Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM PENCERNAAN”

Dosen Pengampu : Dr. H. Achmad Ramadhan, M.Kes.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

Muh. Yazid Ilmany (A22120029)

Susanti (A22120074)

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami selaku penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
"SISTEM PENCERNAAN", untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi
Manusia.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Achmad
Ramadhan, M. Kes., selaku dosen mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah. Makalah ini
selain untuk memenuhi tugas mata kuliah, di harapkan juga mampu memberikan pemahaman
mengenai hubungan pembangunan dan lingkungan.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah bagi penulis. Penulis juga
berharap semoga makalah ini mampu menambah pengetahui bagi penulis dan teman-teman.

Palu, September 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2

A. Pengertian Sistem Pencernaan ............................................................................... 2


B. Organ Sistem Pencernaan Manusia ....................................................................... 3
C. Proses Pencernaan Makanan pada Manusia ........................................................ 11
D. Fungsi Sistem Pencernaan Manusia....................................................................... 13
E. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia ................................................................ 14

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 16

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 16
B. Saran ......................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas. Aktivitas ini
tersusun dari berbagai sistem. Supaya makhluk hidup tersebut dapat bertahan hidup.
Diantara aktivitas makhluk hidup yang dapat menentukan kehidupan makhluk hidup
adalah proses pencernaan dan pernafasan. Untuk mengatur mekanismenya. Setiap
makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makan serta mengeluarkan zat sisa
metabolisme menghasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran
materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti halnya oksigen maupun
hasil metabolisme dan sisa-sisanya yang dilakukan oleh sistem peredaran atau sistem
sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh, sedangkan sisa-sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ pembuangan.

Jika kita telaah lebih jauh sistem penceraan ini sangatlah luas. Maka di dalam
makalah ini kami akan memaparkan hal-hal pokok dan inti dari sistem pencernaan.
Sehingga diharapkan paparan yang sederhana ini setidaknya dapat menambah asupan
ilmu pengetahuan kita semua, serta dapat dijadikan modal untuk menjadi pengajar yang
baik dan berwawasan luas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa saja organ-organ sistem pencernaan pada manusia?
3. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia?
4. Bagaimana fungsi sistem pencernaan pada manusia?
5. Apa saja gangguan sistem pencernaan pada manusia?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari sistem pencernaan
2. Mengetahui apa saja organ-organ pada sistem pencernaan pada manusia
3. Memahami proses pencernaan makanan pada manusia
4. Memahami fungsi sistem pencernaan pada manusia
5. Mengtahui apa saja gangguan sistem pencernaan pada manusia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem
pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari beberapa organ pencernaan. Alat
pencernaan manusia dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran
pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal,


merupakan saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi
untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan
melalui peredaran darah.

Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung,


usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan
pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena tubuh membutuhkan zat gizi
dari makanan serta cairan dari minuman untuk tetap berfungsi dengan normal. Zat gizi
dari makanan diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan
jaringan.

2
B. Organ Sistem Pencernaan Manusia

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar
ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik
dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.


Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat
dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari
tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap
jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk
seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk
agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi
pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan.

3
Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan
gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk
mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita
amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar
berikut ini.

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi
yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah
sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat
saraf.

b. Lidah

Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa
Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang, berkelompok
dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung. Pada
permukaan bawah lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya
ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papilae. Papilae
lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang diduga
bentuk dan fungsinya berbeda. Terdapat 4 jenis papilae.

 Papilae filiformis: mepunyai bentuk penonjolan langsing dan konis, sangat


banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung
puting kecap (reseptor).

4
 Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka mempunyai
tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung
puting pengecap yang tersebar pada permukaan atas, secara tidak teratur
terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang banyak jumlahnya.
 Papilae foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat
sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak puting
kecap.
 Papilae circumfalatae merupakan papilae yang sangat besar yang
permukaannya pipih meluas di atas papilae lain. Papilae circumvalate tersebar
pada daerah “V” pada bagian posterior lidah. Banyak kelenjar mukosa dan
serosa (von Ebner) mengalirkan isinya ke dalam alur dalam yang mengelilingi
pinggir masing-masing papila. Susunan yang menyerupai parit ini
memungkinkan aliran cairan yang kontinyu di atas banyak puting kecap yang
terdapat sepanjang sisi papila ini. Aliran sekresi ini penting untuk
menyingkirkan partikel-partikel dari sekitar puting kecap sehingga mereka
dapat menerima dan memproses rangsangan pengencapan yang baru. Selain
kelenjar-kelenjar serosa yang berkaitan dengan jenis papila ini, terdapat
kelenjar mukosa dan serosa kecil yang tersebar di seluruh dinding rongga mulut
lain-epiglotis, pharynx, palatum, dan sebagainya-untuk memberi respons
terhadap rangsangan kecap.

c. Kelenjar Ludah

5
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :

a. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.


b. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
c. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar


submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air
dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah
berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain
itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di
dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.

6
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak kita (tidak disadari).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian
bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

7
Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan
teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan
makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-
sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah
lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin,
dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin
dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan
kimiawi.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
a. Usus dua belas jari (duodenum)
b. Usus kosong (jejenum)
c. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:

8
 Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
 Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
 Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya,
empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung
garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan
ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus
yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
 Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
 Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

9
Usus halus relatif panjang – kira-kira 6 m – dan ini memungkinkan kontak yang
lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta antara hasil-hasil pencernaan
dan sel-sel absorptif epitel pembatas.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus
besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar
air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur usus besar

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar,
feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum
(poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot sphinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses

10
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot
dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sphinkter anus dan kontraksi kolon
serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk
membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses
sementara waktu.

C. Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia

Proses pencernaan makanan terjadi secara fisik dan kimiawi, sehingga pencernaan
makanan dibedakan atas:

 Pencernaan mekanik
Pencernaan mekanik adalah proses peghancuran dan penggilingan makanan secara
fisik menjadi potongan-potongan kecil. Proses ini terjadi di dalam rongga mulut
dan lambung. Makanan di dalam mulut dihaluskan dengan menggunakan gigi
sedangkan di dalam lambung makanan diaduk-aduk dan diperas oleh gerakan otot
lamung.
 Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi pada umumnya didahului dengan pemecahan makanan secara
mekanis, misalnya dengan cara dikunyah. Pemecah makanan menjadi potongan-
potongan lebih kecil akan meningkatkan luas permukaan makanan yang akan
terkena enzim pencernaan. Pada proses ini, partikel-partikel makanan diubah

11
menjadi molekul yang dapat diserap oleh tubuh dengan bantuan enzim
pencernaan.

Berikut ini adalah tahapan proses pencernaan dan penyerapan makanan yang terjadi di
dalam tubuh:

1. Penghalusan makanan di mulut


Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Saat makanan dikunyah di dalam
mulut, kelenjar liur akan memproduksi air liur guna menghaluskan makanan. Air
liur mengandung enzim amilase yang berfungsi untuk mengolah karbohidrat
menjadi glukosa dan energi.
Setelah makanan selesai dikunyah, lidah akan mendorong makanan yang sudah
halus ke belakang mulut menuju esofagus atau kerongkongan. Selanjutnya,
makanan akan dibawa menuju lambung.
2. Pemecahan makanan di lambung
Di dalam lambung, makanan dan minuman akan bercampur dengan enzim
pencernaan dan asam lambung untuk dipecah dan dihaluskan kembali hingga
bertekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut.
Asam lambung juga berfungsi untuk membasmi kuman dan virus makanan atau
minuman yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Setelah selesai dicerna di
lambung, otot lambung akan mendorong makanan agar bergerak ke usus halus.
3. Pemecahan nutrisi di usus halus
Usus halus melanjutkan proses pencernaan menggunakan enzim yang dikeluarkan
oleh pankreas dan empedu dari hati. Enzim ini bertugas untuk memecah protein,
lemak, dan karbohidrat dari makanan. Selain itu, bakteri di usus kecil juga
memproduksi enzim untuk mencerna karbohidrat.
4. Penyerapan nutrisi di usus kecil
Setelah makanan dipecah, dinding usus kecil kemudian menyerap air dan nutrisi
dari makanan ke dalam aliran darah. Sementara itu, sisa-sisa makanan yang tidak
dicerna atau diserap akan dibawa ke usus besar.
5. Pemadatan sisa makanan di usus besar
Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan nutrisi yang tersisa dari sisa
makanan, sehingga menjadi lebih padat dan membentuk tinja.

12
Tinja kemudian disimpan di rektum hingga didorong dan dikeluarkan bersamaan
dengan racun, limbah, dan cairan berlebih dari dalam tubuh melalui anus saat
buang air besar.
D. Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

Fungsi sistem pencernaan adalah untuk memproses makanan agar menjadi nutrien
yang dapat diserap oleh sel mukosa usus. Nutrien ini selanjutnya diproses untuk sintesis
senyawa bagi :

a. Bahan pertumbuhan sel dan jaringan


b. Bahan regenerasi sel dan jaringan
c. Pembentukan hormon dan enzim

Sebelum makanan dapat diserap di mukosa usus, maka makanan harus :

a. Dipecah secara mekanis, sehingga menjadi partikel yang lebih kecil

b. Dipecah secara kimiawi dengan bantuan enzim sehingga menjadi molekul yang
dapat diserap oleh sel mukosa usus, misalnya :

- Molekul polisakarida dirubah menjadi monosakarida


- Molekul lemak dirubah menjadi asam lemak dan monogliserida
- Molekul protein dirubah menjadi asam amino.

Supaya sistem pencernaan dapat melaksanakan tugas tersebut di atas, maka secara
struktural sistem pencernaan harus memiliki kelengkapan sebagai berikut:

a. Tugas pencernaan secara mekanik, yang berupa


- Komponen yang keras, misalnya gigi
- Komponen yang motorik, misalnya stratum muskulare
b. Tugas pencernaan secara kimiawi, yang berupa sel atau kelenjar yang
menghasilkan enzim atau hormon sehingga sistem pencernaan dapat memecah
molekul nutrien menjadi molekul yang lebih kecil secara kimiawi (Gartner LP,
2017; Mescher Anthony L. 2018)

Pada umumnya fungsi sistem pencernaan ini adalah menerima dan mencerna
makanan. Setelah dicerna, nutrisi tersebut diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah. Sistem pencernaan juga berfungsi untuk memisahkan dan
membuang sisa makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.

13
E. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan sistem pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi
pada bagian pencernaan manusia. Gangguan pencernaan ini sendiri menyebabkan
gangguan pada aktivitas yang sedang dijalankan oleh penderitanya. Hal ini disebabkan
oleh rasa mual, mulas, tak bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan
pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada
manusia sangat banyak hal yang menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem
pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam
yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh.

Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pencernaan dan Penyebabnya

1. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis) adalah penyakit pada sistem
pencernaan pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat
disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi
dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan
merasa lambungnya terbakar.
2. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati sering
meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
3. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh
bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang
dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus.
4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara
berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal
ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-
waktu yang normal dapat menyebabkan sembelit. Sembelit dapat juga disebabkan
emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.
5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama
dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara
lain merasa panas, kehilangan nafsu makan. Ketidaksanggupan mencerna (salah
cerna) berlangsung terus menerus. Sedikit rasa mual, rasa gembung dan rasa
gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.
6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan
terisi oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.

14
7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung
berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada
orang yang menderita sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil
dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-
gatal, nyeri dan pendarahan.
8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam
makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun
yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-
muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi utama system pencernaan adalah menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan pada tubuh
manusia terjadi dalam dua system yaitu mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik
adalah pencernaan yang dilakukan gigi di dalam mulut kita. Sedangkan pencernaan
kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim dalam tubuh kita.

Tubuh kita membutuhkan nutrisi-nutrisi yang bermanfaan untuk tubuh kita. Makanan
yang kita makan tidak secara langsung masuk ke dalam tubuh, tetapi di proses terlebih
dahulu. Oleh sebab itu mengkonsumsi makananan yang sehat dan bergizi sanggat
dianjurkan.

B. Saran

Dikarenakan tubuh kita membutuhkan nutrisi, maka makanlah yang sehat dan bergizi.
Dan makanan yang dapat menyehatkan lambung. Selain hal tersebut menjaga lambung
adalah dengan makan teratur. Hal ini penting karena sekresi asam lambung dan enzim
pencernaan umumnya mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya.
Tidak teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena
adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ahmad Husairi, M.Ag, M.Imun. Dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes, M.Med.Ed. Dr. Ida
Yuliana, M.Biomed. Dr. Roselina Panghiyangani, S.Si., M.Biomed. Dr. Asnawati,
M.Sc. Dr. Triawanti, M.Kes. (2019). SISTEM PENCERNAAN – TINJAUAN
ANATOMI, HISTOLOGI, BIOLOGI, FISIOLOGI DAN BIOKIMIA.

Icih Tresnaasih, M.Pd. (2020). Modul Pembelajaran SMA Biologi. “SISTEM


PENCERNAAN PADA MANUSIA”. Diakses pada link
https://repositori.kemdikbud.go.id/21910/1/XI_Biologi_KD-3.7_Final.pdf

Nana Solihin, dkk. (2013). MAKALAH GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DAN


ALAT KEDOKTERAN YANG BERPERAN. INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON.

dr. Kevin Adrian. 22 Februrari 2021. Ketahui Proses Pencernaan Makanan dan Penyerapan
Nutrisi di Dalam Tubuh. Retrieved by alodokter.com:
https://www.alodokter.com/seperti-apa-proses-pencernaan-dan-penyerapan-makanan-
di-dalam-tubuh

Hengki, H. (2018). Sistem Pencernaan Manusia. Retrieved by docplayer.info:


https://docplayer.info/70971841-Sistem-pencernaan-manusia.html

17

Anda mungkin juga menyukai