Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INDERA

OLEH: KELOMPOK 12

TINGKAT 1B

NAMA ANGGOTA : 1. SRI PUTRI PRATIWI P00520323043

2. ULFA NIATI P00520323049

DOSEN PEMBIMBING:

ANASRIL, S.Kep, M.Kes

( NIP. 198004302002121001 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MEULABOH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridha Allah
SWT.karena tanpa rahmat dan ridhaNya kami tidak dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kita ucapkan terimakasih kepada bapak ANASRIL, S.Kep, M.Kes
selaku dosen mata kuliah ILMU BIOMEDIK DASAR yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini dengan judul “SISTEM INDERA”.
Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami dan pihak lain yang membutuhkan.

Meulaboh,14 September 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan ...................................................................................... 3


B. Fungsi Sistem Pencernaan ............................................................................................ 4
C. Organ Sistem Pencernaan Pada Manusia ...................................................................... 4
D. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia ................................................................ 12
E. Teknologi Pada Sistem Pencernaan Makanan ............................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber energi pada
makhluk hidup. Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu
harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang
mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan
unsur-unsur mineral, vitamin dan air tidak mengalami proses pencernaan.

Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses
pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). proses pencernaan mekanik adalah proses
perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. proses
pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.

Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. mulut, esofagus, lambung,
usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan
tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu sistem pencernaan?

2. Apa fungsi sistem pencernaan?

3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan pada manusia?

4. Apa saja gangguan pada sistem pencernaan manusia?

5. Apa saja teknologi pada sistem pencernaan makanan?

1
C. Tujuan

Untuk mengetahui

1. Pengertian sistem pencernaan

2. Fungsi sistem pencernaan

3. Organ-organ dalam sistem pencernaan pada manusia

4. Gangguan pada sistem pencernaan pada manusia

5. Teknologi pada sistem pencernaan makanan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ- organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut:

3
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.

2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan secara
kimiawi meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.

B. Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi sistem pencernaan adalah untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi molekul
nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam aliran darah, kemudian
membersihkan tubuh dari sisa pencernaan

C. Organ Sistem Pencernaan Pada Manusia

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi. lidah, dan kelenjar ludah (air liur).
Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa
organ di dalam mulut, yaitu:

 Gigi ( dens )
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat
dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi
geraham belakang.

 Lidah ( lingua )
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa Serabut-
serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang, berkelompok dalam
berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung. Pada permukaan bawah
lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya ireguler, diliputi oleh
banyak tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papilae. Papilae lidah merupakan
tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya
berbeda.

 Kelenjar Ludah

4
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga
mulut ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

2. Faring

Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah tenggorok atau kerongkongan yang merupakan
bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Istilah ini terutama dipakai dalam
kalangan ilmu kedokteran. Faring adalah tabung fibromuskular yang terdapat persis didepan
tulang leher yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga telinga tengah, dan laring. Pada
umumnya faring dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Faring nasal yang berhubungan dengan
rongga hidung. Faring oral yang berhubungan dengan rongga paru-paru, dan Faring laryngeal
yang berhubungan dengan epiglotis dari laring serta menuju ke Esofagus.

Fungsi

Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa makanan dari
rongga mulut hingga ke esofagus. Hubungan faring dengan rongga hidung dan laring ini
membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta memungkinkan manusia
untuk bernapas menggunakan mulut serta jika diperlukan secara medis memasukkan makanan
melalui hidung.

3.Esofagus

5
Esofagus (dari bahasa Yunani: oice, oeso - "membawa", dan έpayov, phagus - "memakan")
atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan
menggunakan proses peristaltik.

Esofagus bertemu dengan faring yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada
ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian
superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot
polos), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot polos).

Pada beberapa penyakit kronis seperti pada Sirosis Hati, pembuluh darah esofagus bisa
mengalami pelebaran yang di sebut varises esofagus.

4. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau
sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-
otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan
bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung
berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam
karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya
enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan
kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin
yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan
mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk
terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong.
Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan
kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang

6
kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Makanan umumnya bertahan
tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama.
Dari lambung. makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter
pilorus.

5. Pankreas

Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrin terdiri atas pulau
Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas.
Sel asiner pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat mensintesis protein.

Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon sekretin dan kolesistokinin
(pankreoenzim) yang dihasilkan oleh mukosa duodenum. Perangsangan nervus vagus (saraf
parasimpatis) juga akan meningkatkan sekresi pankreas.

1. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein (enzim) dan kaya akan bikarbonat.
Fungsinya terutama mempermudah transport air dan ion. Hasil sekresi ini berperanan untuk
menetralkan kimus yang asam (makanan yang baru dicernakan sebagian) sehingga enzim-enzim
pankreas dapat dapat berfungsi pada batas pH netral optimalnya.

2. Kolesistokinin (CCK) merangsang sekresi cairan (sedikit), banyak protein dan enzim. Hormon
ini bekerja terutama dalam proses pengeluaran granula-granula zimogen. Kerja gabungan ke dua
enzim tersebut menghasilkan sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim.

6. Kantung Empedu

Kantung empedu (gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar
50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung
empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya,

7
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati
dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

7. Hati (Hepar)

Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam rongga abdomen di
bawah diafragma. Sebagian besarnya darahnya (sekitar 70%) berasal dari vena porta. Melalui
vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang
ditranspor melalui pembuluh limfe.

Lobulus Hati

Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel ini berkelompok dan saling
berhubungan dalam susunan radier (menjari) membentuk suatu bangunan yang disebut lobulus
hati. Pada hewan tertentu (misalnya babi), lobulus satu dengan lainnya dipisahkan oleh lapisan
jaringan penyambung. Celah portal, terdapat pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati) dan
diduduki oleh segitiga portal (trigonum portal). Segitiga porta hati manusia mengandung venula
(cabang dari vena portal); dan arteriol (cabang dari arteri hepatica); duktus biliaris (bagian dari
sistem saluran empedu); dan pembuluh limfa.

Sinusoid kapiler memisahkan sel-sel hati. Sinusoid merupakan pembuluh yang melebar tidak
teratur dan hanya terdiri atas satu lapisan sel-sel endotel yang tidak utuh (kontinyu) Sinusoid
mempunyai pembatas yang tidak sempurna dan memungkinkan pengaliran makromolekul
dengan mudah dari lumen ke sel-sel hati dan sebaliknya. Sinusoid berasal dari pinggir lobulus,
diisi oleh venula-venula dalam, cabang-cabang terminal vena porta, dan arteriola hepatica, dan
mereka berjalan ke arah pusat, di mana mereka bermuara ke dalam vena centralis.

8. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerap (ileum). Usus halus relatif panjang kira-
kira 6 m dan ini memungkinkan kontak yang lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan
serta antara hasil-hasil pencernaan dan sel-sel absorptif epitel pembatas.

Pembuluh darah yang memberi makan usus halus dan berperanan menyingkirkan hasil-hasil
pencernaan yang diabsorpsi menembus lapisan otot dan membentuk pleksus yang luas dalam

8
submukosa. Dari submukosa, cabang-cabangnya meluas ke lapisan otot, lamina propria, dan vili.
Tiap-tiap vilus menerima, menurut ukurannya, satu cabang atau lebih yang membentuk jala-jala
kapiler tepat di bawah epitel.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi
memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih
banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh
getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding
usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino,
vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh
darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh.

9. Usus Dua Belas Jari

Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak sebelah lambung
dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum) dengan panjang antara 25-38cm. Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.

9
10. Usus Kosong

Usus kosong (jejunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa
membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner.
Secara histologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan
plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis

11. Usus Penyerapan

Usus penyerapan (ileum) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

12. Usus Besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon sering disebut dengan "kolon kanan",
sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".

10
Fungsi usus besar, yaitu sebagai berikut:

a) Mengabsorpsi 80-90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa sehingga kimus menjadi
semi padat.
b) Memproduksi mukus yang tidak mengandung enzim.
c) Merupakan tempat bakteri yang mampu mencerna sedikit selulosa, memproduksi sedikit
kalori, serta menghasilkan vitamin K, riboflavin, tiamin, dan gas.
d) Mengeluarkan zat sisa berupa feses (warna cokelat berasal dari pigmen empedu,
sedangkan bau berasal dari kerja bakteri).

13. Usus Buntu

Usus buntu (sekum) dalam istilah anatomi adalah kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Usus buntu dalam bahasa Latin disebut
sebagai Appendix vermiformis, organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan tidak
mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi yang apendiks adalah sebagai organ
imunologik dan secara aktif berperan dalam sekres immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh)
yang memiliki/berisi kelenjar limfoid.

14. Umbai Cacing

11
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam
bahasa Inggris, vermiform appendix adalah ujung buntu tabung yang menyambung dengan
caccum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2-20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu
tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda,bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang
jelas tetap terletak di peritoneum. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai
appendektomi.

15. Rektum

Rektum (regere, “meluruskan, mengatur”) adalah organ terakhir dari usus besar pada
beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus, Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum
akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi jika defekasi
tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.

16. Anus

Dalam anatomi, anus, dubur, atau lubang bokong (Latin: anus) adalah sebuah bukaan dari
rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh ototsphinkter.
Fases dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan
fungsi utama anus.

D. Gangguan Pada Organ Sistem Pencernaan Manusia

1. Sariawan (stomatitis aftosa) adalah luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih
kekuningan dengan permukaan agak cekung, dapat disebabkan oleh luka tergigit, mengonsumsi
makanan/minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kebersihan mulut tidak
terjaga, kelainan pencernaan, faktor psikologis atau kondisi tubuh yang kurang baik.

2. Muntah (emesis/vomitus) adalah pengeluaran paksa isi lambung dan keluar melalui mulut.

12
3. Konstipasi (sembelit) dan obstipasi (konstipasi parah) adalah pengerasan tinja yang
berlebihan sehingga sulit buang air besar. Hal tersebut dapat disebabkan oleh makanan yang
kurang berserat (buah dan sayuran) atau defekasi yang ditunda terlalu lama.

4. Gastritis (radang lambung) adalah peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit,
mulas, dan perih. Gastritis dapat disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan, makan tidak
teratur, mikroorganisme, mengonsumsi obat-obatan tertentu, alkohol,pola tidur yang tidak
teratur, dan stres.

5. Diare adalah gangguan berupa feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi
paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Diare dapat disebabkan oleh mikroorganisme, alergi
(fruktosa dan laktosa), kelebihan vitamin C, atau mengonsumsi alkohol dan buah-buahan
tertentu.

6. Pankreasitis adalah radang kelenjar pankreas yang dapat disebabkan oleh batu empedu dan
konsumsi alkohol yang berlebihan.

7. Apendisitis adalah peradangan apendiks (umbai cacing) akibat penyumbatan oleh bahan tinja
yang mengeras dan tersangkut di dalam apendiks yang berakibat pembengkakan dan terisi pus
(nanah) atau jaringan mati.

8. Malabsorpsi adalah penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran pencernaan ke dalam aliran
darah sehingga menyebabkan kekurangan gizi.

9. Kolik abdomen adalah gangguan aliran normal isi usus di sepanjang traktus intestinal yang
ditandai dengan kram dan nyeri hebat pada perut yang mungkin disertai dengan mual dan
muntah. Kolik abdomen biasanya disebabkan oleh peradangan.

10. Ulkus peptikum adalah luka (peradangan kronis) pada lapisan lambung dekat duodenum
(bagian teratas dari usus halus) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.

13
11. Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus,
keracunan alkohol, karbon tetraklorida, atau obat penenang tertentu.

E. Teknologi Pada Sistem Pencernaan Makanan

Peralatan untuk memeriksa dan menangani gangguan sistem pencernaan makanan, yaitu
sebagai berikut:

1. Feeding tube adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien melalui hidung.

2. Stomach tube adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi
obat-obatan, atau untuk mengambil getah lambung.

3. Rectal tube adalah alat untuk membersihkan atau mengeluarkan gas-gas dalam rektum.

4. Endoskop adalah perangkat alat berupa selang panjang fleksibel yang dilengkapi dengan
kamera dan alat-alat medis lainnya yang terhubung dengan layar komputer. Alat ini dimasukkan
ke dalam tubuh untuk keperluan diagnosis, mengambil jaringan, pemberian obat, serta untuk
memasukkan atau mengisap cairan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi
bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan pada manusia
dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan
secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan
pencernaan secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.

Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrisi yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Organ pencernaan pada manusia terdiri atas:
mulut, faring, kerongkongan (esofagus), lambung, pankreas, kantung empedu, hati, usus halus,
usus dua belas jari, usus kosong, usus penyerapan, usus besar, usus buntu, umbai cacing, rektum
dan anus. Proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan
defekasi.

B. Saran

Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem pencernaan dapat
tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas, 2013 edisi revisi. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Wandy.2012. Pencernaan manusia.

Anasril, S.Kep, M.Kes. Modul Ilmu Biomedik Dasar

16
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas, 2013 edisi revisi. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Wandy.2012. Pencernaan manusia.

Modul Ilmu Biomedik Dasar

17
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas, 2013 edisi revisi. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Wandy.2012. Pencernaan manusia.

Anasril, S.Kep, M.Kes, Amiruddin, S.ST, M.Kes, Bustami, S.ST, M.Kes, Ns. Susanti, S. Kep,
M.Kep. Modul Ilmu Biomedik Dasar

18
19

Anda mungkin juga menyukai