
kolon dan rektum. (Elizabeth J. Corwin 2009).
Sistem pencernaan memiliki peranan besar dalam terpenuhinya kebutuhan
nutrisi tubuh. Tanpa adanya sistem pencernaan mustahil tubuh mampu memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu kami membuat makalah Sistem Pencernaan
sebagai bentuk memahami dan memperdalam materi sistem pencernaan, sekaligus
sebagai resume dari hasil pemaparan materi yang telah di sampaikan oleh
kelompok II.
B. TUJUAN
Setelah menguasai presentasi kedua ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Untuk membangun visualisasi pada sistem pencernaan manusia
2. Mengetahui dan mempresentasikan proses yang terjadi pada sistem
pencernaan manusia
3. Memahami dan mampu mempresentasikan fungsi-fungsi organ
sistem pencernaan
4. Memahami dan mampu mempresentasikan fungsi-fungsi enzim
sistem pencernaan
5. Memahami mekanisme pengendalian proses pencernaan
1|Sistem Pencernaan
C. MANFAAT
2|Sistem Pencernaan
BAB II
SISTEM PENCERNAAN
A. Pengertian Gastrointestinal
Gastrointestinal atau Sistem pencernaan adalah serangkaian organ yang
bertugas sebagai pemecah makanan baik secara mekanik atau kimiawi, merubah
makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel
tubuh manusia. Makanan dipecah sedikit demi sedikit sampai menjadi molekul
yang cukup kecil untuk diserap dan sisa produk akan dieliminasi. Sistem
pencernaan sendiri terdiri dari saluran pencernaan, sebuah tabung memanjang dari
mulut sampai anus. Dibantu oleh organ aksesori yang saling berhubungan serta
kelenjar yang terletak diluar saluran pencernaan yang mensekresikan cairan di
dalamnya. Organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus, lambung, usus
halus, dan usus besar.
B. Gastrointestinal Utama
1. Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan
dan air. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif
sederhana, terdiri dari manis, asam, asin, dan pahit. Ludah dari kelenjar
ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan
enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Kelenjar air liur
mengandung enzim amilase (ptialin) untuk mencerna polisakarida
(amilum) menjadi disakarida.
Mulut ada dua bagian, yaitu struktur depan (anterior) dan belakang
(posterior) yang menjadi titik pertemuan antara rongga mulut dan
kerongkongan sebagai jalur makanan. Mulut bagian luar tampak dilihat
dengan mata telanjang. Meliputi bibir (tampak depan dan sisi dalam), pipi
bagian dalam, gusi dan gigi, lidah, langit-langit mulut, amandel/tonsil,
3|Sistem Pencernaan
serta uvula. Sedangkan mulut bagian dalam adalah ruangan yang tertutup
oleh lengkungan baris gigi serta rahang atas dan bawah. Sebagian besar
bagian ini diisi oleh lidah dan kelenjar liur.
2. Faring
Faring adalah penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Di
dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
afeksi, yang terletak diantara persimpangan jalan napas dan jalan makanan
dibelakang rongga mulut. Keatas bagian berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantara lubang bernama koana, keadaan tekak
berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium.
3. Esofagus
Esofagus (dari bahasa yunani) atau kerongkongan adalah tabung (tube)
berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu maknaan mengalir dari
bagian mulut ke dalam lambung. Dengan panjang ±20 cm dan lebar ±2
cm. Organ ini berfungsi untuk menghubungkan mulut dengan lambung.
Makanan bergerak melalui kerongkongan dengan gerak peristaltik.
Gerakan ini meliputi gerakan melebar, menyempit, bergelombang, dan
mengalami pencernaan.
Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran
otot rangka dan otot halus), dan bagian inferior (terutama terdiri dari otot
halus). Esophagus memiliki lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan
submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan serosa.
4. Lambung
Lambung merupakan organ yang tersusun atas otot berongga besar dan
berbentuk seperti kandang keledai. Anatomi lambung dibagi tiga daerah
yaitu:
- Kardiak, tempat masuknya makanan dari esophagus
(kerongkongan).
4|Sistem Pencernaan
- Fundus, bagian tengah lambung. Berfungsi sebagai penampungan
dan tempat terjadinya proses pencernaan kimiawi dengan bantuan
enzim.
- Pilorus, bagian ujung lambung yang menghubungkan lambung
dengan usus halus.
Gambar 1. Lambung
(Sumber: Sioane, 2012)
5|Sistem Pencernaan
Adapun proses pencernaan yang terjadi pada lambung adalah sebagai
berikut:
5. Usus halus
Usus halus merupakan tempat diserapnya zat-zat hasil proses
pencernaan ke hati melalui vena porta. Dinding usus mampu melepaskan
sejumlah enzim untuk mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus terdiri atas lapisan mukosa (bagian dalam), lapisan otot
melingkar (muskulus sirkuler), lapisan otot memanjang (muskulus
longitudinal) dan lapisan serosa (bagian luar). Selain itu usus halus juga
terbagi menjadi tiga bagian yakni:
6|Sistem Pencernaan
Gambar 2.
Usus Halus
6. Usus besar
Usus besar merupakan tempat terjadinya proses pembusukan sisa
makanan, lendir dan sisa sel mati. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu,
bagian naik (ascending), mendatar (transverse) dan menurun (descending).
Pada bagian akhir usus besar terdapat rectum yang bermuara ke anus
untuk membuang sisa makanan.
7|Sistem Pencernaan
Gambar 3. Usus Besar
(Sumber: Sherwood, 2001)
Usus besar memiliki fungsi utama yaitu menyerap air dari feses.
Didalam usus besar juga terdapat banyak bakteri yang berfungsi untuk
mencerna bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi serta membuat zat
penting seperti vitamin K yang berfungsi untuk mempertahankan kerja
normal usus.
C. Gastrointestinal Akssesori
1. Gigi
Gigi dan geraham terletak dalam Alveolus dentalis dari tulang maksila
dan mandibula. Gigi mempunyai satu akar sedangkan geraham
mempunyai 2-3 akar. Pada ujung akar biji terdapat foramen apikalis
tempat masuk ke kanalis akar gigi menuju kavum pulpitis. Akar gigi
ditutupi oleh semen yang berhubungan dengan alveolus dentis melalui
8|Sistem Pencernaan
membran periodontalis. Dentin merupakan bagian terbesar dari gigi yang
dilapisi oleh email.
2. Lidah
Lidah terdapat dalam cavum oris, merupakan susunan otot serat lintang
yang kasar dilengkapi dengan mukosa. Lidah berperan dalam mekanisme
pencernaan di mulut dengan menggerakkan makanan ke segala arah.
Bagian-bagian lidah adalah:
9|Sistem Pencernaan
3. Kelenjar ludah
10 | S i s t e m P e n c e r n a a n
Fungsi saliva:
Kerjasama otot dengan otot lidah dan pipi sangat penting dalam proses
mengunyah yang efisien untuk membentuk bolus (makanan setengah cair)
yang ditelan. Gerakan ritmik mengunyah dikendalikan oleh saraf somatik
menuju otot mulut dan rahang. Gerakan mengunyah secara refleks
diaktifkan oleh tekanan pada makanan terhadap gusi, gigi, palatum durum,
dan lidah. Kebanyakan orang pengunyah dipersarafi oleh cabang saraf
otak V (N. trigeminus) dan dikontrol oleh otak belakang.
11 | S i s t e m P e n c e r n a a n
a. Rektum propia: Bagian yang melebar disebut ampula rekti. Jika
ampula rekti terisi makanan akan timbul hasrat defekasi.
b. Pars analis rekti: Sebelah bawah ditutupi oleh serat-serat otot
polos (M. sfingter ani internus) dan serabut otot lurik (M. sfingter
ani eksternus). Kedua otot ini berperan pada waktu defekasi tunika
mukosa rektum banyak mengandung pembuluh darah. Jaringan
mukosa dalam jaringan otot membentuk lipatan disebut kolumna
vertebralis. bagian bawah volume rectalis terdapat pembuluh darah
V. rektalis (V. hemorrhoidalis superior,V. hemorrhoidalis inferior).
Sering terjadi pelebaran atau varises yang disebut hemoroid(wasir).
Refleks ini sangat lemah harus diperkuat dengan refleks lain melalui
segmen sakral medula spinalis, dikembalikan ke kolon desendes, kolon
sigmoid, rektum dan anus melalui saraf parasimpatis. Ini memperkuat
gelombang peristaltik dan mengubah defekasi dari gelombang lemah
menjadi proses defekasi yang kuat. Orang norma dapat mencegah defekasi
12 | S i s t e m P e n c e r n a a n
sampai waktu dan tempat yang sesuai dengan refleks defekasi, hilang
beberapa menit dan timbul kembali sampai beberapa jam. Pada bayi baru
lahir refleks defekasi berjalan secara otomatis dan mengosongkan usus
besar bagian bawah.
13 | S i s t e m P e n c e r n a a n
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara garis besar sistem pencernaan adalah proses menerima makanan,
mengubahnya menjadi energi dan menegeluarkan sisa proses tersebut, lebih
rincinya yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di
dalam usus.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1.) Organ-organ yang terlibat dalam system pencernaan utama meliputi mulut,
faring, esophagus, lambung, usus halus dan usus besar
2.) Terdapat organ aksesori yang membantu proses pencernaan
3.) Kelenjer pencernaan dihasilkan oleh hati dan pancreas
4.) Gangguan pada sistem pencernaan meliputi gastritis, pankreasitis,
kontiatis, dare, flaktus, dan tukak lambung
B. SARAN
14 | S i s t e m P e n c e r n a a n
DAFTAR PUSTAKA
15 | S i s t e m P e n c e r n a a n
LAMPIRAN
Sistem Gastrointestinal
16 | S i s t e m P e n c e r n a a n
Kelenjar Saliva
17 | S i s t e m P e n c e r n a a n