Anda di halaman 1dari 14

FISIOLOGI PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH

“ STRUKTUR ORGAN PENCERNAAN DAN LETAK ORGAN”

OLEH KELOMPOK 3 :

NUR SAIFAH (K1A223007)

NURFAZNIA (K1A223027)

NURIFFAH AHMAD (K1A223006)

NURJAENI (K1A223039)

NURWANDA ELWART (K1A223025)

NUTFA TITI WIRANDA T. (K1A223008)

REVA ANASTASYA SAIN (K1A223009)

SABRINA (K1A223040)

SITI NURJANAH (K1A223028)

SITTI DZHARIFAH MAULYA (K1A223029)

TEREZAH DEVI SINTA (K1A223010)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tak lupa juga kami
lantunkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan
menuju jalan yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat inI.
Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh komponen
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yang membahas tentang” Fisiologi
Pencernaan dan Metabolisme Tubuh : Struktur Organ Pencernaan dan Letak Organ”.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih
banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Kendari, 10 Desember 2023

TIM PENULIS

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
A. Sistem Pencernaan .......................................................................................................... 5
B. Struktur Organ Pencernaan dan Letaknya ........................................................................ 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 13
A. SIMPULAN .................................................................................................................. 13
B. SARAN ......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi mengenai struktur organ pencernaan dan letak organ dalam tubuh manusia
merupakan aspek kunci dalam memahami bagaimana sistem pencernaan bekerja.
Organ-organ pencernaan, seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus
besar, memiliki struktur yang unik serta posisi anatomis yang penting dalam proses
pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi.

Peran setiap organ dan letaknya dalam tubuh menjadi titik fokus utama dalam
menjelaskan bagaimana makanan diurai, dicerna, dan diolah oleh tubuh. Mulut, sebagai
titik awal pencernaan, berperan dalam penghancuran makanan dan inisiasi proses
pencernaan dengan enzim amilase. Kemudian, perjalanan makanan melalui
kerongkongan menuju lambung, di mana pencernaan secara kimiawi dan mekanis
berlanjut.Sementara itu, usus halus merupakan tempat utama penyerapan nutrisi terjadi,
sedangkan usus besar bertanggung jawab untuk menyerap air dan menghasilkan tinja.

Memahami struktur dan letak organ-organ ini adalah langkah awal yang krusial
dalam pemahaman proses pencernaan dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Dengan memperdalam pengetahuan tentang struktur dan letak organ dapat membantu
kita memahami mekanisme dasar yang mendukung kesehatan dan keseimbangan
nutrisi dalam tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan?
2. Bagaimana struktur organ pencernaan dan letaknya?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang system pencernaan.
2. Untuk mengetahui tentang struktur organ pencernaan.

D. Manfaat
Bermanfaat untuk mendalam pemahaman mengenai sistem pencernaan, struktur organ
pencernaan, dan letaknya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan proses pemecahan makanan menjadi molekul sederhana, yang
melibatkan organ-organ dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Selama dalam saluran pencernaan,
makanan akan mengalami proses pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimia.

Pengertian lain system pencernaan yaitu merupakan pintu gerbang masuknya zat makanan,
vitamin, mineral, dan cairan ke dalam tubuh. Karbohidrat, protein dan lemak yang terkandung
dalam makanan berbentuk senyawa kompleks, kemudian diuraikan menjadi unit-unit yang dapat
serap(dicerna), terutama di usus halus. Hasil pencernaan, vitamin, mineral, dan air menembus
mukosa dan masuk ke dalam pembuluh limfe atau pembuluh darah (penyerapan).

Sistem pencernaan memiliki alat-alat pencernaan yaitu :


 Saluran pencernaan, yang memproses makanan dengan pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran. Terdiri dari organ utama (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar dan anus) dan organ aksesori ( hati, kantung empedu dan pancreas).
 Kelenjar pencernaan, yang dapat menghasilkan enzim-enzim untuk pencernaan kimiawi.
Terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar hati, kelenjar lambung, kelenjar pancreas, dan kelenjar
usus halus.

B. Struktur Organ Pencernaan dan Letaknya


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair pada manusia terdiri dari beberapa organ
berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus),
usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

5
1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur).
Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Beberapa organ di dalam mulut, yaitu:
a) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat
dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher
gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap
yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas
pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang
disebut papilla.
c) Kelenjar Ludah

6
Kelenjar ludah menghasilkan air ludah dan mengosongkannya ke dalam mulut melalui saluran,
atau lubang kecil untuk melumasi mulut dan tenggorokan, serta membantu menelan dan
melindungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang. Kelenjar ludah terdiri dari 3 jenis, yaitu :
 Kelenjar Sublingual : di bawah kedua sisi lidah.
 Kelenjar Submandibular : di bawah rahang, terdiri dari lobus superfisial dan lobus dalam.
 Kelenjar Parotis : tepat di depan telinga.

2. Eosfagus ( Kerongkongan)

7
Esofagus adalah sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal yang menghubungkan
faring dengan lambung (Kimball, 1983: 445). Faring atau wilayah kerongkongan, membuka kedua
saluran yaitu esofagus dan trakea. Esofagus mengandung otot lurik dan otot polos. Otot lurik
terletak di bagian atas esofagus dan aktif selama proses penelanan makanan. Di sepanjang bagian
esofagus yang lain, otot polos berfungsi dalam peristalsis yaitu siklus kontraksi ritmis
menggerakkan setiap bolus ke lambung (Campbell et al., 2010: 40). Esofagus memiliki panjang
10 inchi atau sekitar 25 cm. Fungsi esofagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.
Perpindahan bolus makanan dari rongga mulut menuju esofagus disebut menelan. Proses menelan
diinisiasi oleh tindakkan sukarela dan diatur oleh pusat medula dalam otak.

3. Lambung

8
Lambung merupakan kelanjutan dari proses penrcernaan setelah esophagus. Lambung dapat
menampung makanan 1-2 liter. Bolus makanan melewati katub gastreosofageal menuju lambung.
Volume lambung ketika kosong 50ml dan dapat mengembang menjadi 1-2 liter. tidak dibawah
kontrol kemauan kita. Ritme gelombang relaksasi dan kontraksi.
Lambung terletak tepat di bawah diafragma di dalam rongga abdomen atas. Secara
fisiologis, lambung dapat dibagi dalam 2 bagian utama yaitu korpus (badan) dan antrum (Guyton,
1990: 578). Fundus terletak pada ujung atas korpus gastrikum. Lambung menyekresikan cairan
pencernaan yang disebut getah lambung. Getah lambung disekresikan oleh glandula gastrika yang
ditemukan hampir seluruh dinding luar korpus gastrikum (Guyton, 1990: 579).

4. Usus Halus

Usus halus merupakan tabungan kompleks berlipat-lipat yang membentang dari pilorus
sampai pada katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12 kaki (22 kaki pada
cadaver akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan bawah rongga abdomen. Ujung
proksimalnya bergaris tengah sekitar 3,8 cm, tetapi semakin kebawah lambat laun garis tengahnya
berkurang sampai menjadi sekitar 2,5 cm.
Usus halus dibagi menjadi 3 bagian yakni usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejenum) dan usus penyerapan (ileum).
a. Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejenum). Bagian usus dua belas jari merupakan
bagian terpendek dari usus halus.
Bentuknya melengkung seperti kuku kuda dan pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada
bagian duodenum terdapat bagian yang membukit tempat bermuaranya saluran empedu (duktus

9
koledokus) dan saluran pankreas (duktus pankreatikus), tempat ini dinamakan papilla vateri.
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner untuk
memproduksi getah intestinum.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya
oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang berkisar pada derajat sembilan. Nama
duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari yang merupakan bagiam
pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalu sfingter pilorus dalam
jumlah yang bias dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada
lambung untuk mengalirkan makanan.
b. Usus kosong (jejenum)
Usus kosong (jejenum) adalah bagian kedua dari usus halus, diantara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
diantara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membrane mucus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari,
yakni berkurangnya kelenjar brunner. Secara histologis pula dapat dibedakan dengan usus
penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus
kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.
Jejenum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern.
Arti aslinya berasal Laton, jejenum, yang berarti “kosong”. Dengan perantaraan lipatan
peritoneum yang berbentuk kipas (mesenterium) memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena
mesentrika superior, pembulu limfe dan saraf ke ruang antara lapisan peritoneum. Penampang
jejenum lebih lebar, sedangkan dindingnya lebih tebal dan banyak mengandung pembuluh darah.
c. Usus penyerapan (ileum)
Usus penyerapan (ileum) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ileum memiliki panjang sekitar kurang ± 4-5 m dan terletak setelah duodenum dan
jejenum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.
Ileum merupakan usus halus yang terletak disebelah kanan bawah berhubungan dengan sekum
dengan perantaraan lubang orifisium ileohsekalis yang diperkuat oleh sfingter dan katup valvula
ceicalis (valvula bauchini) yang berfungsi mencegah cairan dalam kolon agar tidak masuk lagi
kedalam ileum. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basah) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

10
5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri
ini membantu dalam proses pembusukan coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar,
bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).

6. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot
polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan
adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

11
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang sudah dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan :


Sistem pencernaan merupakan proses pemecahan makanan menjadi molekul sederhana, yang
melibatkan organ-organ dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan memiliki alat-alat
pencernaan yaitu saluran pencernaan yang terdiri dari organ utama (mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar dan anus) dan organ aksesori (hati, kantung empedu dan
pancreas)Kelenjar pencernaan, yang dapat menghasilkan enzim-enzim untuk pencernaan kimiawi.
Sedangkan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar hati, kelenjar lambung, kelenjar pancreas, dan
kelenjar usus halus.

B. SARAN

Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan akan struktur organ pencernaan dan
letaknya. Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan, serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dari kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Parinding, dkk. 2021. Makalah Sistem Pencernaan Pada Manusia. Palu : Politeknik Kesehatan
Palu.

Syofyan. 2018. Modul Sistem Pencernaan Pada Manusia. Jakarta Barat : Universitas Esa Unggul.

Irdalisa, dkk. 2019. Modul Sistem Pencernaan Pada Manusia. Jakarta Selatan : Universitas
Muhammdiyah Prof. Dr. Hamka.
Febriani, R. A. [01 Desember 2022]. “Ketahui Organ Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya”.
Detikedu. [Online]. Tersedia : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6435827/ketahui-organ-
sistem-pencernaan-manusia-beserta-fungsinya (Diakses tanggal : 11 Desember 2023).
Fadli, R. [27 Desember 2022]. “Mengenal Anatomi Sistem Pencernaan dan Fungsinya”. Halodec.
[Online]. Tersedia : https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-anatomi-sistem-pencernaan-dan-
fungsinya (Diakses tanggal : 10 Desember 2023).

13

Anda mungkin juga menyukai