Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kelompok kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah tentang struktur dan fungsi sistem
pencernaan. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3. Maksud dan Tujuan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1. Organ Pencernaan Pada Manusia.................................................................2
2.2. Kelenjar Pencernaan.....................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1. Kesimpulan..............................................................................................13
3.2. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Didalam
tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan didalam
tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa
adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernaan merupakan hal yang
sangat vital didalam tubuh manusia. sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai
menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh
melalui proses pencernaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Mulut
Makanan ini mulai dicerna secara mekanisme dan kimiawi. Didalam mulut,
terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah,
dan kelenjar ludah
A. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi
membantu memecahkan makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia
mengalami perubahan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan,
mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai
3
saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens laktues). Pada anak
berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut:
b. Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam didalam rahang.
B. Lidah
Sebagai indra pengecap, pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf
perasa(papila). Ada tiga bentk papila, yaitu :
1. Papila fungiformis
4
2. Papila filiformis
3. Papila serkumvalata
Lidah dapat merespon berbagai jenis macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit,
rasaa asam, dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena
adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan
rasa asin, rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan
bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.
C. Kelenjar Ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu sebagai berikut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahsn zat makanan secara kimiawi
yang terjadi di dalam mulut.
5
3. Kerongkongan atau Esofagus
Kerongkongan merupakan saluran panjang yang tipis sebagai jalan bolus dari
mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari
mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan
yang di hasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan
untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya
udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seerti gelambir mengendur
sehingga udara masuk ke paru-paru.
4. Lambung
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinker kardiak
yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementa itu, pencernaan
secara kimiawi di bantu oleh getah lambung. Getah ini di hasilkan oleh kelenjar
yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam
dinding lambung cederah menghasilkan ledir yang berfungsi melindungi dinding
lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cedera. Asam
lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
6
1) Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung,
misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin.
Enzim renim dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein
susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen
menjadi pepsin.
5. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6-8 meter,
lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili
ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan. Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih
banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu
proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang
terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
7
2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak
terjadi iritasi pada dinding usus.
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan trbear
didalam tubuh yang beratnya kurang lebih 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari
darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak.
6. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum
tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus
bantu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai
cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas. Defekasi
diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang
yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi
rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di
dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
8
hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke
dalam rongga abdomen.
IV. Kolon sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens. Ujung
bawahnya berhubungan dengan rectum.
V. Rektum
Rectum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan usus
besar dengan anus.
VI. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan
rektum dengan udara luar. Dinding anus diperkuat oleh 3 sfingter
yaitu sfingter ani internus (sebelah atas), yang bekerja tidak menurut
kehendak dan sfingter ani aksternus (sebelah bawah), yang bekerja
menurut kehendak (Syaifuddin, 2006: 176).
1. Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas
dua lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu,
yakni duktus hepatikus. Fungsi hati adalah :
b. Mengabsorbsi lemak.
9
a. Memproduksi cairan empedu.
e. Penyimpanan darah.
f. Memproduksi panas.
2. Pankreas
10
e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
1. Gastritis
2. Kontipasi
Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan
sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dan keras pada kolon
yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan.
3. Pankreasitis
Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis
akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung
lama). Penyebab umum dari pankreas itis adalah alkohol dan terhambatnya
tonjolan vateri (akhir saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu.
4. Diare
11
Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus
besar. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum.
Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga
kecepatan sekresinya sangat tinggi. Diare disebabkan oleh bakteri kolera.
Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari
ileum dan usus besar.
5. Flatus
Masuknya gas C dalam saluran pencernaan. Gas C tersebut berupa udara yang
tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke
saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam
lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedangkan gas-gas lain,
yaitu CO2, metama dan nitrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang
dihasilkan oleh bakteri.
12
bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini
adalah terjadinya tukak lambung.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antar lain sebagai berikut:
Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan
lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung,
seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung.
Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut
apendisitis.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
13
1) Organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan makanan meliputi
mulut, farig (tekak), kerongkongan atau esofagus, lambung, usus halus,
dan usus besar.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com
https://respitory.upp.ac.id
14
15