Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

HILDA AZHAR (PBB220039)


NILAM SARI ALAM (PBB220043)
WA ODE NURSALFIA UMAR (PBB220048)
NUR MIYANI (PBB220053)
WA NURU (PBB220054)
SRIWULANDARI (PBB220060)
WD. ARDINDA PUTRI OKTAVIANI (PBB220072)

PROGRAM STUDI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK BAUBAU
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kelompok kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah tentang struktur dan fungsi sistem
pencernaan. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3. Maksud dan Tujuan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1. Organ Pencernaan Pada Manusia.................................................................2
2.2. Kelenjar Pencernaan.....................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1. Kesimpulan..............................................................................................13
3.2. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Didalam
tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan didalam
tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa
adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernaan merupakan hal yang
sangat vital didalam tubuh manusia. sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai
menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh
melalui proses pencernaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah


yaitu sebagai berikut.
1. Organ-organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan ?
2. Kelenjar apa saja yang berperan dalam proses pencernaan ?
3. Apa saja bentuk gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia ?

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui organ-organ apa saja yang berperan dalam sistem


pencernaan.
2. Untuk mengetahui proses pencernaan dalam tubuh manusia.
3. Untuk mengetahui bentuk gangguan yang terjadi pada organ sistem
pencernaan manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Organ Pencernaan Pada Manusia

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ


pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta
kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap
dalam tubuh. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
Proses mekanisme dan proses kimiawi
1. Proses mekanisme, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan makanan yang terjadi didalam lambung
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada didalam


mulut hingga proses mengeluarkan sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun
proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.

1. Igesti : pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.


2. Mastikasi : proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi : proses menelan makanan di kerongkongan .
4. Digesti : pengubahan makanan mejadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim, terdapat dilambung.
5. Absorbsi : proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi : pengeluaran sistem makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.

2
1. Mulut

Makanan pertam kali masuk kedalam tubuh melalui mulut.

Makanan ini mulai dicerna secara mekanisme dan kimiawi. Didalam mulut,
terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah,
dan kelenjar ludah

A. Gigi

Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi
membantu memecahkan makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia
mengalami perubahan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan,
mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai

3
saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens laktues). Pada anak
berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut:

a. Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong


makanan.

b. Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek


makanan.

c. Gigi garaham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi


mengunyah makanan.

Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut :

a. Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.

b. Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam didalam rahang.

c. Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindungi oleh gusi.

B. Lidah

Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampuri dan


menelan makanan, mempertahankan makanan agar berada diantara gigi –gigi atas
dan bawah saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat
berfungsi sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor
pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir(mukosa)

Sebagai indra pengecap, pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf
perasa(papila). Ada tiga bentk papila, yaitu :

1. Papila fungiformis

4
2. Papila filiformis

3. Papila serkumvalata

Lidah dapat merespon berbagai jenis macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit,
rasaa asam, dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena
adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan
rasa asin, rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan
bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.

C. Kelenjar Ludah

Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu sebagai berikut.

1. Glandula parotis, kelenjar air liur dekat telinga. Kelenjar ini


mengahasilkan getah hanya berbentuk air.

2. Glandula submadibularis atau kelenjar ludah bawah rahang bawah.

3. Glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah.

Air ludah berperan penting dalam proses perubahsn zat makanan secara kimiawi
yang terjadi di dalam mulut.

2. Tekak atau Faring

Faring merupakan penghubung rongga mulut dengan kerongkongan. Berasal dari


bahasa yunani yaitu pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosi dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan
ruas tulang belakang.

5
3. Kerongkongan atau Esofagus

Kerongkongan merupakan saluran panjang yang tipis sebagai jalan bolus dari
mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari
mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan
yang di hasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan
untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.

Seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya
udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seerti gelambir mengendur
sehingga udara masuk ke paru-paru.

4. Lambung

Lambung merupakan organ berbentuk J yang terletak di bawah rusuk terakhir


sebelah kiri. Yang panjagnya 20 cm, diameternya 15 cm, pH lambung 1 – 3,5.
Lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.

1. Bagian atas kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan


esofagus.

2. Bagian tengah di sebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah


lambung.

3. Bagian bawah di sebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.

Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinker kardiak
yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementa itu, pencernaan
secara kimiawi di bantu oleh getah lambung. Getah ini di hasilkan oleh kelenjar
yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam
dinding lambung cederah menghasilkan ledir yang berfungsi melindungi dinding
lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cedera. Asam
lambung memiliki beberapa fungsi berikut.

6
1) Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung,
misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin.

2) Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.

3) Mengubah larutan garam mineral.

4) Mengasamkan lambung (pH turun 1-3), sehingga dapat membunuh


kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.

5) Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus


dua belas jari.

6) Merangsang sekresi getah usus.

Enzim renim dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein
susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen
menjadi pepsin.

5. Usus Halus

Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6-8 meter,
lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili
ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan. Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih
banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu
proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang
terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.

1. Air, berguna sebagai peluru utama.

7
2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak
terjadi iritasi pada dinding usus.

3. Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan


empedu bersifat alkali.

Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan trbear
didalam tubuh yang beratnya kurang lebih 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari
darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak.

6. Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum
tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus
bantu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai
cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas. Defekasi
diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang
yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi
rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di
dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.

I. Sektum di bawah sektum terdapat apendiksvermiformis yang


berbentuk seperti cacing sehingga dinamakan umbai cacing.
II. kolon asendens
panjangnya 13 cm yang terletak di bawah abdomen sebelah kanan
membujur ke atas dari ileum ke bawah hati.
III. Usus buntu
Usus buntu merupakan bagian dari usus besar yang muncul seperti
corong dari ujung sektum, pintu keluar yang sempit, sebagai suatu
organ pertahanan terhadap infeksi kadang usus buntu bereaksi secara

8
hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke
dalam rongga abdomen.
IV. Kolon sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens. Ujung
bawahnya berhubungan dengan rectum.
V. Rektum
Rectum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan usus
besar dengan anus.
VI. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan
rektum dengan udara luar. Dinding anus diperkuat oleh 3 sfingter
yaitu sfingter ani internus (sebelah atas), yang bekerja tidak menurut
kehendak dan sfingter ani aksternus (sebelah bawah), yang bekerja
menurut kehendak (Syaifuddin, 2006: 176).

2.2. Kelenjar Pencernaan

Pencernaan berlangsung dalam alat pencernaan. Berlangsungnya proses ini juga


dibantu oleh kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan itu adalah

1. Hepar (hati)

Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas
dua lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu,
yakni duktus hepatikus. Fungsi hati adalah :

a. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.

b. Mengabsorbsi lemak.

c. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh.

secara umum, hati mempunyai fungsi :

9
a. Memproduksi cairan empedu.

b. Memetabolisme protein,, lemak dan karbohidrat.

c. Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak.

d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun didalam tubuh.

e. Penyimpanan darah.

f. Memproduksi panas.

2. Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang bersifat endokrin dan eksokrin. Bersifat


endokrin karena menghasilkan hormon insulin dan hormon glukogen yang
dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim
pencernaan. Keluarnya enzim dari pankreas karena dipengaruhi oleh enzim
pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai
berikut:

a. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin.


Tripsin berfungsi mengubah polipeptida menjadi peptida.

b. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsinmenjadi kimotripsin yang


membantu tripsin.

c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam


amino.

d. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan


gliserol.

10
e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.

f. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat yang berasal dari


nukleotida.

g. NaHCO3 atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi


menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.

Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

1. Gastritis

Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi,


terutama pada orang yang berusia lanjut. Gastritis menimbulkan peradangan
yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan
rusaknya mukosa lambung.

2. Kontipasi

Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan
sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dan keras pada kolon
yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan.

3. Pankreasitis

Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis
akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung
lama). Penyebab umum dari pankreas itis adalah alkohol dan terhambatnya
tonjolan vateri (akhir saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu.

4. Diare

11
Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus
besar. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum.
Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga
kecepatan sekresinya sangat tinggi. Diare disebabkan oleh bakteri kolera.
Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari
ileum dan usus besar.

5. Flatus

Masuknya gas C dalam saluran pencernaan. Gas C tersebut berupa udara yang
tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke
saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam
lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedangkan gas-gas lain,
yaitu CO2, metama dan nitrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang
dihasilkan oleh bakteri.

Gangguan sistem pencernaan ini dapat terjadi karena :

1. Melakukan diet dengan ekstrim, yaitu dengan mengonsumsi pil pelarut


lemak serta mengurangi porsi dan jadwal makan.

2. Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.

3. Bulimia, yait makanan banyak ttapi dimuntahkan kembali dengan


sengaja menggunakan obat pencahar.

4. Memakan makanan kaleng yang dapat terkontaminasi bakteri


clostridium botulium.

6. Tukak Lambung (Ulkas)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnnya juga terkandung


enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan

12
bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini
adalah terjadinya tukak lambung.

Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antar lain sebagai berikut:
Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan
lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung,
seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung.
Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut
apendisitis.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

13
1) Organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan makanan meliputi
mulut, farig (tekak), kerongkongan atau esofagus, lambung, usus halus,
dan usus besar.

2) Kelenjar pencernaan meliputi hati (hepar) dan pankreas.

3) Gangguan pada sistem pencernaan melipputi gastritis pankreasitis,


kontipatis, diare, flaktus, dan tukak lambung.

3.2. Saran

Adapun saran yang dapat diambil dari pemaparan di atas yaitu :

1) Kepada mahasiswa, yang nantinya terjun dalam bidang pendidikan sebgai


pendidik hendaknya memberikan pengajaran mengenai sistem pencernaan
kepada peserta didiknya.
2) Kepada pendidik, hendaknya pendidik lebih memahami materi tentang
sistem pencernaan dan memberikan penjelasan tentang materi sistem
pencernaan dengan baik sehingga peserta didik dapat memahami materi
dengan baik.
3) Kepada masyarakat, sesuai penjelasan diatas diketahui bahwa gangguan
yang terjadi pada sistem pencernaan sangat bervariasi, maka dari itu kita
perlu menyadari dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.studocu.com
 https://respitory.upp.ac.id

14
15

Anda mungkin juga menyukai